Sejak mereka berkumpul tadi, Bang Angger merasa risih karena adiknya terus saja menempel pada sahabatnya, Arma.
Tak hanya itu, dengan genitnya Nadia bergelayut manja di lengan Bang Arma namun pria tersebut lebih banyak diam.
"Armaa.. kalau kau jadi melamar dan menikah denganku apa kamu masih bersikap seperti ini di hadapan ku?" Tegur Riris dengan wajah yang lebih menunjukkan rasa tidak suka.
"Kita manusia bisa berencana tapi Allah yang menentukan segalanya. Jodoh, maut dan rejeki adalah urusan Tuhan. Lagipula apa gunanya kamu mencemburui Nadia yang usianya terpaut jauh di bawahmu. Jangan kotori hatimu sedangkan kamu tau sejak dia lahir, aku hanya menganggapnya adik ku."
Riris sampai melotot mendengar jawaban Bang Arma pasalnya pria itu jarang menjawabnya dengan kata yang begitu panjang, perasaan Riris mulai tidak nyaman padahal dirinya sungguh menaruh hati untuk Bang Arma.
Melihat wajah tidak suka dari Bang Arma, jelas Bang Angger merasa tidak enak hati. Memang mereka bertiga bertemu dengan Riris saat bangku SMP sedangkan Bang Arma mengetahui kelahiran adik kecilnya itu namun perkara mereka sempat membahas tentang pertunangan dan pernikahan, jelas Bang Angger berusaha menjaga perasaan di antara mereka.
"Nadia, kamu duduk disini..!! Di sebelah Abang..!!" Kata Bang Angger menarik lengan adiknya.
"Kalau memang Nadia hanya adik, kenapa Mbak Riris harus takut?" Nadia semakin bergelayut di lengan Bang Arma yang kemudian mematikan rokoknya karena Nadia semakin erat menempel padanya.
"Jangan begini kenapa sih ndhuk, kamu tau kan bagaimana Mbak Riris. Jangan menggoda Mbak Riris terus, nggak baik. Lagipula kamu tau kan sebenarnya kita tidak boleh seperti ini." Secara halus Bang Arma menasihati Nadia tapi nampaknya hal itu semakin membuat Riris kesal.
Sejak dulu agaknya Nadia memang tidak pernah suka dengan Mbak Riris yang level gayanya selalu tinggi.
Mendengar ucap Bang Arma, mau tidak mau Nadia bergeser ke samping Bang Angger dan bergelayut pada lengan dan pundak Abangnya.
"Naah.. coba daritadi begini, pasti nggak akan ada keributan." Kata Bang Angger.
-_-_-_-_-
"Aku balik dulu ya, mau antar Nadia pulang ke rumah. Nanti aku nyusul ke mess." Pamit Bang Angger pada seluruh sahabatnya.
Karena dirinya kini adalah seorang abdi negara dan masuk di bawah naungan Batalyon, maka dari itu dirinya harus mengikuti aturan yang ada untuk tinggal di mess kecuali hari weekend, hari besar atau ada acara tertentu.
"Nadia pulang dulu ya Bang, jangan kangen sama Nadia..!!" Oceh Nadia pada Bang Arma.
Terang saja Bang Arma menyunggingkan sedikit kilas senyum tipis. Sejak dulu sikap Nadia tidak pernah berubah di matanya.
"Pulanglah, hati-hati dan jangan kemana-mana lagi setelah sampai di rumah..!!" Pesan Bang Arma.
"Nadia ada janji sama laki-laki." Kata Nadia.
Sontak tatapan tajam Bang Angger dan Bang Arma langsung mengarah pada Nadia.
"Hehehe.. takut ya???? Nadia hanya bercandaaaa..!!!!"
"Bercandamu nggak lucu dek. Awas saja kalau kamu bertingkah, bertemu ataupun membawa laki-laki ke dalam rumah. Abang tumbuk kamu sampai kapok..!!" Jawab Bang Angger benar-benar tidak suka jika Nadia bercanda hal sensitif seperti itu.
Di seberangnya hanya ada tatapan kesal dari Bang Arma.
"Eehh.. Nadia, Abangmu tentara.. sahabat Abangmu juga tentara. Jaga sikapmu donk, jangan terlalu murah di hadapan laki-laki termasuk di depan Bang Arma." Tegur Riris.
Bang Aryo langsung menyenggol kaki Riris, ia cemas ucap Riris akan membuat Bang Angger menjadi tersinggung.
"Kenapa?? Aku bilang yang sebenarnya." Kata Riris.
"Jangan bicara apapun lagi. Ini hanya masalah kecil..!!" Bang Arma menengahi perdebatan di antara mereka.
Riris tak bisa menjawab apapun lagi tapi sungguh hatinya kesal melihat perhatian Bang Arma untuk Nadia.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ratu Tety Haryati
Nadia menang banyak... waktu kecil pernah digendong, ngompoli dan diganti cel*nanya oleh Bang Arma.
Bang Arma pun bersikap lembut dan marah saat Nadia menggoda ada janji dengan pria.
Sedangkan dengan Riris, Bang Arma hanya berikap dingin, kaku hingga Riris dibuat penasaran karena sikapnya
2024-04-03
2
Ratna dewi pravitasari
jd kepo riris , bang angger bang arma anaknya siapa
2024-04-03
1
mudahlia
Riris Riris tak iris kecil kecil itu mulut
2024-04-03
1