Awal Mula Menelan Makanan #4

Setelah tahu bahwa Raiga bisa menelan makanan yang dibuat khusus oleh paman

Setiap harinya dia menulis berbagai macam nama makanan disekolah

Dia selalu bertanya kepada teman-teman nya nama setiap bekal makanan yang mereka nama

Dengan senang hati teman-teman nya memberitahu Raiga semua makanan yang sering ibu mereka buatkan

Hari ini kelasnya kedatangan murid pindahan baru

Disaat jam istirahat anak itu hanya diam saja, banyak anak lain yang berusaha mendekati nya

Namun sepertinya anak itu tidak terlalu suka dengan sekitarnya

Raiga hanya menatap itu dari bangkunya

Anak itu mirip seperti nya yang dulu hanya diam dan membaca buku

Namun berkat paman dia bisa mengobrol dengan yang lain

" Raiga, apa kamu mau lihat bekal ku hari ini?". Tanya seorang temannya

Raiga dengan semangat mengangguk dan mengambil buku catatan ditasnya

Makanan itu tampak menggiurkan, Raiga mengelap air liurnya sambil menulis nama makanan itu

" Apa sudah selesai?". Tanya temannya

" Sudah ,terima kasih ya.."

Setelah dua temannya itu pergi, Raiga menatap ke anak pindahan itu

Ternyata anak itu sedari tadi melihat juga ketempat nya dan langsung membuang muka saat Raiga melihat nya

Raiga tidak mengerti dia kenapa seperti itu..?

Tapi mata Raiga tetuju ke arah bekal yang dibuka anak itu

Makanan didalam nya terlihat berkilau dan harum

Tanpa pikir panjang Raiga membawa bukunya dan pergi ketempat anak itu

Raiga menatap bekal anak itu dengan fokus sampai anak itu menjadi bingung

" Ada apa??". Tanyanya

" Apa nama makanan ini". Raiga mendekatkan wajahnya ke bekal anak itu

Anak itu langsung menarik bekalnya dan menutup lagi

" Nasi kari katsu ayam". Ucap anak itu dengan pelan

" Suaramu terlalu kecil, bisa ucapkan lagi". Raiga menatap anak itu

Dengan sedikit nada yang besar anak itu menyebutkan nama makanan nya

Raiga langsung menulis kan di bukunya

" Terima kasih, senang bertemu denganmu".

Setelah mengucapkan itu Raiga langsung kembali ketempat duduknya dan membaca buku yang biasa dia bawa

Anak itu menatap ke arah Raiga

Dia berdiri dan menghampiri Raiga

" Buku itu, apa kamu menyukai nya". Tanyanya

Raiga menghentikan bacaan nya dan menjawab anak itu

" Benar, aku menyukai karakter nya".

" Benarkah, karakter siapa yang kamu sukai?".

" Karakter yang diperankan oleh Duke Gypshopilla". Jawab Raiga

Anak itu terdiam dan kembali ketempat duduknya

Pulang dari sekolah Raiga langsung berlari, dia tidak sabar untuk menunjukkan semua makanan yang dia tulis hari ini kepada paman

Didalam bus Raiga mengeluarkan bukunya dan menunjukkan itu kepaman

Paman membacanya perlahan

" Nasi kari katsu ayam??." Paman sedikit bingung dia baru pertama kali mendengar kata seperti itu

" Iya benar paman, anak pindahan itu yang beritahu namanya seperti itu".

" Anak pindahan, apa dikelas nona ada yang baru masuk??". Tanya paman penasaran

" Ada ,dia baru masuk hari ini".

" Tapi, paman..." Raiga sedikit ragu menceritakan nya

" Ada apa nona?".

Paman bisa melihat apa hang dirasakan nona-nya hanya dengan merasakan suasana wajah nona-nya itu berubah

" Dia terlihat sama sepertiku saat dulu".

" Seperti anda dulu?'.

Yang paman tahu Raiga sangat baik dan lucu, dia selalu membuat paman tersenyum

Meski saat pertama kali diberikan tugas menjaga ,paman sedikit kesusahan karena Raiga yang tidak dapat berinteraksi normal dengan orang lain

Namun seiring berjalannya waktu dia mulai membuka hati untuk menerima paman sebagai penjaga nya

" Dia selalu sendiri dan sibuk dengan kertas dan pensil dimeja nya". Ucap Raiga

Paman tertawa, dia ingat bahwa pernah melihat nona-nya itu melakukan hal yang sama

Tapi sekarang dia malah mengkhawatirkan orang yang melakukan hal seperti itu

" Ada apa paman,apa ada yang lucu?". Raiga cemberut paman suka sekali tiba-tiba tertawa saat berbicara dengannya, setiap ditanya pasti jawabannya," tidak ada apa-apa nona".

Hari ini mereka janjian untuk membuat makanan dari catatan makanan yang Raiga tulis setiap harinya dibuku

Mereka berdua mampir terlebih dahulu ke supermarket untuk membeli bahan makanan yang diperlukan

Raiga sangat senang dia terus-terusan berlari, paman terlihat lelah mengawasinya tapi lagi-lagi paman senang karena nona kecilnya itu terlihat sangat bahagia

" Paman apa ini?". Tanya Raiga yang melihat satu hal yang baru dia tahu

" Itu cumi nona". Jawab paman

Setiap hal yang baru dilihat, Raiga terus bertanya nama-nama dari hal tersebut

Tiba saatnya membayar Raiga membantu paman menaruh belanjaan nya ke atas meja kasir

Raiga sangat takjub melihat mesin kasir yang bisa langsung men-scan barang yang mereka beli

Kasir yang sedang menghitung belanjaan mereka tersenyum dan dia dengan sengaja memelankan scan-nannya untuk Raiga

Setelah selesai paman mengeluarkan kartu dari dompet nya, lagi-lagi Raiga merasa bergelora

Matanya bergetar sungguh takjub

" Paman apa itu?". Tanyanya

" Ini kartu untuk membayar belanjaan yang kita beli nona". Jawab paman

" Apa semua ini harus kita bayar?". Dia terkejut, Raiga tidak mengerti, dia pikir semua itu hanya tinggal ambil saja

" Tentu saja, karena mereka menjual dan kita membeli jadi kita harus membayar nya". Jelas paman

Raiga mengangguk mengerti, kasir dan paman saling tersenyum....

(mohon dukungannya biar semangat nulis, sangkyuuu 🙏✌️)

Episodes
1 Prolog
2 Awal Mula Menelan Makanan
3 Awal Mula Menelan Makanan #2
4 Awal Mula Menelan Makanan #3
5 Awal Mula Menelan Makanan #4
6 Awal Mula Menelan Makanan #5
7 Awal Mula Menelan Makanan #6
8 Awal Mula Menelan Makanan #7
9 Awal Mula Menelan Makanan #8
10 Awal Mula Menelan Makanan #9
11 Awal Mula Menelan Makanan #10
12 Tarian Raiga Kecil #1
13 Tarian Raiga Kecil #2
14 Tarian Raiga Kecil #3
15 Tarian Raiga Kecil #4
16 Kepergian Paman Kaelus #1
17 Kepergian Paman Kaelus #2
18 Kepergian Paman Kaelus #3
19 Mengukir cerita #1
20 Mengukir cerita #2
21 Menarik sang penyanyi #1
22 Menarik sang penyanyi #2
23 Menarik sang penyanyi #3
24 Luka yang digantikan
25 Pertemuan Janggal
26 kesempatan yang ada
27 Terlalu kecil untuk merasakan rasa sakit
28 Tidak seperti yang terlihat
29 Masing-masing ada peran
30 Menuju hari esok
31 Hari pertama
32 Agar tidak mencolok
33 saling memahami perasaan
34 target itu hilang
35 jangan merendahkan orang lain
36 mencari alasan
37 sangat mencurigakan
38 komplotan yang menyedihkan
39 jangan bersembunyi terus
40 Hari hari yang lelah
41 masih hari yang lelah
42 perlombaan pasrah
43 perlombaan pasrah yang memuaskan
44 bukankah berbeda?
45 jangan lakukan hal itu
46 acara perjamuan dimulai
47 akhir acara perjamuan
48 mencoba menahan sakitnya
49 senyum hangat seperti bunga Lily
50 berjalan dengan baik
51 meminta ijin ke Bibi
52 Sama-sama memiliki tugas
53 terheran-heran dengan Akio
54 tugas membunuh aktor
55 untung aja
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 pertama kali yang kesekian kalinya
60 chapter 60
61 apa aku bisa merasakan kehangatan keluarga?
62 chapter 62 (update lagi ya)
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Prolog
2
Awal Mula Menelan Makanan
3
Awal Mula Menelan Makanan #2
4
Awal Mula Menelan Makanan #3
5
Awal Mula Menelan Makanan #4
6
Awal Mula Menelan Makanan #5
7
Awal Mula Menelan Makanan #6
8
Awal Mula Menelan Makanan #7
9
Awal Mula Menelan Makanan #8
10
Awal Mula Menelan Makanan #9
11
Awal Mula Menelan Makanan #10
12
Tarian Raiga Kecil #1
13
Tarian Raiga Kecil #2
14
Tarian Raiga Kecil #3
15
Tarian Raiga Kecil #4
16
Kepergian Paman Kaelus #1
17
Kepergian Paman Kaelus #2
18
Kepergian Paman Kaelus #3
19
Mengukir cerita #1
20
Mengukir cerita #2
21
Menarik sang penyanyi #1
22
Menarik sang penyanyi #2
23
Menarik sang penyanyi #3
24
Luka yang digantikan
25
Pertemuan Janggal
26
kesempatan yang ada
27
Terlalu kecil untuk merasakan rasa sakit
28
Tidak seperti yang terlihat
29
Masing-masing ada peran
30
Menuju hari esok
31
Hari pertama
32
Agar tidak mencolok
33
saling memahami perasaan
34
target itu hilang
35
jangan merendahkan orang lain
36
mencari alasan
37
sangat mencurigakan
38
komplotan yang menyedihkan
39
jangan bersembunyi terus
40
Hari hari yang lelah
41
masih hari yang lelah
42
perlombaan pasrah
43
perlombaan pasrah yang memuaskan
44
bukankah berbeda?
45
jangan lakukan hal itu
46
acara perjamuan dimulai
47
akhir acara perjamuan
48
mencoba menahan sakitnya
49
senyum hangat seperti bunga Lily
50
berjalan dengan baik
51
meminta ijin ke Bibi
52
Sama-sama memiliki tugas
53
terheran-heran dengan Akio
54
tugas membunuh aktor
55
untung aja
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
pertama kali yang kesekian kalinya
60
chapter 60
61
apa aku bisa merasakan kehangatan keluarga?
62
chapter 62 (update lagi ya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!