Awal Mula Menelan Makanan #2

Paman Kaelus masuk kedalam ruangan itu

Dia melihat nona kecilnya terbaring dengan lemah di atas kasur putih rumah sakit

Dua pasang infus ,dikiri dan kanan terpasang ditangan nona kecilnya

Paman mendekat ke ranjang itu, dan melihat wajah Raiga yang masih belum sadarkan diri

"Nona ,maafkan saya".

Paman Kaelus tidak sanggup menahan isak tangisnya

"Paman....!".

Suara lembut dari Raiga terdengar, dia sudah sadar

Paman langsung sibuk untuk mencari dokter, tapi Raiga langsung menghentikan nya

" Paman...tenanglah".

Paman langsung duduk di kursi sebelah ranjang Raiga

Dia memegang tangan kecil nonanya itu yang mungil dan terasa sangat dingin

" Paman, maaf sudah membuatmu kawathir". Ucap Raiga

" Tidak nona, saya yang harusnya minta maaf karena tidak bisa menjaga nona".

Raiga tersenyum, dia bersyukur meski keluarga nya tidak menginginkan nya tapi paman Kaelus masih ada disisinya

" Nona berjanjilah jangan pernah seperti ini lagi". Pintah paman

Raiga menggerakkan kepalanya sedikit keatas dan kebawah sambil tersenyum

" Apa nona benar-benar sangat penasaran dengan makanan?".

" Benar, sesekali saja aku ingin merasakan bagaimana rasanya menelan sesuatu, sejujurnya aku tidak terlalu suka pil khusus itu Paman". Ucapnya

Pil khusus adalah sebuah obat yang harus Raiga konsumsi setiap hari agar bertenaga karena dia tidak bisa menelan makanan

Meski menelan nya juga terasa sakit, tetapi ini lebih baik daripada dia harus menelan makanan yang bisa membuat nya langsung kesakitan

" Nona, bersabar lah, saat ini saya sedang belajar untuk bisa membuatkan makanan yang bisa anda telan". Ucap paman dengan begitu yakin

Meski terlihat mustahil tapi Raiga mempercayai Paman Kaelus, diapun tertawa senang seperti bunga tulip yang sangat mekar

Paman Kaelus begitu bahagia melihat nona kecilnya tertawa dengan senangnya

Raiga dirawat selama 3 hari, untungnya saat itu ayahnya dan ibunya sedang pergi keluar kota untuk urusan bisnis

Raiga menjalankan hari nya seperti biasa, namun bedanya Paman yang biasanya akan pergi setelah mengantar ke sekolah , sekarang dia menunggu sampai Raiga selesai

Hari ini Raiga pulang cepat karena sekolah nya akan mengadakan rapat bulanan

Dia berlari menghampiri paman yang menunggu didepan gerbang

Melihat nona kecilnya berlari dengan sangat lucu, paman Kaelus tertawa dan langsung membentangkan tangan lebar-lebar

Raiga melompat ke pelukan paman nya, dia merasa begitu hangat

" Paman tahu tidak, hari ini disekolah diberikan buku diary". Ucapnya dengan begitu semangat

" Benarkah?".

Raiga mengangguk cepat

" Apa yang ingin nona tulis disana nanti..?".

Raiga memiringkan kepalanya, dia terlihat sangat serius memikirkan sesuatu

" Paman pernah bilang akan membuatkan makanan untukku, jadi nanti setiap hari aku akan menulis kan berbagai macam makanan yang ingin aku makan". Ucapnya dengan lucu dan paman-pun tersenyum

Mereka berdua kembali kerumah sambil bersenda gurau, tiba-tiba saat ingin masuk kerumah mereka berpapasan dengan keluarga Raiga

Paman langsung menggeser Raiga kebelakang nya, dan memberi salam kepada ayah dan ibu Raiga serta Kakak laki-lakinya

Handreas menatap sinis ke arah Raiga, yang membuatnya langsung ketakutan dan memegang erat tangan paman Kaelus

" Kaelus apa kabar..?". Sapa ibu Raiga.

" Saya selalu baik-baik saja nyonya". Ucap paman dengan sopan

" Tuan ,mobil sudah siap". Ucap seorang penjaga

Panggilan itu menghentikan tatapan Handreas kepada Raiga

Sambil melihat mereka masuk mobil dan pergi dari rumah, paman dan Raiga masih terus berdiri

" Nona ,apa anda baik-baik saja".

Raiga hanya mengangguk pelan

Paman yang melihat itu langsung menggenggam tangan kecil nonanya itu dan menuntunnya untuk masuk kedalam rumah.

Raiga langsung masuk kedalam kamarnya, diikuti oleh paman yang membawakan tas sekolahnya

" Paman ,cepat kesini". Panggil Raiga

Meski tadi terlihat tidak terlalu baik, tapi Raiga bisa langsung semangat lagi setelah berada dikamar

Dia mengambil tasnya dari paman, dan mengeluarkan sebuah buku yang diberikan oleh guru tadi

" Ini dia paman bukunya". tunjuk nya ke paman

Paman Kaelus mengambil buku itu dan membaca apa yang sudah ditulis nona kecil nya hari ini

Paman tersenyum membaca tulisan nona-nya yang tidak bisa terbaca karena dia menulis dengan cepat,tapi paman bisa mengerti apa yang dia tulis

Raiga menulis betapa senangnya dia bersama paman setiap hari

Dia juga mengatakan bahwa dia ingin sekali mengajak paman pergi ke taman rekreasi seperti yang diceritakan oleh teman kelasnya

Setelah kejadian itu, teman sekelasnya begitu perhatian kepada Raiga, meski terkadang Raiga mengabaikan mereka

Tapi mereka tetap berbicara kepadanya, mereka terus menceritakan semua hal yag mereka lakukan setiap hari dirumah

Raiga yang awalnya tidak tertarik, lama-kelamaan jadi mau mendengarkan cerita mereka

Ditambah paman Kaelus yang juga menyuruh nya untuk memiliki banyak teman agar Raiga bisa bersosialisasi

" Benarkah..?, nona ingin mengajak saya jalan-jalan??". tanya paman

Raiga mengangguk malu-malu, kedua pipinya memerah

" Baiklah,kalau begitu nanti kita akan pergi kesana". Ajak paman

Raiga menatap paman dengan sangat menggelora, pipi lucunya semakin menjadi memerah seperti tomat karena sangat senang

(maaf update gabisa tiap hari, derita tulang punggung keluarga hehehe, mohon dukungannya, sangkyuu🙏✌️)

Terpopuler

Comments

Suzanne Milla

Suzanne Milla

Akhirnya nemu lagi cerita yang oke banget, terima kasih thor untuk karyanya! ❤️

2024-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Mula Menelan Makanan
3 Awal Mula Menelan Makanan #2
4 Awal Mula Menelan Makanan #3
5 Awal Mula Menelan Makanan #4
6 Awal Mula Menelan Makanan #5
7 Awal Mula Menelan Makanan #6
8 Awal Mula Menelan Makanan #7
9 Awal Mula Menelan Makanan #8
10 Awal Mula Menelan Makanan #9
11 Awal Mula Menelan Makanan #10
12 Tarian Raiga Kecil #1
13 Tarian Raiga Kecil #2
14 Tarian Raiga Kecil #3
15 Tarian Raiga Kecil #4
16 Kepergian Paman Kaelus #1
17 Kepergian Paman Kaelus #2
18 Kepergian Paman Kaelus #3
19 Mengukir cerita #1
20 Mengukir cerita #2
21 Menarik sang penyanyi #1
22 Menarik sang penyanyi #2
23 Menarik sang penyanyi #3
24 Luka yang digantikan
25 Pertemuan Janggal
26 kesempatan yang ada
27 Terlalu kecil untuk merasakan rasa sakit
28 Tidak seperti yang terlihat
29 Masing-masing ada peran
30 Menuju hari esok
31 Hari pertama
32 Agar tidak mencolok
33 saling memahami perasaan
34 target itu hilang
35 jangan merendahkan orang lain
36 mencari alasan
37 sangat mencurigakan
38 komplotan yang menyedihkan
39 jangan bersembunyi terus
40 Hari hari yang lelah
41 masih hari yang lelah
42 perlombaan pasrah
43 perlombaan pasrah yang memuaskan
44 bukankah berbeda?
45 jangan lakukan hal itu
46 acara perjamuan dimulai
47 akhir acara perjamuan
48 mencoba menahan sakitnya
49 senyum hangat seperti bunga Lily
50 berjalan dengan baik
51 meminta ijin ke Bibi
52 Sama-sama memiliki tugas
53 terheran-heran dengan Akio
54 tugas membunuh aktor
55 untung aja
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 pertama kali yang kesekian kalinya
60 chapter 60
61 apa aku bisa merasakan kehangatan keluarga?
62 chapter 62 (update lagi ya)
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Prolog
2
Awal Mula Menelan Makanan
3
Awal Mula Menelan Makanan #2
4
Awal Mula Menelan Makanan #3
5
Awal Mula Menelan Makanan #4
6
Awal Mula Menelan Makanan #5
7
Awal Mula Menelan Makanan #6
8
Awal Mula Menelan Makanan #7
9
Awal Mula Menelan Makanan #8
10
Awal Mula Menelan Makanan #9
11
Awal Mula Menelan Makanan #10
12
Tarian Raiga Kecil #1
13
Tarian Raiga Kecil #2
14
Tarian Raiga Kecil #3
15
Tarian Raiga Kecil #4
16
Kepergian Paman Kaelus #1
17
Kepergian Paman Kaelus #2
18
Kepergian Paman Kaelus #3
19
Mengukir cerita #1
20
Mengukir cerita #2
21
Menarik sang penyanyi #1
22
Menarik sang penyanyi #2
23
Menarik sang penyanyi #3
24
Luka yang digantikan
25
Pertemuan Janggal
26
kesempatan yang ada
27
Terlalu kecil untuk merasakan rasa sakit
28
Tidak seperti yang terlihat
29
Masing-masing ada peran
30
Menuju hari esok
31
Hari pertama
32
Agar tidak mencolok
33
saling memahami perasaan
34
target itu hilang
35
jangan merendahkan orang lain
36
mencari alasan
37
sangat mencurigakan
38
komplotan yang menyedihkan
39
jangan bersembunyi terus
40
Hari hari yang lelah
41
masih hari yang lelah
42
perlombaan pasrah
43
perlombaan pasrah yang memuaskan
44
bukankah berbeda?
45
jangan lakukan hal itu
46
acara perjamuan dimulai
47
akhir acara perjamuan
48
mencoba menahan sakitnya
49
senyum hangat seperti bunga Lily
50
berjalan dengan baik
51
meminta ijin ke Bibi
52
Sama-sama memiliki tugas
53
terheran-heran dengan Akio
54
tugas membunuh aktor
55
untung aja
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
pertama kali yang kesekian kalinya
60
chapter 60
61
apa aku bisa merasakan kehangatan keluarga?
62
chapter 62 (update lagi ya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!