Paman Kaelus masuk kedalam ruangan itu
Dia melihat nona kecilnya terbaring dengan lemah di atas kasur putih rumah sakit
Dua pasang infus ,dikiri dan kanan terpasang ditangan nona kecilnya
Paman mendekat ke ranjang itu, dan melihat wajah Raiga yang masih belum sadarkan diri
"Nona ,maafkan saya".
Paman Kaelus tidak sanggup menahan isak tangisnya
"Paman....!".
Suara lembut dari Raiga terdengar, dia sudah sadar
Paman langsung sibuk untuk mencari dokter, tapi Raiga langsung menghentikan nya
" Paman...tenanglah".
Paman langsung duduk di kursi sebelah ranjang Raiga
Dia memegang tangan kecil nonanya itu yang mungil dan terasa sangat dingin
" Paman, maaf sudah membuatmu kawathir". Ucap Raiga
" Tidak nona, saya yang harusnya minta maaf karena tidak bisa menjaga nona".
Raiga tersenyum, dia bersyukur meski keluarga nya tidak menginginkan nya tapi paman Kaelus masih ada disisinya
" Nona berjanjilah jangan pernah seperti ini lagi". Pintah paman
Raiga menggerakkan kepalanya sedikit keatas dan kebawah sambil tersenyum
" Apa nona benar-benar sangat penasaran dengan makanan?".
" Benar, sesekali saja aku ingin merasakan bagaimana rasanya menelan sesuatu, sejujurnya aku tidak terlalu suka pil khusus itu Paman". Ucapnya
Pil khusus adalah sebuah obat yang harus Raiga konsumsi setiap hari agar bertenaga karena dia tidak bisa menelan makanan
Meski menelan nya juga terasa sakit, tetapi ini lebih baik daripada dia harus menelan makanan yang bisa membuat nya langsung kesakitan
" Nona, bersabar lah, saat ini saya sedang belajar untuk bisa membuatkan makanan yang bisa anda telan". Ucap paman dengan begitu yakin
Meski terlihat mustahil tapi Raiga mempercayai Paman Kaelus, diapun tertawa senang seperti bunga tulip yang sangat mekar
Paman Kaelus begitu bahagia melihat nona kecilnya tertawa dengan senangnya
Raiga dirawat selama 3 hari, untungnya saat itu ayahnya dan ibunya sedang pergi keluar kota untuk urusan bisnis
Raiga menjalankan hari nya seperti biasa, namun bedanya Paman yang biasanya akan pergi setelah mengantar ke sekolah , sekarang dia menunggu sampai Raiga selesai
Hari ini Raiga pulang cepat karena sekolah nya akan mengadakan rapat bulanan
Dia berlari menghampiri paman yang menunggu didepan gerbang
Melihat nona kecilnya berlari dengan sangat lucu, paman Kaelus tertawa dan langsung membentangkan tangan lebar-lebar
Raiga melompat ke pelukan paman nya, dia merasa begitu hangat
" Paman tahu tidak, hari ini disekolah diberikan buku diary". Ucapnya dengan begitu semangat
" Benarkah?".
Raiga mengangguk cepat
" Apa yang ingin nona tulis disana nanti..?".
Raiga memiringkan kepalanya, dia terlihat sangat serius memikirkan sesuatu
" Paman pernah bilang akan membuatkan makanan untukku, jadi nanti setiap hari aku akan menulis kan berbagai macam makanan yang ingin aku makan". Ucapnya dengan lucu dan paman-pun tersenyum
Mereka berdua kembali kerumah sambil bersenda gurau, tiba-tiba saat ingin masuk kerumah mereka berpapasan dengan keluarga Raiga
Paman langsung menggeser Raiga kebelakang nya, dan memberi salam kepada ayah dan ibu Raiga serta Kakak laki-lakinya
Handreas menatap sinis ke arah Raiga, yang membuatnya langsung ketakutan dan memegang erat tangan paman Kaelus
" Kaelus apa kabar..?". Sapa ibu Raiga.
" Saya selalu baik-baik saja nyonya". Ucap paman dengan sopan
" Tuan ,mobil sudah siap". Ucap seorang penjaga
Panggilan itu menghentikan tatapan Handreas kepada Raiga
Sambil melihat mereka masuk mobil dan pergi dari rumah, paman dan Raiga masih terus berdiri
" Nona ,apa anda baik-baik saja".
Raiga hanya mengangguk pelan
Paman yang melihat itu langsung menggenggam tangan kecil nonanya itu dan menuntunnya untuk masuk kedalam rumah.
Raiga langsung masuk kedalam kamarnya, diikuti oleh paman yang membawakan tas sekolahnya
" Paman ,cepat kesini". Panggil Raiga
Meski tadi terlihat tidak terlalu baik, tapi Raiga bisa langsung semangat lagi setelah berada dikamar
Dia mengambil tasnya dari paman, dan mengeluarkan sebuah buku yang diberikan oleh guru tadi
" Ini dia paman bukunya". tunjuk nya ke paman
Paman Kaelus mengambil buku itu dan membaca apa yang sudah ditulis nona kecil nya hari ini
Paman tersenyum membaca tulisan nona-nya yang tidak bisa terbaca karena dia menulis dengan cepat,tapi paman bisa mengerti apa yang dia tulis
Raiga menulis betapa senangnya dia bersama paman setiap hari
Dia juga mengatakan bahwa dia ingin sekali mengajak paman pergi ke taman rekreasi seperti yang diceritakan oleh teman kelasnya
Setelah kejadian itu, teman sekelasnya begitu perhatian kepada Raiga, meski terkadang Raiga mengabaikan mereka
Tapi mereka tetap berbicara kepadanya, mereka terus menceritakan semua hal yag mereka lakukan setiap hari dirumah
Raiga yang awalnya tidak tertarik, lama-kelamaan jadi mau mendengarkan cerita mereka
Ditambah paman Kaelus yang juga menyuruh nya untuk memiliki banyak teman agar Raiga bisa bersosialisasi
" Benarkah..?, nona ingin mengajak saya jalan-jalan??". tanya paman
Raiga mengangguk malu-malu, kedua pipinya memerah
" Baiklah,kalau begitu nanti kita akan pergi kesana". Ajak paman
Raiga menatap paman dengan sangat menggelora, pipi lucunya semakin menjadi memerah seperti tomat karena sangat senang
(maaf update gabisa tiap hari, derita tulang punggung keluarga hehehe, mohon dukungannya, sangkyuu🙏✌️)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Suzanne Milla
Akhirnya nemu lagi cerita yang oke banget, terima kasih thor untuk karyanya! ❤️
2024-04-06
1