Bunda 08

Salsa dan Haris tergeletak di pinggir jalan setelah Haris menyelamatkan Salsa, anaknya yang berusia 5 tahun, dari benturan keras dengan motor yang melaju kencang. Lengan Salsa terluka dan bocah itu meringis kesakitan.

Sementara itu, Haris berusaha menenangkan anaknya yang ketakutan. Alvin, kakak Salsa, dan Mira, segera bergegas mendekati mereka untuk memastikan keadaan Salsa. Namun, begitu tiba di hadapan Haris dan Salsa, Alvin langsung memarahi ayahnya dengan nada tinggi.

"Papa, ini semua salah papa! Gara-gara papa, Salsa hampir kecelakaan!" Wajah Haris terlihat pucat dan ketakutan, merasa bersalah atas kejadian yang baru saja terjadi. Alvin kemudian menatap sinis ke arah Tania, wanita yang diduga sebagai orang yang dekat dengan Haris.

"Pa, siapa Tante ini? Jangan bilang papa selingkuh dari mama?"mendengar ucapan Alvin, Haris dan Mira membelalakkan matanya. Bagaimana Alvin tahu soal perselingkuhan itu? Dia masih berumur 10 tahun dan belum cukup mengerti dunia orang dewasa. Mira lalu mencoba menenangkan Alvin.

Raut muka Tania pun terlihat cemas dan bingung, tidak tahu harus berkata apa.

"Aku bukan selingkuhan papamu. Aku ini pa...."

"Tania, cukup! Jangan dilanjut, Alvin itu masih kecil."Haris secepatnya menyela ucapan Tania. Wanita itu pergi dan segera masuk ke dalam kafe dengan raut wajahnya yang kesal.

Sementara itu, Salsa masih meringis kesakitan di tangan ayahnya, menatap wajah ayah dan kakaknya yang saling menyalahkan. Air mata Salsa mulai jatuh, merasa takut dan bingung dengan situasi yang terjadi. Mira segera berlutut di samping Salsa, mencoba menenangkan bocah itu dan membersihkan luka di lengannya dengan hati-hati.

"Kita pulang ya, Sayang."Mira berkata dengah lembut dan membenarkan rambut Salsa. Bocah itu mengangguk tandanya setuju.

"Aku antar mereka, Mira."Haris menarik tangan Salsa.

"Tidak perlu! Kamu urus saja dulu pacarmu. Jika tidak bisa menghargai Anisa, seharusnya kamu bisa menjaga perasaan anakmu!"Mira langsung menggendong Salsa dan membawa Salsa ke mobil.

"Alvin, benci papa!"teriak Alvin dan berlari ke arah mobil tak peduli dengan teriakan Haris yang terus memanggil Alvin.

Haris menghela napas panjang sebelum kembali memasuki kafe tempat Tania bekerja. Wajahnya tampak serius saat dia duduk di salah satu kursi yang ada di sana. Tania, yang sedang membersihkan meja, menoleh dan tersenyum tipis saat melihat Haris. Tapi di balik senyum itu, ada kekhawatiran yang tergambar jelas di matanya.

 "Haris, aku tahu kamu marah padaku karena apa yang terjadi dengan Alvin," ucap Tania dengan suara lirih.

"Aku tak bermaksud memarahinya. Aku hanya ingin dia tahu bahwa aku bukan selingkuhanmu, dan dia tidak boleh menyebutku begitu." Haris mengangguk perlahan.

 "Aku mengerti, Tania. Tapi kau harus tahu bahwa Alvin masih kecil, dan dia belum tahu bahwa aku dan Anisa, ibunya, telah bercerai. Jadi dia berpikir bahwa aku berkhianat pada ibunya." Tania menundukkan kepalanya, merasa bersalah atas kesalahpahaman yang terjadi.

"Aku akan berbicara dengannya, Haris. Aku akan menjelaskan semuanya padanya." Haris menatap Tania dengan tatapan yang lembut.

"Tania, jika kita menikah nanti, anak-anakku juga akan menjadi anak-anakmu. Aku ingin kau bisa berbuat baik pada mereka, seolah-olah mereka adalah darah dagingmu sendiri." Tania mengangguk mantap.

"Aku berjanji, Haris. Aku akan mencintai mereka seperti anakku sendiri." Tak lama kemudian, Haris memutuskan untuk pulang ke rumah Anisa untuk memeriksa kondisi Salsa setelah kecelakaan tadi.

Sore itu, langit mendung ketika Haris melangkah masuk ke rumah mantan istrinya, Anisa. Begitu pintu terbuka, Haris disambut dengan pemandangan yang tak mengenakan. Anisa duduk di sofa dengan wajah ketus, sementara kedua anaknya, Salsa dan Alvin, menatap tajam ke arah ayah mereka. Haris menghela napas panjang, mengumpulkan keberanian untuk meminta maaf.

"Anisa, aku minta maaf atas kejadian tadi siang," ucap Haris dengan nada lembut. Anisa hanya mendengus dan tetap terdiam, tetapi Haris tahu bahwa ia harus terus berbicara. Ia mendekati Salsa, anak perempuannya yang terluka.

"Salsa, papa minta maaf ya. Papa tidak sengaja membuatmu terluka," kata Haris sambil berlutut di depan gadis kecil itu. Salsa menatap Haris dengan mata berkaca-kaca, tetapi ia mengangguk pelan, menunjukkan bahwa ia menerima permintaan maaf ayahnya.

Namun, ketika Haris ingin berbicara dengan Alvin, bocah itu segera berlari ke kamar dan menutup pintu dengan keras, meninggalkan semua orang di ruang tamu. Haris menatap pintu kamar Alvin dengan kecewa dan sedih, menyadari bahwa anak laki-lakinya belum bisa memaafkannya. Anisa akhirnya angkat bicara.

"Mas Haris, kamu harus lebih berhati-hati dalam bersikap. Kamu tahu betapa besar pengaruhmu pada anak-anak. Mereka sedang mencari sosok papa yang bisa mereka banggakan, bukan papa yang membuat mereka terluka." Mendengar perkataan mantan istrinya, Haris mengangguk perlahan.

"Jika kamu ingin bermesraan dengan Tania, harusnya kamu bisa mencari tempat lain. Jangan di tempat terbuka seperti itu, orang lain tahu kita telah berpisah. Tetapi, tidak dengan anak-anak, mereka semua masih menganggap kamu adalah papa mereka yang selalu mereka banggakan,"lanjut Anisa, berusaha menahan amarah.

Haris tahu bahwa ia harus bekerja keras untuk memperbaiki hubungan dengan anak-anaknya dan memenangkan kembali kepercayaan mereka.

"Papa!"Rayhan yang baru saja keluar dari kamar melihat Haris dan berlari dengan bahagia kearah pria itu, sembari merentangkan tangannya. Haris langsung menangkap dan membawa Rayhan dalam gendongannya. Salsa hanya duduk terdiam menapa Haris dan Rayhan yang bercengkrama sesekali Salsa tertawa kecil begitu juga dengan Rayhan. Anisa menyadari sesuatu jika anak-anaknya masih membutuhkan sosok Haris dalam hidup mereka.

'Maaf, Sayang. Ibu tak bisa menjaga papa kalian,'Anisa berbicara dalam hatinya.

"Apa kamu akan menginap, Mas?"tanya Anisa kemudian, Haris mendongakkan kepalanya menatap Anisa yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Eeem, aku perlu memperbaiki hubungan ku dengan Alvin,"jawab pria itu dan melanjutkan bercanda dengan anak-anaknya. Anisa, hanya bisa menyetujui dengan pilihan Haris itu semua demi kebaikan anaknya.

Terpopuler

Comments

Anita yoongia

Anita yoongia

kira kira alvin bakalan nikahin tania gak ya

2024-04-07

0

Puji Sri Lestari

Puji Sri Lestari

anak kan yg jd korban?

2024-04-05

0

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

Lanjut thor

2024-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!