Udah Aina, kamu harus fokus sama jawaban yang akan kamu berikan sama papa. Pokoknya yang menurut aku baik,itulah yang akan menjadi jawabannya.
Kemudian Aina mengambil hpnya lalu ia membuat postingan di tweeternya.
...
...
...
...
Beberapa komentar netizen langsung berderet di postingannya dan Aina segera keluar dari tweeter setelah melihat Akyas berkomentar di postingannya.
...
...
Aina hanya tersenyum membaca pesan yang Lexi kirim baru saja padanya.Kemudian Aina bersiap siap untuk pergi bersama teman temannya,dan berpamitan kepada orang tuanya." Pa,Aina mau main sama teman teman ya."
" Jangan terlalu sore pulangnya,papa tunggu jawaban kamu lho."
" Iya papa,Aina bakalan jawab kok dan gak akan pulang ke sorean,dadah papa, assalamualaikum."
Sebelum pergi Aina mengecup pipi sang papa dan mengecup tangannya lalu Aina pun pergi.
Aina di jemput oleh Lexi,yang mana Lexi sudah menunggunya sejak tadi.Aina di jemput,di karenakan ia tak bisa mengendarai motor ataupun mobil,dan jika berangkat ke kampus pun Aina selalu di antar oleh Elkan ataupun papanya.dan Aina tidak memiliki ketertarikan untuk belajar motor maupun mobil.
" Carline dimana,Lex?." Tanya Aina saat motornya mulai melaju." Dia nungguin di mall."
" Apa?,di mall?.Mainnya mau ke mall?,ke danau aja yuk." Saat ini Aina sangat ingin pergi ke danau kesukaannya,dia selalu merasa tenang jika ada disana.apa lagi saat ini hatinya sedang tidak baik baik saja." Oke,tapi kita kasih tau Carline dulu ya ke mall,soalnya kasihan entar dia sendirian nunggu kita disana."
" Iya,ayo." Akhirnya permintaan Aina Lexi iyakan,Aina jadi tidak sabar untuk segera tiba di danau yang sedang menantikannya.Setibanya di depan maal,Aina langsung turun dari motor dan memeluk Carline,dan dengan rasa kesedihannya Carline membalas pelukan Aina.Carline sangat mengerti dengan perasaan Aina yang saat itu,tapi Carline yakin kalau Aina itu kuat menghadapinya." Ikutan dong,gak di ajak." Ucap Lexi yang kemudian ikut berpekulan bersama mereka berdua.
" Hari ini kamu gak boleh sedih ya,Na.Kita akan ngehibur kamu hari ini." Ucap Carline saat melepas pelukannya dari Aina dan Lexi.Kemudia Lexi juga berbicara." Pokoknya kamu gak boleh nangis,laki laki kayak dia itu gak pantes kamu nangisin.Air mata kamu itu,cuma berhak keluar buat orang yang berharga." Aina mengangguk sambil tersenyum kepada kedua sahabatnya.Lalu sebelum mereka pergi dari mall,mereka pun mengambil foto bertiga di depan mall.
" Yaudah ayo berangkat."
" Gaskeun,,,,." Mereka bertiga menaiki motornya dan berangkat menuju danau,yang jaraknya lumayan dekat dari sana.Aina kembali ikut di boncengan Lexi,dan Carline sudah melaju duluan di depan motor Lexi.Tanpa membutuhkan waktu yang lama,mereka telah sampai di danaunya.Kemudian mereka memarkirkan motornya dan berjalan menuju tempat yang biasa mereka tempati.
Tanpa mereka bertiga sadari,ternyata Akyas dan pacarnya juga ada disana.Akyas melihat ke arah Aina dan teman temannya yang sedang berjalan,dari kejauhan.Akyas pun pergi untuk menemuinya dan di susul oleh pacarnya." Aina." Akyas muncul di hadapan ketiga orang itu,dan menghalangi jalan mereka.Carline yang melihat Akyas di depannya pun langsung maju dan berbicara padanya." Mau apa muncul disini?!." Tatapan Carline sangat penuh dengan kebencian pada Akyas,ia benci padanya karena telah mengkhianati sahabatnya Aina.
" Gw ga ada urusan sama lo,gw mau ketemu sama Aina." Akyas menatap ke arah Aina yang mana saat itu juga Aina melihat ke arahnya." Heuh,mana mau Aina ketemu sama lo.Gak sadar diri banget si lo,udah nyakitin Aina terus sekarang mau ketemu sama dia,dan lo bawa pacar baru lo juga kehadapan Aina.Minimal sd lah." Kemudian tatapan Carline beralih kepada seorang wanita yang ada di sebelah Akyas,Carline pun menghampirinya." Lo juga,gak tau malu banget.Udah jadi pelakor,masih aja nunjukin diri disini." Karena tidak terima dengan apa yang Carline katakan padanya,ia pun menentangnya." Lo jangan seenaknya ya kali ngomong." Dengan segera Carline langsung menyalip omongannya." Lo juga,jangan sembarangan ngambil pacar orang!!!." Suara Carline mulai meningkat,dia sangat kesal pada wanita tersebut." Apa?!,lo iri ha!!." Dengan cepat Aina menarik baju Carline agar Carline mundur dari hadapan wanita tersebut." Carline udah,ya."
" Tapi Na,dia udah ngerebut Akyas dari kamu.gak bisa gitu dong."
" Carline." Aina sedikit menganggukkan kepalanya, memberikan kode pada Carline untuk tidak bertengkar dengan wanita tersebut." Awas Lo kalo ketemu lagi sama gw,habis Lo!." Carline memberikan ancaman pada wanita tersebut.namun wanita itu hanya tersenyum sinis dan berkata." Lo pikir gw takut hah?!,sekarang aja kalo berani." Lexi menarik baju bagian belakang Carline dan membawanya pergi dari sana,karena jika tidak Carline akan mengeluarkan jurusnya.Akyas hanya menatap kepergian Aina bersama kedua sahabatnya dari sana,dan kemudian pacarnya itu menarik tangan Akyas dan membawanya pergi dari sana.
" Ah kamu,padahal aku barusan udah mau ngeluarin jurus,malah di tarik gak jadi kan." Protes Carline pada Lexi,ia tidak terima dengan apa yang Lexi lakukan padanya." Kamu harus kasihan sama Aina, seharusnya tadi kita cepat-cepat pergi dari sana.tapi karena kamu malah cari ribut jadi kelamaan kan disananya.Kamu harus ngerti Car,di saat kayak gitu kita itu gak mau ketemu sama seseorang yang udah nyakitin kita,apa lagi kalo lihat wajahnya.kamu juga pernahkan ada di posisi kayak gitu."
" Enggak,aku gak pernah." Dengan dinginnya Carline menjawab seperti itu dan seketika itu,Lexi sangat malas berbicara dengan Carline.Kemudian Lexi sedikit berlari untuk menyusul Aina yang sudah berjalan jauh di depannya." Na." Saat Lexi sampai di samping Aina,Aina langsung memeluknya dan menangis di pelukan Lexi.Lexi terdiam sejenak,lalu membalas pelukannya." Aku gak bisa Lex,aku gak bisa lihat Akyas sama perempuan lain,hiks." Karena melihat Aina yang memeluk Lexi,Carline pun mempercepat langkah kakinya." Gak papa,kamu gak bisa lihat dia sama perempuan lain karena kamu belum terbiasa. Nanti juga terbiasa kok,jangan nangis dong,katanya mau terlihat kuat.Semyum dong." Lexi menghapus air mata Aina yang membasahi pipinya,dan setelah itu Aina tersenyum.
" Emmm,,,,jangan nangis dong.Kita jadi ikut sedih." Ucap Carline pada Aina." Iya,aku gak nangis." Aina menarik nafasnya lalu membuangnya.Ia sangat beruntung memiliki kedua sahabat yang sangat mengerti dengan perasaannya,Aina seakan memiliki sandaran saat ia kebingungan diamana ia harus bersandar dan menceritakan semuanya.tapi kali ini dia tidak perlu mencarinya,karena kini dua dinding kokohnya siap untuk ia sandari.Kemudian mereka mencari tempat duduk di pinggir danau dan duduk disana.Aina sangat ingin menceritakan tentang perjodohannya dengan anak dari teman papanya,tapi Aina berpikir kembali,kalau masalah perjodohan adalah masalahnya sendiri dan dia yang harus menentukannya.
" Kenapa,Na?.Ada masalah?." Aina langsung menggeleng." Habisnya kamu hulang huleng,kayak lagi ada masalah yang lebih berat gitu."
" Gak ada kok,tapi." Ucapan Aina terhenti saat dia kembali berpikir." Gak jadi,deh." Kedua sahabatnya pun memasang muka datar,setelah mendengar apa yang Aina katakan." Kalian kenapa,si?." Tanya Aina yang melihat kedua sahabatnya memasang muka datar." Mau ngomong apa si?,kenapa gak jadi?."
Aina melihat ke arah Carline dan Lexi bergantian.
“ Emm,,,nanti aja deh malam kasih tau.”
“ Janji ya,awas aja kalo gak jadi lagi.”
“ Iya janji,lagian kalian itu aneh,muka kalian tuh datar banget gak si haha,,,,”. Lexi dan Carline sangat senang mendengar Aina kembali tertawa,mereka pun membuat lelucon yang mungkin bisa membuat Aina terus tertawa.“ Aku punya pertanyaan ni,hewan apa yang punya huruf satu?.”
Lexi dan Aina terlihat sedang memikirkan jawabannya.“ Bentar-bentar,emang ada gitu hewan yang hurufnya cuma satu?.” Tanya Lexi yang masih belum menemukan jawabannya.“ Ya ada,makanya aku tanya.” “ Nyerah deh.” Ucap Aina dan Lexi.
“ Jawabannya adalah,,,,,,,,,,,,,, I kan.” Lexi dan Aina mengerutkan alisnya,mereka masih bingunng dengan jawaban dari Carline.“ Apa si,garing banget.”
“ Gini woy,I kan?. Maksudnya ikan cuma di pisah,jadi I kan ” Seketika itu mereka bertiga tersenyum,dan kini bagian Lexi yang memberikan pertanyaan “ Oke,aku ni punya.Mobil kalo disatuin sama Line,jadinya apa si?.”
“ Mobil sama Line?,gimana?,jadi mobiline lah.” Lexi menggeleng saat mendengar jawaban dari Carline,lalu setelah itu Aina sedikit tertawa dan ingin segera menjawabnya.“ Oh,,,aku tau aku tau.Jawabannya, Carline kan?,hahaha.”
“ Nah betul.”
“ Bentar,mobil sama Line?,jadi Carline,lha yaiyalah tolol banget aku,hahaha.Oke boleh boleh,oh ni aku ada lagi.Motor motor apa yang jadi sahabat kita?.”
Aina dan Lexi kembali mengerutkan alisnya,berusaha berpikir untuk mencari jawabannya.“ Apa lah,susah susah pertanyaan dari kamu mah.”
“ Oke oke,ni aku kasih tau.Motor yang jadi sahabat kita itu motor Lexi,iya gak?,iya gak?.” Lexi dan Aina saling bertatapan,kemudian keduanya tertawa.
“ Kamu dapat dari mana si pertanyaan kayak gitu,aduhh ada ada aja deh.”
“ Ya kreatiflah,masa Lexi kreatif aku enggak hehe.”
“ Yaudah kita pulang,yuk.Udah mau sore ni.” Aina mengajak kedua sahabatnya untuk segera pulang dari sana,dikarenakan Aina harus segera pulang ke rumahnya.“ Na,janji ya entar malem lho,kasih tau.”
“ Iya aku janji,entar malam aja tunggu oke.”
Mereka bertiga pun pergi meninggalkan tempat tersebut dan menuju tempat Aina.“ Na,emang ada apa si?,kenapa harus entar malem ngajsih taunya?,apa gak bisa sekarang aja?.”
“ Ya enggaklah, pokoknya tunggu aja.”
Lexi kira Aina akan langsung memberi tahunya ternyata tidak,terpaksa ia pun harus menunggunya sampai malam.
Lanjut lagi Yoo biar serius yang penting teu kengeng hilap like sareng vote na
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments