Aina_Ra

Aina_Ra

1. Keputusan

Pada akhirnya,aku hanya menjadi orang yang di sia siakan.

~ Aina

Carline "Na,Ainaaaaa....kamu lihat tweetnya Akyas,CEFAT!!!"

Setelah membaca pesan dari Sahabatnya,Aina langsung melihat tweeter sang kekasih,yang mana saat itu Aina sudah menjalani hubungan selama dua tahun lamanya. Aina benar benar terkejut melihat foto yang di posting oleh Akyas.

Seketika itu Aina langsung menghubungi Akyas,dia ingin segera mendengar penjelasan dari foto yang Akyas posting. Hatinya benar benar terasa panas,dan dadanya juga terasa sesak.

Aina "Hallo,maksud dari postingan tweeter kamu apa ya???. Kamu foto sama siapa??"

Akyas juga terkejut karena Aina langsung menanyakan postingannya itu dengan pacar barunya. Ia bingung harus menjawab apa.

Akyas "Euu,,,gini,dia. Dia temen aku,kamu jangan salah faham, bukan siapa siapa kok."

Aina "Temen kamu bilang?,gak mungkin!.Udah jujur aja."

Akyas terlihat sedang berpikir,apakah dia harus jujur ataukah jangan. Disisi lain ia tidak mau mengakhiri hubungannya dengan Aina,di sisi lainnya dia juga tidak ingin menyakiti perasaan Aina,tapi mau bagaimana lagi, untuk saat ini Akyas lebih memilih wanita barunya.

Dengan memejamkan mata,dan membuang nafasnya Akyas pun menjawabnya.

Akyas "Maaf ya,Na.Mungkin mulai saat ini-"

Karena sudah tau dengan apa yang akan Akyas katakan,Aina langsung mendahului perkataan Akyas.

Aina "Tega ya,kamu.Selama ini aku berjuang sendirian,aku berjuang habis habisan,tapi pada akhirnya kamu malah milih pergi sama wanita itu.Kenapa si?,hiks.Yaudah sekarang terserah kamu,mau kamu sama dia atau enggak,aku gak peduli,kita putus."

Aina langsung memutuskan sambungan telponnya,dengan segera Aina menghempaskan tubuhnya ke atas kasur dan menangis disana.

Dia tak menyangka kalau hubungannya akan berakhir seperti itu, berakhir karena hadirnya sesosok orang ketiga.Aina menangis di atas bantal,karena ia takut orang tua dan adiknya mendengar suara tangisannya.

" Bisa - bisanya dia selingkuh di belakang aku.Lalu apa artinya aku berjuang selama dua tahun ini,jika pada akhirnya dia lebih memilih pergi dengan wanita itu.Jadi gini ya?,rasanya jagain jodoh orang.Tapi aku gak boleh sedih,aku harus kuat,aku harus ngebuktiin bahwa aku bisa tanpa dia,aku kuat tanpa permintaan ku hanya satu ya Allah,tolong berikan pengganti yang lebih baik dari dia,aamiin."

Aina kembali bangkit,dia mengambil hpnya lalu memberitahu kedua sahabatnya.

WhatsApp

CLA ITU KITA

Aina "Aku udah putus sama Akyas:)"

Carline "MMM,,yang sabar ya.Harus kuat jangan sedih, fighting Aina💪🔥♥️"

Lexi "Cowok yang kayak gitu gak bakalan bener Na,lebih baik kamu putus sama dia.Walaupun sakit,tapi itulah cara terbaik.gak boleh nangis,cowok kayak dia gak pantas kamu tangisi."

Aina "Makasih ya,aku beruntung banget punya sahabat kayak kalian."

Carline "Apa lagi Carline kan????."

Lexi "Meng PD banget si!."

Tidak lama dari situ,hp Aina berdering menandakan seseorang meneleponnya.Saat ia lihat ternyata yang meneleponnya adalah Akyas.Aina hanya melihatnya tanpa menjawab telepon dari Akyas.Aina sangat kecewa,ia sangat benci pada Akyas.Cintanya berakhir begitu saja, padahal selama ini ia selalu melakukan yang terbaik.

TOK! TOK!

Saat mendengar suara ketukan pintu,dengan cepat Aina menghapus air matanya,dan pergi untuk membukakan pintu." Sayang,makan dulu yuk.Semua udah nungguin di meja makan."

" Aina masih kenyang,ma.Duluan aja,ya."

Hesti memperhatikan putrinya yang bersikap agak sedikit berbeda.Matanya sedikit merah,beliau mulai curiga dengan apa yang sedang terjadi pada Aina.

" Kamu kenapa?,nangis ya?."

" E-enggak kok,ma.Aina udah ngantuk aja, gak ada apa apa kok."

" Yaudah, sebelum kamu tidur kita makan dulu ya.Ayo,kamu gak boleh nolak."

Dengan terpaksa Aina mengikuti mamanya menuju dapur,dan di meja makan sudah terdapat Ramal dan juga Elkan.

" Mata kamu kenapa sayang?,kok agak merah gitu?."

" E-enggak,mata Aina gak kenapa-napa kok pa." Aina memberikan senyuman tulus pada sang papa,lalu ia menarik satu kursi dan duduk disana.Sedangkan Elkan hanya menatap ke arah Aina,dia sangat penasaran dengan apa yang terjadi kepada kakaknya.Dari matanya saja Elkan sudah bisa menebak kalau Aina sedang bersedih.

Di saat sedang makan,Aina hanya diam tidak mengucapkan satu patah kata pun.Dia hanya menghabiskan makanan di piringnya dan setelah itu pergi duluan." Aina duluan ya,Pa,Ma."

Ketiga orang yang masih berada di meja makan pun,menyaksikan kepergian Aina dari sana,dan itu sangat membuat mereka bertanya-tanya,dengan sikap Aina yang lebih banyak diam.

Kakak kenapa ya?,kok kayak lagi sedih gitu.Apa ada sesuatu yang dia sembunyiin?,nanti aku tanyain langsung deh

Elkan pun ikut menyusul Aina,setelah menghabiskan makan malamnya.Elkan langsung masuk kedalam kamar Aina tanpa mengetuk pintu kamarnya.Saat sudah berada di dalam,Elkan melihat Aina yang sedang melamun di atas ranjangnya sambil memeluk kedua lututnya." Kenapa,kak?."Seketika itu,Aina terlonjak kaget." Kamu ngagetin aja,tiba tibanongol disini."

" Habisnya kakak malah melamun.Ada apa kak?."

Elkan menatap mata cantik milik kakaknya,tidak bisa di ragukan lagi kalau kakaknya benar benar sedang tidak baik baik saja.

" Karena mata kamu jeli,kakak gak perlu ngasih tau kamu lagi kan?." Elkan hanya tersenyum tipis pada Aina,lalu Elkan pun memeluknya.Elkan mengelus punggungnya dengan pelan,ia sangat mengerti dengan kondisi kakaknya saat ini.Dan dengan sekuat tenaga,Aina menahan air matanya supaya tidak keluar.Ia tidak mau terlihat lemah,ia sangat keras kepala untuk terlihat kuat apa lagi di hadapan adiknya.Gak boleh Aina,kamu kuat kamu harus kuat,gak boleh nangis apa lagi di pelukan adik kamu.

" Kakak cantik,gak boleh sedih ya.Harus kuat,harus senyum kayak Elkan."

" Lagian siapa juga yang lagi sedih?,kakak baik,baik banget." Ternyata tanpa Aina sadari,air matanya meluncur di atas pipi,dan Elkan langsung menghapusnya." Katanya kuat,kok nangis?."

Aina memejamkan matanya sambil tersenyum lalu menengadahkan kepalanya dan membuang nafasnya.

Selama Aina menjalin hubungan dengan Akyas,tidak ada satu pun dari keluarganya yang tahu.Aina menyembunyikan semuanya selama dua tahun ini,dia berusaha untuk menutupi semuanya,dan ternyata sampai hubungannya berakhir pun keluarganya sama sekali tidak ada yang tahu.

" Yaudah,kakak mau tidur kamu juga tidur gih."

" Ngusir ni,ceritanya?."

" Kakak gak ada maksud kayak gitu ya."

" Iya iya,ni Elkan keluar kok,dah kak selamat malam."

Setelah Elkan pergi dari kamarnya,Aina langsung menarik selimutnya dan tertidur pulas.

Hari ini adalah hari dimana Aina sedang jatuh,namun dengan cepat ia ingin segera bangkit.Ia tidak ingin kelihatan lemah,di hadapan sang mantan dengan sang pacar barunya.Aina kira hubungannya akan terus membaik,namun siapa sangka ternyata selama ini Akyas bermain di belakangnya dengan wanita lain.Aina tidak peduli lagi dengannya,ia harus segera membuang semua tentang Akyas bersamaan dengan rasa sakit dan kecewanya.Ia harus membuang rasa simpati padanya.

☘️

Di Minggu pagi,seperti biasa Aina memberi makan ikannya yang ada di kolam belakang rumahnya.Aina sangat senang memberikan ikan ikannya makan,setiap hari sebelum pergi ke kampus dan sepulang dari kampus Aina selalu memberi ikan ikannya makan.Sedangkan Elkan selalu membantu mamanya untuk merinyam bunga di halaman depan.

Aina membersihkan taman belakang rumahnya dari daun daun kering.Aina sangat senang dengan kegiatannya di minggu pagi,ia akan membersihkan,merapikan,mengerjakan apa yang perlu ia lakukan.Aina harap dengan menyibukkan dirinya,dia bisa melupakan apa yang telah terjadi dengan hari kemarin.

Setelah semua selesai,Aina kembali masuk kedalam rumah lewat pintu dapur.Ia mencuci tangannya dan meneguk satu gelas air.di meja makan sudah ada kedua orang tuanya dan adiknya Elkan.Aina pun segera bergabung dan ikut memakan makanan di pagi itu.Setelah semua selesai,mereka berempat pergi ke ruangan keluarga dan mengobrol disana.

" Aina,bagaimana kuliah kamu sayang?." Tanya Ramal kepada Aina." Alhamdulillah pa,dan minggu depan Aina udah mulai skripsi." Jawabnya dengan senyuman lebar.Feleeng Aina mulai tidak baik saat papanya menatap matanya,pasti papanya akan mengatakan sesuatu yang membuat Aina terkejut." Begini nak,papa mau bicara sama kamu.mumpung disini ada mama juga Elkan."

Nah kan,apa aku bilang,papa pasti mau ngomongin sesuatu yang bikin aku kaget,kira kira apa ya?.

Bisik Aina di dalam hatinya sebelum mendengar kelanjutan dari perkataan papanya." Aina,apa kamu mau papa jodohin sama anak dari teman papa." Aina terperanjat kaget,ia mengangkat kedua alisnya dan kedua matanya membulat.Aina harap dia hanya salah dengar,dengan apa yang baru saja dia dengar.Tapi mau bagaimanapun Aina tidak bisa menghindar dari pertanyaan papanya." Tapi kan pa,Aina masih kuliah,Aina mau nunggu lulus dulu.Gak papa kan?,dan emang papa yakin mau jodohin Aina?."

" Papa kan cuma nanya sayang,kamu mau apa enggak.Papa kasih waktu kamu sampai sore nanti,ya."

" Emm,,,iya pa.Nanti sore Aina kasih jawabannya."

Aina tidak habis pikir,ternyata hukum menyuruhnya untuk segera melukapan apa yang telah terjadi dan kini ia di suruh harus fokus untuk kedepannya.Aina kini harus memikirkan jawaban yang akan dia berikan pada sang papa,saat ini Aina sedang berada di kamarnya,duduk di atas kursi dengan  terlihat sedang memikirkan sesuatu.

Emang harus secepat ini ya,Kyas?.Tapi jujur,aku itu benci dengan cara kamu yang kayak gitu.Oke Aina,kamu harus memilih keputusan yang tepat,jangan mikir kemana mana dulu.papa mau jodohin aku sama anak dari temannya,papa gak mungkin mau jodohin aku kalo orang itu gak baik.papa mau jodohin aku sama anak dari temannya,mungkin papa percaya kalau dia bisa jaga aku,bisa melindungi aku.

Gimana? Gak seru ya ceritanya? Yaiyalah orang baru satu episode bacanya, yuk ah lanjut ke eps selanjutnya.

Jan lupa like and votenya ogheyy.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!