5. Manager baru 2

"Baiklah sekarang giliran kalian yang memperkenalkan diri. Sebutkan nama dan berapa lama kalian kerja di sini. Mulai dari kamu..." ucap Juna menunjuk Agung.

"Baik pak Juna, perkenalkan nama saya Agung, saya sudah kerja di sini selama dua tahun.Sebelum pak Juna datang ke sini sih saya karyawan paling ganteng dan keren di ruangan ini tapi sepertinya sekarang kegantengan saya turun menjadi nomor dua setelah pak Juna..he.he.." ucap Juna.

"Baguslah kalau kamu sadar akan hal itu.." ucap Juna tersenyum dengan sombongnya.

"Selanjutnya kamu.." ucap Juna menunjuk Widya.

"Saya Widya, saya karyawan paling senior di di sini, karena saya sudah bekerja di divisi ini selama empat tahun..." ucap Widya dengan santainya.

Juna mengangguk.

"Next kamu.." ucap Juna menunjuk Ridho.

"Per..perkenalkan nama saya Ridho, sa..saya karyawan paling junior, saya baru kerja empat bulan pak.." ucap Ridho.

"Apa kamu gagap..?" tanya Juna.

"Ti..tidak pak.." jawab Ridho.

"Kenapa bicaranya seperti itu.." tanya Juna.

"Saya grogi pak heheee..." sahut Ridho.

"Jadi laki- laki itu yang tegas, jangan melempem seperti krupuk disiram air.." ucap Juna sambil menyentil dahi Ridho.

"Taak..."

"Aduh.." ucap Ridho kesakitan sambil mengusap- usap dahinya.

Agung yang melihat Ridho kena sentil pun tertawa pelan sambil mengejek Ridho.

"Sukurin.. Hihihi.." ucap Agung berbisik.

Tapi Juna melihat kalau Agung sedang meledek Ridho. Juna pun menatap tajam ke arah Agung. Agung pun langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

Juna lalu menatap ke arah Syahida. Syahida merasa takut ditatap oleh Juna. Dia takut Juna akan marah atas kejadian tadi pagi di lantai bawah.

"Perkenalkan namamu..." ucap Juna.

Syahida yang sedang melamun pun tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Juna.

"Hei.. kamu tidak dengar apa yang saya katakan..?" tanya Juna.

"I..iya pak maaf, na..nama saya Sya..Syahida pak. Saya kerja di sini sudah satu tahun.. Iya satu tahun..." ucap Syahida lalu menunduk takut karena Juna terus menatapnya dengan tajam.

"Baiklah , terima kasih kalian sudah memperkenalkan diri. Ada beberapa hal penting yang akan saya sampaikan mengenai peraturan baru di ruangan ini. Yang pertama kalian tidak boleh datang terlambat walaupun cuma satu menit. Jika kalian melanggar maka saya akan memberikan hukuman pada kalian.." ucap Juna sambil melirik Syahida.

Syahida langsung menunduk. Karena dia merasa paling sering datang terlambat.

"Yang ke dua, kalian harus fokus kerjanya, tidak boleh keluyuran saat jam kerja.." lanjut Juna.

Kali ini Agung yang mendapat tatapan dari Juna. Agung langsung garuk- garuk kepalanya walaupun tidak gatal. Dia heran kenapa pak Juna tahu kalau dia sering keluyuran saat jam kerja.

"Dan yang ketiga, kalian harus kompak dan tepat waktu dalam mengerjakan pekerjaan kalian. Apalagi ketika akan diadakan rapat maka laporan kalian harus sudah selesai minimal lima belas menit sebelum rapat dimulai..." ucap Juna.

"Ingat, jika kalian melanggar aturan yang sudah saya buat, maka saya akan memberikan hukuman pada kalian. Dan jika kalian melakukannya lagi sebayak dua kali, maka saya akan mengeluarkan SP satu. Dan jika sampai tiga kali kalian melanggar, maka saya akan memecat kalian. Saya tidak suka bekerja dengan orang yang tidak disiplin.." lanjut Juna.

Agung dan teman- temannya pun semakin panik mendengar peraturan baru di ruangannya. Karena selama ini mereka memang kurang disiplin dalam menjalankan perkerjaannya.

Bagaimana mereka akan disiplin , manager lama mereka pak Gunawan orangnya santai. Apapun yang dilakukan oleh bawahannya dia selalu cuek. Yang penting mereka bisa mengerjakan pekerjaan mereka dengan baik.

"Bagaimana ? Apa kalian semua sudah paham..?" tanya Juna.

"Paham pak.." jawab Agung dan teman- temannya.

"Apa ada pertanyaan..?" tanyanya lagi.

"Tidak pak.."

"Baiklah kalau begitu silahkan kalian mulai pekerjaan kalian. Oya nanti akan ada rapat pukul dua belas , seperti yang sudah katakan tadi, laporan kalian sudah harus ada di meja saya paling lambat lima belas menit sebelum rapat dimulai..." ucap Juna.

"Saya masuk ke ruangan saya dulu, selamat bekerja..." ucap Juna lalu berjalan menuju ruangannya dengan gaya sombongnya.

Agung dan teman- temannya lalu duduk di meja masing- masing.

"Lihat deh manager baru kita itu sombong sekali. Baru jadi manager aja udah tengil bagitu tingkahnya.." ucap Widya.

"Iya, mana sekarang peraturannya ketat banget lagi. Apes banget deh gue, nggak bisa ngayap lagi nyari makanan.." sahut Agung.

"Makanan mulu yang loe pikirin.." ucap Widya.

"Aduh gimana dong mba Widya, aku takut terlambat, trus ntar dihukum, kira- kira hukuman pertama apa ya..?" tanya Syahida panik.

"Mana saya tahu, tadi loe nggak nanya..? Makanya jangan suka nonton drakor sampai larut malam biar nggak bangun kesiangan mulu. ." sahut Widya.

"Aku juga takut kak, gimana dong kalau nanti aku melakukan kesalahan. Apa lagi belum apa- apa aku udah kena sentil aja..." ucap Ridho panik karena dia salah satu karyawan yang sering melakukan kesalahan dalam membuat laporan.

"Sabar ya Ridho, kita semua memang sedang tidak baik- baik saja kok.." ucap Syahida.

"Yee.. Kalian bertiga yang nggak baik- baik aja. Gue mah nggak, kalian kan tahu gue ini karyawan teladan, nggak pernah melakukan kesalahan seperti kalian.." ucap Widya.

"Sombong amat.." sahut Agung.

Widya hanya melirik ke arah Agung, lalu dia kembali fokus dengan pekerjaanya.

****

Pukul sepuluh lewat tiga puluh Widya sudah menyelesaikan pekerjaannya. Dia lalu pergi ke ruangan Juna untuk menyerahkan laporannya. Sekitar lima menit dia berada di ruangan Juna lalu dia keluar dengan santai.

"Mba, gimana pekerjaan mba Widya..? Aman..?" tanya Syahida.

"Aman lah, Widya gitu lho...loe belum selesai juga..?" tanya Widya.

"Tinggal dikit lagi.." sahut Syahida.

"Buruan, waktunya udah mepet lho, nanti pak Juna marah.." ucap Widya menakuti Syahida.

"Iya mba.." sahut Syahida.

Ridho yang juga belum selesai dengan pekerjaannya pun dibuat panik. Apa lagi Agung juga sudah selesai dan akan menyerahkan laporannya pada Juna.

Sama seperti Widya, Agung juga tidak lama- lama di ruangan pak Juna. Hanya beberapa menit saja langsung kembali ke mejanya. Karena pekerjaannya tidak ada yang harus direvisi.

Agung lalu pergi ke meja di mana ada mesin pembuat kopi. Dia pun membuat kopi hitam kesukaannya. Sebenarnya dia ingin menyuruh Ridho tapi karena Ridho belum siap dengan pekerjaannya terpaksa dia membuat kopi sendiri.

"Ahh, akhirnya gue bisa ngopi juga.." ucap Agung lalu menyeruput kopi buatannya.

Syahida pun sudah menyelesaikan pekerjaannya, tinggal Ridho saja yang belum selesai.

"Tenang Ridho aku tungguin kamu, nanti kita ke ruangan pak Juna bareng- bareng ya.." ucap Syahida.

"Iya, tunggu ya kak tinggal sedikit lagi.." sahut Ridho.

"Halah ,,,bilang aja loe takut ke ruangan pak Juna sendirian , makanya loe nungguin Ridho biar ada temennya, iya kan..?" ucap Agung.

Syahida hanya melirik saja. Yang dikatakan oleh Agung memang benar, dia tidak berani ke ruangan Juna seorang diri. Selain dia takut kalau pekerjaannya masih ada yang salah , dia juga takut atas apa yang dia lakukan pada Juna di lantai bawah tadi.

"Ayo kak, aku sudah selesai..." ucap Ridho.

Syahida dan Ridho pun masuk ke ruangan Juna. Juna memeriksa laporan Ridho.

"Apa ini..?" tanya Juna sambil melihat kertas laporan Ridho.

Ridho panik, pasti ada kesalahan dalam laporannya.

"Kamu bisa menghitung nggak sih..? Sini kamu..!." ucap Juna.

Ridho pun mendekat ke Juna.

"Lihat baik- baik, ini salah, seharusnya jumlahnya nggak segini. Hitung lagi sana..!" ucap Juna.

"I..iya pak, maaf akan segera saya perbaiki.." ucap Ridho lalu membawa lagi map berisi laporannya.

"Tunggu..! Sini kamu.." ucap Juna.

Ridho pun kembali mendekati Juna. Lalu Juna menyentil dahi Ridho.

"Pletak.."

Ridho pun meringis kesakitan.

Syahida yang melihat Ridho disentil pun ikut memegangi dahinya sendiri. Dia takut kalau dia juga akan bernasib sama seperti temannya itu.

"Cepat perbaiki lagi. Sebentar lagi rapat akan dimulai.." ucap Juna.

"I..iya pak.." jawab Ridho langsung lari keluar dari ruangan Juna sambil memegangi dahinya yang masih sakit karena disentil oleh Juna.

Sekarang tinggal Syahida yang sedang ketar ketir menunggu apakah laporannya ada kesalahan atau tidak.

"Lihat ini.." ucap Juna.

Syahida lalu melihat ke arah yang ditunjukan oleh Juna. Ada beberapa kata yang salah ketik, ini kurang satu huruf, ini lagi..." sambung Juna.

"Tapi pak, itu kan cuma kesalahan kecil, tidak merubah apapun.." ucap Syahida.

"Oh jadi menurutmu ini kesalahan kecil..?" tanya Juna.

"Pletak.." Juna menyentil dahi Syahida.

"Auw.." Syahida meringis kesakitan.

"Dengar ya ,aku tidak suka kesalahan besar ataupun kecil. Semuanya harus sempurna. Mengerti..?" ucap Juna.

"I..iya pak..maaf.." ucap Syahida.

"Ya sudah, segera perbaiki..'' ucap Juna.

Syahida pun keluar dari ruangan Juna sama seperti Ridho sambil memegangi dahinya. Agung yang melihat Syahida keluar dari ruangan Juna sambil mengusap- usap dahi pun tertawa.

"Ha..ha..Syahida, loe disentil juga sama kayak Rudho...? Sukurin..hahaa...makanya kalau ngerjain laporan yang teliti dong..gimana rasanya disentil..? Enak nggak..?'' ledek Agung.

Syahida pun kesal karena diledek oleh Agung. Dia lalu kembali ke mejanya untuk memperbaiki laporannya.

Bersambung...

🌺 jangan lupa like dan komen ya..🌺

Terpopuler

Comments

Rijan

Rijan

suka dengan ceritanya. lanjut thor

2024-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Terlambat
2 2. Resign
3 3. Pulang ke Bandung
4 4. Manager baru
5 5. Manager baru 2
6 6. Terlambat lagi
7 7. Gosip
8 8. Seperti sedang kencan
9 9. Dijemput Juna
10 10. Ikut Rapat
11 11. Malu
12 12. Apa kabar Jun..?
13 13. Mengunjungi ayah
14 14. Masa Lalu
15 15. Masa lalu 2
16 16. Pergi ke Villa
17 17. Sampai di vila
18 18. Menikmati pemandangan Malam
19 19. Olah raga
20 20. Berenang
21 21. Kembali ke Jakarta
22 22. Peraturan yang aneh
23 23. Serangan jantung
24 24. Kesal
25 25. Kena marah lagi
26 26. Pak Singa
27 27. Ulang tahun Raihan
28 28. Bercerita
29 29. Kadang marah kadang perhatian
30 30. Berubah
31 31. Maaf
32 32. Akan ku berikan semua untukmu Jun
33 33. Bete
34 34. Tak ada hubungan lagi
35 35. Cuti
36 36. Oleh- oleh
37 37. Disalahkan
38 38. Ada hubungan apa..?
39 39. Ciuman pertama
40 40. Kepergok
41 41. sikap aneh Ridho
42 42. Membujuk Ridho
43 43. Selera Tinggi
44 44. Membeli tas
45 45. Mulai curiga
46 46. Widya menyukai Juna...?
47 47. Sakit perut
48 48. Maaf
49 49. Berangkat bersama lagi
50 50. Jalan- jalan ke mana ..?
51 51. Pantai
52 52. Menginap di hotel
53 53. Kembali ke kantor
54 54. Kekesalan Juna
55 55. Kemarahan Juna
56 56. Gadis manisnya Juna
57 57. Syahida cemburu
58 58. Lari Maraton
59 59. Masih cemburu
60 60. Menjauhlah dari Juna
61 61. Bodoh
62 62. Menjijikkan
63 63. Mencari bukti
64 64. Terlalu sempurna
65 65. Kau bukan untukku
66 66. Percaya omong kosong
67 67. Toko kue dan cake
68 68. Rekaman CCTV
69 69. Perusahaan keluarga
70 70. Menjauhlah dariku
71 71. Ngobrol bersama Ridho
72 72. Tentang Cindy dan Syahida
73 73. Sakit
74 74. Aku menyukaimu Nona
75 75. Dua pria tampan
76 76. Ayah
77 77. Katakan, kau menyukaiku
78 78. Melanggar Aturan kantor
79 79. Disalahkan
80 80. Semua Rindu Juna
81 81. Kesal pada Juna
82 82. Kedatangan Juna
83 83. Menikah...?
84 84. Masih tinggal terpisah
85 85. Berita pernikahan
86 86. Kesedihan Syahida
87 87. Percobaan Bunuh Diri
88 88. Bertemu ibu mertua
89 89. Cincin Pernikahan
90 90. Kau Milikku seutuhnya
91 91. Berisik
92 92. Tanda merah
93 93. Kita berteman
94 94. Kencan...?
95 95. Mesum
96 96. Rasa bersalahnya pak Johan
97 97. Rumah sakit
98 98. Sarapan bersama
99 99. Pesta Pernikahan
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Terlambat
2
2. Resign
3
3. Pulang ke Bandung
4
4. Manager baru
5
5. Manager baru 2
6
6. Terlambat lagi
7
7. Gosip
8
8. Seperti sedang kencan
9
9. Dijemput Juna
10
10. Ikut Rapat
11
11. Malu
12
12. Apa kabar Jun..?
13
13. Mengunjungi ayah
14
14. Masa Lalu
15
15. Masa lalu 2
16
16. Pergi ke Villa
17
17. Sampai di vila
18
18. Menikmati pemandangan Malam
19
19. Olah raga
20
20. Berenang
21
21. Kembali ke Jakarta
22
22. Peraturan yang aneh
23
23. Serangan jantung
24
24. Kesal
25
25. Kena marah lagi
26
26. Pak Singa
27
27. Ulang tahun Raihan
28
28. Bercerita
29
29. Kadang marah kadang perhatian
30
30. Berubah
31
31. Maaf
32
32. Akan ku berikan semua untukmu Jun
33
33. Bete
34
34. Tak ada hubungan lagi
35
35. Cuti
36
36. Oleh- oleh
37
37. Disalahkan
38
38. Ada hubungan apa..?
39
39. Ciuman pertama
40
40. Kepergok
41
41. sikap aneh Ridho
42
42. Membujuk Ridho
43
43. Selera Tinggi
44
44. Membeli tas
45
45. Mulai curiga
46
46. Widya menyukai Juna...?
47
47. Sakit perut
48
48. Maaf
49
49. Berangkat bersama lagi
50
50. Jalan- jalan ke mana ..?
51
51. Pantai
52
52. Menginap di hotel
53
53. Kembali ke kantor
54
54. Kekesalan Juna
55
55. Kemarahan Juna
56
56. Gadis manisnya Juna
57
57. Syahida cemburu
58
58. Lari Maraton
59
59. Masih cemburu
60
60. Menjauhlah dari Juna
61
61. Bodoh
62
62. Menjijikkan
63
63. Mencari bukti
64
64. Terlalu sempurna
65
65. Kau bukan untukku
66
66. Percaya omong kosong
67
67. Toko kue dan cake
68
68. Rekaman CCTV
69
69. Perusahaan keluarga
70
70. Menjauhlah dariku
71
71. Ngobrol bersama Ridho
72
72. Tentang Cindy dan Syahida
73
73. Sakit
74
74. Aku menyukaimu Nona
75
75. Dua pria tampan
76
76. Ayah
77
77. Katakan, kau menyukaiku
78
78. Melanggar Aturan kantor
79
79. Disalahkan
80
80. Semua Rindu Juna
81
81. Kesal pada Juna
82
82. Kedatangan Juna
83
83. Menikah...?
84
84. Masih tinggal terpisah
85
85. Berita pernikahan
86
86. Kesedihan Syahida
87
87. Percobaan Bunuh Diri
88
88. Bertemu ibu mertua
89
89. Cincin Pernikahan
90
90. Kau Milikku seutuhnya
91
91. Berisik
92
92. Tanda merah
93
93. Kita berteman
94
94. Kencan...?
95
95. Mesum
96
96. Rasa bersalahnya pak Johan
97
97. Rumah sakit
98
98. Sarapan bersama
99
99. Pesta Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!