4. Manager baru

Pukul delapan pagi Syahida sudah bersiap untuk pergi ke kantor. Jam kantor dimulai pukul sembilan. Lalu Syahida keluar dari kostannya menuju ke halte. Iya, setiap hari Syahida menggunakan bis untuk berangkat ke kantornya.

Lima menit kemudian Syahida pun sampai di halte. Ketika sedang menunggu bis tiba- tiba ada seseorang yang menabraknya.

"Brukk.." Syahida jatuh.

"Sorry mba sorry.. Aku buru- buru.." ucap sorang laki- laki yang menabrak Syahida terus lari tanpa menolong Syahida yang jatuh terduduk.

"Aduh...tuh orang gimana sih, udah nabrak tapi nggak mau tanggung jawab buat nolongin malah kabur, dasar nggak punya perasaan..." gerutu Syahida kesal.

Tiba- tiba ada seorang laki- laki yang mengulurkan tangan pada Syahida untuk membantunya bangun.

"Bangunlah.. Kamu nggak papa kan..? Apa ada yang luka..?" tanya laki- laki.

Syahida menerima uluran tangan laki- laki itu . Syahida pun dibantu untuk berdiri. Syahida pun terpana melihat laki- laki yang menolongnya itu. Laki- laki itu begitu tampan.

Syahida sampai tidak berkedip menatap laki- laki tampan di depannya.

"Wah tampan sekali dia.." ucap Syahida di dalam hati.

"Kamu nggak papa..?" tanya laki- laki itu.

"Oh, nggak aku nggak papa, makasih udah nolong aku.." ucap Syahida tersadar dari lamunannya.

"Lain kali hati- hati.."

"I..iya.."

"Kamu mau berangkat kerja ya...?" tanya Syahida.

"Iya aku mau kerja.." jawab laki- laki itu.

"Kerja di mana ..? '' tanya Syahida.

"Di PT Angkasa grup.."

"Wah sama kalau begitu, aku juga mau ke PT Angkasa grup.."

"Kamu kerja di sana juga..?" tanya laki- laki itu.

"Aku baru mau kerja.."

"Oh jadi kamu baru mau melamar kerja di sana..?" tanya Syahida melihat penampilan laki- laki itu yang memakai kemeja berwarna putih yang biasa dipake oleh orang yang akan melamar kerja.

"Eh kamu tahu nggak melamar kerja di sana itu nggak gampang. Walaupun penampilan menarik tapi kalau kemampuannya di bawah rata- rata ya jangan mimpi akan diterima.." sambung Syahida.

"Oh begitu, susah juga ya.."

"Susahlah apa lagi kayak aku yang kerja di bagian keuangan, kalau otaknya nggak bener- benar encer bisa - bisa stres menghadapi kerjaan yang nggak ada habisnya.."

"Kamu punya pengalaman kerja nggak..?" tanya Syahida lagi.

"Ehm aku.." ucap laki- laki itu.

"Pasti belum kan..? Wah apa lagi, siap- siap aja kamu di tes. Tesnya juga susah lho.." sahut Syahida.

"Eh itu bisnya sudah datang, ayo naik.." ucap Syahida lalu segera naik dan masuk ke dalam bis yang lumayan penuh dengan penumpang.

Laki- laki itu pun mengikuti Syahida. Setelah kurang lebih dua puluh menit bis berhenti di halte tepat di depan PT Angkasa Grup. Syahida pun turun.

"Hei ayo turun.." ucap Syahida pada laki- laki itu.

"Oh iya.." jawab laki- laki itu mengikuti Syahida.

Syahida dan laki- laki itu berjalan berdampingan masuk ke gedung PT Angkasa Grup.

"Nanti kamu langsung ke HRD aja di lantai dua.." ucap Syahida.

"Tapi aku.." ucap laki- laki tersebut.

"Kamu gimana sih, katanya mau melamar kerja, ya udah langsung ke sana aja, nanti aku kasih tahu tempatnya, ayo buruan..." ucap Syahida tanpa memberi kesempatan laki- laki itu bicara.

Laki- laki itu mengikuti Syahida sampai di depan lift.Laki- laki itu berhenti di depan lift dan akan memencet tombol lift.

"Hei kamu mau ngapain..?" tanya Syahida menarik tangan laki- laki itu.

"Mau naik lift ini.." jawab laki- laki itu.

"Oh My God.. Apa kamu nggak baca tulisan di sana..? Lihat.. ini lift khusus direktur dan manager. Kalau karyawan biasa kayak kita, tuh liftnya di sebelah sana.." ucap Syahida menunjuk lift karyawan.

"Tapi.." ucap laki- laki itu.

"Udah nggak usah tapi- tapian, dikasih tahu sama senior malah ngeyel. Ayo ikut aku.. Kalau ada yang lihat kamu naik lift ini nanti kamu dimarahi. Yang ada kamu nggak jadi diterima di perusahaan ini.." ucap Syahida sambil menarik tangan laki- laki itu menuju lift karyawan.

Laki- laki itu menarik nafas panjang, dia sebanarnya kesel harus bertemu dengan perempuan yang sok tahu seperti Syahida. Tapi dia tidak bisa berbuat apa- apa selain hanya mengikuti Syahida.

Mereka berdua lalu masuk ke dalam lift setelah menunggu beberapa menit. Syahida memencet tombol angka dua yaitu ruang HRD dan juga angka empat yaitu ruang divisi keuangan di mana dia bekerja.Sesampainya di lantai dua lift berbunyi dan berhenti.

"Nah, sudah sampai.. Udah sana keluar , ruang HRD ada di sebelah kiri, kamu lurus aja ya, aku mau ke lantai tiga..." ucap Syahida mendorong laki- laki itu keluar lift.

"Selamat berjuang ya, semoga kamu diterima bekerja di perusahaan ini. Semangat...sampai ketemu nanti ya..dadah.." ucap Syahida sambil melambaikan tangan pada laki- laki itu.

Laki- laki itu hanya geleng- gelang melihat kelakuan Syahida.Sementara Syahida melanjutkan naik ke lantai tiga.

"Aduh aku lupa lagi menanyakan siapa namanya.. " ucap Syahida bicara sendiri.

Sampailah Syahida di lantai tiga. Dia langsung keluar dari lift dan berjalan menuju ruangannya. Sampai di sana ketiga temannya juga baru datang.

"Selamat pagi teman- teman.." sapa Syahida.

"Pagi.." jawab Agung dan Ridho.

Agung

"Wah yang baru pulang kampung sudah datang nih, mana oleh-olehnya..?" tanya Agung.

"Ih kamu gimana sih aku baru datang langsung dipalak oleh- oleh aja, bukannya dikasih minum , haus nih..'' sahut Syahida.

"Kak Syahida haus ya..? Bentar ya aku ambilkan minum. Mau kopi apa air putih..?" tanya Ridho si paling perhatian sama Syahida.

"Nah tuh asisten loe udah siap melayani..." ucap Agung melirik ke arah Ridho.

"Air putih aja deh.." ucap sahut Syahida.

Ridho segera mengambil air putih di meja pojok ruangan. Lalu memberikan segelas air putih pada Syahida.

"Ini kak air putihnya.." ucap Ridho.

"Makasih Ridho yang baik.." ucap Syahida sambil mencolek pipi Ridho.

Ridho

"Sama- sama kak.." sahut Ridho sambil tersenyum.

Syahida lalu meminum air putih yang diberikan oleh Ridho. Setelah selesai minum lalu Syahida mengambil tasnya dan mengeluarkan sesuatu.

"Nih oleh- oleh buat kalian.." ucap Syahida.

"Wah ini nih yang gue tunggu- tunggu.." ucap Agung.

"Huh dasar yang dipikirin cuma makanan doang loe.." ucap Widya menoyor kepala Agung.

Mereka berempat pun menikmati oleh- oleh yang Syahida bawa dari bandung sambil minum kopi.

"Enak nih kue nya, nanti kalau loe pulang ke Bandung lagi bawa kue ini lagi ya.." ucap Agung.

"Iyaa.." jawab Syahida.

"Ih manis deh kamu.." ucap Agung sambil menarik hidung Syahida.

"Iiih Agung.." ucap Syahida.

Agung hanya tertawa saja melihat Syahida kesal. Dia memang paling suka membuat kesal temannya.

"Eh kalian tahu nggak, hari ini manager baru akan datang.." ucap Widya.

"Tahu dari siapa loe mba..?" tanya Agung.

"Tadi aku dengar percakapan pak Raihan sama pak Ringgo di depan lift..'' jawab Widya.

"Kira- kira manager baru kita orangnya seperti apa ya ? masih muda atau sudah tua..?'' tanya Syahida.

"Halah paling umurnya nggak jauh beda sama pak Gunawan..di seluruh divisi di perusahaan ini manager mana ada yang muda sih..? rata- rata umurnya di atas empat puluh lima tahun.." sahut Widya.

"Ya bagus lah , kalau manager barunya udah tua kayak pak Gunawan. Biar gue aja yang paling tampan di ruangan ini..." ucap Agung.

"Tampan dari Hongkong, tampang pecicilan kayak begitu dibilang tampan..." ucap Widya.

Ridho yang sejak tadi hanya menyimak pembicaraan teman- temannya pun tertawa melihat Agung dibilang 'tampang pecicilan' oleh Widya.

"Eh, ngapain loe ketawa..? Puas loe ya..?" ucap Agung kesal melihat Ridho mentertawakannya.

Beberapa saat kemudian pak Raihan masuk ke ruangan. Agung dan teman- temannya kaget karena pagi- pagi ruangan mereka didatangi oleh wakil direktur.

"Eh ada pak Raihan.." ucap Agung.

Mereka berempat pun berdiri lalu memberikan salam kepada pak Raihan.

"Selamat pagi pak Raihan.." ucap Agung dan kawan- kawan.

Pak Raihan tidak sendirian dia datang bersama seorang laki- laki muda dan tampan di belakangnya.

"Pagi.. Saya datang ke sini bersama manager baru kalian yang akan menggantikan pak Gunawan..." ucap pak Raihan.

Agung dan teman- temannya pun melihat ke arah manager baru mereka. Syahida kaget karena manager baru mereka adalah laki- laki yang tadi berangkat bersamanya.

"Oh My God.. Dia kan.." ucap Syahida lirih.

Laki- laki itu pun melirik ke Syahida sambil tersenyum mengejek. Syahida lalu menunduk karena takut dan juga merasa malu atas apa yang telah dia lakukan pada laki- laki itu beberapa waktu lalu.

"Mati deh aku..aduh Syahida kenapa kamu bisa ceroboh dan sok tahu gitu sih.." ucap Syahida dalam hati.

"Kenalkan ini namanya pak Juna. Silahkan pak Juna memperkenalkan diri.." ucap Raihan memperkenalkan.

Juna pun mengangguk.

"Halo semuanya, nama saya Juna, mulai hari ini saya akan menjadi manager di sini, mohon kerja samanya ya.." ucap Juna.

"Baik pak.." jawab Agung dan kawan- kawan.

"Silahkan lanjutkan perkenalan kalian, saya mau kembali ke ruangan saya.." ucap Raihan.

"Selamat bekerja.." ucap Raihan sambil menepuk pundak Juna.

Juna mengangguk. Lalu Raihan pergi meninggalkan ruangan itu dan kembali ke ruangannya.

Bersambung...

🌺 jangan lupa like dan koment ya 🌺

Terpopuler

Comments

Rijan

Rijan

Syahida lucu ya

2024-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Terlambat
2 2. Resign
3 3. Pulang ke Bandung
4 4. Manager baru
5 5. Manager baru 2
6 6. Terlambat lagi
7 7. Gosip
8 8. Seperti sedang kencan
9 9. Dijemput Juna
10 10. Ikut Rapat
11 11. Malu
12 12. Apa kabar Jun..?
13 13. Mengunjungi ayah
14 14. Masa Lalu
15 15. Masa lalu 2
16 16. Pergi ke Villa
17 17. Sampai di vila
18 18. Menikmati pemandangan Malam
19 19. Olah raga
20 20. Berenang
21 21. Kembali ke Jakarta
22 22. Peraturan yang aneh
23 23. Serangan jantung
24 24. Kesal
25 25. Kena marah lagi
26 26. Pak Singa
27 27. Ulang tahun Raihan
28 28. Bercerita
29 29. Kadang marah kadang perhatian
30 30. Berubah
31 31. Maaf
32 32. Akan ku berikan semua untukmu Jun
33 33. Bete
34 34. Tak ada hubungan lagi
35 35. Cuti
36 36. Oleh- oleh
37 37. Disalahkan
38 38. Ada hubungan apa..?
39 39. Ciuman pertama
40 40. Kepergok
41 41. sikap aneh Ridho
42 42. Membujuk Ridho
43 43. Selera Tinggi
44 44. Membeli tas
45 45. Mulai curiga
46 46. Widya menyukai Juna...?
47 47. Sakit perut
48 48. Maaf
49 49. Berangkat bersama lagi
50 50. Jalan- jalan ke mana ..?
51 51. Pantai
52 52. Menginap di hotel
53 53. Kembali ke kantor
54 54. Kekesalan Juna
55 55. Kemarahan Juna
56 56. Gadis manisnya Juna
57 57. Syahida cemburu
58 58. Lari Maraton
59 59. Masih cemburu
60 60. Menjauhlah dari Juna
61 61. Bodoh
62 62. Menjijikkan
63 63. Mencari bukti
64 64. Terlalu sempurna
65 65. Kau bukan untukku
66 66. Percaya omong kosong
67 67. Toko kue dan cake
68 68. Rekaman CCTV
69 69. Perusahaan keluarga
70 70. Menjauhlah dariku
71 71. Ngobrol bersama Ridho
72 72. Tentang Cindy dan Syahida
73 73. Sakit
74 74. Aku menyukaimu Nona
75 75. Dua pria tampan
76 76. Ayah
77 77. Katakan, kau menyukaiku
78 78. Melanggar Aturan kantor
79 79. Disalahkan
80 80. Semua Rindu Juna
81 81. Kesal pada Juna
82 82. Kedatangan Juna
83 83. Menikah...?
84 84. Masih tinggal terpisah
85 85. Berita pernikahan
86 86. Kesedihan Syahida
87 87. Percobaan Bunuh Diri
88 88. Bertemu ibu mertua
89 89. Cincin Pernikahan
90 90. Kau Milikku seutuhnya
91 91. Berisik
92 92. Tanda merah
93 93. Kita berteman
94 94. Kencan...?
95 95. Mesum
96 96. Rasa bersalahnya pak Johan
97 97. Rumah sakit
98 98. Sarapan bersama
99 99. Pesta Pernikahan
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Terlambat
2
2. Resign
3
3. Pulang ke Bandung
4
4. Manager baru
5
5. Manager baru 2
6
6. Terlambat lagi
7
7. Gosip
8
8. Seperti sedang kencan
9
9. Dijemput Juna
10
10. Ikut Rapat
11
11. Malu
12
12. Apa kabar Jun..?
13
13. Mengunjungi ayah
14
14. Masa Lalu
15
15. Masa lalu 2
16
16. Pergi ke Villa
17
17. Sampai di vila
18
18. Menikmati pemandangan Malam
19
19. Olah raga
20
20. Berenang
21
21. Kembali ke Jakarta
22
22. Peraturan yang aneh
23
23. Serangan jantung
24
24. Kesal
25
25. Kena marah lagi
26
26. Pak Singa
27
27. Ulang tahun Raihan
28
28. Bercerita
29
29. Kadang marah kadang perhatian
30
30. Berubah
31
31. Maaf
32
32. Akan ku berikan semua untukmu Jun
33
33. Bete
34
34. Tak ada hubungan lagi
35
35. Cuti
36
36. Oleh- oleh
37
37. Disalahkan
38
38. Ada hubungan apa..?
39
39. Ciuman pertama
40
40. Kepergok
41
41. sikap aneh Ridho
42
42. Membujuk Ridho
43
43. Selera Tinggi
44
44. Membeli tas
45
45. Mulai curiga
46
46. Widya menyukai Juna...?
47
47. Sakit perut
48
48. Maaf
49
49. Berangkat bersama lagi
50
50. Jalan- jalan ke mana ..?
51
51. Pantai
52
52. Menginap di hotel
53
53. Kembali ke kantor
54
54. Kekesalan Juna
55
55. Kemarahan Juna
56
56. Gadis manisnya Juna
57
57. Syahida cemburu
58
58. Lari Maraton
59
59. Masih cemburu
60
60. Menjauhlah dari Juna
61
61. Bodoh
62
62. Menjijikkan
63
63. Mencari bukti
64
64. Terlalu sempurna
65
65. Kau bukan untukku
66
66. Percaya omong kosong
67
67. Toko kue dan cake
68
68. Rekaman CCTV
69
69. Perusahaan keluarga
70
70. Menjauhlah dariku
71
71. Ngobrol bersama Ridho
72
72. Tentang Cindy dan Syahida
73
73. Sakit
74
74. Aku menyukaimu Nona
75
75. Dua pria tampan
76
76. Ayah
77
77. Katakan, kau menyukaiku
78
78. Melanggar Aturan kantor
79
79. Disalahkan
80
80. Semua Rindu Juna
81
81. Kesal pada Juna
82
82. Kedatangan Juna
83
83. Menikah...?
84
84. Masih tinggal terpisah
85
85. Berita pernikahan
86
86. Kesedihan Syahida
87
87. Percobaan Bunuh Diri
88
88. Bertemu ibu mertua
89
89. Cincin Pernikahan
90
90. Kau Milikku seutuhnya
91
91. Berisik
92
92. Tanda merah
93
93. Kita berteman
94
94. Kencan...?
95
95. Mesum
96
96. Rasa bersalahnya pak Johan
97
97. Rumah sakit
98
98. Sarapan bersama
99
99. Pesta Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!