Ada yang tegak tapi bukan keadilan

Dua tahun berlalu...

Helikopter H225M mengangkut para prajurit yang sedang berlatih ada sekitar dua puluh orang di dalam heli tesebut dan kini tengah terbang di atas ketinggian 5000 kaki.

Argan memeriksa semua kelengkapan latihannya. Seraya otaknya berputar mengulangi kata-katanya "buka parasut, safe landing, buka parasut, safe landing."

"SEPULUH DETIK!" seru pilot helikopter tersebut memalui earpiece. Lalu lanjut mulai menghitung mundur.

"SEMBILAN!"

Pintu samping mulai di buka pertanda latihan akan segera dimulai. Angin yang berisik memenuhi cabin membuat para prajurit harus berteriak ketika berbicara menyampaikan informasi satu dengan yang lain.

"DELAPAN!"

"TUJUH!"

"ENAM!"

Argan melepas seatbelt-nya lalu bangkit dari kursi mendekat ke pintu terdapat jumper master dari kopasgat yang melatih mereka hari ini. Beliau memeriksa kelengkapan serta tas utama parasut dan cadangan Argan lebih dulu.

"LIMA!"

"EMPAT!"

"TIGA!"

"DUA!"

"SATU!"

"JUMP OUT! JUM OUT! JUMP OUT!" seru pilot itu lagi. Dan jumper master menepuk pundak Argan untuk menginstruksi agar ia segera lompat.

Dengan gerakan yang sudah terlatih dan terbiasa Argan dengan santai tanpa rasa takut lompat keluar dari heli tersebut. Membuat tubuhnya terjun bebas, meluncur turun di tarik oleh gravitasi bumi. Matanya menatap ke bawah melihat bumi yang masih cukup jauh untuk di pijaki-nya. Sampai pada ketinggian yang cukup, Argan menarik tali berwarna merah yang terdapat di sebelah kanan untuk membuka parasut yang ada di punggung dan membuat parasut itu langsung terbuka sempurna di atas kepalanya. Kecepatan turunnya mulai melambat dan terkontrol. Ia menikmati lebih dulu alam ciptaan sang maha kuasa yang tampak indah dari ketinggian seperti ini. Hamparan hijau hutan yang menjadi tempat mereka berlatih sangat indah sepanjang mata memandang. Belum lagi gunung Lawu yang tampak menonjol di sebelah barat kabupaten Magetan ini menambah nilai plus pemandangan kali ini.

Masih asyik menikmati dan mengangumi alam sekitar tiba-tiba saja angin bertiup lebih kencang dari sebelumnya, membuat parasut Argan oleng kesan kemari begitu juga beberapa prajurit lain yang terbang di atasnya. Sungguh angin ini tidak terduga, padahal sejak tadi sangat bersahabat. Membuat mau tak mau Argan dan beberapa prajurit lain mendarat dengan tidak estetik di atas tanah.

"AKH!" pekik Argan begitu mendarat ranting runcing langsung menancap di paha kanannya. Membuat darah mengucur dengan derasnya.

Argan memegangi pahanya yang terus mengeluarkan darah sambil berteriak meminta tolong "tolong woy, tolong!" serunya pada rekannya yang baru turun. Dan langsung berlari ke arah dirinya yang tergeletak tidak berdaya di atas tanah.

Rekan-rekan Argan langsung menolong pria tersebut begitu melepas parasut mereka dan membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan karena ternyata ranting itu cukup dalam menancap di paha kanan Argan.

___________________

Argan langsung di tindak begitu tiba di RSAU Dr, efram harsana lanud Iswahjudi. Ketika keluar dari ruang operasi ia langsung di bawa ke ruang perawatan.

"Orangtuamu gak di kabari?" tanya Bimo seorang tentara sama sepertinya.

"Gak usah Bim, Mama saya nanti langsung terbang kesini. Meledak nanti rumah sakit kalau Mama saya datang," ujar Argan mengingat bagaimana kelakuan sang Mama jika tau anak-anaknya sakit. Makannya Argan memilih tidak mengabari. Ia sangat hapal bagaimana orangtuanya lebih-lebih sang Mama yang akan langsung terbang dari Jakarta ke Magetan hanya untuk memastikan dirinya baik-baik saja dan lagi mamanya itu heboh dan paling rewel kalau tau anak-anaknya sakit atau terluka. Maka dari itu Argan tidak memberi tahu orangtuanya supaya tidak di recoki sang Mama yang melarangnya ini dan itu pastinya.

"Permisi, saya dokter koas Nasya, disini saya mau menggantikan perawat yang sedang sibuk untuk memasang alat keteter agar membantu bapak buang air kecil."

Sungguh, Argan terkejut bukan main dengan kedatangan dokter muda ini, lebih-lebih itu gadis yang 2 tahun lalu menumpang di jok motor belakangnya dan saat ini datang untuk melakukan tugasnya.

Tugas yang mengharuskan gadis itu melihat aset yang Argan persiapkan untuk istrinya kelak.

Ya tuhan!

Malu jangan di tanya lagi, sudah pasti malu setengah mati. Apa tidak ada dokter atau perawat pria yang bisa memasangkan alat laknat itu untuknya? Mengapa harus Nasya?

Kacau banget pertemuan ketigamu ini Argan!

Argan juga tidak mampu menolaknya karena memang ia butuh alat keteter itu dalam keadaan seperti ini yang memang tidak mampu berjalan. Karena lukanya ini cukup teramat sakit untuk di gerakkan.

Argan menahan nafasnya ketika Nasya mulai memasang alat keteter itu di bawah sana. Tangan Nasya yang terbungkus handscoon itu mulai bersentuhan langsung dengan asetnya.

"Tarik nafas ya pak, sedikit lagi..." instruksi Nasya dengan suara lembutnya membuat otak Argan tidak mampu berpikiran jernih.

Asetnya mulai menegang di bawah sana dan Argan yakin pasti Nasya melihatnya.

Ya Tuhan malunya!!

"Astaghfirullahaladzim," Argan berusaha membuat pikirannya kembali jernih dan menguatkan dirinya agar tidak menerkam gadis ini.

Ayolah, Argan ini pria 24 tahun yang sangat normal. Hormonnya juga sudah siap menikah, jadi bukan salahnya jika ia tiba-tiba menerkam gadis yang masih fokus di bawah sana dengan asetnya itu.

Perlahan Argan menatap gadis ber-seneli putih yang tengah fokus di bawah sana, wajahnya cantik dan mata bulatnya tak berkedip karena terlalu fokus, bahkan keringat dingin juga mengalir di pelipis Nasya. Membuat Argan mau tak mau menelan salivanya karena gadis itu semakin menggoda dengan keringat yang bercucuran.

Sepertinya Nasya juga tegang.

Dan syukurnya lagi kali ini Argan tidak menjaga wudhunya jadi tidak ada kejadian wudhunya batal jilid tiga yang di sebabkan Nasya lagi.

"Udah selesai," ucap Nasya menutup kembali tubuh bagian bawah Argan dengan selimut dan membereskan alat-alatnya.

Argan pun langsung bernafas lega.

"Berapa lama dan berapa kali harus di cek dan di ganti alatnya dok?" tanya Bimo.

"Minimal 3 hari maksimal seminggu pak," jawab Nasya.

Bimo tampak mengangguk paham. Sementara Argan membuang pandangannya ke sembarang arah karena malu.

"Kalau begitu saya permisi pak, mari," Nasya langsung keluar tanpa menatap wajah Argan mungkin ia juga malu karena habis memegang-megang aset seorang pria secara langsung untuk pertama kalinya.

Dan Argan baru ingat kalau Nasya lagi-lagi tidak mengenalinya, terbukti akan gadis itu tidak menegurkan-nya. Padahal dua tahun lalu ia begitu ramah pada Argan karena telah memberikanya tumpangan.

Apakah wajah dia sesulit itu untuk di kenali?

"Tegang banget mukanya. Rambutnya dari ujung kepala sampai ujung kaki tegak semua ya gan? Haduh belum lagi itu rudalnya juga ikutan ngaceng," ledek Bimo yang sejak tadi menemani Argan di ruangan itu ia lantas tergelak setelah melirik inti sang rekan yang tampak menegak gagah di tengah-tengah.

Kya! Ada yang tegak tapi bukan keadilan😂

Refleks tangan Argan langsung menutup bagian pusat tubuhnya yang memang menegang di balik selimut. Ia melirik tajam Bimo "rudal saya di ubek ubek seperti itu oleh seorang gadis, gak mungkin gak tegak Bim, gak normal namanya," benar bukan?

Bimo lagi-lagi tergelak mendengarnya "boleh tu gan di jadikan istri karena udah renggut keperjakaan kamu."

Ya Allah mulutnya Bimo suka bener😂

Argan langsung mendelikkan matanya "jancuk!"

Terpopuler

Comments

Viona Syafazea

Viona Syafazea

seru bagi orang pemberani tapi bagi aku yang takut ketinggian pasti udah jantungan... wkwkwk🤭

2025-01-18

1

Arieee

Arieee

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2025-01-31

1

DozkyCrazy

DozkyCrazy

kaget baca nya haha

2024-11-13

1

lihat semua
Episodes
1 Dunia perkembang biakan
2 cosplay kang ojol
3 Ada yang tegak tapi bukan keadilan
4 Double kill!
5 Argan dan segala keahliannya
6 Flashback
7 Bukan kulkas berjalan
8 Frosfire flight airbone
9 Buket bunga
10 Americano
11 Subhanallah
12 Cinta itu seperti apa?
13 Pergi dengan membawa luka
14 Kembali ke tanah ibu Pertiwi
15 Tetangga menyebalkan
16 Nikah, nikah, nikah
17 Azab menzolimi kaum jomblo
18 Dejavu
19 Gagal total
20 Harapan baru
21 Nagih hutang!
22 tachycardia dan arrhythmia
23 Senyum tipis tipis
24 "Ayo menikah dengan saya."
25 Masih berlaku
26 Ayo pengajuan
27 Kelas hawuk
28 Calon istri, calon suami, calon mantu
29 Terlalu ugal-ugalan
30 Super puma
31 Keluarga cemara
32 Kamu cantik
33 Surabaya
34 Bukan orang biasa
35 Makan siang keluarga Nasya
36 Pria mahal
37 Pria gila
38 Book store
39 Pengajuan 1
40 Sisi manis Argan
41 Tukang jagal, PNS lagi
42 Menghadap bapak presiden
43 Midodareni
44 Nanas
45 Sah bersamamu
46 Pedang pora (ungkapan cinta)
47 kamar pengantin
48 Kemalingan
49 Bukan piyama tapi lingerie
50 One step closer
51 Main course
52 Paginya pengantin baru
53 Sarapan bersama
54 Masalah panggilan
55 Sirine
56 Lanang gak peka!
57 Adeknya Valentino Rossi
58 Kilas masa lalu
59 Perkara celana dalam
60 Paling dasar
61 Bucin
62 ZEE
63 Landing
64 Ketakutan yang tak berarti
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Dunia perkembang biakan
2
cosplay kang ojol
3
Ada yang tegak tapi bukan keadilan
4
Double kill!
5
Argan dan segala keahliannya
6
Flashback
7
Bukan kulkas berjalan
8
Frosfire flight airbone
9
Buket bunga
10
Americano
11
Subhanallah
12
Cinta itu seperti apa?
13
Pergi dengan membawa luka
14
Kembali ke tanah ibu Pertiwi
15
Tetangga menyebalkan
16
Nikah, nikah, nikah
17
Azab menzolimi kaum jomblo
18
Dejavu
19
Gagal total
20
Harapan baru
21
Nagih hutang!
22
tachycardia dan arrhythmia
23
Senyum tipis tipis
24
"Ayo menikah dengan saya."
25
Masih berlaku
26
Ayo pengajuan
27
Kelas hawuk
28
Calon istri, calon suami, calon mantu
29
Terlalu ugal-ugalan
30
Super puma
31
Keluarga cemara
32
Kamu cantik
33
Surabaya
34
Bukan orang biasa
35
Makan siang keluarga Nasya
36
Pria mahal
37
Pria gila
38
Book store
39
Pengajuan 1
40
Sisi manis Argan
41
Tukang jagal, PNS lagi
42
Menghadap bapak presiden
43
Midodareni
44
Nanas
45
Sah bersamamu
46
Pedang pora (ungkapan cinta)
47
kamar pengantin
48
Kemalingan
49
Bukan piyama tapi lingerie
50
One step closer
51
Main course
52
Paginya pengantin baru
53
Sarapan bersama
54
Masalah panggilan
55
Sirine
56
Lanang gak peka!
57
Adeknya Valentino Rossi
58
Kilas masa lalu
59
Perkara celana dalam
60
Paling dasar
61
Bucin
62
ZEE
63
Landing
64
Ketakutan yang tak berarti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!