Double kill!

Setelah mengalami kecelakaan saat latihan di Magetan Argan langsung di pindah tugaskan ke Jakarta tepatnya di lanud Halim Perdanakusuma begitu ia sembuh. Dan kini sudah dua tahun ia tugas di lanud Halim.

Setelah isya Argan dan Raden—salah satu rekan Argan di lanud Halim pergi keluar, setelah mendapat izin IB. Mereka dan rekan yang lain berencana nongkrong di sebuah kafe daerah halim untuk menghabiskan waktu malam minggu kali ini.

Awalnya si Argan malas banget untuk hal-hal seperti ini karena biasanya jika izin IB di malam minggu ia gunakan untuk pulang ke rumah orangtuanya untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Tapi karena Raden yang memaksanya sejak siang tadi membuat Argan mau tak mau ikut dan absen pulang ke rumah orangtuanya malam ini.

Argan dan juga Raden sudah tiba lebih dulu di kafe tempat janjian mereka berkumpul. Mereka juga sudah memesan minuman lebih dulu seraya menunggu rekannya yang lain datang.

"Gimana sih mereka janjinya jam 8 nyatanya baru kita yang datang." keluh Raden sambil mengotak atik ponselnya mencoba menghubungi rekannya yang belum datang.

"Tadi si Aldi masih di barak, katanya nungguin Egi yang di panggil sama komandan Winarto. Mungkin mereka akan telat sedikit" ucap Argan mengingat sebelum pergi bersama Raden ia sempat bertemu rekannya yang bernama Fahri.

Raden berdecak "kalau gitu gue ke kamar mandi dulu deh, kebelet tadi di barak belum sempet setor." ungkap Raden yang sejak tadi sudah menahan buang hajatnya mengingat kesepakatan mereka kumpul habis isya.

Argan hanya mengangguk menanggapinya lalu ia mengeluarkan ponsel dari saku celana dan mulai memainkan game online disana.

"Dasar cowok berengsek!" maki seorang gadis mungil berhijab yang merupakan pengunjung kafe. Posisinya tepat di hadapan Argan dan memunggunginya. Mau tak mau aksi pasangan kekasih tersebut menjadi tontonan gratis oleh para pengunjung kafe malam ini.

Begitu juga Argan matanya sesekali melirik ke pasangan di hadapannya semantara tangannya masih sibuk bermain game di ponsel yang ada dalam genggamannya. Tampak sekali pria berbaju kemeja kotak berwarna putih itu tersenyum smirk, Seolah-olah makian si gadis tak berarti apa-apa.

"Aku wes secinta ini kamu malah selingkuh! Salahku apa Akbar?!"

Sungguh miris sekali gadis di hadapan Argan ini sudah cinta mati malah di selingkuhi.

"Gue gak pernah selingkuhi Lo!" pekik pria yang diketahui merupakan pacar gadis itu dan terduga sebagai pria berengsek tukang selingkuh. Dan yang membuat para pengunjung kafe ini geram akan si pria adalah sudah tertangkap basah, masih belum mau mengakui.

"Tapi gue udah selingkuhi dia."

Mau tak mau Argan yang sejak tadi agaknya tidak terlalu perduli akan drama sepasang kekasih di hadapannya itu turut menajamkan telinganya, mulai penasaran dengan drama perselingkuhan pasangan kekasih dihadapannya. Sementara mata dan tangannya fokus dengan game online yang baru ia mainkan.

"Maksud kamu...?" suara gadis berhijab itu terdengar tidak mengerti akan maksud sang pria.

"Siska, cewek itu sebenarnya tunangan gue jauh sebelum gue kenal Lo! Dia calon istri gue!"

Di luar dugaan sekali kata-kata pria itu. Ternyata si gadis bukan di selingkuhi melainkan menjadi selingkuhan.

Wah, memang pantas sekali jika pria tersebut di cap sebagai pria berengsek.

"Bajingan!"

Plak!

Byur!

"Double kill!" suara game yang Argan mainkan menjadi terdengar begitu jelas, kala kafe yang tadinya ramai tiba-tiba menjadi senyap. Seluruh pasang mata juga tertuju pada drama sepasang kekasih itu dan juga Argan karena secara tak terduga ponselnya malah berkata "Double kill!" di situasi yang tepat.

Bagaimana tidak di katakan tepat? Di saat pria itu mendapatkan tamparan yang suaranya begitu nyaring serta jus jeruk pesanan Argan yang baru sampai di hadapan gadis itu langsung di serobot olehnya untuk mengguyur sang pria berengsek bin bajingan. Malah tanpa di komandoi ponsel Argan berkata "Double kill!"

Menyadari ia menjadi pusat perhatian, Argan langsung mesem canggung ke orang sekeliling. Ia menggaruk pelipisnya yang tidak gatal untuk menghilangkan rasa canggung dan menyimpan ponselnya di saku celana. Mau minum untuk menetralkan canggungnya tapi jusnya sudah di serobot gadis yang tengah bersitegang dengan sang kekasih untuk mengguyur pria itu. Mau tak mau ia hanya bisa menelan Saliva seraya merapatkan topi yang ia kenakan untuk menutupi wajahnya.

"Kita benar-benar selesai tekan kene! Ojo pernah berani-berani muncul neng hadapanku mene Akbar! Atau aku Ra segan-segan manteni kowe!" sembur si gadis berapi-api dengan sadisnya. Ia melemparkan gelas jus pesanan Argan yang sudah kosong ke atas lantai setelahnya meninggalkan uang selembar berwarna merah dan berlalu.

Tapi Argan malah di kejutkan saat gadis itu berbalik dan mengetahui rupa wajah gadis itu. Walaupun itu sudah lama sekali, tapi Argan sangat tanda dan mengenali wajah gadis yang tidak lain tidak bukan adalah Nasya. Membuat Argan tanpa sadar mengejar gadis itu yang wajahnya sudah basah dengan derai air mata.

"Astagfirullah! Lo ngapain keluar si gan?" gumamnya tidak memahami diri sendiri. Namun kakinya tetap melangkah keluar dari kafe tersebut.

Sesampai di luar kafe, Argan malah celingak-celinguk mencari keberadaan Nasya yang sangat cepat sekali sudah menghilang.

"Lo nyari apa sih gan?"gumamnya lagi bingung akan sikapnya sendiri. Tapi kepalanya masih celingak-celinguk dan menangkap sosok gadis yang mungkin ia cari tengah duduk di bangku taman yang tidak jauh dari area tempat parkir.

Dengan perlahan tapi pasti Argan mulai berjalan mendekati gadis itu dan duduk di bangku yang sama, mereka duduk dengan jarak setengah meter di bangku taman tersebut.

Gadis dengan abaya berwarna krem serta pasmina berwarna senada itu, memegang almamater berwarna putih di tangannya dengan lambang kampus YARSI. Sepertinya gadis itu mengambil spesialisnya disana. Karena mengingat 2 tahun lalu gadis itu koas di RSAU Dr, efram harsana lanud Iswahjudi, di Magetan.

"Dia jahat banget ce, hiks!" Samar-samar Argan mendengar suara Nasya yang sedang menelepon seseorang seraya menangis. Membuat Argan mau tak mau menjadi pusat perhatian orang-orang disana. Mereka pikir Argan-lah pelaku utama yang membuat Nasya menangis.

"aku di jadikan selingan ce. Tega banget dia karo aku. Aku tresnone wes pol-polan dia malah jadikan aku selingan, hiks."

Cukup lama gadis itu berbicara lewat ponsel dengan seseorang, mencurahkan segala rasa sakit hatinya, akhirnya panggilan itu pun berakhir.

Argan pikir setelah mengeluarkan uneg-unegnya Nasya akan jauh lebih baik, karena biasanya orang di sekitarnya akan seperti itu. Tapi berbeda jauh sekali dengan Nasya, tangis gadis itu malah masih berlanjut dan lama kelamaan suaranya semakin keras, padahal Nasya sudah berusaha menutupi mulutnya, mencoba menahan suaranya agar tidak keluar dengan punggung tangannya, namun gagal. Isaknya tetap lolos, bahkan tubuhnya ikut bergetar karena terlalu menangis.

Argan menggaruk pelipisnya yang tidak gatal bingung, ia manjadi kasihan melihat Nasya yang baru saja mengalami putus cinta.

"Woy, cok!" panggilan Bimo dari tempat parkir yang bersebelahan dengan taman tersebut, ia baru turun dari atas motor membuat Argan tersentak.

Argan mengisyaratkan Bimo untuk diam dulu, lalu Argan berdiri pergi ke tempat parkir membuka bagasi motornya mengambil handuk berukuran kecil yang masih bersih. Lalu kembali menghampiri Nasya yang masih sibuk menangis.

Sementara Bimo yang melihat aksi Argan hanya diam memperhatikan. Walaupun lampu disana sedikit remang-remang tapi ia masih mampu melihat wajah gadis itu. "seperti pernah lihat tapi dimana?" batin Bimo.

Selanjutnya Argan meletakkan handuk kecil itu di pangkuan Nasya. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, karena jujur saja ia bingung bagaimana caranya menghibur seorang yang putus cinta, lebih-lebih itu seorang gadis yang Argan saja tidak ahli dalam urusan wanita.

"Kamu apain itu perempuan?" selidik Bimo yang sejak tadi memperhatikan.

"Gak gue apa-apain, yuk." ia berjalan di hadapan Bimo meninggalkan Nasya yang menghentikan tangisnya, menatap nanar punggung lebar Argan yang sudah menjauh dari tempatnya.

Terpopuler

Comments

Heny Janitasari

Heny Janitasari

❤️

2024-05-27

1

Surtinah Tina

Surtinah Tina

hidung argan mancungnya

2024-05-19

1

Ana_Mar

Ana_Mar

ys ampunnn bim....kata2 mu looo ubah deh bim/Facepalm/

2024-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Dunia perkembang biakan
2 cosplay kang ojol
3 Ada yang tegak tapi bukan keadilan
4 Double kill!
5 Argan dan segala keahliannya
6 Flashback
7 Bukan kulkas berjalan
8 Frosfire flight airbone
9 Buket bunga
10 Americano
11 Subhanallah
12 Cinta itu seperti apa?
13 Pergi dengan membawa luka
14 Kembali ke tanah ibu Pertiwi
15 Tetangga menyebalkan
16 Nikah, nikah, nikah
17 Azab menzolimi kaum jomblo
18 Dejavu
19 Gagal total
20 Harapan baru
21 Nagih hutang!
22 tachycardia dan arrhythmia
23 Senyum tipis tipis
24 "Ayo menikah dengan saya."
25 Masih berlaku
26 Ayo pengajuan
27 Kelas hawuk
28 Calon istri, calon suami, calon mantu
29 Terlalu ugal-ugalan
30 Super puma
31 Keluarga cemara
32 Kamu cantik
33 Surabaya
34 Bukan orang biasa
35 Makan siang keluarga Nasya
36 Pria mahal
37 Pria gila
38 Book store
39 Pengajuan 1
40 Sisi manis Argan
41 Tukang jagal, PNS lagi
42 Menghadap bapak presiden
43 Midodareni
44 Nanas
45 Sah bersamamu
46 Pedang pora (ungkapan cinta)
47 kamar pengantin
48 Kemalingan
49 Bukan piyama tapi lingerie
50 One step closer
51 Main course
52 Paginya pengantin baru
53 Sarapan bersama
54 Masalah panggilan
55 Sirine
56 Lanang gak peka!
57 Adeknya Valentino Rossi
58 Kilas masa lalu
59 Perkara celana dalam
60 Paling dasar
61 Bucin
62 ZEE
63 Landing
64 Ketakutan yang tak berarti
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Dunia perkembang biakan
2
cosplay kang ojol
3
Ada yang tegak tapi bukan keadilan
4
Double kill!
5
Argan dan segala keahliannya
6
Flashback
7
Bukan kulkas berjalan
8
Frosfire flight airbone
9
Buket bunga
10
Americano
11
Subhanallah
12
Cinta itu seperti apa?
13
Pergi dengan membawa luka
14
Kembali ke tanah ibu Pertiwi
15
Tetangga menyebalkan
16
Nikah, nikah, nikah
17
Azab menzolimi kaum jomblo
18
Dejavu
19
Gagal total
20
Harapan baru
21
Nagih hutang!
22
tachycardia dan arrhythmia
23
Senyum tipis tipis
24
"Ayo menikah dengan saya."
25
Masih berlaku
26
Ayo pengajuan
27
Kelas hawuk
28
Calon istri, calon suami, calon mantu
29
Terlalu ugal-ugalan
30
Super puma
31
Keluarga cemara
32
Kamu cantik
33
Surabaya
34
Bukan orang biasa
35
Makan siang keluarga Nasya
36
Pria mahal
37
Pria gila
38
Book store
39
Pengajuan 1
40
Sisi manis Argan
41
Tukang jagal, PNS lagi
42
Menghadap bapak presiden
43
Midodareni
44
Nanas
45
Sah bersamamu
46
Pedang pora (ungkapan cinta)
47
kamar pengantin
48
Kemalingan
49
Bukan piyama tapi lingerie
50
One step closer
51
Main course
52
Paginya pengantin baru
53
Sarapan bersama
54
Masalah panggilan
55
Sirine
56
Lanang gak peka!
57
Adeknya Valentino Rossi
58
Kilas masa lalu
59
Perkara celana dalam
60
Paling dasar
61
Bucin
62
ZEE
63
Landing
64
Ketakutan yang tak berarti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!