cosplay kang ojol

Argan duduk di atas motornya CBR dinasnya di depan pintu gerbang dengan gapura bertuliskan AKADEMI KEPOLISIAN lengkap dengan patung taruna Taruni Akpol di tengah tengahnya. Dengan mengankan topi atas kepala dan memakai jaket berlogo ojek online milik Seno yang ia pinjam, serta masker yang menutupi mulutnya karena hari ini ia menemui sang adik yang sedang pendidikan di Akpol yang terdapat di Semarang. Agak menempuh jarak yang cukup jauh si sebenarnya dari Iswahjudi tempat Argan berdinas, wajar ya Magetan ke Semarang itu sudah beda provinsi jadi jarak yang di tempuh pun tak tanggung tanggung sampai empat jam perjalanan, Seno saja yang sudah pernah ikut dengan Argan kesana naik motor pulang pulang encok.

Melewati Jalan Semarang–Purwodadi yang memang bukan jalan umum. Taukan Argan mantan pembalap, hanya tiga jam perjalan yang ia tempuh menggunakan motor CBR dinasnya, kecepatannya jangan di tanya lagi sudah seperti Valentino Rossi.

Ia melakuakan itu juga karena tak ada pilihan juga, hanya dirinya yang dekat dengan sang adik bungsu, jadi mau tak mau ia yang memantau adiknya karena kalau tidak sang Mama akan terus menerus menerornya untuk melihat keadaan si bungsu kesayangan.

"Bang!" seru pria tak kalah tampan dari Argan berkepala plontos berlari menghampri dirinya yang sudah sekitar lima belas menit menunggu sang adik di pintu gerbang akademi. Adiknya malah tertawa ngakak begitu tiba di hadapannya "hahahaha... Abang cosplay jadi kang ojol apa gimana? Wah seru nih kayaknya di abdikan terus di masukin ke Medsos biar ramai dan masuk artikel terus tulisannya gini 'Pensiun dini menjadi pembalap motor ARRC ternyata Argantara putra Bimantara memilih jadi kang ojol.' Keren gak tuh masuk artikel begitu!"

Argan berdecak mendengar ledekan sang adik. "Gue jitak ya Lo!" geram Argan melihat sang adik yang masih ngakak.

"Hahaha... Jangan galak-galak dong bang. Mana pesenan Idan?" pria itu menengadahkan tangannya ke udara.

Argan mengeluarkan plastik berukuran besar dari tas ransel yang ia kenakan lalu menyerahkannya pada sang adik yang berisikan perlengkapan bocah itu di asrama yang sudah Argan beli lebih dulu sebelum pergi mengunjungi Aidan, lalu ia memberikan plastik berukuran sedang yang merupakan makanan untuk Aidan dan juga teman-teman akademinya. "Nih, makan. Jangan lupa di bagi sama rekan yang lain."

Aidan tampak tersenyum senang dan matanya berbinar saat membuka isi plastik tersebut "wah, makasih bang. Kalau gitu Idan masuk ya. Nanti di hukum pengurus kalau Idan balik gak tepat waktu."

Argan tampak mengangguk "baek-baek di akademi."

Aidan mengangguk dan berlari masuk ke area akademi meninggalkan Argan yang masih menatap kepergian sang adik sampai Aidan benar-benar menghilang dari pandangannya baru pria itu pergi dari sana.

Aidan sudah dua tahun lamanya menjalankan pendidikan di Akpol Semarang, Sementara Argan baru satu tahun di Magetan selepas dia lulus dari akademi angkatan udara Yogyakarta.

Argan mengenakan helmnya kembali membelah jalanan akan kembali ke Magetan, tepat dimana ia berdinas. Namun sebelum ia keluar dari Semarang Argan ingin singgah sebentar ke warung tahu gimbal pak man yang kata Seno paling enak di Semarang.

Argan menghentikan motornya di depan warung tersebut dan langsung memasuki warung "tahu gimbalnya satu porsi pak." ucap Argan pada penjual tahu gimbal tersebut.

"Makan sini mas?"

"Nggih pak. Sama minumnya pakai teh manis dingin ya."

Bapak penjual tersebut mengangguk "nggih mas. Kalau begitu tunggu sebentar."

Argan mengangguk dan mencari tempat untuk ia duduki. Di sekeliling Argan banyak orang yang makan disana bersama teman, rekan atau pasangan, hanya Argan saja sendirian. Tadi sih ia mau mengajak Seno untuk pergi, namun pria itu ternyata masih harus bertugas, Sementara Argan hanya akrab dengan Seno dan beberapa rekan letting lainnya disana yang sayangnya masih pada bertugas, jadi mau tak mau ia pergi sendiri.

"Silahkan di nikmati mas," ucap penjual tersebut meletakkan tahu gimbal pesanan Argan di meja yang ada di hadapan pria itu.

"Inggih pak, matur nuwun."

Akhrinya Argan mulai menikmati tahu gimbalnya yang ternyata memang sangat enak.

Selesai menyantap tahu gimbalnya Argan duduk sejenak lebih dulu disana menikmati kota Semarang sambil menunggu tahu gimbalnya turun sampai ke perut seraya menyeruput teh manisnya.

Setelah di rasa sudah turun, Argan berdiri. Membayar makannya dan kembali akan melanjutkan perjalanannya menuju Magetan yang tidak dekat, karena memakan waktu kurang lebih tiga jam setengah.

"Mas Go-Jek ya?" langsung saja Argan yang sudah duduk di atas motornya dan menggunakan helm serta masker itu menoleh ketika mendengar suara seorang gadis bertubuh mungil tepat berada di sebelahnya, masih sibuk dengan mengubek isi tas tanpa melihat Argan.

"Tap-"

"Boleh tolong anter saya ndak mas, ke Purwodadi. Mau pesen dari aplikasi sudah keburu soalnya. Nanti ongkosnya saya kasih lebih deh," jelas gadis itu memotong ucapan Argan, ia mendongakkan kepala setelah memasukkan stetoskop kedalam tas dengan terburu-buru. Gadis itu menatap Argan.

Semantara Argan tersentak begitu tatapan keduanya bertemu.

Gadis itu...

Gadis perkembangan biakan yang tiga bulan lalu ia temui di book store yang ada di Surabaya. Dan gadis penyebab wudhu yang selalu ia jaga batal begitu saja.

Mata gadis itu mengerjap memperhatikan Argan dan juga motor CBR yang ia naiki, yang membuat gadis itu malu bukan karena ia pernah bertemu Argan sebab pria itu memakai masker, tapi karena dia melihat bahwa motor itu jelas bukan motor biasa melainkan motor milik negara, karena memiliki plat berlogo TNI.

"B-bukan Go-Jek ya mas ternyata... Maaf," sungguh malunya gak ketulungan. Tapi wajar saja sih gadis itu sampai tertipu karena Argan memakai jaket driver ojol. Bukan hanya gadis itu saja, siapapun pasti akan mengira dirinya driver ojek online.

Selanjutnya Argan malah acuh, dan menghidupkan mesin motornya lalu meninggalkan gadis itu begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata. Sementara gadis itu hanya diam di tempat memperhatikan kepergian Argan dengan tatapan sendu. Ia tampak menghela nafas lelah.

Tapi sebelum Argan benar-benar menjauh, Argan melirik kaca spionnya melihat gadis itu yang berdiri celingak-celinguk mencari kendaraan umum untuk di tumpangi.

Dan aksi gadis itu membuat Argan tak tega, alhasil ia putar balik menghampiri gadis itu lagi.

Gadis itu menatap bingung Argan yang tiba-tiba kembali, dengan sopannya ia bertanya "ada yang ketinggalan mas?" dengan suara lembutnya, seakan tidak terjadi hal apapun sebelumnya.

Argan menatap gadis itu sejenak, lalu berkata "ayo saya antar."

"Eh?" Perkataan Argan membuat gadis itu terkejut.

Argan malah berdecak kecil "kita searah, ayo sekalian saya antar," dengan nada suara yang teramat datar. Argan bukan modus ya, dia cuma tidak tega melihat gadis ini, jadi ia menawarkan tumpangan. Lagian Argan juga tidak bohong karena mereka memang searah.

Mata gadis itu tampak berbinar "sing nggena ta?"

Argan mengangguk "nggih. Kalau mbak-nya mau."

"Wah kalau begitu, matur suwun mas."

Argan tidak menjawab ucapan terimakasih sang gadis "naik," titahnya malah menyuruh gadis itu naik keatas motornya.

Gadis itu menurut, naik keatas motor Argan dan duduk dengan jarak yang sangat jauh dari pria tersebut, bahkan gadis itu duduk di jok paling ujung.

Sementara Argan menyadari gadis itu yang duduk di ujung jok motornya hanya tersenyum kecil sambil melirik kaca spion. Terserah gadis itu mau duduk di mana yang penting wudhunya tidak batal lagi karena gadis itu.

Sepanjang jalan mereka tidak berbicara, bukan sebantar keduanya di atas motor tersebut bahkan sampai satu jam setengah. Tapi tidak berbicara sama sekali dan berbicara hanya karena Argan bertanya Purwodadi-nya di bagian mana dan setalah itu tidak berbicara lagi sampai tiba di tujuan gadis itu.

Gadis itu langsung turun dari atas motor Argan begitu tiba.

"Matur suwun mas. Iki Eneng yorto gaweh tuku bensin," gadis itu memberikan uang selembar seratus ribu.

Dengan segera Argan menolak. "Suwun mbak, tapi Ra usah. Saya ikhlas bantu karena memang searah," baru kali ini Argan berbicara panjang kali lebar dengan orang yang baru ia kenal, lebih-lebih itu perempuan.

"Tapi mas-"

"Simpan aja," ujar Argan pada akhirnya.

"Sing nggena ta?"

Argan mengangguk "saya permisi" Argan menghidupkan mesin motornya.

"Eh, tunggu mas!" gadis itu mengubek tas ranselnya entah mengambil apa membuat Argan yang sudah akan pergi langsung urung.

"Ini saya punya bang-bang, itung-itung sebagai tanda terimakasih karena wes anter saya sampai sini," ujarnya sembari mengulurkan jajan ringan bang-bang itu di hadapan Argan. Awalnya Argan terdiam tidak meraih Snack tersebut. Namun dengan cepat gadis itu menarik tangan Argan karena tidak sabar. Membuat Argan tersentak kaget dan sudah di pasti untuk kedua kalinya wudhu Argan batal karena ulah gadis di hadapannya ini lagi.

Ia memicingkan matanya geram, tapi apa boleh buat sudah terlanjur.

"Makasih."

Gadis itu lantas tersenyum "aku yang harusnya yang kesuwun karena mas wes baik banget mau nganter. Semoga Allah balas kebaikan mas, Amin."

Argan hanya tersenyum kecil di balik maskernya menanggapi ucapan gadis itu. Menatapnya cukup lama, lalu tiba-tiba saja mulutnya terbuka "Saya boleh tau siapa nama kamu?" entah mengapa tiba-tiba saja, pertanyaan itu melintas di kepalanya. Mungkin karena Argan memang penasaran dengan nama gadis di hadapannya ini karena ini kali kedua mereka bertemu.

Gadis itu kembali tersenyum ramah "Nasya. Nama saya Nasya kayshila mas."

Entah mengapa mengetahui nama gadis tersebut membuat hati Argan bersorak heboh, perasaan asing itu kembali hanya karena ia mengetahui nama sang gadis.

"Saya Argan," setelah memperkenalkan diri Nasya dengan buru-buru undur diri dan Argan juga pergi melajukan motornya dengan alasan perjalananya masih sangat jauh. Yang memang benar adanya, karena masih ada dua jam perjalanan lagi untuk sampai ke Magetan.

"Nasya..." gumam Argan berulang kali menyebutkan nama gadis itu sepanjang jalan perjalanan menuju Magetan.

Terpopuler

Comments

Lita Pujiastuti

Lita Pujiastuti

Thor....surabaya, magetan, semarang, ....itu jauh lhoooo....gak deket. ini bikin cerita seolah-olah ketiga kota itu deketan...
Surabaya ibu kota Jatim..dr magetan sj sdh lumayan jauh ...ee...ke semarang ibu kota jateng ...tmbh jau h lagi
author orang mana sih ....

2025-01-17

1

DozkyCrazy

DozkyCrazy

aamiin

2024-11-13

1

Heny Janitasari

Heny Janitasari

🧡

2024-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Dunia perkembang biakan
2 cosplay kang ojol
3 Ada yang tegak tapi bukan keadilan
4 Double kill!
5 Argan dan segala keahliannya
6 Flashback
7 Bukan kulkas berjalan
8 Frosfire flight airbone
9 Buket bunga
10 Americano
11 Subhanallah
12 Cinta itu seperti apa?
13 Pergi dengan membawa luka
14 Kembali ke tanah ibu Pertiwi
15 Tetangga menyebalkan
16 Nikah, nikah, nikah
17 Azab menzolimi kaum jomblo
18 Dejavu
19 Gagal total
20 Harapan baru
21 Nagih hutang!
22 tachycardia dan arrhythmia
23 Senyum tipis tipis
24 "Ayo menikah dengan saya."
25 Masih berlaku
26 Ayo pengajuan
27 Kelas hawuk
28 Calon istri, calon suami, calon mantu
29 Terlalu ugal-ugalan
30 Super puma
31 Keluarga cemara
32 Kamu cantik
33 Surabaya
34 Bukan orang biasa
35 Makan siang keluarga Nasya
36 Pria mahal
37 Pria gila
38 Book store
39 Pengajuan 1
40 Sisi manis Argan
41 Tukang jagal, PNS lagi
42 Menghadap bapak presiden
43 Midodareni
44 Nanas
45 Sah bersamamu
46 Pedang pora (ungkapan cinta)
47 kamar pengantin
48 Kemalingan
49 Bukan piyama tapi lingerie
50 One step closer
51 Main course
52 Paginya pengantin baru
53 Sarapan bersama
54 Masalah panggilan
55 Sirine
56 Lanang gak peka!
57 Adeknya Valentino Rossi
58 Kilas masa lalu
59 Perkara celana dalam
60 Paling dasar
61 Bucin
62 ZEE
63 Landing
64 Ketakutan yang tak berarti
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Dunia perkembang biakan
2
cosplay kang ojol
3
Ada yang tegak tapi bukan keadilan
4
Double kill!
5
Argan dan segala keahliannya
6
Flashback
7
Bukan kulkas berjalan
8
Frosfire flight airbone
9
Buket bunga
10
Americano
11
Subhanallah
12
Cinta itu seperti apa?
13
Pergi dengan membawa luka
14
Kembali ke tanah ibu Pertiwi
15
Tetangga menyebalkan
16
Nikah, nikah, nikah
17
Azab menzolimi kaum jomblo
18
Dejavu
19
Gagal total
20
Harapan baru
21
Nagih hutang!
22
tachycardia dan arrhythmia
23
Senyum tipis tipis
24
"Ayo menikah dengan saya."
25
Masih berlaku
26
Ayo pengajuan
27
Kelas hawuk
28
Calon istri, calon suami, calon mantu
29
Terlalu ugal-ugalan
30
Super puma
31
Keluarga cemara
32
Kamu cantik
33
Surabaya
34
Bukan orang biasa
35
Makan siang keluarga Nasya
36
Pria mahal
37
Pria gila
38
Book store
39
Pengajuan 1
40
Sisi manis Argan
41
Tukang jagal, PNS lagi
42
Menghadap bapak presiden
43
Midodareni
44
Nanas
45
Sah bersamamu
46
Pedang pora (ungkapan cinta)
47
kamar pengantin
48
Kemalingan
49
Bukan piyama tapi lingerie
50
One step closer
51
Main course
52
Paginya pengantin baru
53
Sarapan bersama
54
Masalah panggilan
55
Sirine
56
Lanang gak peka!
57
Adeknya Valentino Rossi
58
Kilas masa lalu
59
Perkara celana dalam
60
Paling dasar
61
Bucin
62
ZEE
63
Landing
64
Ketakutan yang tak berarti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!