SS - 3

Aktara dan Diori berdiri di depan lapangan kampus, mereka menjelaskan berbagai macam kegiatan yang ada di kampus itu mulai dari berbagai macam club, seperti sastra dan bahasa, vokal dan musik, juga tari, lukis, serta club olah raga mulai dari basket sepak bolah hingga tekwondo dan karate, serta banyak lagi club lainya, Masing-masing siswa boleh memilih lebih dari satu club asal bisa membagi waktunya. Dion sendiri berada di club sepak bola, tekwondo dan satra, walau ia kulia jurusan bisnis.

Pihak kampus mengizinkan mahasiswanya untuk mendalami ilmu lain selain jurusan yang mereka pilih.

Aktara berada di club basket, tekwondo dan lukis, Jesy berada di club sastra dan tari, Anis berada di club tekwondo dan karate dan Dafa berada di club lukis dan sastra.

“Hay!” sapa seorang gadis berambut pendek dengan kulit yang agak gelap, berhidung mancung dan bibir sedikit seksi, giginya gingsul di sebelah kanan, gadis itu tidak lebih tinggi dari Sofi. Sofi menoleh pada gadis itu “Gue Nanda, lo bisa memangilku Anda.” ucap sang gadis sambil mengulurkan tanganya.

“Sofi.” jawab Sofi sambil menjabat tangan itu.

“Gue tahu lo adiknya kak Diori kan ketua BEM,” Anda berucap sambil tersenyum, semua orang tahu Sofi padahal ini baru hari kedua ospek. Sofi tersenyum kaku, ia menjadi populer karena kakaknya, sebenarnya ia tidak suka itu.

“Apa lo lupa gue?” Anda bertanya, Sofi masih menatap wanita di hadapan ini dengan bingung mencobah mengingat-ingat “Kita pernha di hukum kemaren.”gadis itu menjelaskan dengan cepat Sofi mengangguk.

“Ya gue ingat, maaf tadi lupa.” Sofi tersenyum malu, kemarin dia tidak terlalu ingat siapa saja yang di hukum, ia hanya ingat ada empat orang yang di hukum termasuk dirinya.

”Gak masalah, kemarin gue mendapatkan kak Maria, aduh para banget, gue di kerjahi habis-habisan, dia menyuruh beryanyi pelangi-pelangi dengan semua hurup vokalnya di ubah menjadi huruf O.”

Anda bercerita tentang derita yang ia alami kemari, Sofi mulai tertawa ia bisa membayangkan lagu pelangi-pelangi berubah menjadi polongo-polongo, “Tapi udahlah, itu uda terjadi, lo sendiri kemarin dapat siapa?” Anda bertanya.

“Kak Aktara.” jawab Sofi singkat sambil menahan tawa setelah mendengar cerita Anda.

“Apa? Elo dapet saingan kakak lo?!” Anda berteriak tidak percaya,

“Saingan?” Sofi menatap gadis yang baru di kenalnya itu.

“Emang lo gak tau?” Sofi mengeleng “Baiklah gue akan cerita semuanya, gue mendengar gosip di kampus ini jauh sebelum gue memutuskan masuk ke kampus ini, lo pernah denger kisah dua laki-laki yang bersaing dalam diam?” Sofi menahan tawanya mendengar istilah Dua lelaki-bersaing dalam diam yang di lontarkan Anda, seperti judul film jaman dulu.

“Kakak lo Dio dan kak Tara, mereka bersaing bahkan sejak SMP sampai sekarang, mereka hanya berpura-pura terlihat akur di hadapan semua orang tapi kenyataanya mereka musuhan.” Anda menjelaskan sambil berbisik.

“Bagaimana lo tahu? Gue adiknya gak perna dengar hal itu.” Sofi mulai curiga pada Anda, ia terlihat seperti detektif gadungan yang tidak kopeten sama sekali, ia juga berpendapat kalau Anda adalah penyebar gosip.

“Gue mempunyai kakak sepupuh seangkatan dengan kakak lo dan kak Tara, mereka satu sekolah bahkan sejak SMP dan beberapa kali kakak sepupuh gue harus mererai mereka berkelahi.”

Sofi ingat waktu SMP kelas tiga Diori pernah pulang dengan muka lebam, begitu juga saat SMA hal itu terulang sebanyak dua kali, sampai Median ayahnya harus di pangil pihak sekolah.

“Itu sepupu gue.” Anda menunjuk Anis.

Sofi terlihat syok, mereka jauh berbeda, Anis berkulit putih dan Anda berkulit gelap, selain itu penampilannya Anis terlihat tomboy dan tidak terlalu rapi, tapi Anda terlihat sangat peminim dan modis.

Sofi mulai memikirkan perkataan Anda, mungki apa yang gadis itu katakan ada benarnya terlihat saat Diori melarang keras ia mendekati Aktara. Sofi mulai memperhatikan kakaknya Diori dan Aktara yang berdiri sejajar, mereka memang terilahat baik baik saja, sesekali mereka tersenyum bersamaan.

Entah mengapa Sofi mulai membanding-bangingkan antara kakanya dengan Aktara, mereka memiliki tinggi yang sama, wajah mereka sama-sama tampan, warna kulitnyapun sama-sama kecoklatan karena sering terkena sinar mata hari, berhidung mancung, alis tebal dan bibir yang merah dan senyum menawan, warna rambutnya dan modelnya bahkan hampir sama, hanya Diori memiliki warna mata coklat sedangkan Aktara memiliki warna mata hitam pekat, mereka juga memiliki tatapan mata yang lembut.

‘Tapi aku lebih menyukai kak Tara,’ Sofi selalu merasakan hal aneh saat menatap laki-laki itu, ia selalu tersenyum sendiri ‘Apa yang aku pikirkan, aku harus mendukung kakak ku.’ Sofi mencobah meyakinkan hatinya.

***

“Sofi-Sofi!“ seorang laki-laki berteriak menghampinya dan Anda, laki-laki itu terlihat sangat manis dengan wajah mirip orang timur tengah.

“Alif, lo masuk sini juga?” gadis itu bertanya sambil tersenyum lebar, ia senang bisa bertemu teman SMAnya. Alif adalah sahabat dekat Sofi sejak masuk SMA mereka akrab, Alif sosok yang dewasa dan pintar, ia sangat menaungi teman-teman lainya. Selain itu ia juga sangat lembut dan sopan, Alif tidak pernah berbuat ulah di sekolahnya dulu, ia juga sangat populer waktu SMA tidak salah jika ia menjadi ketua osis waktu itu.

“Ya, seperti lo lihat, Dea, Nisa, Dewi, Nicko, sama Anton juga masuk sini juga tapi jurusanya beda.” Alif menjelaskan.

“Wah senengnya, kita bakal sering ngumpulni.” Sofi sangat antusias, karena sejak kelulusanya sebulan lalu ia sudah tidak mendapat kabar dari teman-temannya itu.

Anda berdehem agak keras karena dari tadi Sofi dan Alif mencuekinya. “Oh iya sorry An lupa.” Sofi nyengir kuda, Sofi terlalu asik ngobrol dengan Alif hingga lupa kalau Anda masih berada di sana.

“Mentang-mentang ada temenya gue di lupain!” Anda berpura-pura kesal, Sofi melipat tanganya sambil berbisik maaf tanpa menguluarkan suarah.

“Oke, Alif ini Nanda teman baru gue, dan Nanda ini Alif teman + sahabat gue SMA.” Sofi menjelaskan mereka kemudian berjabat tangan

“Lo bisa pangil gue Anda aja.” gadis itu menjelaskan sambil tersenyum lembut.

“Kita sama-sama masuk Psikologikan?” Alif bertanya menatap Anda dan Sofi bergantian kedua gadis itu menganguk cepat.

***

Mereka kembali ke barisan masing-masing, “Temenlo keren juga.” Anda berbisik pada Sofi. Sofi sepertinya bisa melihat lagak Anda yang sepertinya tertarik pada Alif.

“Loe suka?” tanya Sofi langsung, Anda tersenyum penuh misteri “Tapi gue lebih suka kak Dio sama kak Tara.” jawab Anda.

***

Mereka diajak berkeliling oleh senior mereka untuk mengetahui semua lokasi kelas dan dan beberapa fasilitas yang ada dikampus itu.

“Nah, ini dia gedung kampus jurusan Psikologi, tempat kita belajar nanti.” ucap seorang laki-laki bertubuh tambun ia adalah kak Jujun, ketua kelompak yang bertanggung jawab untuk anak jurusan psikologi.

“Gedung ini terdiri dari empat lantai, masing masing lantai mempunyai kelas yang berbeda-beda, kalian bisa mengisi Kartu Rencana Studi kemudian memilih dosen yang menurut kalian menarik kelasnya, semua mata kulia ada di sini. Nanti kelasnya kalian bisa mencari sendiri dan di lantai dasar ini ada perpustakaan juga, tapi jika kalian mau buku yang lebih lengkap bisa ke pertustakaan pusat yang bersebelahan dengan fakultas Bisnis.” Jujun menjelaskan dengan suarah lantang “Oke, tur hari ini selesai!” senior itu menambakan.

Setelah mereka berkeliling hampir tiga puluh menit dan suarah Jujun mulai terdengar serak dari tadi ia berteriak tanpa pengeras suarah, ia harus membesarkan volume suaranya pada hampir seratus mahasiswa baru itu.

”Dan jangan lupa kalian harus mengisi club ektra kulikuler ya!” Jujur menginggatkan setelah teman-temanya membagikan masing-masing kertas pada semua siswa baru itu. Itu adalah club yang ia ketuai, Jujun juga mencoba menariki banyak siswa baru untuk masuk dalam club itu.

Terpopuler

Comments

Naoki Miki

Naoki Miki

haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
cuss bacaa jan lupa tonggalkan jejaak🤗
tkn prfil q ajaa yaa😍
vielen danke😘

2020-10-20

0

Dhita Tata

Dhita Tata

bagus cerita nya

2020-09-24

0

Dede Riski Zarusman

Dede Riski Zarusman

dio dan tara ibarat prabouo dan jokoui kali..

2019-09-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!