Tepat pukul 4.30 wib Mayra bangun, dan langsung bergegas melaksanakan sholat subuh. Selesai sholat Mayra bergegas keluar kamar untuk membersihkan rumah dan membuat sarapan sebelum dia berangkat kerja ke kebun.
"Huhh... Akhirnya selesai juga sekarang aku harus bersiap untuk ke kebun" gumam Mayra.
Waktu sudah menunjukkan 7.30 wib, dan sekarang Mayra sudah berada di perkebunan, sambil memanen berbagai jenis sayur.
"Nak Mayra, bagaimana kabarmu hari ini?" tanya ibu-ibu yang bekerja bersama Mayra.
"Alhamdulillah Bu, kabar May hari ini sangat baik. Kalau kabar Ibu-ibu bagaimana?" jawab Mayra dan juga bertanya sambil tersenyum.
" Kami semua juga baik nak" Jawab ibu yang lain.
"Apa keluarga mu masih menjadikan mu sapi perah untuk memenuhi kebutuhan mereka?" tanya ibu yang lain
"Ya begitulah Bu, May sudah terbiasa" jawab Mayra sendu.
"Sabar ya nak, ibu do'a semoga nanti ada kebahagiaan untuk mu" do'a ibu Surti.
Ibu Surti salah satu orang yang sangat baik dan prihatin dengan kondisi Mayra, dan juga yang biasanya memberi Mayra makanan jika dia tidak diberi makan oleh orang tuanya.
"Amiinn" jawab Mayra dan Ibu-ibu di sana.
"Baiklah, sekarang mari kita selesai kan pekerjaan kita semua" kata buk Surti.
"Ayo semuanya semangat" jawab Mayra dengan mengacungkan tangannya ke atas sambil tersenyum.
Ibu-ibu tersenyum melihat semangat Mayra. Mereka semua tahu apa yang di alami oleh gadis cantik itu.
Waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 wib.
saat nya semua pekerja pulang ke rumah masing-masing setelah mendapat upah dari juragan.
sesampainya di rumah Mayra bergegas masuk dan langsung menyiapkan makanan untuk keluarganya.
"Apa makanan nya sudah siap?" tanya ibu Hera
"Sudah Bu" jawab Mayra
"Bagus. karena, anak ku sudah kelaparan dari tadi" jawab ibu Hera sinis
deg!
Mendengar perkataan ibunya membuat Mayra merasakan sesak di dadanya. Karena selama ini dia tidak pernah mendapat perhatian dari orang tuanya. Sambil menahan air mata nya Mayra bertanya.
"Ibu apakah May bukan anak ibu?" tanya Mayra dengan suara lirih.
"Kenapa kau bertanya seperti itu hah?" tanya ibu Hera mulai kesal
"Karena selama ini, May tidak pernah mendapat perhatian dari kalian. Walau hanya sedikit" jawab Mayra dengan kepala memunduk
"Kau harus sadar diri, kalau selama ini kami tidak menganggap mu anak. Sudah lama kau kami buang ke jalanan, paham! " jawab ibu Hera dengan marah
Dengan linangan air mata Mayra mengatakan.
"Sekarang aku sadar. Kalau selama ini, aku hanya di jadikan mesin penghasil uang, untuk memenuhi kebutuhan kalian iya kan!" tanya Mayra dengan suara keras.
Mayra selama ini dia selalu melakukan apa yang di perintahkan oleh orang tuanya. Jika tidak maka dia akan mendapatkan siksaan atau dikurung di kamar dan tidak di beri makan.
plak...
Satu tamparan yang sangat keras di berikan oleh ayahnya di pipi kanan Mayra. Hingga membuat Mayra tersungkur ke lantai dan membuat bibirnya mengeluarkan darah segar.
"Dasar anak tidak tahu di untung! sudah bagus selama ini kami menampung mu di rumah ini. Tapi apa? sekarang kau malah berani, meninggikan suara mu kepada istri ku" bentak pak Roni dengan suara tinggi
" Dasar anak pembawa sial tidak tau diri" ucap ibu Hera sinis
Dengan perasaan hancur, Mayra bangkit dari duduknya di lantai. Sambil memegang pipinya yang masih terasa nyeri akibat tamparan ayah nya, dan air mata yang masih membasahi kedua pelupuk mata nya dia berkata.
"jika selama ini may, menjadi beban bagi kalian" ucapan berhenti sambil melihat ke pada kedua orang tuanya.
" Maka mulai sekarang May akan pergi dari rumah ini dan dari kehidupan kalian" lanjutnya lirih
"Oh.. jadi kau ingin pergi dari sini, silahkan saja kalau kau mau. Dan jangan pernah kembali lagi"ucap ibu Hera dengan muka garang nya
"Dan satu lagi, jika kamu berani pergi meninggalkan rumah ini. maka kau, akan kami anggap sudah mati. ingat itu! karena, kami tidak ingin mempunyai anak yang tidak tau diri seperti mu!" lanjutnya lagi
deg!
Bagai tertusuk ribuan pisau hati Mayra hancur mendengar ucapan dari seorang ibu yang selama ini sangat dia sayangi meski selalu di sakiti.
"Terimakasih atas semua luka yang aku dapat kan selama ini, aku akan pergi sekarang" ucap Mayra dengan lirih.
Dengan perasaan hancur lebur Mayra keluar dari rumah yang selama ini dia tempat yang penuh kenangan dari kesedihan dan siksaan. Rumah yang seperti neraka untuk Mayra itu.
"Selamat tinggal rumah yang selalu menjadi saksi kesedihan ku" ratap Mayra
Dengan berat hati Mayra melangkah kaki nya meninggal kan rumah yang di tinggali selama ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Majin Boo
Kayanya aku gak bisa tidur lagi kalo gak baca kelanjutannya sekarang juga 😩
2024-03-24
0