bab 18 pulang kampung

Keesokan harinya Mayra dan keluarga Andra juga mbok Darmi dan suaminya mang Udin juga ikut pergi ke kampung halaman mayra.

Nanti mbok Darmi dan mang Udin akan mengatakan selama ini Mayra tinggi di rumah mereka yang didekat pabrik. Karena, Mang Udin akan mengaku sebagai karyawan pabrik dan Mayra juga ikut kerja di sana bersama mbok Darmi sebagai karyawan kantin.

" Mbok apa keperluan kita selama di sana semuanya sudah siap?" tanya mama Kinara.

" Semuanya sudah saya siapkan Nyonya" jawab mbok Darmi.

"Baiklah, kalau semua sudah siap. Sebaiknya kita berangkat sekarang, biar sampai di sana tidak terlalu sore" ujar Andra.

 Kali ini mereka akan pergi menggunakan mobil milik papa Sagara karena mobil itu dapat muat banyak. Saat berangkat Andra dan papa Sagara berganti untuk menyetir mobil. Setelah memakan waktu sekitar 4 jam di perjalanan. Mereka sampai di didekat gerbang kampung mayra mereka berhenti di sana. Karena, mobil itu akan di bawa oleh orang suruhan Andra. Nanti mereka akan mengatakan kalau mereka menggunakan mobil travel untuk datang ke sana. Dan saat ini mereka telah sampai di depan rumah Mayra. Terlihat sekali kalau rumah itu kurang terawat, banyak rumput yang tidak di potong, dedaunan kering tidak di bersihkan.

" Apa benar ini rumah kamu sayang, kenapa terlihat seperti tidak berpenghuni seperti ini?" tanya Andra, saat melihat halaman rumah yang tidak terurus

" Benar mas, tapi aku juga tidak tahu kenapa bisa, seperti ini" ucap Mayra.

" sebaiknya kita ketuk saja pintu rumahnya" kata papa Sagara

" Papa benar nak, sebaiknya kita ketuk pintunya. Dan kita segera bertemu dengan keluarga Mayra" ujar Mama Kinara.

Mayra dengan rasa takut, berusaha mengetuk pintu rumah orang tuanya yang sudah lama ia tinggalkan. Setelah tiga kali mengetuk pintu rumah, pintu rumah dibuka oleh seorang gadis cantik. Gadis itu adalah adik mayra, ia kira yang datang adalah pacarnya yang sudah janjian untuk bertemu. Tapi ia malah Kaget saat membuka pintu rumah yang datang malam kakak nya yang sudah lama meninggal rumah.

" Siapa yang datang nak" terdengar suara wanita dari dalam rumah. Dia adalah ibunya Mayra.

" Ini Bu, yang datang kak Mayra" ujar adik Mayra.

Mendengar nama Mayra, ayah dan ibu Mayra langsung datang menghampiri anaknya yg masih di depan pintu. Tanpa melihat orang yang datang bersama Mayra, ibunya langsung memaki Mayra dengan kasar.

" Dasar anak pembawa sial, tidak tahu diri. Mau apa lagi kamu pulang ke rumah ini, hah" kata ibunya dengan suara keras.

" Iya, bukannya sudah ku katakan kalau kamu berani pergi dari rumah ini berarti kamu bukan lagi anggota keluarga ini dan kau sudah di anggap mati" ucap ayah Mayra dengan sinis.

Setelah mengatakan itu, mereka kaget. Karena, baru menyadari bahwa ada orang lain yang datang bersama Mayra.

Sedangkan yang mendengar perkataan yang di ucapkan oleh orang tuanya, Mayra tidak sanggup untuk membalas ucapan itu seakan mulutnya terasa kelu. Hanya air matanya yang mengalir deras.

Andra yang melihat Mayra menangis dan diperlakukan seperti itu, langsung angkat bicara.

" Maaf sebelumnya, perkenalkan saya Andra kekasihnya Mayra. Kami kesini berniat ingin memberi tahu, sekaligus meminta restu. Karena, kami akan menikah. Dan meminta ayahnya Mayra untuk bersedia menjadi wali di pernikahan kami nantinya" kata Andra sopan. Karena, dia masih menghormati orang tua calon istrinya

Mendengar ucapan dari Andra. Sesaat ayah, ibu serta adik Mayra saling tatap kebingungan. Setelah itu ayah Mayra mengatakan kenyataan yang sangat membuat Mayra hancur dan orang yang mendengar menjadi heran dan bertanya-tanya.

" Jika kamu ingin menikah. jangan meminta aku menjadi wali nikah. Karena, aku bukanlah ayah kandungmu. Dasar, anak pembawa sial"

ucap ayah Mayra dengan santai.

Deg!

Jantung Mayra terasa berhenti saat mendapat kenyataan bahwa orang yang selama ini sangat dia sayangi dan bahkan banyak berkorban untuk mereka. Ternyata bukanlah keluarga kandungan nya.

" Lal..lalu siapa dan dimana orang..tua kandung Mayra" ucap Mayra lirih.

" Kami tidak tahu di mana orang tua kamu sekarang. Karena, saat mereka memberikan kamu kepada kami kalau kau anak yang sangat pembawa sial. Kami saat itu, karena kasihan kepada mu saat masih bayi, dan kami belum punya anak jadi kau kami angkat menjadi anak kami" ucap ayah Mayra.

" Apa benar aku pembawa sial" ucap Mayra lirih

Hampir saja tubuh mayra jatuh ke tanah, Andra yang berdiri di samping Mayra langsung menahan tubuh Mayra.

Mayra pingsan, karena tidak kuat mendengar fakta tentang dirinya yang di buang oleh orang tuanya dan di perlakukan tidak adil oleh orang tua angkat. Andra yang melihat Mayra pingsan langsung mengangkat mayra dan masuk ke dalam mobil.

"Kalian akan menyesal, karena telah menyia-nyiakan anak sebaik Mayra" ucap mama Kinara.

Setelah mengatakan itu kepada suami istri tersebut. Yang baru di ketahui adalah orang tua angkat mayra. Mama dan papa Andra serta Mbok Darmi dan suaminya langsung pergi untuk menyusul Andra ke mobil membawa Mayra yang pingsan.

" Sebaiknya kita bawa Mayra ke rumah sakit saja, Mama takut dengan apa yang sudah terjadi membuat mental nya drop" ucap mama Kinara khawatir.

" Mama mu benar boy, Mayra saat ini butuh Duk dari kita semua. Jangan buat dia merasa tertekan nanti akan mempengaruhi mental dan kejiwaan" ujar papa Sagara.

" Boy, kamu harus membantu nya. Karena, dukungan dari kamu yang sangat di butuhkan untuknya saat ini" kata papa Sagara lagi.

" Iya Pa, Andra tidak akan meninggalkan dia. Andra akan berusaha membuat kalau dia tidak sendirian saat ini. Dan Andra akan berusaha mencari tahu siapa orang tua kandung yang tega membuang anaknya yang cantik ini" kata Andra sambil mengelus pipi Mayra yang pingsan.

Saat ini mereka sudah sampai di salah satu rumah sakit yang ada di dekat kampung mayra. Andra bergegas mengangkat mayra dan membawa masuk ke UGD untuk di tangani oleh dokter.

Andra dan keluarganya berada di luar ruangan. Menunggu dokter yang menangani Mayra keluar.

Tak lama dokter keluar. Andra yang melihatnya langsung menghampiri dan bertanya kepada dokter tentang keadaan Mayra

" Dok, bagaimana keadaan calon istri saya?" tanya Andra dengan wajah khawatir.

" Pasien saat ini tidak apa-apa. Dia hanya mengalami syok yang membuat tubuhnya drop. Saat ini pasien sedang tertidur, karena tadi saya memberikan obat tidur agar dia bisa istirahat. Saya minta saat pasien sadar, jangan di ajak bicara tentang apa yang membuat dirinya syok dan drop seperti ini. Jangan membuatnya terlalu banyak pikiran, berikan selalu dukungan untuk nya" jelas dokter tentang keadaan Mayra.

" Baik dok, terimakasih atas bantuannya. Apa saya boleh menemuinya dok?" kata Andra.

" Tidak perlu berterima kasih. Karena, itu memang sudah tugas saya seorang dokter membantu pasien nya. Tunggu suster memindahkan ke ruang rawat terlebih dahulu. Dan, kali ada keluarga yang mau menemuinya boleh saja. Tapi, jangan terlalu berisik biarkan pasien istirahat dulu. Kalau begitu saya pergi dulu. Nanti kalau pasien bangun dan terjadi masalah. Silahkan hubungi saya" kata dokter seraya pergi meninggalkan ruangan Mayra.

"Baik dok" kata papa Sagara.

Andra dan keluarganya merasa lega. karena keadaan Mayra saat ini baik-baik saja. Semoga saat ia bangun Mayra tidak mengalami masalah pada mentalnya setelah mengetahui keberadaan tentang dirinya. Saat ini Mayra sudah berada diruang inap VVIP yang di minta Andra kepada suster untuk memindah kan Mayra ke ruang itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***