EPISODE 11

" Om! " pekik Serena kaget untung saja tangan Ethan segera menahan tubuhnya dengan sebelah tangan nya.

" Om mau buat kita kecelakaan! " pekik Serena lagi menatap marah pada Ethan.

" Seharusnya saya yang tanya itu! " ucap Ethan membalas.

" Maksud Om apa sih! kan Om duluan yang rem mendadak untung saja jalanan sepi. " ucap Serena kesal.

" Lupakan saja, susah bicara sama anak kecil kayak kamu. " ucap Ethan kembali menjalankan mobil.

" Gini-gini aku bisa buat anak kecil juga ya! " ucap Serena sarkastis.

" Oh ya? saya pikir kamu sangat polos sampai tidak mengerti maksud ucapan Mama. ternyata kamu pura-pura polos dan berniat memancing saya. " balas Ethan tidak kalah tajam.

DEG...

Oh Tuhan! Serena baru sadar setelah ia kilas balik ucapan Mertua nya beberapa menit yang lalu dengan sekarang. ternyata maksud nya ' BANTAI ' itu adalah.... Oh Shit! Serena tidak bermaksud memancing Ethan yang beranggapan salah paham padanya.

" A-aku tidak bermaksud memancing Om kok, aku hanya baru ingat saja. " ucap Serena cepat.

" Oh ya? apa jangan-jangan otak mu memikirkan adegan ranjang barusan makanya kamu langsung paham ucapan saya. " ucap Ethan telak.

" Gak ya! oh ya Om perempatan depan kita ke kost-san ku. " ucap Serena mengalihkan topik pembicaraan.

" Jangan mengalihkan topik pembicaraan kita Rena. " ucap Ethan melirik tajam.

" Sudahlah Om! gak usah dibahas lagi kayak anak kecil aja deh. " ucap Serena memalingkan wajahnya ke jendela luar.

" Saya hanya menuntut dari ucapan kamu Serena. " ucap Ethan dingin lelaki itu memarkirkan mobil tepat di depan gerbang kost-an Serena.

Tanpa mengatakan apapun Serena langsung turun disusul Ethan dari belakang.

KRET....

Baru saja Serena mendorong pelan pintu pagar yang sudah berkara yang menimbulkan bunyi dan tidak berwarna lagi itu dapat Serena dan Ethan lihat dari jauh ada seorang wanita yang usianya kurang lebih 47 tahun dengan daster motif corak biru dan rambut yang di roll.

Wanita itu bersedekap dada menatap nyalang Serena yang tampak nyengir pelan. Serena tampak memundurkan pelan nya dan menunggu Ethan yang berdiri disampingnya.

" Ada apa? " tanya Ethan kebingungan.

" Ada Penyihir, yang tunggu tagihan tunggakan. " jawab Serena pelan.

" Ya udah ayo. " ucap Ethan santai menarik tangan istrinya mendekati wanita itu yang menatapnya galak.

Serena segera menahan langkah Ethan, ia meminta agar suaminya itu tetap disana saja biar dia sendiri yang bernegosiasi dulu dengan pemilik Kostnya.

" Serena! " pekik wanita tua itu berkacak pinggang menatap anak kost nya tajam yang menghampirinya.

" Hehehe, hai bu Emy. " sapa Serena basa-basi cengengesan pelan.

" Kamu! sudah 3 hari gak balik-balik dari mana kamu?! katanya mau bayar uang kost 2 bulan katanya minggu lalu, sekarang sudah lewat 3 hari! " hardik emak-emak pemilik kost itu.

" Saya bayar setengah dulu deh bu, minggu depan nya baru saya bayar. uang gaji saya baru keluar minggu depan. " ucap Serena membuka isi tasnya.

" Gak ada! sudah nunggak 2 bulan 3 hari kamu telat baru kamu bayar cicilan begitu! saya gak mau pokoknya harus bayar Full sekarang! " titah Bu Emy.

" Jangan gitu dong bu, kasihan saya yang masih sekolah ini saya juga butuh makan dan kebutuhan lain! pengertian lah sedikit. " ucap Serena protes.

" Saya sudah toleransi ya sama kamu dari 2 bulan lalu! tapi kamu bohong terus sama saya, pokoknya bayar sekarang. " ucap Bu Emy memaksa.

" Saya sekarang cuman ada setengah aja bu uang nya. mau bu Emy maksa juga ada nya segitu. " ucap Serena mencoba sabar.

" Saya gak mau tahu pokoknya besok pagi uang nya sudah harus ada full dengan tunggakan kecil-kecilnya. " ucap Bu Emy tidak mau tahu.

" Maaf. " ucap Ethan menyela kedua manusia beda generasi itu.

Bu Emy melihat Ethan yang sudah mendekat ia menatap terperangah dengan mulut menganga lebar.

" Ada yang bisa dibantu ganteng? " tanya Bu Emy lembut.

" Dasar, emak-emak ganjen! gak ingat lakik dirumah apa. " dengus Serena dalam hati melihat tatapan memuja Bu emy.

" Kalau boleh tahu berapa biaya tunggakan kost-an Rena selama 2 bulan. " tanya Ethan.

" Gak usah Om. " bisik Serena pelan.

" 2 juta. " ucap Bu Emy cepat.

" Loh, aturan nya cuman 800 ribu doang dong Bu Emy?! itu sudah sama kecil-kecilan nya! " protes Serena kaget.

Bisa-bisanya wanita tua bau tanah itu mengibuli mereka berdua. sudah kost-an tua dan angker perot sana sini harga mahal lagi ngelunjak emang emak-emak satu ini.

" Itu sama bunga nya, kamu kan sering ngutang sama saya jarang dibayar lagi. " timpal Bu Emy.

" Ini saya kasih cek saja, Ibu bisa cairkan di bank atas nama saya. " ucap Ethan memberikan kuitansi.

Bu Emy menerimanya dengan senang hati, dapat uang dua juta dari mana coba dengan instan seperti ini pikir Bu Emy bahagia.

" Terimakasih Om Ganteng. " ucap Bu Emy ingin memegang tangan Ethan tapi Ethan langsung menariknya cepat.

Serena menarik tangan suaminya itu agar menjauh dari mantan ibu kostnya itu. yang nyengir senang.

" Ingat suami dirumah Bu Emy. " ucap Serena menimpali sembari memasuki kamar kostnya.

BLAM...

Saat pertama kali masuk yang timbul dibenak Ethan adalah sesak dan lembab, tidak ada siklus udara sama sekali kecuali satu fentilasi yang sudah berdebu.

Dinding yang terdapat beberapa retakan di bagian atas plafon nya kamar, saat Ethan membuka pintu kamar mandi didalam kost-an Serena hanya terdapat satu tempat bak air yang sangat kecil.

Benar-benar tidak cukup higienis dalam nya menurut Ethan, maklum Ethan dibesarkan dengan semua barang yang bagus dan lengkap tidak kekurangan satu pun berbeda dengan Serena harus hidup berkecukupan seadanya.

" Om duduk di kasur aja atau lantai terserah, aku mau beres-beres dulu. " ucap Serena menginterupsi.

Gadis itu membuka lemari kecil satu pintu dengan 4 susun didalamnya, Ethan pria itu masih memperhatikan seisi dalam kost Serena.

" Kamu, kalau makan dimana? ada dapurnya disini? " tanya Ethan penasaran pasalnya ia tidak melihat dapur khusus saat masuk diawal tadi.

" Oh, disini gak ada dapur nya Om. " jawab Serena seadanya ia sibuk menata semua pakaiannya dalam tas bag yang cukup besar.

" lalu? kamu selalu beli makan? gak pernah masak gitu? " tanya Ethan mengerutkan alisnya.

" Om lihat, kompor di ujung sana. " tunjuk Serena pada satu kompor kecil mata satu di pojok samping pintu.

Ethan mengalihkan pandangan nya pada ujung sebelah kiri pintu itu.

" Itu kompor, kalau sempat aku masak. kalau gak sempat ya makan seadanya aja. " ucap Serena.

" Seperti Mie Instans dan makanan supermarket yang expired itu? " tanya Ethan lagi.

" Ih! itu belum Expired loh Om! " ucap Serena kesal.

" Bagi saya itu sudah Expired. " jawaban Ethan membuat Serena bete tidak karuan.

" Terserah! " ucap Serena memutar bola matanya malas.

Satu jam berlalu Serena sudah selesai membereskan semua barang nya dibantu Ethan juga sebenarnya.

" Biar saya aja yang bawa. " ucap Ethan saat melihat Serena akan mengangkat dua tas besar yang lumayan berat.

" Tidak usah Om, aku bisa kok. " tolak Serena.

" Jangan, nanti tangan kamu sakit terus pinggang kamu encok. " ucap Ethan menepis tangan Serena pelan.

" Aku sudah biasa loh Om. " ucap Serena santai berlalu meninggalkan Ethan yang terdiam mendengar ucapan nya barusan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!