EPISODE 3

" Dokter menyarankan saya membawa Nayla menjalani kemoterapi saat itu. " jelas Ethan. 

Saat ini Om Ethan dan Serena dua manusia berbeda umur itu berada di taman rumah sakit dengan Serena yang menuntut meminta penjelasan. 

" Tapi sering sekali Nayla menolak saya bawa kemoterapi setiap saya tanya alasan nya kenapa, Nayla hanya menjawab kalau dia akan mati juga suatu saat ini. " Ethan menghela nafas gusar sesaat. 

" Perkataan dia itu yang membuat saya nekat akan membawa nya keliling dunia pun saya sanggup untuk penyembuhan nya. " sambung Ethan.

" Sejak kapan Nay sakit? " tanya Serena. 

" sudah 4 tahun, tapi saya baru mengetahuinya satu bulan yang lalu saat saya melihatnya mimisan terus menerus dan membawanya ke dokter. " 

" Ternyata dokter yang saya temui dokter yang sering Nay kunjungi untuk berobat setiap minggu nya. " 

" Saya orang tua yang tidak berguna yang tidak mengetahui kesulitan kehidupan anak saya. " jelas Om Ethan menyalahkan dirinya sendiri. 

" Itu bukan salah om, om gak boleh bilang begitu! aku yakin Nay pasti kuat dia bisa melewati masa kritis nya dan penyakit nya. " ucap Serena menguatkan. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

1 BULAN BERLALU....

Kondisi Nayla semakin hari semakin memburuk tidak ada tanda-tanda kesembuhan dari penyakit nya yang semakin berkembang. 

Setiap hari Serena dan Om Ethan bergantian menjaga Nayla terkadang kedua orang Om Ethan ikut serta merawat Nayla kalau Serena atau Om Ethan tidak bisa ada 24 jam penuh. 

Tapi mukjizat dari tuhan dan Serena percaya akan hal itu, satu hari setelah dinyatakan dokter kalau Nayla tidak akan mampu bertahan hidup tapi nyatanya gadis muda itu terbangun dari tidur panjang nya walaupun masih terdapat selang di tubuhnya.

Didalam ruangan inap itu terdapat Tante Maya dan Robert Om Ethan, ada Serena berkumpul atas keinginan Nayla yang ingin melihat keluarga nya dan sahabat tersayang nya. 

Sesekali mereka bercanda dengan Nayla menghibur gadis muda itu agar tetap semangat hidup. 

" Ser, sini. " panggil Nayla pelan dari ekor matanya. 

Posisi saat ini Serena yang duduk sedikit jauh dari bankar sedangkan di sisi kanan dan kiri bankar tempat Nayla berada ada nenek Nayla dan Om Ethan.

Serena mendekat, Nenek Nayla bernama Margareth menggeser tubuhnya memberi ruang untuk cucu nya dan sahabat cucunya berbicara begitu juga Ethan ia beranjak dari duduknya tapi tangan lelaki itu ditahan Nayla agar tetap duduk. 

" Duduklah Ser. " pinta Nayla lemah di turuti Serena yang masih bingung tapi berbeda dengan Ethan ia Speechless dengan keadaan ini. 

" Ada apa Nay? kau butuh sesuatu. " tanya Serena khawatir. 

" Berjanjilah Ser. " ucap Nayla sembari memegang tangan sahabatnya. 

" Jan-ji a-apa Nay? " tanya Serena. 

Nayla tidak menjawab ia menuntun tangan Serena ia letakkan diatas paha nya yang terbaring Nayla juga menuntun tangan Ethan ia letakkan diatas tangan Serena. 

" Nay! " tanya Serena kaget. 

" Kamu selalu tanya sama aku, apa keinginan ku dimasa depan kan Ser. " tanya Nayla. 

" Keinginanku hanya satu, kamu menikah dengan papa ku. " sambung Nayla. 

DEG.... 

" Apa maksudmu Nayla! " ucap Serena tidak percaya. 

" Hanya itu keinginan ku Ser sebelum aku mati. " ucap Nayla. 

" Gak! kamu gak bakal pergi, kita sudah janji bakal masuk di universitas yang sama kan setelah lulus. " ucap Serena air matanya kembali menetes. 

" Ser, umur gak ada yang tahu. " jawab Nayla. 

" Papa mau menerima permintaan Nayla kan?" tanya Nayla menatap Ethan yang sejak tadi hanya berdiam diri. 

" Papa akan selalu menuruti permintaan mu. " jawab Ethan tersenyum sendu memandang putrinya. 

" Om! " seru Serena lirih.

" Jadi sayang, kapan kamu ingin mereka menikah. " tanya Margareth yang sejak tadi hanya berdiam diri walaupun mereka berdua kaget tapi ini bukan saat nya mempertanyakan semua itu. 

" A-aku ingin mereka menikah dihadapan ku Oma dan Opa apa boleh?. " jawab Nayla pelan. 

" Tentu saja sayang, akan kakek persiapkan semuanya. " ucap Robert. 

Selama beberapa menit persiapan walaupun hanya memanggil penghulu serta 2 saksi dengan kebaya putih jawa sederhana yang dipakai Serena. 

TOILET. 

" Sayang maaf ya, tante cuman punya baju tante dulu nikah gak sempat mau sewa di toko. " ucap Maya ia merapikan kebaya dan rok batik yang dikenakan gadis itu. 

" Gak apa-apa Oma, ini aja sudah bagus. " jawab Serena memaksakan senyuman nya. 

" Jangan panggil Oma dong sebentar lagi kamu jadi istrinya Ethan anak tante manggilnya mama sekarang. " ucap Margareth gemas. 

" Ayo kita keluar acara ijab kabulnya sebentar lagi dimulai. " ucap Maya menggandeng lengan Serena keluar dari toilet di ruang inap. 

" Sudah siap semuanya. " tanya pak penghulu. 

" Insya allah sudah siap semua. " jawab Robert mengiyakan. 

" Bismillahirrahmanirrahim, saya terima nikah dan kawinnya Serena Azalia Sanusi bin Aqlan Haristo dengan mas kawin 5 milliar dan seperangkat alat sholat dibayar tunai. " 

" Bagaimana para saksi. " 

" SAH "

" SAH "

" SAH "

" ALHAMDULLILAH. " semua yang ada didalam ruangan mengucap syukur. 

Tante Maya menangis haru, ia tidak menyangka putra nya akhirnya menikah juga walaupun ia tidak pernah membayangkan akan pernikahan mendadak seperti ini. 

Serena yang mendengar perkataan ijab kabul dari Om Ethan dan suara para saksi air matanya menumpuk di pelupuk mata yang siap akan runtuh jika mata itu ia pejamkan saksama. 

Sekarang dirinya sudah jadi istri orang saja, belum sempat menggapai impian nya ia sudah punya tanggung jawab yang lumayan besar. ini bukanlah impian Serena tapi demi sahabatnya ia harus rela demi kesembuhan gadis itu. 

" Ser, sekarang saling tukar cincin. " ucap pak penghulu memberitahu. 

Kini Om Ethan dan Serena saling berhadapan satu sama lain dalam posisi berdiri saling meraih kedua tangan dan memasang cincin. 

" Untuk proses ini, mempelai wanita silahkan mencium punggung tangan suami dan suami mencium kening istrinya. " ucap pak penghulu menginterupsi. 

Serena merasa canggung, seumur hidupnya ia belum pernah bersentuhan dengan lelaki terkecuali paman dan bibinya. dengan tangan sedikit gemetar Serena meraih tangan  Ethan dan menyalaminya. 

Begitu halnya dengan Ethan meletakkan tangan nya di atas kepala istrinya yang baru saja ia nikahi terdengar samar-samar di telinga Serena, Ethan melafalkan sebuah doa yang di kecup sesaat.  

Bertepatan dengan selesai nya prosesi pernikahan dan saling tukar cincin terdengar suara monitor milik Nayla yang berdetak kencang ritmenya. 

NIT...

NIT...

NIT...

" Ya tuhan! Nayla! " ucap Serena menyadarkan semua orang yang kaget melihat Nayla kejang-kejang. 

Ethan segera menekan tombol darurat di dalam ruangan, papa Robert berlari keluar kamar inap meminta bantuan. tidak lama Polisi datang dengan suster menangani tubuh Nayla yang kejang-kejang. 

" Tolong silahkan keluar dulu, kami akan menangani pasien. " ucap dokter perempuan itu. 

Mau tidak mau mereka semua segera keluar dalam perasaan yang cemas, panik, khawatir dan takut semuanya tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata lagi. 

" Om! Nay akan baik-baik saja kan? " tanya Serena air mata gadis itu tidak bisa dibendung lagi sudah. 

" Nayla, pasti kuat! saya yakin dia pasti baik-baik saja. " jawab Om Ethan pasti. 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!