Menanti Janji Eps. 5_Kamu Selingkuh!

***

"Lis cowok idaman loe datang tuh, samperin gih!" Lisa menyunggingkan senyum kala melihat Juna semakin hari semakin tampan saja, membuat hatinya tergerak untuk segera memiliki pria itu. "Ah iyah-iyah kalian duluan aja, gue samperin Juna dulu," wajah gadis itu sumringah seperti sedang mendapatkan piala dunia, buru-buru langkahnya menghampiri Juna.

Ops tunggu dulu! Lisa tidak seburu-buru itu. Sebelum menghampiri pria pujaan hati terlebih dahulu dia memperbaiki dandananya agar tampil lebih sempurna di depan Juna.

"Hai Juna loe bisa tem.....!" Lisa menghentikan kalimatnya kala Juna mengangkat tangan memberi isyarat agar Lisa tenang karena ponsel miliknya sedang berdering tepat saat itu. "Ih dasar, nyebelin banget!" gadis itu dibuat sebel, lagi-lagi Juna terus terang bersikap cuek padanya.

Tapi tenang, Lisa tidak menyerah begitu saja. Mengingat Juna sedang fokus bertelefon kepada sang kekasih, Lisa tidak tinggal diam dia harus mencari ide untuk menghentikan pembicaraan yang tidak jelas itu.

"Iyah Nara, udah yah nanti aku hubungi lagi," kata Juna ingin mengakhiri sambungan telefonnya, dan di saat itu juga Lisa menjalankan aksinya, "Ah, ah! Yes baby lebih dalam lagi!" desahan Lisa begitu menggema di daun telinga Nara diseberang sana. Suaranya persis seperti orang yang sedang menikmati hubungan intim bersama kekasih.

Alhasil, Nara sangat kaget! Matanya melotot tidak bisa mempercayai dengan apa yang dia dengar barusan.

"Juna, itu siapa Jun?" Nara mulai panik, rasa penasan menguasai otaknya sehingga mulutnya sangat gatal sekali untuk mempertanyakan, tapi sayangnya sambungan telefon dari seberang sana sudah terputus.

"Juna! Argg dasar cowok brengsek!"

Oh Tuhan ternyata dia berbohong, katanya lagi dikampus padahal lagi enak-enakan bersama perempuan lain! Memikirkan hal itu Nara tidak tahan ingin menangis sekarang juga, hatinya sangat terluka. Padahal dia sudah percaya penuh kepada Juna malah pria itu membohonginya.

"Lisa kamu apa-apaan sih! dasar perempuan gila!" Juna terlihat murka kepada Lisa saat ini, karena terkaget mendengar desah-desahan tidak karuan itu sampai Juna tidak sadar saat jarinya mematikan sambungan telefon dengan Nara.

 Astaga! Nara pasti menuduh yang tidak-tidak setelah ini. Saking kesal, Juna menjambak rambutnya frustasi.

"Ya maaf, habis loe sih cuek mulu ama gue!" Lisa harus berakting sekarang supaya Juna tidak memarahi nya, dia membuat wajah sedih bahkan pura-pura menangis saat Juna membentaknya.

Pikirannya sangat kacau saat ini, benar-benar kacau! Sebelum dibuat gila oleh Lisa sebaiknya Juna pergi dari sana, bodoh amat dengan akting yang dibuat-buat oleh perempuan sialan itu. Saat ini yang dipikirkan Juna, bagaimana cara menjelaskan ini semua kepada Nara. Dia tau persis bagaimana jika kekasihnya itu sedang marah, menanganinya sangat berat bagi Juna.

"Maaf kata mu, gara-gara ulah mu Nara pasti akan marah besar padaku!" tatapan mata Juna begitu tajam kearah Lisa, telapak tangannya sangat gatal sekali. Ingin menampar wajah gadis itu, tapi tidak! Juna tidak boleh kasar kepada perempuan!

 "Juna please jangan marah," yang dilakukan Lisa sekarang adalah dia harus mencari perhatian Juna agar pria itu sedikit peka kepadanya. " kamu bisa minggir gak!" Juna mana peduli, tanpa perasaan pun dia membentak Lisa bahkan menepis tangan gadis itu dengan kasar.

Huh! Perempuan sialan itu hampir saja membuat Juna jantungan, saking kacaunya dia pagi itu tidak langsung masuk di dalam kelas. Juna harus menenangkan diri dulu, pergi ke kantin alangkah baiknya untuk mencari ide untuk menjelaskan kepada Nara atas ulah Lisa barusan.

"Huft!"

Sebelum Juna menghubungi Nara, dia harus siap siaga. Menarik nafas berkali-kali dan mengeluarkannya dengan santai, bibirnya komat-kamit mengarang kata-kata agar tidak salah dalam penjelasan nantinya.

Panggilan pertama terhubung tapi tidak diangkat oleh Nara, pria itu kembali menghela nafas panjang lalu melakukan kembali panggilan kedua. Tidak diangkat juga! Juna menghentikan sebentar, perasaannya mulai tidak enak. Kekasihnya itu pasti sengaja tidak menjawab, 100% dia yakin jika Nara sangat marah terhadapnya.

"Nara angkat dong, kamu harus mendengarkan penjelasanku!"

Sangat menyedihkan sekali pria itu diunjung kantin sana, wajahnya terlihat kusut bahkan seperti ingin menangis.

Berkali-kali dia menghubungi Nara tetapi gadis itu tidak sedikit mengangkat.

"Ihh, apa sih istimewanya cewek kampungan itu!" gerutu Lisa menghentak-hentakan kaki sambil melipat kedua tangan di dada, sangat kesal perihal Juna yang meninggalkan dia sendiri disana. " Gak bisa di biarin, Juna hanya milik gue! Bagaimana pun caranya dia harus putus sama cewek itu!!!" entah ide gila apa'an itu yang terlintas dipikiran Lisa, pokoknya dia memperjuangkan Juna sampai jadi kekasihnya.

"Lis, kok loe di tinggal sih?" melihat sedikit ada perdebatan antara Juna dan Lisa, teman-teman seperjuangan gadis itu pun kembali menghampirinya. "Huh, Juna marah ama gue Nen," jawab Lisa memutar bola matanya malas. "Waduh belum juga apa-apa udah marah-marahan!" sahut Neni seperti mengejek, mereka tau jika Juan tidak akan mau menerima Lisa. Secara gadis itu sangat angkuh dan sombong, juga menganggap hanya dirinya yang paling tercantik di kampus itu. Kedua temannya itu hanya memanfaatkan kekayaan Lisa saja, padahal sebenarnya mereka membenci gadis itu.

"Udah deh, mending klean berdua bantu gua!" ucap Lisa menatap kedua temannya, tiba-tiba saja rencana licik terbesit dipikirannya. "Bantu gimana, ada imbalannya gak nih?" jawab Emi cewek yang selalu mata duitan, butuh bantuan dari dia saja harus dengan imbalan.

"Aduh Mi, loe ngomong imbalan mulu! Bikin malas gue!" ucap Lisa agak sedikit geram dibuat teman yang satu itu. "Eh udah-udah gak usah berdebat, mending Lisa katakan aja mau dibantu bagaimana?" Neni sedikit berbeda, hatinya masih tergerak tulus mau membantu Lisa tanpa harus dengan imbalan apa pun.

Hem! Punya teman kayak begini pun bikin naik darah saja. Tapi tidak apa-apa, Lisa harus sabar menghadapi sebab keduanya masih bisa diandalkan yang penting sogok saja dengan uang.

Lisa mulai membisikan sebuah rencana licik yang harus dilakukan oleh teman-temannya, demi merebut Juna menjadi kekasihnya dia harus menjadikan Nara sebagai korban didalamnya agar Juna menuruti keinginan hatinya.

Neni dan Emi tampak mengangguk-angguk mengerti tentang tugas yang diperintahkan oleh Lisa, mau tidak mau harus dilaksanakan mengingat gadis licik itu menyogok mereka dengan uang yang ternilai banyak.

"Ya udah sana, kalian harus berhasil menjalankan," ucap Lisa dengan gelagak angkuhnya, bibirnya tersenyum bahkan dalam hati sangat senang jika pacar Juna akan merasakan sakit hati yang lebih dalam.

"Oke Lis, jangan lupa transfer!" Neni dan Emi beranjak dari sana sambil memberi peringatan untuk segera ada penyogokan sebelum aksi dimulai. "Ih iyah-iyah, sana dulu gih!" sahut Lisa agak sedikit malas untuk menanggapi.

***

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Morna Simanungkalit

Morna Simanungkalit

Juna jangan mau berteman dengan Lisa ,nanti kamu menyesal ,pelajari dulu sifatnya .

2024-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 Menanti Janji Eps. 1 _ Aku pamit!
2 Menanti Janji Eps. 2_Masih baik-baik saja
3 Menanti Janji Eps. 3_ Merindukan mu
4 Menanti Janji Eps.4 _Hanya Nara di hatiku
5 Menanti Janji Eps. 5_Kamu Selingkuh!
6 Menanti Janji Eps. 6_ Kamu jahat!
7 Menanti Janji Eps. 7_ Aku minta maaf!
8 Menanti Janji Eps. 8_ Semua sudah berubah
9 Menanti Janji Eps. 9_ Calon menantu Ayah Niko
10 Menanti Janji Eps. 10_ Ide cemerlang Tuti.
11 Menanti Janji Eps. 11_ Sangat memalukan sekali.
12 Menanti Janji Eps. 12_ Pertahankan aku Juna!
13 Menanti Janji Eps. 13_ Hari bahagia untuk Juna
14 Menanti Janji Eps. 14_ Aku pulang!
15 Menanti Janji eps. 15_ Aku mau melamarmu
16 Menanti Janji Eps. 16_ Kita Tunangan
17 Menanti janji Eps. 17_ Doakan ku harus pergi
18 Menanti Janji Eps. 18_ Semua telah terwujud
19 Menanti Janji Eps. 19_ Mulai sibuk!
20 Menanti Janji Eps. 20_Mulai tidak jelas
21 Menanti Janji eps. 21_Nona Sri
22 Menanti Janji Eps. 22_ Terkesan
23 Menanti Janji Eps. 23_ Semakin asyik aja!
24 Menanti Janji Eps. 24_ Mencurigakan!
25 Menanti Janji Eps. 25_ Kamu dimana, dengan siapa, semalam berbuat apa?
26 Menanti Janji Eps. 26_ Saling nyaman
27 Menanti Janji Eps. 27_ Ingin ditemani
28 Menanti Janji Eps. 28_ Mau tapi malu
29 Menanti Janji Eps. 29_Kelopak bunga mawar
30 Menanti Janji Eps. 30_ Jangan ikut campur!
31 Menanti Janji Eps. 31_ Teman Gak Ada Akhlak
32 Menanti Janji Eps. 32_ Pria Tua
33 Menanti Janji Eps. 33_ Kekesalan Nara
34 Menanti Janji Eps. 34_ Satu Tahun Berlalu
35 Menanti Janji Eps. 35_ Juna telah melupakan ku
36 Menanti Janji- Eps. 36_ Aku Sudah Merelakan
37 Menanti Janji- Eps. 37_ Kartu Hijau!
38 Menanti Janji- Eps. 38_ Heboh sekabupaten!
39 Eps. 39_ Kedatangan Nara
40 Eps. 40_ Gadis kampung.
41 Menanti Janji_ Eps. 41_
42 Menanti janji. Eps. 42_ Menemui Juna
43 Menanti Janji_Eps. 43_ Kejamnya!
44 Menanti Janji. Eps. 44_ Aku Mau Pulang!
45 Menanti Janji. Eps_45. Doni Sipria paling mengerti.
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Menanti Janji Eps. 1 _ Aku pamit!
2
Menanti Janji Eps. 2_Masih baik-baik saja
3
Menanti Janji Eps. 3_ Merindukan mu
4
Menanti Janji Eps.4 _Hanya Nara di hatiku
5
Menanti Janji Eps. 5_Kamu Selingkuh!
6
Menanti Janji Eps. 6_ Kamu jahat!
7
Menanti Janji Eps. 7_ Aku minta maaf!
8
Menanti Janji Eps. 8_ Semua sudah berubah
9
Menanti Janji Eps. 9_ Calon menantu Ayah Niko
10
Menanti Janji Eps. 10_ Ide cemerlang Tuti.
11
Menanti Janji Eps. 11_ Sangat memalukan sekali.
12
Menanti Janji Eps. 12_ Pertahankan aku Juna!
13
Menanti Janji Eps. 13_ Hari bahagia untuk Juna
14
Menanti Janji Eps. 14_ Aku pulang!
15
Menanti Janji eps. 15_ Aku mau melamarmu
16
Menanti Janji Eps. 16_ Kita Tunangan
17
Menanti janji Eps. 17_ Doakan ku harus pergi
18
Menanti Janji Eps. 18_ Semua telah terwujud
19
Menanti Janji Eps. 19_ Mulai sibuk!
20
Menanti Janji Eps. 20_Mulai tidak jelas
21
Menanti Janji eps. 21_Nona Sri
22
Menanti Janji Eps. 22_ Terkesan
23
Menanti Janji Eps. 23_ Semakin asyik aja!
24
Menanti Janji Eps. 24_ Mencurigakan!
25
Menanti Janji Eps. 25_ Kamu dimana, dengan siapa, semalam berbuat apa?
26
Menanti Janji Eps. 26_ Saling nyaman
27
Menanti Janji Eps. 27_ Ingin ditemani
28
Menanti Janji Eps. 28_ Mau tapi malu
29
Menanti Janji Eps. 29_Kelopak bunga mawar
30
Menanti Janji Eps. 30_ Jangan ikut campur!
31
Menanti Janji Eps. 31_ Teman Gak Ada Akhlak
32
Menanti Janji Eps. 32_ Pria Tua
33
Menanti Janji Eps. 33_ Kekesalan Nara
34
Menanti Janji Eps. 34_ Satu Tahun Berlalu
35
Menanti Janji Eps. 35_ Juna telah melupakan ku
36
Menanti Janji- Eps. 36_ Aku Sudah Merelakan
37
Menanti Janji- Eps. 37_ Kartu Hijau!
38
Menanti Janji- Eps. 38_ Heboh sekabupaten!
39
Eps. 39_ Kedatangan Nara
40
Eps. 40_ Gadis kampung.
41
Menanti Janji_ Eps. 41_
42
Menanti janji. Eps. 42_ Menemui Juna
43
Menanti Janji_Eps. 43_ Kejamnya!
44
Menanti Janji. Eps. 44_ Aku Mau Pulang!
45
Menanti Janji. Eps_45. Doni Sipria paling mengerti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!