Part 5. Lelaki Angkuh dan Sombong

Haki melangkahkan kakinya memasuki kamar Arum. Terlihat Arum sedang merebahkan tubuhnya di atas pembaringan. Ia kemudian menarik kursi kecil ke sisi tempat tidur Arum. Ia pun mengamati dengan seksama memar juga lecet di kaki adiknya itu.

Sadar akan kedatangan seseorang, Arum pun melirik ke arah Haki sambil sedikit meringis menahan perih juga nyeri.

"Kok bisa sampai kayak gini sih dek?", tanya Haki sambil memijit kaki Arum.

Arum menghembuskan nafas kasar. "Ini semua gara-gara lelaki angkuh juga sombong itu kak!"

Haki mengernyitkan dahinya. "Laki-laki angkuh?, siapa sih dek?"

"Heemmmm aku juga gak tau kak. Kalau aku tau, aku pasti udah datang ke rumahnya sambil melempari muka dia pake telur!", jawab Arum menggebu.

Haki hanya berdecak. "Kita ke dokter ya, takutnya kakimu patah dek, kalau kakimu patah nanti kamu bakalan lama jadi jomblo".

Mata Arum terbelalak. Ia memukul pundak Haki. "Iihhhh apaan sih kakak ini, aku lagi kena musibah kayak gini, masih saja diledekin"

Haki terkekeh. "Hahaha, bercanda adikku sayang. Biar kamu gak terlalu kepikiran sama lelaki yang kata kamu angkuh itu"

Arum mencibirkan bibirnya. "Tapi beneran kak, aku tidak pernah menyangka bisa ketemu sama orang yang mati rasa kayak gitu".

Haki semakin mengernyitkan dahinya. "Mati rasa gimana sih dek?"

"Mati rasa empatinya sama lingkungan di sekitar dia kak. Masak aku jatuh dia sama sekali tidak tergerak hatinya untuk nolongin aku", jawab Arum semakin bersemangat mencela lelaki itu.

Haki hanya menggelengkan kepalanya. "Ya sudah, karena sekarang kakak ikut prihatin atas musibah yang sedang kamu alami, kamu boleh minta apapun dari kakak, dek"

Arum membelalakkan matanya. "Serius kak?", Haki mengangguk.

"Emmmm..", Arum terlihat sedang berpikir. "Aku minta salad buah, brownis kukus, Thai tea, cilor, sama rujak es krim kak!", sambungnya dengan mata berbinar.

Gantian Haki yang membelalakkan matanya. "Itu serius mau kamu makan semua dek?"

Arum mengangguk mantap. "Yakin kak, lagipula aku butuh banyak asupan nutrisi biar cepet pulih"

Haki hanya menggeleng-gelengkan kepala, melihat kekalapan adiknya itu. Ia kemudian mengambil ponsel dari saku celananya kemudian memesan semua pesanan adiknya itu via aplikasi grab food.

Fadlun Majid Al-Hakim (Haki), kakak laki-laki Arum yang saat ini berusia 28 tahun. Setelah lulus dengan gelar sarjana ekonomi, ia malah banting setir menekuni segala sesuatu yang berhubungan dengan cafe, saat ini ia bersama teman-temannya sedang berencana membuka sebuah cafe di salah satu tempat yang berada di pusat kota. Meski ia sedikit jahil, tapi ia begitu menyayangi adik semata wayangnya itu.

***

Arsyad menghentikan mobilnya di depan halaman rumahnya. Ia turun dari balik kemudinya kemudian memperhatikan dengan seksama bagian-bagian mobilnya. Dan benar saja, akibat kecelakaan yang baru saja ia alami, front bumper mobilnya terlihat sedikit ringsek.

Ia mengacak rambutnya dan menghembuskan nafas kasar. "Baru sehari ada Jogja, udah ketiban sial gini. Pertanda apakah ini Tuhan?", ucapnya lirih.

Afif yang melihat Arsyad berdiri terpaku di depan mobilnya itu kemudian menghampirinya.

"Kamu kenapa Syad?!", ucap Afif sambil menepuk bahu Arsyad.

Arsyad pun terperanjat. Ia hanya mengendikkan bahunya kemudian mengarahkan pandangannya ke arah bumper mobil di depannya itu. Afif mengikuti arah pandangan Arsyad.

Afif berdecak. "Kamu kecelakaan?, kok bisa ringsek gini?".

Arsyad mengusap wajahnya asal. "Tadi ada cewek naik skuter matic tiba-tiba nabrak mobilku dari arah depan, merem apa ya tuh cewek, masak gak lihat ada mobil di depannya!!!"

"Terus cewek itu jatuh?"

Arsyad mengangguk.

"Dan kamu gak nolongin dia?"

"Huh, ngapain juga aku nolongin dia kak, lagian dia yang salah, bawa motor gak hati-hati"

Afif memutar bola matanya. "Bahkan untuk menolongnya berdiri saja gak kamu lakukan Syad?

Arsyad tetap menggeleng.

Afif semakin terbelalak. "Kamu itu jadi orang kok cuek banget sih Syad. Masak kamu sedikitpun gak kasihan sama cewek itu. Udah terkapar di pinggir jalan, tetap gak kamu gubris sama sekali"

Arsyad mengendikkan bahunya. "Ya bukan salahku dong kak, dianya yang gak hati-hati. Lagian ngapain sih kakak belain tuh cewek, kerugian lebih besar di aku kak, lihat tuh bumper mobil!!"

Afif hanya menggelengkan kepalanya. Melihat adiknya yang sangat tidak peka dengan keadaan di sekitarnya. Ia pun menghembuskan nafas kasar kemudian melenggang meninggalkan Arsyad.

Ahmad Mahendra Afifurrahman (Afif), kakak dari Arsyad Dzaki Mahendra. Seorang laki-laki berumur 31 tahun, dan telah memiliki seorang anak bernama Aisya Rahma Putri. Kehidupan percintaanya juga sedikit rumit. Dan hingga sekarang belum jelas seperti apa ujungnya.

***

"Sayang, besok kamu izin gak usah ngajar dulu ya", ucap ibu Anita sambil mengambilkan nasi untuk Arum.

Arum meneguk air putih yang ada di depannya. "Iya ma, badan Arum juga rasanya masih nyeri semua". Arum menarik nafas dalam. "Pa?"

Pak Herman memindai wajah anaknya itu. "Ya sayang?",

"Motor Arum gimana?", tanya Arum sedikit khawatir.

Pak Herman hanya tersenyum. "Tenang sayang, besok papa bawa ke bengkel ya, paling sehari juga selesai"

"Tapi itu rusaknya parah pa!"

Pak Herman kembali menyunggingkan senyumnya. "Tidak masalah sayang, yang penting anak papa selamat. Besok salah satu peliharaan papa ada yang dipinang, jadi bisa untuk benerin motor kamu"

Arum pun tersenyum lebar. "Terima kasih pa"

"Sama-sama sayang"

Pak Herman mengarahkan pandangannya ke arah Haki yang terlihat sedang asyik dengan ponselnya. "Ki, gimana rencana kamu untuk buka cafe?"

Haki meletakkan ponselnya di atas meja. "Ini lagi survey tempat pa. Haki pengen bikin konsep yang berbeda, yang sedikit lebih menyatu dengan alam gitu, hehe"

"Ya udah terserah kamu mau bikin konsepnya seperti apa, yang jelas jangan kelamaan. Inget umur, nanti bisa-bisa kamu jadi perjaka tua, hahahaa", timpal pak Herman sambil terbahak.

Ibu Anita memelototkan bola matanya ke arah suaminya. "Huusss papa, jangan bicara kayak gitu ah, ucapan adalah doa loh"

Pak Herman menghentikan tawanya. "Uuppzzzz"

****

Sementara itu di kediaman Afif, terlihat ibu Risma tengah duduk santai di teras rumah. Ditemani secangkir teh hangat juga singkong goreng, ia benar-benar menikmati suasana sore hari ini. Ia terlihat senyum-senyum sendiri. Pak Hendra yang kebetulan lewat di sampingnya hanya menatap istrinya itu dengan tatapan yang penuh tanya.

Pak Herman menepuk pundak istrinya. "Ma?!!"

Ibu Risma terkejut. "Apaan sih pa, bikin kaget aja"

"Habisnya mama senyum-senyum sendiri. Mama gak kesambet setan kan?"

Ibu Risma menggeleng. "Mama lagi bahagia pa"

Pak Hendra mengerutkan keningnya. "Bahagia?, Arsyad baru saja kecelakaan kok mama malah bahagia?"

Ibu Risma menyibikkan bibirnya. "Iihhhh bukan itu pa. Tadi di pasar mama bertemu sama perempuan yang sempurna banget"

"Sempurna?, maksudnya seperti apa ma?", tanya pak Hendra penasaran.

Mata ibu Risma nampak berbinar. "Perempuan itu cantik, anggun, pake hijab, dan yang lebih bikin mama kesengsem, dia itu paham betul sama urusan masak memasak pa, tapi....."

"Tapi apa ma?"

Ibu Risma menghembuskan nafas kasar. "Tapi mama belum sempat kenalan, dan gak tau deh perempuan itu tinggal di mana, hmmmm"

Pak Hendra tertawa kecil. "Jadi kalau mama sempat kenalan, mama berencana mau menjadikan dia menantu?"

ibu Risma mengangguk mantap. "Tentu saja pa, dia sudah benar-benar masuk ke dalam kriteria menantu idaman mama"

Pak Hendra pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Sedangkan ibu Risma masih terlihat larut dalam pikirannya. Di dalam pikirannya masih saja teringat perempuan anggun yang tadi pagi bertemu dengannya di pasar.

.

.

.

. bersambung...

Hai-hai para pembaca tersayang. Terima kasih banyak ya sudah berkenan mampir ke novel keduaku ini. Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak like juga komentar di setiap episodenya yah... terima kasih

Salam love, love, love💗💗💗

Terpopuler

Comments

Rafika Aprilyanti Alfian

Rafika Aprilyanti Alfian

Asslamualikum thoor aku hadiir disini memberi like untuk mu jga thoor😍😘

2021-11-29

0

Rahmadina

Rahmadina

Eh ibunya Arsyad Al-Banjari g ketemu ama Arumi ya

2021-06-06

0

zien

zien

semangat terus 💪😘
semoga sukses selalu buat kamu 👍😀

mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 🙏😘

mari kita saling mendukung karya kita 🙏❤️

2021-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Arumi Nasha Razeta
2 Part 2. Arsyad Dzaki Mahendra
3 Part 3. Jogjakarta
4 Part 4. Kecelakaan Tak Disangka
5 Part 5. Lelaki Angkuh dan Sombong
6 Part 6. Balas Dendam?
7 Part 7. Tidak Tega
8 Part 8. Berkunjung
9 Part 9. Bolu Kukus
10 Part 10. Pertemuan Dua Sahabat Lama
11 Part 11. Rencana Perjodohan
12 Part 12. Agenda Pertemuan
13 Part 13. Bulu Mata oh Bulu Mata
14 Part 14. Lanjutkan Perjodohan Ini
15 Part 15. Dilamar Calon Kakak Ipar?
16 Part 16. Begitu Lembut Hatimu
17 Part 17. Maukah Kamu Menikah Denganku?
18 Part 18. Lamaran
19 Part 19. Dua Minggu Lagi
20 Part 20. Berkunjung ke Kantor Calon Suami
21 Part 21. Suapi Aku!!
22 Part 22. Fitting Gaun Pengantin
23 Part 23. Titik Nol Kilometer
24 Part 24. Nyaman di Jogja
25 Part 25. Hanya Aku yang Boleh Dipanggil Mas!
26 Part 26. Serbuk Laknat?
27 Part 27. Sepertinya Sudah Saling Jatuh Cinta
28 Part 28. Aku Mau Kamu yang Memutuskan
29 Part 29. Pingitan
30 Part 30. Wedding Day
31 Part 31. Sah! Alhamdulillah
32 Part 32. Resepsi
33 Part 33. Bukan Malam Pertama
34 Part 34. Pindah Rumah
35 Part 35. Masakan Pertama
36 Part 36. Tak Bisa Menahan Lagi
37 Part 37. Trik Bola Lampu
38 Part 38. Seperti Pencuri
39 Part 39. Lintah dan Malam Pertama
40 Part 40. Ya Ampun, Ketahuan!!
41 Part 41. Honeymoon?
42 Part 42. Pantai Wedi Ombo
43 Part 43. Pagi yang Hangat
44 Part 44. Rantang Cinta Arumi
45 Part 45. Rumah Baca
46 Part 46. Rooftop
47 Part 47. Dipinang Dinas Sosial
48 Part 48. Budak Cinta
49 Part 49. Aku Takut Kehilangan Dirimu
50 Part 50. Lily Putih
51 Part 51. Keranjang Bunga
52 Part 52. Posesif
53 Part 53. Sedang Apa Mereka Di Dalam?
54 Part 54. Menjahit Lengan Baju
55 Part 55. Kora-Kora dan Cotton Candy
56 Part 56. Perilaku Aneh Arsyad
57 Part 57. Camping Dadakan
58 Part 58. Dua Garis Merah
59 Part 59. Dua Kehidupan
60 Part 60. Dipertemukan Lagi
61 Part 61. Balada Mangga Muda
62 Part 62. Masa Lalu VS Masa Depan
63 Part 63. Tentang Sup Kacang Merah
64 Part 64. Maukah Kamu Kembali Kepadaku?
65 Part 65. Bukti Cinta Lewat Susu
66 Part 66. Foto Model Dadakan
67 Part 67. Foto Model Dadakan #2
68 Part 68. Nge-Mall
69 Part 69. Salah Kira
70 Part 70. Baju Tidur Couple
71 Part 71. Rencana Kotor
72 Novel Baru
73 Part 72. Janji Bertemu
74 Part 73. Di Kedai Teh
75 Part 74. Aku Percaya Padamu
76 Part 75. Outbound
77 Part 76. Bertemu
78 Part 77. Malam Hari di Warung Bakmi
79 Part 78. Empat Bulan Kehamilan
80 Part 79. Rencana Untuk Mempertemukan
81 Part 80. Satu Langkah Lagi
82 Part 81. Setelah Sekian Lama (Afif & Alya)
83 Part 82. Meminta Kembali (Afif & Alya)
84 Part 83. Malam yang Hangat (Afif & Alya)
85 Part 84. Berkumpul Kembali (Afif & Alya)
86 Part 85. Wanita Setengah Gila
87 Part 86. Kejutan
88 Part 87. Lalat Tse-tse belum Menyerah
89 Part 88. Sebuah Pembalasan
90 Part 89. Video Sang Model
91 Part 90. Menikah (Haki & Nina)
92 Malam Panjang (Haki & Nina)
93 Tidak Mau Kalah
94 Part 93. Resepsi (Haki & Nina)
95 Part 94. Rumah Sakit, Baby Shop, dan Rooftop
96 Part 95. Malam Nominasi
97 Part 96. Musibah
98 Part 97. Malaikat-Malaikat Kecil
99 Part 98. Alan dan Elana
100 Part 99. Jalan Pulang
101 Part 100. Membuka Mata
102 Part 101. Setelah Ujian Menerpa
103 Tiba-Tiba Cinta -End-
104 Terima Kasih
105 Novel Baru
106 Karya Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Part 1. Arumi Nasha Razeta
2
Part 2. Arsyad Dzaki Mahendra
3
Part 3. Jogjakarta
4
Part 4. Kecelakaan Tak Disangka
5
Part 5. Lelaki Angkuh dan Sombong
6
Part 6. Balas Dendam?
7
Part 7. Tidak Tega
8
Part 8. Berkunjung
9
Part 9. Bolu Kukus
10
Part 10. Pertemuan Dua Sahabat Lama
11
Part 11. Rencana Perjodohan
12
Part 12. Agenda Pertemuan
13
Part 13. Bulu Mata oh Bulu Mata
14
Part 14. Lanjutkan Perjodohan Ini
15
Part 15. Dilamar Calon Kakak Ipar?
16
Part 16. Begitu Lembut Hatimu
17
Part 17. Maukah Kamu Menikah Denganku?
18
Part 18. Lamaran
19
Part 19. Dua Minggu Lagi
20
Part 20. Berkunjung ke Kantor Calon Suami
21
Part 21. Suapi Aku!!
22
Part 22. Fitting Gaun Pengantin
23
Part 23. Titik Nol Kilometer
24
Part 24. Nyaman di Jogja
25
Part 25. Hanya Aku yang Boleh Dipanggil Mas!
26
Part 26. Serbuk Laknat?
27
Part 27. Sepertinya Sudah Saling Jatuh Cinta
28
Part 28. Aku Mau Kamu yang Memutuskan
29
Part 29. Pingitan
30
Part 30. Wedding Day
31
Part 31. Sah! Alhamdulillah
32
Part 32. Resepsi
33
Part 33. Bukan Malam Pertama
34
Part 34. Pindah Rumah
35
Part 35. Masakan Pertama
36
Part 36. Tak Bisa Menahan Lagi
37
Part 37. Trik Bola Lampu
38
Part 38. Seperti Pencuri
39
Part 39. Lintah dan Malam Pertama
40
Part 40. Ya Ampun, Ketahuan!!
41
Part 41. Honeymoon?
42
Part 42. Pantai Wedi Ombo
43
Part 43. Pagi yang Hangat
44
Part 44. Rantang Cinta Arumi
45
Part 45. Rumah Baca
46
Part 46. Rooftop
47
Part 47. Dipinang Dinas Sosial
48
Part 48. Budak Cinta
49
Part 49. Aku Takut Kehilangan Dirimu
50
Part 50. Lily Putih
51
Part 51. Keranjang Bunga
52
Part 52. Posesif
53
Part 53. Sedang Apa Mereka Di Dalam?
54
Part 54. Menjahit Lengan Baju
55
Part 55. Kora-Kora dan Cotton Candy
56
Part 56. Perilaku Aneh Arsyad
57
Part 57. Camping Dadakan
58
Part 58. Dua Garis Merah
59
Part 59. Dua Kehidupan
60
Part 60. Dipertemukan Lagi
61
Part 61. Balada Mangga Muda
62
Part 62. Masa Lalu VS Masa Depan
63
Part 63. Tentang Sup Kacang Merah
64
Part 64. Maukah Kamu Kembali Kepadaku?
65
Part 65. Bukti Cinta Lewat Susu
66
Part 66. Foto Model Dadakan
67
Part 67. Foto Model Dadakan #2
68
Part 68. Nge-Mall
69
Part 69. Salah Kira
70
Part 70. Baju Tidur Couple
71
Part 71. Rencana Kotor
72
Novel Baru
73
Part 72. Janji Bertemu
74
Part 73. Di Kedai Teh
75
Part 74. Aku Percaya Padamu
76
Part 75. Outbound
77
Part 76. Bertemu
78
Part 77. Malam Hari di Warung Bakmi
79
Part 78. Empat Bulan Kehamilan
80
Part 79. Rencana Untuk Mempertemukan
81
Part 80. Satu Langkah Lagi
82
Part 81. Setelah Sekian Lama (Afif & Alya)
83
Part 82. Meminta Kembali (Afif & Alya)
84
Part 83. Malam yang Hangat (Afif & Alya)
85
Part 84. Berkumpul Kembali (Afif & Alya)
86
Part 85. Wanita Setengah Gila
87
Part 86. Kejutan
88
Part 87. Lalat Tse-tse belum Menyerah
89
Part 88. Sebuah Pembalasan
90
Part 89. Video Sang Model
91
Part 90. Menikah (Haki & Nina)
92
Malam Panjang (Haki & Nina)
93
Tidak Mau Kalah
94
Part 93. Resepsi (Haki & Nina)
95
Part 94. Rumah Sakit, Baby Shop, dan Rooftop
96
Part 95. Malam Nominasi
97
Part 96. Musibah
98
Part 97. Malaikat-Malaikat Kecil
99
Part 98. Alan dan Elana
100
Part 99. Jalan Pulang
101
Part 100. Membuka Mata
102
Part 101. Setelah Ujian Menerpa
103
Tiba-Tiba Cinta -End-
104
Terima Kasih
105
Novel Baru
106
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!