Haki melangkahkan kakinya memasuki kamar Arum. Terlihat Arum sedang merebahkan tubuhnya di atas pembaringan. Ia kemudian menarik kursi kecil ke sisi tempat tidur Arum. Ia pun mengamati dengan seksama memar juga lecet di kaki adiknya itu.
Sadar akan kedatangan seseorang, Arum pun melirik ke arah Haki sambil sedikit meringis menahan perih juga nyeri.
"Kok bisa sampai kayak gini sih dek?", tanya Haki sambil memijit kaki Arum.
Arum menghembuskan nafas kasar. "Ini semua gara-gara lelaki angkuh juga sombong itu kak!"
Haki mengernyitkan dahinya. "Laki-laki angkuh?, siapa sih dek?"
"Heemmmm aku juga gak tau kak. Kalau aku tau, aku pasti udah datang ke rumahnya sambil melempari muka dia pake telur!", jawab Arum menggebu.
Haki hanya berdecak. "Kita ke dokter ya, takutnya kakimu patah dek, kalau kakimu patah nanti kamu bakalan lama jadi jomblo".
Mata Arum terbelalak. Ia memukul pundak Haki. "Iihhhh apaan sih kakak ini, aku lagi kena musibah kayak gini, masih saja diledekin"
Haki terkekeh. "Hahaha, bercanda adikku sayang. Biar kamu gak terlalu kepikiran sama lelaki yang kata kamu angkuh itu"
Arum mencibirkan bibirnya. "Tapi beneran kak, aku tidak pernah menyangka bisa ketemu sama orang yang mati rasa kayak gitu".
Haki semakin mengernyitkan dahinya. "Mati rasa gimana sih dek?"
"Mati rasa empatinya sama lingkungan di sekitar dia kak. Masak aku jatuh dia sama sekali tidak tergerak hatinya untuk nolongin aku", jawab Arum semakin bersemangat mencela lelaki itu.
Haki hanya menggelengkan kepalanya. "Ya sudah, karena sekarang kakak ikut prihatin atas musibah yang sedang kamu alami, kamu boleh minta apapun dari kakak, dek"
Arum membelalakkan matanya. "Serius kak?", Haki mengangguk.
"Emmmm..", Arum terlihat sedang berpikir. "Aku minta salad buah, brownis kukus, Thai tea, cilor, sama rujak es krim kak!", sambungnya dengan mata berbinar.
Gantian Haki yang membelalakkan matanya. "Itu serius mau kamu makan semua dek?"
Arum mengangguk mantap. "Yakin kak, lagipula aku butuh banyak asupan nutrisi biar cepet pulih"
Haki hanya menggeleng-gelengkan kepala, melihat kekalapan adiknya itu. Ia kemudian mengambil ponsel dari saku celananya kemudian memesan semua pesanan adiknya itu via aplikasi grab food.
Fadlun Majid Al-Hakim (Haki), kakak laki-laki Arum yang saat ini berusia 28 tahun. Setelah lulus dengan gelar sarjana ekonomi, ia malah banting setir menekuni segala sesuatu yang berhubungan dengan cafe, saat ini ia bersama teman-temannya sedang berencana membuka sebuah cafe di salah satu tempat yang berada di pusat kota. Meski ia sedikit jahil, tapi ia begitu menyayangi adik semata wayangnya itu.
***
Arsyad menghentikan mobilnya di depan halaman rumahnya. Ia turun dari balik kemudinya kemudian memperhatikan dengan seksama bagian-bagian mobilnya. Dan benar saja, akibat kecelakaan yang baru saja ia alami, front bumper mobilnya terlihat sedikit ringsek.
Ia mengacak rambutnya dan menghembuskan nafas kasar. "Baru sehari ada Jogja, udah ketiban sial gini. Pertanda apakah ini Tuhan?", ucapnya lirih.
Afif yang melihat Arsyad berdiri terpaku di depan mobilnya itu kemudian menghampirinya.
"Kamu kenapa Syad?!", ucap Afif sambil menepuk bahu Arsyad.
Arsyad pun terperanjat. Ia hanya mengendikkan bahunya kemudian mengarahkan pandangannya ke arah bumper mobil di depannya itu. Afif mengikuti arah pandangan Arsyad.
Afif berdecak. "Kamu kecelakaan?, kok bisa ringsek gini?".
Arsyad mengusap wajahnya asal. "Tadi ada cewek naik skuter matic tiba-tiba nabrak mobilku dari arah depan, merem apa ya tuh cewek, masak gak lihat ada mobil di depannya!!!"
"Terus cewek itu jatuh?"
Arsyad mengangguk.
"Dan kamu gak nolongin dia?"
"Huh, ngapain juga aku nolongin dia kak, lagian dia yang salah, bawa motor gak hati-hati"
Afif memutar bola matanya. "Bahkan untuk menolongnya berdiri saja gak kamu lakukan Syad?
Arsyad tetap menggeleng.
Afif semakin terbelalak. "Kamu itu jadi orang kok cuek banget sih Syad. Masak kamu sedikitpun gak kasihan sama cewek itu. Udah terkapar di pinggir jalan, tetap gak kamu gubris sama sekali"
Arsyad mengendikkan bahunya. "Ya bukan salahku dong kak, dianya yang gak hati-hati. Lagian ngapain sih kakak belain tuh cewek, kerugian lebih besar di aku kak, lihat tuh bumper mobil!!"
Afif hanya menggelengkan kepalanya. Melihat adiknya yang sangat tidak peka dengan keadaan di sekitarnya. Ia pun menghembuskan nafas kasar kemudian melenggang meninggalkan Arsyad.
Ahmad Mahendra Afifurrahman (Afif), kakak dari Arsyad Dzaki Mahendra. Seorang laki-laki berumur 31 tahun, dan telah memiliki seorang anak bernama Aisya Rahma Putri. Kehidupan percintaanya juga sedikit rumit. Dan hingga sekarang belum jelas seperti apa ujungnya.
***
"Sayang, besok kamu izin gak usah ngajar dulu ya", ucap ibu Anita sambil mengambilkan nasi untuk Arum.
Arum meneguk air putih yang ada di depannya. "Iya ma, badan Arum juga rasanya masih nyeri semua". Arum menarik nafas dalam. "Pa?"
Pak Herman memindai wajah anaknya itu. "Ya sayang?",
"Motor Arum gimana?", tanya Arum sedikit khawatir.
Pak Herman hanya tersenyum. "Tenang sayang, besok papa bawa ke bengkel ya, paling sehari juga selesai"
"Tapi itu rusaknya parah pa!"
Pak Herman kembali menyunggingkan senyumnya. "Tidak masalah sayang, yang penting anak papa selamat. Besok salah satu peliharaan papa ada yang dipinang, jadi bisa untuk benerin motor kamu"
Arum pun tersenyum lebar. "Terima kasih pa"
"Sama-sama sayang"
Pak Herman mengarahkan pandangannya ke arah Haki yang terlihat sedang asyik dengan ponselnya. "Ki, gimana rencana kamu untuk buka cafe?"
Haki meletakkan ponselnya di atas meja. "Ini lagi survey tempat pa. Haki pengen bikin konsep yang berbeda, yang sedikit lebih menyatu dengan alam gitu, hehe"
"Ya udah terserah kamu mau bikin konsepnya seperti apa, yang jelas jangan kelamaan. Inget umur, nanti bisa-bisa kamu jadi perjaka tua, hahahaa", timpal pak Herman sambil terbahak.
Ibu Anita memelototkan bola matanya ke arah suaminya. "Huusss papa, jangan bicara kayak gitu ah, ucapan adalah doa loh"
Pak Herman menghentikan tawanya. "Uuppzzzz"
****
Sementara itu di kediaman Afif, terlihat ibu Risma tengah duduk santai di teras rumah. Ditemani secangkir teh hangat juga singkong goreng, ia benar-benar menikmati suasana sore hari ini. Ia terlihat senyum-senyum sendiri. Pak Hendra yang kebetulan lewat di sampingnya hanya menatap istrinya itu dengan tatapan yang penuh tanya.
Pak Herman menepuk pundak istrinya. "Ma?!!"
Ibu Risma terkejut. "Apaan sih pa, bikin kaget aja"
"Habisnya mama senyum-senyum sendiri. Mama gak kesambet setan kan?"
Ibu Risma menggeleng. "Mama lagi bahagia pa"
Pak Hendra mengerutkan keningnya. "Bahagia?, Arsyad baru saja kecelakaan kok mama malah bahagia?"
Ibu Risma menyibikkan bibirnya. "Iihhhh bukan itu pa. Tadi di pasar mama bertemu sama perempuan yang sempurna banget"
"Sempurna?, maksudnya seperti apa ma?", tanya pak Hendra penasaran.
Mata ibu Risma nampak berbinar. "Perempuan itu cantik, anggun, pake hijab, dan yang lebih bikin mama kesengsem, dia itu paham betul sama urusan masak memasak pa, tapi....."
"Tapi apa ma?"
Ibu Risma menghembuskan nafas kasar. "Tapi mama belum sempat kenalan, dan gak tau deh perempuan itu tinggal di mana, hmmmm"
Pak Hendra tertawa kecil. "Jadi kalau mama sempat kenalan, mama berencana mau menjadikan dia menantu?"
ibu Risma mengangguk mantap. "Tentu saja pa, dia sudah benar-benar masuk ke dalam kriteria menantu idaman mama"
Pak Hendra pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Sedangkan ibu Risma masih terlihat larut dalam pikirannya. Di dalam pikirannya masih saja teringat perempuan anggun yang tadi pagi bertemu dengannya di pasar.
.
.
.
. bersambung...
Hai-hai para pembaca tersayang. Terima kasih banyak ya sudah berkenan mampir ke novel keduaku ini. Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak like juga komentar di setiap episodenya yah... terima kasih
Salam love, love, love💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Rafika Aprilyanti Alfian
Asslamualikum thoor aku hadiir disini memberi like untuk mu jga thoor😍😘
2021-11-29
0
Rahmadina
Eh ibunya Arsyad Al-Banjari g ketemu ama Arumi ya
2021-06-06
0
zien
semangat terus 💪😘
semoga sukses selalu buat kamu 👍😀
mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 🙏😘
mari kita saling mendukung karya kita 🙏❤️
2021-03-08
0