Part 3. Jogjakarta

Arum memasukkan skuter matic nya ke dalam garasi. Ia melepas helm merk b**o nya kemudian masuk ke dapur melalui pintu yang langsung menghubungkannya dengan garasi.

Arum melihat ibunya sedang sibuk memasak di dapur. Kemudian ia menepuk pundak ibunya dari belakang. "Assalamu'alaikum ma",

Ibu Arum yang bernama Anita itupun terperanjat. "Astaghfirullah Arumm!!"

Arum meringis melihat ibunya terkejut. "Wa'alaikumsalam sayang", jawab ibu Anita yang tadi belum sempat menjawab salam dari anaknya.

"Kok sepi sih ma, papa sama kak Haki kemana?", tanya Arum sambil duduk di kursi makan sambil meneguk segelas air putih.

Ibu Anita mematikan kompornya kemudian duduk bersisihan dengan Arum. "Papamu di tempat biasa, sedangkan kakakmu lagi keluar sama teman-temannya"

"Papa ada di ruang kerjanya ya ma?", tanya Arum sambil mengupas buah apel di tangannya.

Ibu Anita sedikit menyibikkan bibirnya. "Ruang kerja apa sih sayang, mana pernah papamu punya ruang kerja. Itu bukan ruang kerja tapi kandang"

Arum terkekeh. "Jangan menganggap remeh ma, nyatanya burung-burung peliharaan papa itu menghasilkan banyak uang kan?"

Ibu Anita ikut terkekeh. "Hehehe iya juga ya sayang. Karena hobi papamu pelihara burung bisa untuk biaya kuliah kamu sama kakakmu"

Arum mengangguk. "Nah betul itu ma".

"Gimana tadi di sekolah sayang?".

Mata Arum berbinar. Entah mengapa hanya dengan mengingat wajah polos murid-murid kecilnya, menjadi energi positif dalam dirinya. "Arum seneng ma, mereka lucu-lucu juga menggemaskan".

Ibu Anita terkekeh. "Pasti sangat kerepotan ya sayang, mendampingi anak-anak seusia mereka?"

Arum menggeleng. "Arum menikmati pekerjaan Arum ini ma, sehingga tidak membuat Arum merasa terbebani".

Ibu Anita mengusap kepala Arum yang masih terbalut hijab itu. "Syukurlah kalau kamu menikmatinya, sayang".

Arum mengangguk. "Ma, Arum masuk ke kamar dulu ya, badan Arum sedikit capek",

Ibu Anita mengangguk. Arum beranjak dari duduknya kemudian melenggang meninggalkan mama nya. Saat sampai di ruang tengah, Arum melihat sang papa sedang menonton TV di sana.

"Papa!", sapa Arum sambil menghampiri papanya yang sedang duduk di sofa ruang tengah.

"Ya sayang, baru pulang?", tanya pak Herman.

"Iya pa, loh papa katanya lagi ngurusin burung-burung papa?", tanya Arum.

Pak Herman hanya tersenyum kecil. "Sudah selesai sayang, sekarang giliran ngurusin putri papa ini", jawab pak Herman sambil mencubit hidung Arum.

Arum pun mencibir. "Iihhhhh papa, Arum ini sudah besar, jangan seperti itu dong"

Pak Herman terkekeh. "Meski kamu merasa sudah besar tapi kamu tetap putri kecil papa sama mama, sayang"

Arum memeluk tubuh papanya. Ia selalu merasa nyaman jika memeluk tubuh lelaki paruh baya itu. "Hehehe terima kasih, pa"

Pak Herman mengangguk. "Iya sayang. Terus kapan kamu mau ngenalin calon mantu di hadapan papa?

Mata Arum terbelalak kemudian melepaskan pelukan dari tubuh papanya. "Apaan sih pa, kak Haki aja belum nikah, masak Arum mau nglangkahi?, Lagipula Arum juga belum punya pacar pa"

"Kalian itu sama saja, umur sudah mau kepala tiga masih saja betah sendiri, sibuk sama urusannya masing-masing. Papa juga pengen cepet-cepet menimang cucu, tau?", ucap pak Herman.

Ibu Anita yang kebetulan lewat di ruang keluarga tiba-tiba menghampiri anak dan juga suaminya itu.

"Loh katanya mau istirahat, kok malah di sini sayang?"

"Ini nih ma, papa tiba-tiba nanyain calon menantu", jawab Arum.

Ibu Anita terkekeh. "Makannya cepetan cari suami sayang, mama juga pengen cepet-cepet menimang cucu"

Arum membelalakkan matanya kemudian berdiri. "Iihhhh mama sama papa sama aja, dikiranya nyari jodoh itu kayak nyari tukang cilor apa?"

Pak Herman dan ibu Anita hanya terbahak melihat wajah putrinya yang sedikit kesal. Meski di tempat kerja Arum menjadi sosok seorang yang dewasa tapi di rumah ia tetap menjadi seorang anak perempuan yang selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya.

Arum beranjak. "Sudah ah, mending Arum meluk guling saja, biar tidak ditanyain calon mantu terus-terusan".

Tawa kedua orang tua Arum semakin menggema melihat sang anak merajuk seperti itu. Dan mereka pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

****

"Oma, opa!!!!!", teriak Aisya ketika melihat oma juga opa nya keluar dari mobil.

Ibu Risma dan pak Hendra menghampiri cucu mereka sambil memeluk Aisya secara bergantian.

"Gimana kabar kamu sayang?", tanya ibu Risma sambil mengusap kepala cucunya.

"Ais baik oma. Om Arsyad di mana oma?", tanya Ais.

Ibu Risma tersenyum sambil membelai rambut Ais. "Itu masih ada di luar, sayang".

Pandangan Ais tertuju ke sebuah mobil yang ada di depan rumahnya. Kemudian ia berlari kecil menghampiri seorang laki-laki yang tengah keluar dari dalam mobil sambil mengeluarkan koper dari bagasinya.

"Om Arsyaaddd!!", teriak Ais sambil menghambur ke gendongan Arsyad.

Arsyad mengangkat tubuh mungil Ais. Kemudian mencium pipinya yang sedikit chuby. "Hai sayang, gimana kabar kamu?"

Ais terlihat menggelayut manja di gendongan Arsyad. "Ais baik om. Om Arsyad tinggal di sini bareng opa sama oma juga kan?"

Arsyad tersenyum gemas. "Iya sayang, om Arsyad akan tinggal di sini nemenin Ais. Ais kelas berapa sekarang?"

Ais terlihat memutar bola matanya. "Kelas?, Ais masih playgroup om"

Arsyad terkekeh. "Om kira udah kelas 2, udah besar sih!! "

Bibir Ais mengerucut, ia mengalungkan tangannya ke leher Arsyad seperti seorang anak yang sudah lama tak bertemu dengan ayahnya. Kemudian mereka masuk menyusul ibu Risma dan pak Hendra yang masih ada di ruang tamu. Sedangkan koper yang tadi ia keluarkan dari bagasi di bawa oleh bik Inah dan pak Marno yang merupakan asisten rumah tangga dan sopir di rumah itu.

Tak lama kemudian terlihat Afif menuruni anak tangga. Ia kemudian menghambur ke pelukan ayah juga ibunya.

"Perjalanannya lancar pa?", tanya Afif.

Pak Hendra mengangguk. "Lancar Fif, Semarang-Jogja tidak terlalu padat lalu lintasnya jadi bisa cepet juga sampai sini"

Pandangannya kemudian tertuju kepada adiknya yang saat ini sedang menggendong Ais. "Kamu apa kabar Syad?, tahun ini jadi nikah?"

Arsyad hanya memutar kedua bola matanya dengan malas. "Udah deh kak, gak usah dibahas lagi".

Ibu Risma dan pak Hendra saling melirik, mencoba mencari tahu apa yang tengah terjadi dalam diri anak bungsunya itu.

Sedangkan Afif hanya terkekeh kecil. "Arsyad batal nikah ma, pa. Dia baru saja diputusin Linda".

Ibu Risma dan pak Hendra hanya terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya. Akhirnya mereka tau kenapa sejak kemarin putra bungsunya itu terlihat murung.

Ibu Risma tersenyum kecil. "Syukurlah kalau begitu, dari dulu mama juga gak sreg sama pacar kamu itu sayang. Kayak gak dapet feel gitu. Ya kan pa?!"

Ibu Risma menyikut lengan suaminya, memberi isyarat agar ia setuju dengan ucapannya. Pak Hendra tersentak. "Eh iya, papa juga kurang sreg sama pacar kamu itu Syad".

Arsyad hanya bisa menghembuskan nafas kasar. Tidak ia sangka kalau keluarganya malah membahas Linda. Padahal saat ini, ia benar-benar ingin terlepas dari segala sesuatu yang ada hubungannya dengan Linda.

"Om Arsyad nanti tidur sama Ais ya?", ucap Ais sambil memegang pipi Arsyad.

"Oh jadi sudah tidak mau ditemenin sama papa nih?", timpal Afif yang sedari tadi melihat putri kecilnya itu begitu manja di gendongan Arsyad.

Ais menggeleng. "Ais bosan tidur sama papa, habisnya papa kalau tidur ngorok sih, Ais kan jadi gak bisa tidur"

"Hahaha sampai anak kamu sendiri saja tidak mau tidur sama kamu kak, lihatlah pesonaku jauh lebih menawan kan daripada kamu?", timpal Arsyad dengan nada sedikit bangga.

Afif tersentak mendengar celotehan putri kecilnya itu. Sedangkan yang lainnya terdengar tertawa terbahak. Dan akhirnya di kota Jogja, keluarga besar pak Hendra kembali berkumpul menjadi satu. Setelah beberapa waktu sempat berjauhan.

.

.

.

. bersambung

Hai-hai para pembaca tersayang. Terima kasih banyak ya sudah berkenan mampir ke novel keduaku ini. Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak like juga komentar kalian di setiap episodenya yah... terima kasih..

Salam love, love, love💗💗💗

Terpopuler

Comments

Ummi Alfa

Ummi Alfa

Ma'af nih Thor.....setelah sekian lama aku baru mampir lagi di karyamu.
Sebenarnya aku suka tiap karyamu tapi karena kesibukan baru sempet mampir lagi deh!

2022-12-30

1

Beby AMy

Beby AMy

Ceritanya bagus thor

2021-11-22

2

Purnama Dewi

Purnama Dewi

awal yang manis 🍭

2021-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Arumi Nasha Razeta
2 Part 2. Arsyad Dzaki Mahendra
3 Part 3. Jogjakarta
4 Part 4. Kecelakaan Tak Disangka
5 Part 5. Lelaki Angkuh dan Sombong
6 Part 6. Balas Dendam?
7 Part 7. Tidak Tega
8 Part 8. Berkunjung
9 Part 9. Bolu Kukus
10 Part 10. Pertemuan Dua Sahabat Lama
11 Part 11. Rencana Perjodohan
12 Part 12. Agenda Pertemuan
13 Part 13. Bulu Mata oh Bulu Mata
14 Part 14. Lanjutkan Perjodohan Ini
15 Part 15. Dilamar Calon Kakak Ipar?
16 Part 16. Begitu Lembut Hatimu
17 Part 17. Maukah Kamu Menikah Denganku?
18 Part 18. Lamaran
19 Part 19. Dua Minggu Lagi
20 Part 20. Berkunjung ke Kantor Calon Suami
21 Part 21. Suapi Aku!!
22 Part 22. Fitting Gaun Pengantin
23 Part 23. Titik Nol Kilometer
24 Part 24. Nyaman di Jogja
25 Part 25. Hanya Aku yang Boleh Dipanggil Mas!
26 Part 26. Serbuk Laknat?
27 Part 27. Sepertinya Sudah Saling Jatuh Cinta
28 Part 28. Aku Mau Kamu yang Memutuskan
29 Part 29. Pingitan
30 Part 30. Wedding Day
31 Part 31. Sah! Alhamdulillah
32 Part 32. Resepsi
33 Part 33. Bukan Malam Pertama
34 Part 34. Pindah Rumah
35 Part 35. Masakan Pertama
36 Part 36. Tak Bisa Menahan Lagi
37 Part 37. Trik Bola Lampu
38 Part 38. Seperti Pencuri
39 Part 39. Lintah dan Malam Pertama
40 Part 40. Ya Ampun, Ketahuan!!
41 Part 41. Honeymoon?
42 Part 42. Pantai Wedi Ombo
43 Part 43. Pagi yang Hangat
44 Part 44. Rantang Cinta Arumi
45 Part 45. Rumah Baca
46 Part 46. Rooftop
47 Part 47. Dipinang Dinas Sosial
48 Part 48. Budak Cinta
49 Part 49. Aku Takut Kehilangan Dirimu
50 Part 50. Lily Putih
51 Part 51. Keranjang Bunga
52 Part 52. Posesif
53 Part 53. Sedang Apa Mereka Di Dalam?
54 Part 54. Menjahit Lengan Baju
55 Part 55. Kora-Kora dan Cotton Candy
56 Part 56. Perilaku Aneh Arsyad
57 Part 57. Camping Dadakan
58 Part 58. Dua Garis Merah
59 Part 59. Dua Kehidupan
60 Part 60. Dipertemukan Lagi
61 Part 61. Balada Mangga Muda
62 Part 62. Masa Lalu VS Masa Depan
63 Part 63. Tentang Sup Kacang Merah
64 Part 64. Maukah Kamu Kembali Kepadaku?
65 Part 65. Bukti Cinta Lewat Susu
66 Part 66. Foto Model Dadakan
67 Part 67. Foto Model Dadakan #2
68 Part 68. Nge-Mall
69 Part 69. Salah Kira
70 Part 70. Baju Tidur Couple
71 Part 71. Rencana Kotor
72 Novel Baru
73 Part 72. Janji Bertemu
74 Part 73. Di Kedai Teh
75 Part 74. Aku Percaya Padamu
76 Part 75. Outbound
77 Part 76. Bertemu
78 Part 77. Malam Hari di Warung Bakmi
79 Part 78. Empat Bulan Kehamilan
80 Part 79. Rencana Untuk Mempertemukan
81 Part 80. Satu Langkah Lagi
82 Part 81. Setelah Sekian Lama (Afif & Alya)
83 Part 82. Meminta Kembali (Afif & Alya)
84 Part 83. Malam yang Hangat (Afif & Alya)
85 Part 84. Berkumpul Kembali (Afif & Alya)
86 Part 85. Wanita Setengah Gila
87 Part 86. Kejutan
88 Part 87. Lalat Tse-tse belum Menyerah
89 Part 88. Sebuah Pembalasan
90 Part 89. Video Sang Model
91 Part 90. Menikah (Haki & Nina)
92 Malam Panjang (Haki & Nina)
93 Tidak Mau Kalah
94 Part 93. Resepsi (Haki & Nina)
95 Part 94. Rumah Sakit, Baby Shop, dan Rooftop
96 Part 95. Malam Nominasi
97 Part 96. Musibah
98 Part 97. Malaikat-Malaikat Kecil
99 Part 98. Alan dan Elana
100 Part 99. Jalan Pulang
101 Part 100. Membuka Mata
102 Part 101. Setelah Ujian Menerpa
103 Tiba-Tiba Cinta -End-
104 Terima Kasih
105 Novel Baru
106 Karya Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Part 1. Arumi Nasha Razeta
2
Part 2. Arsyad Dzaki Mahendra
3
Part 3. Jogjakarta
4
Part 4. Kecelakaan Tak Disangka
5
Part 5. Lelaki Angkuh dan Sombong
6
Part 6. Balas Dendam?
7
Part 7. Tidak Tega
8
Part 8. Berkunjung
9
Part 9. Bolu Kukus
10
Part 10. Pertemuan Dua Sahabat Lama
11
Part 11. Rencana Perjodohan
12
Part 12. Agenda Pertemuan
13
Part 13. Bulu Mata oh Bulu Mata
14
Part 14. Lanjutkan Perjodohan Ini
15
Part 15. Dilamar Calon Kakak Ipar?
16
Part 16. Begitu Lembut Hatimu
17
Part 17. Maukah Kamu Menikah Denganku?
18
Part 18. Lamaran
19
Part 19. Dua Minggu Lagi
20
Part 20. Berkunjung ke Kantor Calon Suami
21
Part 21. Suapi Aku!!
22
Part 22. Fitting Gaun Pengantin
23
Part 23. Titik Nol Kilometer
24
Part 24. Nyaman di Jogja
25
Part 25. Hanya Aku yang Boleh Dipanggil Mas!
26
Part 26. Serbuk Laknat?
27
Part 27. Sepertinya Sudah Saling Jatuh Cinta
28
Part 28. Aku Mau Kamu yang Memutuskan
29
Part 29. Pingitan
30
Part 30. Wedding Day
31
Part 31. Sah! Alhamdulillah
32
Part 32. Resepsi
33
Part 33. Bukan Malam Pertama
34
Part 34. Pindah Rumah
35
Part 35. Masakan Pertama
36
Part 36. Tak Bisa Menahan Lagi
37
Part 37. Trik Bola Lampu
38
Part 38. Seperti Pencuri
39
Part 39. Lintah dan Malam Pertama
40
Part 40. Ya Ampun, Ketahuan!!
41
Part 41. Honeymoon?
42
Part 42. Pantai Wedi Ombo
43
Part 43. Pagi yang Hangat
44
Part 44. Rantang Cinta Arumi
45
Part 45. Rumah Baca
46
Part 46. Rooftop
47
Part 47. Dipinang Dinas Sosial
48
Part 48. Budak Cinta
49
Part 49. Aku Takut Kehilangan Dirimu
50
Part 50. Lily Putih
51
Part 51. Keranjang Bunga
52
Part 52. Posesif
53
Part 53. Sedang Apa Mereka Di Dalam?
54
Part 54. Menjahit Lengan Baju
55
Part 55. Kora-Kora dan Cotton Candy
56
Part 56. Perilaku Aneh Arsyad
57
Part 57. Camping Dadakan
58
Part 58. Dua Garis Merah
59
Part 59. Dua Kehidupan
60
Part 60. Dipertemukan Lagi
61
Part 61. Balada Mangga Muda
62
Part 62. Masa Lalu VS Masa Depan
63
Part 63. Tentang Sup Kacang Merah
64
Part 64. Maukah Kamu Kembali Kepadaku?
65
Part 65. Bukti Cinta Lewat Susu
66
Part 66. Foto Model Dadakan
67
Part 67. Foto Model Dadakan #2
68
Part 68. Nge-Mall
69
Part 69. Salah Kira
70
Part 70. Baju Tidur Couple
71
Part 71. Rencana Kotor
72
Novel Baru
73
Part 72. Janji Bertemu
74
Part 73. Di Kedai Teh
75
Part 74. Aku Percaya Padamu
76
Part 75. Outbound
77
Part 76. Bertemu
78
Part 77. Malam Hari di Warung Bakmi
79
Part 78. Empat Bulan Kehamilan
80
Part 79. Rencana Untuk Mempertemukan
81
Part 80. Satu Langkah Lagi
82
Part 81. Setelah Sekian Lama (Afif & Alya)
83
Part 82. Meminta Kembali (Afif & Alya)
84
Part 83. Malam yang Hangat (Afif & Alya)
85
Part 84. Berkumpul Kembali (Afif & Alya)
86
Part 85. Wanita Setengah Gila
87
Part 86. Kejutan
88
Part 87. Lalat Tse-tse belum Menyerah
89
Part 88. Sebuah Pembalasan
90
Part 89. Video Sang Model
91
Part 90. Menikah (Haki & Nina)
92
Malam Panjang (Haki & Nina)
93
Tidak Mau Kalah
94
Part 93. Resepsi (Haki & Nina)
95
Part 94. Rumah Sakit, Baby Shop, dan Rooftop
96
Part 95. Malam Nominasi
97
Part 96. Musibah
98
Part 97. Malaikat-Malaikat Kecil
99
Part 98. Alan dan Elana
100
Part 99. Jalan Pulang
101
Part 100. Membuka Mata
102
Part 101. Setelah Ujian Menerpa
103
Tiba-Tiba Cinta -End-
104
Terima Kasih
105
Novel Baru
106
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!