Part 4. Kecelakaan Tak Disangka

Arum terlihat sedang memilah-milah telor ayam yang ada di salah satu kios di pasar tradisional yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Hari Minggu seperti ini dia memang sering ke pasar tentunya untuk berbelanja sayuran sekaligus cuci mata siapa tau bisa bertemu dengan laki-laki ganteng di pasar.

Setelah membeli telur ia pun melanjutkan ke lapak penjual sayur yang ada di samping kios itu.

"Mas, minta cabe rawitnya setengah, cabe keriting merahnya seperempat, sama kacang panjangnya satu ikat ya", seru Arum ke penjual sayur itu.

"Siap mbak", jawab mas penjual sayur itu.

Terlihat seorang wanita paruh baya sedang bingung memilih-milih sayur yang ada di depannya, dan itupun tak luput dari perhatian Arum.

"Ibu kok terlihat bingung, memang mau masak apa bu?", tanya Arum kepada wanita paru baya itu.

"Eh?, i-ini saya lagi bingung mau masakin apa untuk cucu saya mbak. Saya kurang begitu tahu makanan kesukaan cucu saya", jawab wanita paruh baya itu.

Arum terlihat sedikit berpikir, tiba-tiba ia teringat Aisya yang saat itu begitu menyukai sayur bayam yang ia bawa.

Arum mengambil satu ikat bayam, jagung manis, dan juga wortel. "Coba ibu masakin ini, semoga cucu ibu suka ya"

Ibu paruh baya itupun terkejut melihat seorang perempuan muda yang begitu tahu urusan sayuran yang digemari anak-anak. "I-ini terus di masak apa mbak?"

Arum tersenyum. "Diiris bawang merah sama di kasih daun salam sama sedikit kunci saja bu, inshaallah cucu ibu suka"

Ibu paruh baya itu terlihat semakin terpana melihat Arum yang begitu tahu tentang urusan masak memasak.

"Mbak cantik, ini sudah masuk semua belanjaanya, totalnya lima belas ribu ya", ucap mas-mas penjual sayur itu sambil menyerahkan belanjaan Arum.

"Ini mas, terima kasih banyak ya", ucap Arum seraya menyerahkan uang ke penjual sayur itu.

Arum menatap ibu paruh baya yang ada di sampingnya. "Kalau begitu saya duluan ya bu"

Ibu paruh baya itu pun membalas senyumnya. "Terima kasih banyak ya mbak"

Arum mengangguk kemudian meninggalkan lapak penjual sayur itu. Ibu paruh baya itu menepuk jidatnya. "Kenapa aku tidak tanya nama ataupun nomer kontak nya?", ucapnya lirih.

***

Arum melajukan skuter matic nya menyusuri jalan persawahan yang letaknya sedikit jauh dari rumahnya. Setelah dari pasar ia memang berencana menikmati suasana persawahan yang masih terasa sejuk di jam-jam pagi seperti ini. Ia benar-benar menikmati hari liburnya.

Ia menghirup udara sekitar dengan tarikan nafas dalam sambil memejamkan matanya, berupaya menikmati hawa sejuk pagi ini. Tiba-tiba..

Tiiiinnnnnnn....!!!!!

Aaaaaaaaaaaaaa bruk!!!!!!

Entah bagaimana ceritanya tiba-tiba motor yang dikendarai oleh Arum menabrak sebuah mobil berwarna silver di depannya. Sontak tabrakan itu membuat motor Arum ambruk dan ia terguling di atas aspal dengan pecahan telor yang sudah mengenai gamis yang ia pakai.

"Aaaaaawwwww!!!" , pekik Arum sambil mencoba untuk duduk di tepi jalan. Beruntung jalan yang ia lewati ini sepi jadi tidak banyak orang yang berlalu lalang.

Seketika terlihat seorang laki-laki yang mengenakan celana jeans dan t-shirt keluar dari balik kemudinya. Ia berjalan menghampiri Arum.

"Kalau naik motor itu hati-hati dong mbak!", ucap laki-laki itu masih sambil berdiri di hadapan Arum.

Arum meringis menahan sakit di kaki juga tangannya. "Loh mas itu yang bawa mobil gak hati-hati, masak gak liat ada motor di depan sampeyan"

Laki-laki itu tersenyum sinis. "Mbak itu yang bawa motor sambil merem, jadi gak liat ada mobil kan!"

Arum tersentak. Benar juga yang dikatakan lelaki itu, tadi ia sedang menikmati udara pagi ini sampai-sampai matanya terpejam saking nikmatnya menghirup udara pagi seperti ini.

"Lalu ini gimana mas?, lihat telurku jadi pecah semua?", ucap Arum memelas sambil melihat pecahan telur yang berserakan.

"Ya bukan salahku lah mbak, kan mbak sendiri yang bawa motornya sambil merem", jawab lelaki itu enteng.

Arum semakin gemas. Masa iya ada laki-laki yang sama sekali tidak bersimpati atas kecelakaan yang ada di depan matanya.

Ia masih terduduk di tepi jalan. Ia kemudian mencoba berdiri tapi tiba-tiba...

"Aaaahhhhhhh!!"

Kakinya terkilir, hampir saja ia terjatuh lagi tapi dengan gerakan cepat lelaki itu menangkap tubuh Arum dan kini ia berada di dekapan lelaki itu.

Keduanya saling bertemu pandang. Arum menatap lekat wajah lelaki itu. Netra berwarna cokelat, dengan bulu mata sedikit lentik, hidung mancung, bibir tipis dan dengan sedikit jambang yang tumbuh di kedua pipinya. Seketika membuat Arum seperti terhipnotis dengan ketampanan lelaki yang di depannya itu.

"Mbak, mbak terpesona dengan ketampanan saya?", ucap lelaki itu tiba-tiba yang kemudian membangunkan Arum dari alam bawah sadarnya.

Arum mengerjap-ngerjap kan matanya. Ia kemudian melepaskan dirinya dari dekapan lelaki itu, dan ia pun bisa berdiri dengan tegak meski pergelangan kakinya teramat nyeri.

Arum menatap lelaki itu dengan malas. Disamping ia tidak memiliki rasa empati ternyata ia juga punya tingkat kepercayaan yang terlalu tinggi. Ya meski memang benar ia tampan tapi tidak seharusnya ia memuji dirinya sendiri kan?

Arum membenarkan posisi jilbabnya yang sedikit berantakan. "Lalu ini ceritanya gimana mas?, telur saya?, dan itu motor saya pasti juga rusak!", ucap Arum kekeuh ingin meminta ganti rugi.

Lelaki itu tersenyum sinis. "Pokoknya saya tidak mau ganti rugi mbak, kan mbaknya yang salah!"

Arum semakin gemas. "Iiihhhhh kok ada ya orang seperti sampeyan ini!!"

Lelaki itu masih berdiri dengan rasa tak bersalahnya. Arum kemudian mendekati skuter matic nya kemudian ia cek kondisi motornya itu, dan benar saja lampu bagian depan pecah dan body nya pun juga lecet-lecet. Beruntung mesinnya masih bisa menyala. Tak lama kemudian Arum pun meninggalkan lelaki itu.

Lelaki itupun hanya menatap kepergian Arum dengan tatapan tajam sambil tersenyum sinis. Kemudian ia pun kembali masuk ke dalam mobil dan meninggalkan tempat itu.

***

Haki terlihat sedang mencuci motornya di halaman rumah. Tak lama kemudian terdengar skuter matic yang sering dipakai adiknya berhenti di luar pagar.

"Ya ampun, kamu kenapa dek?", tanya Haki ketika melihat kondisi adiknya itu yang terlihat berantakan itu. Pandangannya seketika tertuju pada skuter matic yang dikendarai Arum. Haki membelalakkan matanya. "Kamu kecelakaan dek?, gimana ceritanya?"

Arum meringis. "Kak udah deh, ceritanya nanti ya. Ini badan Arum rasanya remuk semua"

Arum masuk ke dalam rumah, terlihat ayah juga ibunya sedang berada di ruang tamu. Mereka terkejut melihat penampilan Arum dan dengan bau yang sedikit amis dari badannya.

"Sayang, kamu kenapa?", tanya ibu Anita sambil mendekati Arum.

Arum merasakan nyeri di sekujur tubuhnya. "Arum kecelakaan ma"

"Apa??!!! Kamu kecelakaan???", timpal pak Herman sedikit terkejut. Arum pun mengangguk.

"Lalu siapa yang nabrak kamu sayang?, kenapa dia tidak bertanggung jawab?", tanya ibu Anita penasaran.

"Lelaki sombong juga angkuh itu ma!", jawab Arum.

Pak Herman dan ibu Anita saling memandang. Tidak paham yang dimaksud oleh Arum.

"Siapa sayang?", tanya pak Herman penasaran.

"Arum juga gak tau pa, kita tidak sempat berkenalan", jawab Arum asal. "Ma, pa, badan Arum remuk semua ini. Dan itu motor Arum juga rusak parah"

"Hemmm sayang, gak usah pikirin motor, yang penting kamu selamat", sambung ibu Anita. "Apa sekarang kita periksa ke dokter?", sambung ibu Anita menawarkan.

Arum menggeleng. "Tidak usah ma, Arum ke kamar dulu ya, mau bersih-bersih badan".

Ibu Anita pun mengangguk. Kemudian Arum melangkahkan kakinya ke kamar pribadinya untuk beristirahat.

.

.

. bersambung...

Hai-hai para pembaca tersayang. Terima kasih sudah berkenan mampir ke novel keduaku ini. Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak like juga komentar di setiap episodenya yaahh... terima kasih..

Salam love, love, love💗💗💗

Terpopuler

Comments

Ummi Alfa

Ummi Alfa

Mungkinkah Arum bertemu dengan calon jodohnya ya.....

2022-12-30

0

Trandy Saputro MP

Trandy Saputro MP

Kalau dikampung apa apa masih murah ya thor jadi pengin disana bisa penghematan 😅😅😅

2021-09-07

1

candra rahma

candra rahma

😊

2021-03-23

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Arumi Nasha Razeta
2 Part 2. Arsyad Dzaki Mahendra
3 Part 3. Jogjakarta
4 Part 4. Kecelakaan Tak Disangka
5 Part 5. Lelaki Angkuh dan Sombong
6 Part 6. Balas Dendam?
7 Part 7. Tidak Tega
8 Part 8. Berkunjung
9 Part 9. Bolu Kukus
10 Part 10. Pertemuan Dua Sahabat Lama
11 Part 11. Rencana Perjodohan
12 Part 12. Agenda Pertemuan
13 Part 13. Bulu Mata oh Bulu Mata
14 Part 14. Lanjutkan Perjodohan Ini
15 Part 15. Dilamar Calon Kakak Ipar?
16 Part 16. Begitu Lembut Hatimu
17 Part 17. Maukah Kamu Menikah Denganku?
18 Part 18. Lamaran
19 Part 19. Dua Minggu Lagi
20 Part 20. Berkunjung ke Kantor Calon Suami
21 Part 21. Suapi Aku!!
22 Part 22. Fitting Gaun Pengantin
23 Part 23. Titik Nol Kilometer
24 Part 24. Nyaman di Jogja
25 Part 25. Hanya Aku yang Boleh Dipanggil Mas!
26 Part 26. Serbuk Laknat?
27 Part 27. Sepertinya Sudah Saling Jatuh Cinta
28 Part 28. Aku Mau Kamu yang Memutuskan
29 Part 29. Pingitan
30 Part 30. Wedding Day
31 Part 31. Sah! Alhamdulillah
32 Part 32. Resepsi
33 Part 33. Bukan Malam Pertama
34 Part 34. Pindah Rumah
35 Part 35. Masakan Pertama
36 Part 36. Tak Bisa Menahan Lagi
37 Part 37. Trik Bola Lampu
38 Part 38. Seperti Pencuri
39 Part 39. Lintah dan Malam Pertama
40 Part 40. Ya Ampun, Ketahuan!!
41 Part 41. Honeymoon?
42 Part 42. Pantai Wedi Ombo
43 Part 43. Pagi yang Hangat
44 Part 44. Rantang Cinta Arumi
45 Part 45. Rumah Baca
46 Part 46. Rooftop
47 Part 47. Dipinang Dinas Sosial
48 Part 48. Budak Cinta
49 Part 49. Aku Takut Kehilangan Dirimu
50 Part 50. Lily Putih
51 Part 51. Keranjang Bunga
52 Part 52. Posesif
53 Part 53. Sedang Apa Mereka Di Dalam?
54 Part 54. Menjahit Lengan Baju
55 Part 55. Kora-Kora dan Cotton Candy
56 Part 56. Perilaku Aneh Arsyad
57 Part 57. Camping Dadakan
58 Part 58. Dua Garis Merah
59 Part 59. Dua Kehidupan
60 Part 60. Dipertemukan Lagi
61 Part 61. Balada Mangga Muda
62 Part 62. Masa Lalu VS Masa Depan
63 Part 63. Tentang Sup Kacang Merah
64 Part 64. Maukah Kamu Kembali Kepadaku?
65 Part 65. Bukti Cinta Lewat Susu
66 Part 66. Foto Model Dadakan
67 Part 67. Foto Model Dadakan #2
68 Part 68. Nge-Mall
69 Part 69. Salah Kira
70 Part 70. Baju Tidur Couple
71 Part 71. Rencana Kotor
72 Novel Baru
73 Part 72. Janji Bertemu
74 Part 73. Di Kedai Teh
75 Part 74. Aku Percaya Padamu
76 Part 75. Outbound
77 Part 76. Bertemu
78 Part 77. Malam Hari di Warung Bakmi
79 Part 78. Empat Bulan Kehamilan
80 Part 79. Rencana Untuk Mempertemukan
81 Part 80. Satu Langkah Lagi
82 Part 81. Setelah Sekian Lama (Afif & Alya)
83 Part 82. Meminta Kembali (Afif & Alya)
84 Part 83. Malam yang Hangat (Afif & Alya)
85 Part 84. Berkumpul Kembali (Afif & Alya)
86 Part 85. Wanita Setengah Gila
87 Part 86. Kejutan
88 Part 87. Lalat Tse-tse belum Menyerah
89 Part 88. Sebuah Pembalasan
90 Part 89. Video Sang Model
91 Part 90. Menikah (Haki & Nina)
92 Malam Panjang (Haki & Nina)
93 Tidak Mau Kalah
94 Part 93. Resepsi (Haki & Nina)
95 Part 94. Rumah Sakit, Baby Shop, dan Rooftop
96 Part 95. Malam Nominasi
97 Part 96. Musibah
98 Part 97. Malaikat-Malaikat Kecil
99 Part 98. Alan dan Elana
100 Part 99. Jalan Pulang
101 Part 100. Membuka Mata
102 Part 101. Setelah Ujian Menerpa
103 Tiba-Tiba Cinta -End-
104 Terima Kasih
105 Novel Baru
106 Karya Baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Part 1. Arumi Nasha Razeta
2
Part 2. Arsyad Dzaki Mahendra
3
Part 3. Jogjakarta
4
Part 4. Kecelakaan Tak Disangka
5
Part 5. Lelaki Angkuh dan Sombong
6
Part 6. Balas Dendam?
7
Part 7. Tidak Tega
8
Part 8. Berkunjung
9
Part 9. Bolu Kukus
10
Part 10. Pertemuan Dua Sahabat Lama
11
Part 11. Rencana Perjodohan
12
Part 12. Agenda Pertemuan
13
Part 13. Bulu Mata oh Bulu Mata
14
Part 14. Lanjutkan Perjodohan Ini
15
Part 15. Dilamar Calon Kakak Ipar?
16
Part 16. Begitu Lembut Hatimu
17
Part 17. Maukah Kamu Menikah Denganku?
18
Part 18. Lamaran
19
Part 19. Dua Minggu Lagi
20
Part 20. Berkunjung ke Kantor Calon Suami
21
Part 21. Suapi Aku!!
22
Part 22. Fitting Gaun Pengantin
23
Part 23. Titik Nol Kilometer
24
Part 24. Nyaman di Jogja
25
Part 25. Hanya Aku yang Boleh Dipanggil Mas!
26
Part 26. Serbuk Laknat?
27
Part 27. Sepertinya Sudah Saling Jatuh Cinta
28
Part 28. Aku Mau Kamu yang Memutuskan
29
Part 29. Pingitan
30
Part 30. Wedding Day
31
Part 31. Sah! Alhamdulillah
32
Part 32. Resepsi
33
Part 33. Bukan Malam Pertama
34
Part 34. Pindah Rumah
35
Part 35. Masakan Pertama
36
Part 36. Tak Bisa Menahan Lagi
37
Part 37. Trik Bola Lampu
38
Part 38. Seperti Pencuri
39
Part 39. Lintah dan Malam Pertama
40
Part 40. Ya Ampun, Ketahuan!!
41
Part 41. Honeymoon?
42
Part 42. Pantai Wedi Ombo
43
Part 43. Pagi yang Hangat
44
Part 44. Rantang Cinta Arumi
45
Part 45. Rumah Baca
46
Part 46. Rooftop
47
Part 47. Dipinang Dinas Sosial
48
Part 48. Budak Cinta
49
Part 49. Aku Takut Kehilangan Dirimu
50
Part 50. Lily Putih
51
Part 51. Keranjang Bunga
52
Part 52. Posesif
53
Part 53. Sedang Apa Mereka Di Dalam?
54
Part 54. Menjahit Lengan Baju
55
Part 55. Kora-Kora dan Cotton Candy
56
Part 56. Perilaku Aneh Arsyad
57
Part 57. Camping Dadakan
58
Part 58. Dua Garis Merah
59
Part 59. Dua Kehidupan
60
Part 60. Dipertemukan Lagi
61
Part 61. Balada Mangga Muda
62
Part 62. Masa Lalu VS Masa Depan
63
Part 63. Tentang Sup Kacang Merah
64
Part 64. Maukah Kamu Kembali Kepadaku?
65
Part 65. Bukti Cinta Lewat Susu
66
Part 66. Foto Model Dadakan
67
Part 67. Foto Model Dadakan #2
68
Part 68. Nge-Mall
69
Part 69. Salah Kira
70
Part 70. Baju Tidur Couple
71
Part 71. Rencana Kotor
72
Novel Baru
73
Part 72. Janji Bertemu
74
Part 73. Di Kedai Teh
75
Part 74. Aku Percaya Padamu
76
Part 75. Outbound
77
Part 76. Bertemu
78
Part 77. Malam Hari di Warung Bakmi
79
Part 78. Empat Bulan Kehamilan
80
Part 79. Rencana Untuk Mempertemukan
81
Part 80. Satu Langkah Lagi
82
Part 81. Setelah Sekian Lama (Afif & Alya)
83
Part 82. Meminta Kembali (Afif & Alya)
84
Part 83. Malam yang Hangat (Afif & Alya)
85
Part 84. Berkumpul Kembali (Afif & Alya)
86
Part 85. Wanita Setengah Gila
87
Part 86. Kejutan
88
Part 87. Lalat Tse-tse belum Menyerah
89
Part 88. Sebuah Pembalasan
90
Part 89. Video Sang Model
91
Part 90. Menikah (Haki & Nina)
92
Malam Panjang (Haki & Nina)
93
Tidak Mau Kalah
94
Part 93. Resepsi (Haki & Nina)
95
Part 94. Rumah Sakit, Baby Shop, dan Rooftop
96
Part 95. Malam Nominasi
97
Part 96. Musibah
98
Part 97. Malaikat-Malaikat Kecil
99
Part 98. Alan dan Elana
100
Part 99. Jalan Pulang
101
Part 100. Membuka Mata
102
Part 101. Setelah Ujian Menerpa
103
Tiba-Tiba Cinta -End-
104
Terima Kasih
105
Novel Baru
106
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!