Bab~02

"Pagi pak."

Sapa beberapa karyawan saat Kaizar baru datang di kantornya pagi itu.

"Hm."

Pria itu hanya menjawab sekenanya, pagi ini moodnya sedikit berantakan gara-gara di tolak mentah-mentah sama seorang wanita semalam. Meskipun ia sempat menidurinya tapi ia belum begitu puas, sial.

"Pagi, pak. Apa mau saya buatkan kopi ?" Tawar sang sekretaris saat pria itu melewati meja kerjanya.

"Tidak Nita." Tolak pria itu dan itu membuat wanita yang bernama Anita tersebut sedikit mengernyit.

"Anda baik-baik saja ?" Tanyanya sedikit khawatir, karena tak biasanya pria itu tak meminta kopi di pagi hari.

"Apa aku terlihat patah hati? Tidakkan ?" Kaizar langsung mendekati meja sang sekretaris lantas menatapnya lekat.

"I-iya pak." Anita merasa tak enak sendiri, ia tahu prinsip atasannya itu takkan pernah bermain hati apalagi jatuh cinta.

Kaizar kembali ke ruangannya lantas menutup pintunya dengan sedikit kasar hingga membuat Anita berjingkat kaget.

"Ada apa dengan pak Kaizar, apa baru bertengkar dengan pak Kendra ?" Gumamnya, Kendra adalah kakak satu-satunya pria itu.

Sementara itu Kaizar nampak menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kerjanya, memejamkan matanya hingga bayangan percintaannya semalam kembali terlintas di kepalanya.

Bagaimana wanita itu melepaskan seluruh pakaiannya yang melekat di tubuhnya dengan pandangan nakalnya.

"Benar-benar ja lang." Umpatnya.

Kemudian pria itu kembali menegakkan tubuhnya, ia masih tak percaya wanita itu menolak tambahan uang 200 juta darinya dan lebih memilih pergi setelah mendapatkan telepon dari seseorang.

Siapa yang menghubunginya? Apa kekasihnya? Atau pelanggan lainnya? Tak ingin berspekulasi lebih jauh, Kaizar segera menepis pikirannya dan kembali memulai pekerjaannya. Karena bagaimana pun ja lang tetaplah ja lang dan ia pasti akan mendapatkan yang lebih bagus dari wanita itu.

"Maaf pak, ada beberapa berkas yang harus anda tanda tangani." Ucap Anita saat baru masuk ke dalam ruangan bosnya itu.

"Bawa sini !!" Perintah pria itu.

"Kalau boleh tahu apa anda sedang banyak pikiran, pak? Mungkin pijatan di kepala akan sedikit meringankan pikiran anda." Tawar Anita, sebagai seorang sekretaris ia di tuntut untuk serba bisa. Bahkan ia juga harus bisa memuaskan pria itu meskipun selama ini mereka belum pernah tidur bersama.

"Tidak perlu, bacakan jobdesk hari ini saja !!" Tolak pria itu lantas memerintahkan wanita itu untuk membacakan jadwal pekerjaannya hari ini.

"Baik pak, jam 10 pagi ini anda ada pertemuan dengan para pemegang saham, setelah makan siang ada pertemuan dengan investor dari Jepang dan jam 4 sore meeting dengan surveyor." Terang Anita.

"Untuk meeting jam 4 atur ulang jadwalnya besok pagi saja, karena nanti sore aku harus mengantar mama check up ke rumah sakit." Tukas Kaizar.

"Baik pak, apa ada lagi ?"

"Tidak, keluarlah aku ingin sendiri !!"

"Baik pak, kalau begitu saya permisi."

Anita segera berlalu keluar dari ruangan tersebut dan Kaizar kembali melanjutkan pekerjaannya.

Di tempat lain, Ellea yang sedang berada di apartemennya nampak mencari lowongan pekerjaan di tumpukan surat kabar yang ia beli tadi pagi.

Ia harus segera mencari pekerjaan, karena jika tidak tabungannya makin lama akan makin menipis. Apalagi kedua putranya harus segera menjalani kemoterapi dan memerlukan biaya yang tak sedikit.

Sejak hampir sebulan tinggal di Indonesia, Elle memang belum mendapatkan pekerjaan. Sebelumnya wanita itu rela meninggalkan pekerjaannya di Jerman dan memilih tinggal di Indonesia mengingat biaya hidup di sana lumayan mahal apalagi dengan dua anak.

Namun baru pindah ke Indonesia ia mendapati kenyataan pahit jika putranya mengidap suatu penyakit dan itu membuatnya benar-benar kalut saat ini.

Semenjak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan beberapa tahun silam, hidup Elle memang sangat memprihatinkan apalagi saat ia mengetahui sedang hamil anak kembar dari lelaki yang tak pernah ia ketahui.

"Mommy, Daddy ?"

Elle yang kala itu baru berusia 19 tahun nampak terpaku melihat jasad kedua orang tuanya di sebuah rumah sakit dan sejak saat itu kehidupannya sebagai putri satu-satunya yang manja berubah drastis.

Di tinggal kedua orang tuanya tiba-tiba membuatnya sangat terpukul hingga hari-harinya ia habiskan untuk minum-minuman di club malam, apalagi beberapa temannya pun sepertinya mendukung perbuatannya.

Hingga malam mengenaskan itu terjadi padanya, di mana saat ia sedang mabuk berat tiba-tiba seorang pria mendatanginya dan merampas kesuciannya hingga hamil. Ia sudah meminta CCTV untuk mencari keberadaan pria itu namun saat itu CCTV sedang rusak.

Sejak saat itu seketika Ellea berhenti minum minuman keras apalagi ke club malam meskipun beberapa temannya masih sering membujuknya.

Wanita itu menyadari saat melanggar aturan ibunya maka karma yang akan ia dapatkan dan ia berjanji takkan melakukannya lagi.

Untuk itu saat kedua putranya sudah mulai tumbuh besar, wanita itu memutuskan untuk tinggal di negara ibunya agar putranya memiliki prinsip hidup dan tak terjerumus kedalam pergaulan bebas.

Namun ketika dokter mendiagnosa putranya memiliki penyakit mematikan, dunia Ellea kembali hancur dan wanita itu kembali menginjakkan kakinya di sebuah club malam ternama di ibu kota itu.

Wanita itu benar-benar stres, kenapa ujian hidupnya tidak pernah usai hingga membuatnya kembali meneguk minuman berakohol dan lagi-lagi di tempat itu ia kembali tidur dengan seorang pria.

Ellea nampak menghela napas panjangnya lalu saat kedua putranya datang mendekat, wanita itu langsung merubah wajah sedihnya menjadi sebuah senyuman manis.

"Apa mommy sedang belajar ?" Tanya salah satu si kembar yang bernama Austin ketika melihat tumpukan surat kabar di hadapannya, sejak bayi mereka sudah di hadapkan dengan buku-buku milik ibunya saat kuliah dahulu.

"Tidak sayang, mommy sedang mencari lowongan pekerjaan. Karena mommy harus bekerja agar bisa membeli keperluan kalian." Terang sang ibu.

Kedua anak kembarnya seketika mengangguk. "Apa mommy sudah mendapatkannya ?" Kali ini si kembar yang bernama Justin ikut menimpali.

"Belum sayang, tapi mommy akan mencoba mengirim beberapa lamaran." Terang Ellea.

"Baiklah." Si kembar nampak saling berpandangan, lantas mereka kembali masuk ke dalam kamarnya karena tidak ingin mengganggu ibunya.

"Kita harus membantu mommy mencari pekerjaan." Ucap Austin setelah menutup pintunya dengan rapat, lalu mendekati saudaranya yang nampak duduk di meja belajar mereka.

"Kenapa mommy yang bekerja? Harusnya Daddy yang bekerja." Timpal Justin kurang setuju dengan ide saudara kembarnya tersebut.

"Tapi kita tidak punya Daddy." Austin langsung memotong.

"Tapi semua anak punya Daddy dan kita juga pasti punya Daddy." Tukas Justin, bocah kecil itu nampak menahan dagunya dengan sebelah tangannya seakan sedang berpikir keras.

"Tapi kita memang tak punya Daddy bahkan fotonya pun tak ada." Terang Austin menanggapi.

"Bagaimana jika kita mencari Daddy sendiri, di luar sana pasti banyak pria-pria tampan dan kita pilih salah satu untuk menjadi Daddy kita." Justin memberikan saran dan langsung di angguki oleh saudara kembarnya tersebut.

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐💞RエF,KHд.21💞

༄༅⃟𝐐💞RエF,KHд.21💞

bacanya kejar tayang mo namatin amerra dulu ahh dah 1thn of

2024-05-05

1

BORNEO𒈒⃟ʟʙcᴋʏ𝐀⃝🥀༄༅⃟𝐐ᴳ᯳ᷢ

BORNEO𒈒⃟ʟʙcᴋʏ𝐀⃝🥀༄༅⃟𝐐ᴳ᯳ᷢ

mencari dady kalian emang semudah itu naak,ish dasar anak2

2024-04-25

1

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

dan... orang itu pastinya adalah kaisar 🤣🤣🤣🤣
siap siap saja nantinya kamu akn dipanggil daddy.

2024-04-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!