Pendekatan 1

Sore hari di kediaman rumah Clara ...

Ting ....!

Gawai Clara bergetar menandakan ada sebuah pesan. Clara membuka gawainya dan membaca pesan tersebut.

"Selamat sore cantik, lagi ngapain, nih?" isi pesan tersebut.

"Siapa, lu?" balasan pesan dari Clara.

"Lah masa udah gak inget, atau pura-pura lupa? gue tadi yang minta nomor lu," balasnya.

Clara nampak berpikir sejenak ....

"Oh my God, Jo?" balas Clara.

"Nah tuh pintar," balas Jonathan.

"Hehe, ada apa, Jo?" tanya Clara.

"Lu lagi sibuk, gak?" Jonathan balas bertanya.

"Gue mah gak pernah sibuk," balas Clara.

"Kita jalan, yuk?" sambung Jonathan.

"Jalan? jalan kemana? ntar capek," kata isi pesan Clara.

"Hahaha, lu tuh nggemesin banget ya, maksudnya kita jalan-jalan ke mana gitu," balas Jonathan.

hening ....

"Gimana, mau gak?" Jonathan masih berharap dalam pesannya.

"Mau gak ya, mau saja kali ya, lagian gue bete banget di rumah. Kerjaannya cuma gini-gini terus, bokap sama nyokap juga gak pernah ada buat gue, mereka selalu sibuk ngurusin duit, duit, duiittt terus huft," ungkap Clara dalam hati.

"Halooo? kok lama sih balasnya, tidur, ya?" tanya Jonathan lagi.

"Iya deh gue mau," balas Clara.

"Gue jemput atau kita ketemuan di mana?" tanya Jonathan.

"Ketemuan aja deh, lu duluan ntar gue nyusul, share lokasi, ya."

Clara mengakhiri pesannya dan berganti pakaian lalu keluar kamar, menuruni anak tangga dan berlari keluar dengan tergesa-gesa.

Bi Yati yang melihat Clara dari dapur menggeleng.

"Mau kemana lagi itu anak? apa dia nggak kerasan ya tinggal di rumah ini?" gumamnya dalam hati.

Clara menyetop sebuah taxi, dia akan menuju ke lokasi yang sudah di share oleh Jonathan.

Clara sampai di tempat yang di tuju lalu turun dari taxi. Dia celingukan mencari Jonathan.

Tiba-tibanya pandangannya mengarah ke seorang pemuda yang sedang melambaikan tangan ke arahnya.

"Itu dia si Jo." Clara pun berjalan menghampiri Jonathan.

Ternyata Jonathan mengajak Clara makan di sebuah Restaurant termewah di kota itu.

"Lu mau makan apa, Ra?" tanya Jonathan setelah Clara duduk di depannya.

Clara melihat-lihat buku menu.

"Lu udah pesan atau belum, Jo?" Clara balik bertanya.

"Udah ini udah gue tulis," jawab Jonathan.

"Ya udah samain aja sama pesenan lu," sahut Clara.

Tak lama seorang pelayan datang membawakan pesanan mereka. Namun ketika langkah pelayan itu mendekati meja Clara dan Jonathan, tiba-tiba sepatu hak yang di pakainya patah sebelah, dan pelayan tersebut akhirnya hilang keseimbangan dan jatuhlah dia.

Makanan dan minuman yang di bawa olehnya terjatuh, minumannya menyembur mengenai baju yang dipakai oleh Clara.

"Oh My God!" seru Clara.

Wajah pelayan itu memerah bak kepiting rebus, seorang pelayan lainnya yang melihat kejadian tersebut, datang menghampiri mereka.

"Kenapa, Vin? hati-hati dong,"

Pelayan yang bernama Vina itu tersenyum kecut, dia melepas kedua sepatunya.

"Maafkan saya Mas, Mbak, saya benar-benar nggak sengaja, dan pesanan kalian akan saya ganti sesegera mungkin," kata Vina sambil mengatupkan kedua telapak tangannya dan menempelkan di dadanya.

Jonathan merasa kasihan terhadap pelayan itu. "Mbak begini saja, tolong buatin lagi pesanan yang sama seperti tadi, tapi tetap di hitung di nota, saya akan membayar dobel, kasihan mbak nya, kalau harus di potong gaji untuk mengganti kerugian ini.

Vina merasa malu dan hanya bisa pasrah menuruti kemauan Jonathan.

Rupanya Jonathan sudah menjadi pelanggan terbaik di Restaurant itu, dan semua pelayan sudah paham dengannya, karena hal itulah Jonathan sangat di segani oleh mereka.

"Baik, Mas, sekali lagi maafkan saya dan saya berjanji kejadian ini nggak akan terulang lagi."

Jonathan mengangguk dan tersenyum. Sementara pelayan yang lainnya sibuk membersihkan kotoran dari makanan yang terjatuh tadi, dan mengumpulkan serpihan beling yang berserakan.

Clara hanya diam menyaksikan semuanya, dalam hatinya dia merasa kagum atas sikap Jonathan yang rasa pedulinya sangat tinggi.

"Ra, gue minta maaf ya kalau lu jadi ngalamin kejadian ini," kata Jonathan lirih.

"Gak apa-apa lagi, Jo, namanya juga gak sengaja, kan?" ucap Clara.

"Oh iya, habis makan kita mampir ke mall ya, gue beliin baju, tuh baju lu jadi basah," kata Jonathan sambil melirik ke arah lengan baju Clara yang terkena semburan tadi.

"Ah gak perlulah, Jo, cuma dikit kok yang basah, nanti juga kering sendiri." Clara mencoba menolak tawaran Jonathan.

"Gak apa-apa, Ra, kalau gak mau ya udah nanti lu yang bayar semua pesanan ini," kata Jonathan sambil menahan tawa.

Kedua bola mata Clara membulat, "gila nih cowok, nekat banget, hem ya udahlah gue nurut aja, lagian apa ruginya sih dibeliin baju, kan gak keluar uang." Clara bergumam dalam hati.

"Gimana? Mau, kan?" tanya Jonathan lagi kemudian meneguk minumannya.

"Iya deh terserah lu," jawab Clara simpel.

Jonathan tersenyum simpul. Tak lama pesanan mereka datang lagi dan mereka berdua pun menikmatinya.

Setelah menghabiskan makanannya, Jonathan menuju kasir untuk membayar dan kemudian mengajak Clara keluar.

Jonathan menaiki motor sportnya dan Clara pun membonceng di belakangnya. Pemuda itu melajukan kendaraannya menuju ke Mall.

Sesampainya, Jonathan mengajak Clara untuk masuk dan menyuruhnya memilih baju yang disukainya.

"Lu aja Jo yang milih, gue bingung," ucap Clara.

"Lho masa gue yang milih baju buat cewek, kan lucu. Ada-ada aja lu, Ra," sahut Jonathan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

"Ah males ah, pokoknya gue gak mau pilih, lu aja yang pilihin." Clara bersikeras. Sebenarnya dia ingin sekali memilih baju yang dia sukai, tapi rasa malu mengalahkan segalanya.

"Ya udah gue pilihin, tapi lu harus mau lho," ucap Jonathan.

"Hem ...." Clara hanya berdehem.

Jonathan pun memilihkan sebuah kaos ketat lengan panjang berwarna abu muda polos. "Ini sepertinya cocok buat cewek tomboi," gumamnya dalam hati.

Lalu Jonathan membawa kaos itu ke kasir dan membayarnya.

"Nih, lu ganti dulu sana," kata Jonathan.

Clara menerima kaos yang di belikan Jonathan dan langsung menuju ke toilet yang berada di belakang Mall tersebut.

"Gila, keren banget kaosnya, kok dia bisa tau sih selera gue, kebetulan atau emang beneran tau?" gumam Clara dalam hati.

Dia melihat label harga yang tertera di kaos itu sebelum mencopot dan membuangnya.

Kedua bola mata Clara membulat seketika.

"Harganya ... wow sangat fantastis."

Selesai berganti pakaian Clara menghampiri Jonathan yang menunggu di depan Mall.

"Wow makin cantik saja lu, Ra," puji Jonathan ketika melihat penampilan Clara.

Clara hanya tersipu malu. Kemudian Jonathan mengajak Clara ke sebuah Bioskop. Sesampainya...

"Lu suka nonton gak, Ra?" tanya Jonathan.

"Suka sih, Jo," jawab Clara.

"Terus lu mau nonton film yang mana?" tanya Jonathan lagi.

"Ya yang lagi tayang hari inilah," jawab Clara acuh.

"Maksudnya lu mau nonton film percintaan, horor, perang atau apa gitu lho, huft," Jonathan mulai gemas dengan Clara.

"Yeee, jangan yang horor," kata Clara.

"Takut, ya?" ledek Jonathan.

"Enggak tuh, gak seru aja," ujar Clara.

Setelah berdebat cukup lama, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menonton film percintaan anak remaja.

Episodes
1 Prolog
2 Kenakalan Clara
3 Dikira Clara
4 Sebuah Perasaan
5 Pendekatan 1
6 Pendekatan 2
7 Night Club'
8 Sebuah Tragedi
9 Tentang Ibu Magda
10 Gombalan Jonathan
11 Pacar Bella
12 Salah Paham
13 Pelampiasan
14 Sehari di Apartemen
15 Clara Ada Dua
16 Jonathan Galau
17 Siapa?
18 Sakit Bersamaan
19 Bimbang
20 Cowok Setengah Matang
21 Cuek
22 Cerita di Sekolah
23 Clara Rindu Geri
24 Keceriaan Clara
25 Kejutan Untuk Bella
26 Berkemah
27 Cerita di Tempat Kemah
28 Tegang
29 Tanda Tanya
30 Perih
31 Pasrah
32 Curhat
33 Sekolah Baru Tasya
34 Daftar Sekolah Baru
35 Suasana Sekolah Baru
36 Bella dan Yogi
37 Di Mana Clara?
38 Penyelidikan 1
39 Penyelidikan 2
40 Mengorek Info
41 Gelisah Bareng
42 Ada Yang Rindu Clara
43 Ke Rumah Bella
44 Ancaman Untuk Jonathan
45 Sebuah Pengakuan
46 Hukuman
47 Liburan
48 Bella Juga Berlibur
49 Sang Mantan
50 Ternyata....
51 OTW Liburan
52 Perjalanan
53 Cerita di Tempat Liburan
54 Tiba di Swiss
55 Suasana Hati Arini
56 Jumpa Orang Tua Angkat
57 Hah?
58 Tegang
59 Isi Hati Clara
60 Rekreasi
61 Pulang
62 Pesan Dari Clara
63 Curhat Clara
64 Uneg-Uneg Clara
65 Keputusan Clara
66 Pertemuan Mengharukan
67 Pendekatan Arini
68 Tak Terduga
69 Perasaan tak Menentu
70 Mimpi Bella
71 Pindah
72 Menjemput Clara
73 Suasana Baru
74 Geri Galau
75 Debat
76 Clara dan Arini
77 Perasaan Bersalah
78 Tak Tenang
79 Rencana Perjodohan
80 Clara VS Jonathan
81 Asik-Asik di Pantai
82 Sunset Beach
83 Ketemu, Yuk ....
84 Jonathan atau Geri?
85 Empat Sekawan
86 Liburan Hampir Habis
87 Masuk Sekolah
88 Kelas Baru
89 Sebuah Rencana
90 Rencana Geri
91 Aneh
92 Pertemuan Arini dan Pak Tobing
93 Tak Sengaja
94 Pengakuan Bella
95 Bersikap Tegas
96 Pertemuan si Kembar
97 Dalam Kekalutan
98 Tak Disangka
99 Pilihan Sulit
100 Sebuah Keputusan (End)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog
2
Kenakalan Clara
3
Dikira Clara
4
Sebuah Perasaan
5
Pendekatan 1
6
Pendekatan 2
7
Night Club'
8
Sebuah Tragedi
9
Tentang Ibu Magda
10
Gombalan Jonathan
11
Pacar Bella
12
Salah Paham
13
Pelampiasan
14
Sehari di Apartemen
15
Clara Ada Dua
16
Jonathan Galau
17
Siapa?
18
Sakit Bersamaan
19
Bimbang
20
Cowok Setengah Matang
21
Cuek
22
Cerita di Sekolah
23
Clara Rindu Geri
24
Keceriaan Clara
25
Kejutan Untuk Bella
26
Berkemah
27
Cerita di Tempat Kemah
28
Tegang
29
Tanda Tanya
30
Perih
31
Pasrah
32
Curhat
33
Sekolah Baru Tasya
34
Daftar Sekolah Baru
35
Suasana Sekolah Baru
36
Bella dan Yogi
37
Di Mana Clara?
38
Penyelidikan 1
39
Penyelidikan 2
40
Mengorek Info
41
Gelisah Bareng
42
Ada Yang Rindu Clara
43
Ke Rumah Bella
44
Ancaman Untuk Jonathan
45
Sebuah Pengakuan
46
Hukuman
47
Liburan
48
Bella Juga Berlibur
49
Sang Mantan
50
Ternyata....
51
OTW Liburan
52
Perjalanan
53
Cerita di Tempat Liburan
54
Tiba di Swiss
55
Suasana Hati Arini
56
Jumpa Orang Tua Angkat
57
Hah?
58
Tegang
59
Isi Hati Clara
60
Rekreasi
61
Pulang
62
Pesan Dari Clara
63
Curhat Clara
64
Uneg-Uneg Clara
65
Keputusan Clara
66
Pertemuan Mengharukan
67
Pendekatan Arini
68
Tak Terduga
69
Perasaan tak Menentu
70
Mimpi Bella
71
Pindah
72
Menjemput Clara
73
Suasana Baru
74
Geri Galau
75
Debat
76
Clara dan Arini
77
Perasaan Bersalah
78
Tak Tenang
79
Rencana Perjodohan
80
Clara VS Jonathan
81
Asik-Asik di Pantai
82
Sunset Beach
83
Ketemu, Yuk ....
84
Jonathan atau Geri?
85
Empat Sekawan
86
Liburan Hampir Habis
87
Masuk Sekolah
88
Kelas Baru
89
Sebuah Rencana
90
Rencana Geri
91
Aneh
92
Pertemuan Arini dan Pak Tobing
93
Tak Sengaja
94
Pengakuan Bella
95
Bersikap Tegas
96
Pertemuan si Kembar
97
Dalam Kekalutan
98
Tak Disangka
99
Pilihan Sulit
100
Sebuah Keputusan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!