Kenakalan Clara

Di dalam diskotik, empat anak ABG yang terdiri dari Clara, Tasya, Rendi, dan Geri duduk berkumpul sambil menikmati alunan musik disko dengan senang seolah tanpa memiliki bebas apapun.

"Bagaimana kalau kita pesen minum?" usul Rendi kepada ketiga ABG itu.

"Minum apaan, Ren?" tanya Clara sambil mengerutkan keningnya.

"Yaelah, Ra, ya minuman yang ada sensasinya kali, masa gitu aja gak tau, lu," cibir Rendi.

"Kalau gue sih setuju, keknya asik tuh." Tasya menimpali. Kemudian Rendi memanggil salah seorang pelayan.

"Terserah kalian deh, gue ngikut aja." Clara menimpali.

"Selamat malam, apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan itu setelah mendekat.

"Mas, kita mau minuman yang paling enak yang ada sensasinya," sahut Rendi sambil mengerlingkan matanya ke arah pelayan itu.

Sepertinya pelayan itu paham minuman apa yang Rendi maksud. "Baik akan saya siapkan segera. Mohon ditunggu sebentar."

Pelayan pun membalikkan badannya menuju ke ruang belakang diskotik. Beberapa saat kemudian, dia kembali lagi membawa nampan berisi empat gelas minuman dan meletakkan di atas meja. "Silahkan," kata pelayan itu.

"Ayo kita nikmati malam yang indah ini, kita bersulang bersama," kata Rendi lantang.

Setelah bersulang mereka meminum minuman mereka sedikit demi sedikit, dan ketika tinggal beberapa tetes saja, Rendi mencampurkan sesuatu dari dalam sakunya kemudian mencampurkannya ke dalam minuman mereka.

Mereka pun menghabiskan minuman dalam gelas itu hingga tetes terakhir, lalu mereka berdiri dan bergabung dalam kerumunan orang-orang yang sedang berjoget-ria di dalam diskotik itu.

Mereka terlihat sangat antusias, Clara menggoyangkan kepala ke kiri dan ke kanan dengan gerakan cepat, begitu juga Tasya dan dua pemuda di sebelahnya. Setelah puas berada di tempat itu mereka keluar dan berkumpul di depan diskotik. Mereka duduk bersebelahan.

"Jam berapa ni, bro?" tanya Rendi kepada Geri dengan mata setengah mengatup.

"Jam dua belas tengah malam, bro," jawab Geri tanpa menoleh ke arah Rendi.

"Apaaa?!" seru Tasya.

"Yeee biasa aja kaleee," sahut Clara sambil melirik ke arah Tasya.

"Ya udah kita pulang, yuk, nanti di omelin sama BonYok (Bokap Nyokap) kita lagi kalau sampai ketauan," ajak Tasya. Raut wajahnya terlihat panik.

"Hem lu sih penakut, anak mama, Tas," cibir Clara.

"Lu mah enak, BonYok luh kerja pulang malam terus, nah gue tau sendiri kan nyokap gue orang rumahan dan bokap gue kerja pulangnya awal terus," gerutu Tasya.

"Udah-udah jangan berantem kenapa sih, Ayo, Sya, gue anter pulang, biar si Geri anter si Clara!" tukas Rendi.

Clara pun membonceng sepeda motor Geri dan Tasya membonceng sepeda motor Rendi. Kedua pemuda tersebut mengantar ke rumah dua gadis itu masing-masing.

"Gue turun sini aja, Ger," kata Clara ketika sampai di gang kecil yang menuju ke rumahnya.

"Oke deh sampe ketemu lagi besok," kata Geri.

Clara mengangguk dan berjalan menuju rumahnya, hanya tinggal beberapa langkah saja sampai

"Halo cewek, kok sendirian saja, abang temani yuk." tiba-tiba ada seorang pria setengah tua yang mengganggu Clara.

"Dih gak sudi, jelek gitu," kata Clara ketus.

"Hahahaha!" pria tersebut tertawa menggelegar membuat telinga Clara sakit. Gadis itu pun berlari hingga sampai di depan rumahnya. Pelan-pelan dia membuka gembok pintu gerbang dan berjalan berjinjit-jinjit masuk ke halaman rumahnya.

Clara memutar lewat pintu belakang yang bisa dibuka dari luar walaupun dikunci dari dalam, karena pintu itu memang tak pernah digembok.

Pintu itu terbuka dan Clara masuk mengendap-endap menuju lantai atas.

Sampai di kamarnya Clara merebahkan tubuhnya di atas kasur. "Huft untung sudah tidur semua," gumamnya dalam hati.

Tiba-tiba pandangan Clara menjadi kabur, dia seperti melihat kunang-kunang memutari kepalanya. "Kenapa gue?" tanyanya dalam hati. Akhirnya dia pun tertidur pulas.

****

Pagi hari seisi rumah sudah terbangun kecuali Clara, dia masih meringkuk di dalam selimut tebalnya.

Tok ... tok ... tok ....

Suara ketukan pintu pun tak mampu membangunkannya.

"Non Clara! Non! bangun, Non, sudah jam setengah tujuh nanti telat sekolahnya, lho," teriak Bi Yati dari luar kamar.

Hening tak ada jawaban, Clara masih memejamkan matanya.

"Duh bagaimana ini, non Clara tidak bangun juga," gumam Bi Yati.

Bi Yati kembali mengetuk pintu kamar Clara berulang-ulang, namun sia-sia saja. Clara tetap tak bergeming dari tidurnya.

"Hem anak satu tapi susahnya minta ampun, untung bapak sama ibu sudah berangkat, kalau sampai tahu kan saya yang kena marah." Bi Yati menggerutu dan meninggalkan kamar Clara, dia melanjutkan pekerjaannya menyapu, mengepel lantai lalu memasak.

****

Sementara di tempat lain ....

"Bella ayo sarapan, ini ibu sudah masak sayur tahu kesukaan kamu," kata ibu Magda.

Bella pun keluar kamar, dia sudah rapi dengan seragam SMA-nya, lalu dia duduk dan menghabiskan sarapannya.

"Bu, aku berangkat dulu, kata Bella.

"Hati-hati ya, Bell," kata Bu Magda.

Bella pun berjalan keluar rumah dan menunggu angkutan umum lewat, dia memang tak punya kendaraan hanya motor butut. Itupun setiap pagi selalu dipakai ayahnya untuk bekerja.

Ayah Bella hanya seorang penjual ikan segar di pasar, jam empat pagi dia sudah berangkat, dan hasil dari jualannya dia pergunakan untuk kebutuhan rumah.

Sedangkan Bu Magda hanyalah seorang penjahit di rumahnya, dan dia baru akan menjahit ketika ada pesanan saja.

**Rumah Clara

Pukul dua belas siang, Clara membuka matanya, dia bangun dan mengulet, mulutnya pun menguap.

"Gila udah siang, gue bolos sekolah berarti, ya," gumam Clara. Kemudian dia pun masuk ke kamar mandi.

Byuuur!

Clara mengguyur rambut hingga tubuhnya yang indah itu. Selesai mandi gadis itu menuju ke meja makan.

"Masak apa, Bi?" tanya Clara.

"Itu, Non bibi buatkan ayam goreng," jawab bi Yati yang sedang mencuci piring.

Clara makan dengan lahap. Setelah makan dia ke ruang tengah dan menyalakan televisi sambil tiduran di sebuah kursi panjang.

Ting ....

Gawai milik Clara bergetar, ada satu pesan dari Tasya.

[Gila gue masih pusing banget nih, Ra, hari ini bolos sekolah gue.]

"Hahaha, sama kaleee, gua juga baru bangun nih terus makan, sekarang lagi novi."

[Hah? apaan tuh novi?]

"Nonton tivi, hehehe."

"Dasar lu ya, makan tidur terus kerjaannya, gendut baru tau rasa lu."

Pesan berakhir, Clara melanjutkan menontonnya, entah mengapa dia masih merasakan pusing di kepalanya, akhirnya dia memejamkan mata kembali dan tertidur.

"Ya ampun ini anak sudah bangunnya siang, sekarang malah tidur lagi," ujar Bi yati yang memergokinya.

Setelah pekerjaan di dalam rumah selesai, Bi Yati keluar rumah menuju ke halaman, dia menyapu daun-daun kering yang berserakan di halaman itu.

Terpopuler

Comments

JW🦅MA

JW🦅MA

waduh Clara sakit kah
kok masih pusing kepalanya

2024-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kenakalan Clara
3 Dikira Clara
4 Sebuah Perasaan
5 Pendekatan 1
6 Pendekatan 2
7 Night Club'
8 Sebuah Tragedi
9 Tentang Ibu Magda
10 Gombalan Jonathan
11 Pacar Bella
12 Salah Paham
13 Pelampiasan
14 Sehari di Apartemen
15 Clara Ada Dua
16 Jonathan Galau
17 Siapa?
18 Sakit Bersamaan
19 Bimbang
20 Cowok Setengah Matang
21 Cuek
22 Cerita di Sekolah
23 Clara Rindu Geri
24 Keceriaan Clara
25 Kejutan Untuk Bella
26 Berkemah
27 Cerita di Tempat Kemah
28 Tegang
29 Tanda Tanya
30 Perih
31 Pasrah
32 Curhat
33 Sekolah Baru Tasya
34 Daftar Sekolah Baru
35 Suasana Sekolah Baru
36 Bella dan Yogi
37 Di Mana Clara?
38 Penyelidikan 1
39 Penyelidikan 2
40 Mengorek Info
41 Gelisah Bareng
42 Ada Yang Rindu Clara
43 Ke Rumah Bella
44 Ancaman Untuk Jonathan
45 Sebuah Pengakuan
46 Hukuman
47 Liburan
48 Bella Juga Berlibur
49 Sang Mantan
50 Ternyata....
51 OTW Liburan
52 Perjalanan
53 Cerita di Tempat Liburan
54 Tiba di Swiss
55 Suasana Hati Arini
56 Jumpa Orang Tua Angkat
57 Hah?
58 Tegang
59 Isi Hati Clara
60 Rekreasi
61 Pulang
62 Pesan Dari Clara
63 Curhat Clara
64 Uneg-Uneg Clara
65 Keputusan Clara
66 Pertemuan Mengharukan
67 Pendekatan Arini
68 Tak Terduga
69 Perasaan tak Menentu
70 Mimpi Bella
71 Pindah
72 Menjemput Clara
73 Suasana Baru
74 Geri Galau
75 Debat
76 Clara dan Arini
77 Perasaan Bersalah
78 Tak Tenang
79 Rencana Perjodohan
80 Clara VS Jonathan
81 Asik-Asik di Pantai
82 Sunset Beach
83 Ketemu, Yuk ....
84 Jonathan atau Geri?
85 Empat Sekawan
86 Liburan Hampir Habis
87 Masuk Sekolah
88 Kelas Baru
89 Sebuah Rencana
90 Rencana Geri
91 Aneh
92 Pertemuan Arini dan Pak Tobing
93 Tak Sengaja
94 Pengakuan Bella
95 Bersikap Tegas
96 Pertemuan si Kembar
97 Dalam Kekalutan
98 Tak Disangka
99 Pilihan Sulit
100 Sebuah Keputusan (End)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog
2
Kenakalan Clara
3
Dikira Clara
4
Sebuah Perasaan
5
Pendekatan 1
6
Pendekatan 2
7
Night Club'
8
Sebuah Tragedi
9
Tentang Ibu Magda
10
Gombalan Jonathan
11
Pacar Bella
12
Salah Paham
13
Pelampiasan
14
Sehari di Apartemen
15
Clara Ada Dua
16
Jonathan Galau
17
Siapa?
18
Sakit Bersamaan
19
Bimbang
20
Cowok Setengah Matang
21
Cuek
22
Cerita di Sekolah
23
Clara Rindu Geri
24
Keceriaan Clara
25
Kejutan Untuk Bella
26
Berkemah
27
Cerita di Tempat Kemah
28
Tegang
29
Tanda Tanya
30
Perih
31
Pasrah
32
Curhat
33
Sekolah Baru Tasya
34
Daftar Sekolah Baru
35
Suasana Sekolah Baru
36
Bella dan Yogi
37
Di Mana Clara?
38
Penyelidikan 1
39
Penyelidikan 2
40
Mengorek Info
41
Gelisah Bareng
42
Ada Yang Rindu Clara
43
Ke Rumah Bella
44
Ancaman Untuk Jonathan
45
Sebuah Pengakuan
46
Hukuman
47
Liburan
48
Bella Juga Berlibur
49
Sang Mantan
50
Ternyata....
51
OTW Liburan
52
Perjalanan
53
Cerita di Tempat Liburan
54
Tiba di Swiss
55
Suasana Hati Arini
56
Jumpa Orang Tua Angkat
57
Hah?
58
Tegang
59
Isi Hati Clara
60
Rekreasi
61
Pulang
62
Pesan Dari Clara
63
Curhat Clara
64
Uneg-Uneg Clara
65
Keputusan Clara
66
Pertemuan Mengharukan
67
Pendekatan Arini
68
Tak Terduga
69
Perasaan tak Menentu
70
Mimpi Bella
71
Pindah
72
Menjemput Clara
73
Suasana Baru
74
Geri Galau
75
Debat
76
Clara dan Arini
77
Perasaan Bersalah
78
Tak Tenang
79
Rencana Perjodohan
80
Clara VS Jonathan
81
Asik-Asik di Pantai
82
Sunset Beach
83
Ketemu, Yuk ....
84
Jonathan atau Geri?
85
Empat Sekawan
86
Liburan Hampir Habis
87
Masuk Sekolah
88
Kelas Baru
89
Sebuah Rencana
90
Rencana Geri
91
Aneh
92
Pertemuan Arini dan Pak Tobing
93
Tak Sengaja
94
Pengakuan Bella
95
Bersikap Tegas
96
Pertemuan si Kembar
97
Dalam Kekalutan
98
Tak Disangka
99
Pilihan Sulit
100
Sebuah Keputusan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!