Chapter 5

"Caramu berhasil.'' Kata Leander kemudian berdiri menjauhi Summer dan memandang keluar jendela ke arah rumah wanita itu.

"Kau akan menyesal telah menolakku berulangkali'' ucap Summer kemudian mengambil tasnya dan keluar dari kamar Leander.

Ada beberapa hal yang Summer tidak mengerti dengan sikap Leander padanya. Pria itu selalu memandangnya dengan tatapan mendamba. Summer memandang ke arah kamar Leander dan melihat pria itu memusatkan pandangannya hanya pada dirinya dengan kedua tangannya dimasukkan ke kantong celana pria itu.

Seketika Summer melihat beban berat diwajah Leander saat menatapnya, seolah hidup Summer hanya bergantung padanya. Summer tersenyum dan melambaikan tangannya pada pria itu dan dibalas dengan senyuman singkat Leander.

Leander memandang kepergian Summer, dan mengingat wajah cantik Summer saat ia melihatnya lebih dekat hingga hampir mencium wanita itu. Entah apa yang ia rasakan pada wanita itu. Kadang Summer bisa membuatnya cemas dan juga bisa membuatnya nyaman diwaktu yang bersamaan.

Meskipun Summer begitu menggoda, ia tidak ingin menikah dan menjadi pangeran tampan bagi wanita itu. Leander tahu Summer menginginkannya karena hanya dia pria yang sempurna bagi wanita itu. Summer tidak pernah dekat dengan pria selain dia. Bahkan dengan Landon sekalipun Summer sering menjaga jarak.

***

''Daddy dengar kau tidak jadi mendaftarkan diri untuk melanjutkan kuliahmu diluar negeri'?' Tanya Louise ayah Leander saat mereka menikmati makan malam bersama.

"Hmm. Aku menundanya setahun lagi, Dad.'' jawab Leander pelan.

"Apa alasanmu? Bukankah kau yang bersikeras ingin pergi saat itu'' ucap Louise lagi.

"Biarkan dia memutuskan apa yang ingin Leander lakukan untuk masa depannya'' kata Julia kemudian menuangkan minuman untuk Leander.

"Kau masih muda, dan sudah sepantasnya kau banyak belajar diberbagai bidang'' ucap Louise yang tahu keinginan putranya.

"Dia bukan dirimu yang banyak menghabiskan waktu dengan belajar dan mengejar semua gelar'' sahut Julia menjawab pertanyaan Louise suaminya.

''Dan itu membuatku akhinya hanya jatuh cinta padamu, Honey.'' Balas Louise menggenggam tangan istri cantiknya.

''Aku sudah selesai. Terima kasih makan malamnya Mom, Dad.'' Ucap Leander kemudian berdiri dan kembali ke kamarnya.

''Dia tidak ingin meninggalkan Summer'' ujar Julia melihat kepergian putranya.

"Mereka tidak memiliki hubungan apapun dan Summer bukan tanggung jawab Leander'' Louise berkata dengan suara pelan.

''Ayolah, Honey. Mereka sudah sama-sama dewasa dan yang melihat mereka pasti berpikir bahwa Leander menyukai Summer'' ucap Julia lagi yang sangat ingin Summer menjadi salah satu menantunya.

''Kita menyayangi Summer, tapi aku tidak ingin Leander mengubur cita-cita hanya karena merasa bertanggung jawab terhadap Summer. Jika mereka memiliki hubungan Summer harus bisa membujuk Leander untuk menggapai impiannya'' sahut Louise yang masih bersikap keras kepala.

Tanpa mereka ketahui, Summer berada dibalik dinding dapur mereka dan mendengar semua percakapan Leander dan orang tuanya. Summer menahan isak tangisnya kemudian berusaha mengatur nafasnya, tapi air matanya tidak mau berhenti mengalir.

Ia yang akan menemui Leander akhinya mengurungkan niatnya dan kembali kerumah. Summer berhenti di depan pintu rumahnya saat mendengar suara barang pecah dan ia tahu ayahnya pulang dalam keadaan mabuk. Summer masuk dan berlari ke kamarnya tapi ditangkap oleh tangan ayahnya dan menarik tubuhnya dengan kuat hingga berhadapan dengan wajah ayahnya yang menakutkan.

Summer mencoba melepaskan diri dari cengkeraman ayahnya tapi sulit karena kekuatan ayahnya sangatlah kuat membuat lengannya terasa sakit dan Summer berteriak saat tubuhnya dilempar ke lemari kaca dibelakangnya dan membuat tubuh Summer penuh luka.

"Kau adalah anak pembawa sial, Summer, Kau membuat aku kehilangan istri yang aku cintai karena melindungimuuuu'' teriak Ayah summer kemudian menarik rambut Summer dan mendorong Summer lagi hingga ia pingsan tak sadarkan diri dengan tubuh penuh luka akibat terkena pecahan kaca dari lemari.

Leander yang mendengar suara tembakan dari rumah Summer melompati jendela kamarnya dan berlari kencang. Ia merasakan panik yang sangat luar biasa dan menerobos masuk ke dalam rumah Summer. Leander dibuat shock ketika melihat ayah Summer jatuh terkapar dilantai dengan tembakan dibagian perutnya. Dan Summer pingsan dengan banyak luka ditubuhnya.

Leander menghampiri Summer dan memeriksa nadi wanita itu dengan memanggil nama Summer berulang kali, Leander bersyukur Summer tidak terkena tembakan. Tapi ia melihat benda yang menyebabkan ayah Summer meninggal berada di dekat tubuh wanita itu. Leander kemudian membawa tubuh Summer dalam gendongannya dan membawa wanita itu ke rumah sakit.

Julia dan Louise tiba saat Leander berlari keluar dari rumah Summer, dan keduanya terkejut melihat keadaan Summer. Julia berteriak kemudian mengikuti Leander yang membawa tubuh Summer masuk kedalam mobil mereka.

"Dad, ayah Summer meninggal dengan luka tembakan diperutnya'' Leander berkata kemudian meninggalkan Louise untuk mengurus sisanya.

Leander merasakan tangannya gemetar saat memasukkan kunci mobil hingga menbuatnya terjatuh. Julia yang melihat kepanikan Leander mencoba mengambil kunci mobil dan menatap wajah putranya.

''Biar mommy yang menyetir mobil, kau jagalah Summer'' sahut Julia kemudian menyuruh Leander berpindah di belakang bersama Summer.

''Mom, apakah Summer akan baik-baik saja?'' Tanya Leander ketika mereka sedang berada dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat.

''Summer akan baik-baik saja, dia hanya pingsan karena mengalami benturan keras dikepalanya dan terluka karena pecahan kaca yang mengenai tubuhnya'' jawab Julia menenangkan Leander.

Leander berpikir kenapa Summer bisa berada dibawah bersama ayahnya. Biasanya wanita itu akan mengurung diri di dalam kamarnya ketika ayahnya pulang dalam keadaan mabuk.

Apa yang sedang Summer lakukan hingga berani menemui ayahnya yang sedang mabuk. Leander menatap wajah Summer yang tidak sadarkan diri dan mengingat benda mengerikan yang berada didekat tubuh wanita itu.

Mereka tiba beberapa saat kemudian dan Leander menggendong Summer masuk kedalam unit gawat darurat. Ia melihat ibunya dengan cekatan memberi informasi kepada dokter yang akan menangani Summer.

Leander menunggu didepan ruangan, dimana Summer ditangani. Wanita itu masih belum sadarkan diri karena benturan yang kuat dikepalanya. Hingga ia harus dijahit dibeberaoa tempat, Leander melihat perban menutupi kening dan juga dibelakang telinga wanita itu, saat Summer dipindahkan ke ruangan VIP sesuai permintaan ibunya.

Leander membersihkan tubuhnya dari darah Summer yang menempel dipakaian dan juga tubuhnya. Kemudian ia duduk disamping wanita itu.

Ibunya telah kembali setelah menjelaskan keadaan Summer pada petugas kepolisian yang ingin meminta keterangan dari Summer, dan Julia tidak menginginkan mereka mengganggu Summer untuk saat ini.

Summer bergerak perlahan membuat Leander menghampiri nya dan menanyakan apa yang wanita itu rasakan. Saat Summer membuka matanya Leander langsung menekan tombol yang ada disamping tempat tidurnya dan menghubungi dokter untuk memeriksa keadaan Summer.

''Summer? Apa yang kau rasakan?'' Tanya Leander dengan suara yang sangat pelan tapi wanita itu kembali memejamkan matanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!