''Nyonya ada seseorang yang mencari tuan Leander'' ucap pelayan yang menemui Summer dan Aunty Julia didapur.
"Siapa? Apakah temannya?'' Tanya Julia dan membersihkan tangannya dari adonan kue.
"Seorang wanita dan saya belum pernah melihatnya kesini nyonya'' jawab pelayan itu lagi dan membuat Summer mengangkat kepalanya dan menatap Julia.
"Baiklah aku akan menemuinya'' ucap Julia kemudian berjalan menuju ruang tamu.
Summer yang penasaran mengikuti aunty Julia menuju ruang tamu dan melihat seorang gadis dengan pakaian yang sangat mencolok dan rok mini yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.
"Hai, aku ibunya Leander" sapa Julia dengan ramah dan mengulurkan tangannya.
"Aku Senna dan ingin bertemu Leander'' jawab wanita itu dan menjabat tangan Julia.
"Apakah kau temannya? Maaf aku belum pernah melihatmu dan juga mendengar namamu" ucap Julia yang penasaran dengan wanita di depannya.
"Aku ingin meminta bantuannya" ucap wanita itu.
Summer yang mendengar perkataan wanita itu, akhirnya keluar dari persembunyiannya dan mendekati mereka.
"Bantuan apa yang kau inginkan dari tunanganku?'' Sahut Summer membuat Julia dan wanita itu terkejut.
"Ahh perkenalkan ini Summer, tunangan putraku Leander'' ucap Julia memperkenalkan Summer pada Senna.
''Maaf tanganku penuh adonan karena sedang membuat kue kesukaan Leander'' ucap Summer saat wanita itu ingin menjabat tangannya.
"Apakah Leander berada dirumah?" Tanya wanita itu lagi.
"Leander sedang-
"Summer kau meninggalkan kuemu" sahut Leander yang mendekati mereka bertiga.
"Oh my God" teriak Summer kemudian berlari menuju dapur.
"Leander ada yang mencarimu" ucap Julia ketika Leander akan berbalik mengikuti Summer.
"Aku tak mengenalnya, mom" balas Leander singkat ketika melihat wanita yang duduk didepan ibunya.
"Aku ingin meminta bantuanmu, Leander. Bisakah kita berbicara?" Sahut wanita itu ketika melihat Leander bersikap sangat dingin.
"Syukurlah kuenya tidak sampai hangus" ucap Summer yang kembali mendekati Leander setelah mencuci tangannya.
"Baiklah. Leander kalian berbicaralah, mommy dan Summer akan meninggalkan kalian berdua" ucap Julia dan mengajak Summer pergi.
"Summer. Duduklah" Leander menyuruh Summer menemaninya.
Mereka saling memandang sebentar, kemudian Summer duduk disamping Leander dan merangkul tangannya dilengan Leander seolah-olah meyakinkan wanita itu bahwa Leander miliknya.
"Ada apa?'' Tanya Leander singkat pada wanita didepannya.
"Aku melihatmu saat mengikuti kompetisi bersama saudara laki-lakiku dan kalian berdua memenangkannya, Kau juara 1 dan adikku juara 2. Beberapa hari lalu dia mengalami kecelakaan dan memintaku menemuimu. Dia ingin bertemu denganmu" ucap Senna dengan tatapan memohonnya.
Summer yang mendengar itu melepaskan tangannya dan berpindah duduk disamping wanita itu. Ia sudah salah sangka pada wanita itu dan merasa malu,
"Apakah saudaramu baik-baik saja?'' Tanya Summer dengan wajah sedihnya.
"Dia baru sadar dari komanya dan memintaku kesini. Bisakah kau membantuku, Leander?'' Ucap wanita itu dan akan memegang lengan Leander tapi dengan cepat Leander menjauh.
"Aku tidak bisa, itu sangat jauh. Katakan pada saudaramu aku akan menghubunginya lewat video call." Ucap Leander kemudian berdiri dan pergi meninggalkan mereka berdua.
"Maafkan atas sikapnya, dia memang seperti itu. Saat ini kau bisa kembali dan aku akan mencoba membujuknya'' ucap Summer yang bingung akan sikap Leander.
"Terima kasih, Summer. Kau wanita yang baik," ucap wanita itu kemudian pergi.
Kemudian Summer mengejar Leander setelah kepergian wanita itu, dan melihat Leander dengan sikap santainya menikmati kue buatannya.
"Ada apa dengan sikapmu itu Leander?'' Summer berkata dengan cukup keras dan berdiri di depan pria itu dengan kedua tangannya dipinggang.
"Kenapa dengan sikapku?'' Tanya Leander yang masih menikmati kue buatan Summer.
''Kenapa kau menolak membantu wanita itu,'' ucap Summer kemudian duduk disamping Leander dan ikut menikmati kue buatannya.
"Kau percaya dengan ucapan wanita itu?'' Tanya Leander menatap wajah Summer yang sangat dekat dengannya.
"Apakah dia berbohong untuk hal semacam itu? Dan itu mengenai adiknya, Lean." Jawab Summer dengan mulut yang penuh dengan makanan dan Leander tertawa melihat pipi Summer yang terlihat lucu.
"Apa yang kau tertawakan?'' Tanya Summer lagi.
"Ayo, ikut aku'' sahut Leander berdiri dan menarik tangan Summer, membawa wanita itu ke kamarnya.
Summer mengikuti Leander masuk ke kamar pria itu dan melihat Leander duduk di depan laptopnya. Pria itu memencet sesuatu dan menarik tangan Summer untuk duduk dikursi satunya. Kemudian terlihat wajah seorang pria yang melakukan video call dengan mereka.
"Kau sedang apa?'' Tanya Leander pada pria itu dan pria itu tidak menjawab pertanyaan Leander dan hanya fokus melihat Summer.
"Kau membawa pacarmu dirumahmu, Leander? Wow, kau benar-benar diluar dugaan'' jawab pria itu.
"Apa kau baik-baik saja" tanya Leander lagi tanpa menjawab pertanyaan pria itu.
"Tentu saja aku baik-baik saja'' ucap pria itu yang masih fokus memandang Summer.
''Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa lagi'' ucap Leander kemudian mematikan sambungan telepon mereka tiba-tiba.
"Kenapa kau mematikannya? Dan siapa pria itu?'' tanya Summer yang tidak mengerti maksud Leander.
"Pria itu adalah adik dari wanita tadi, dan kau bisa liat sendiri kalau adiknya dalam keadaan baik-baik saja'' jawab Leander membuat Summer terkejut dan menutup mulutnya.
"Oh my God, dia membohongi kita?" Teriak Summer yang membuat Leander geleng-geleng kepala dengan sikap Summer.
''Sial, aku bahkan hampir menangis mendengar ceritanya dan hampir saja memukulmu'' ucap Summer kemudian berdiri dan mengepalkan tangannya.
"Kau ingin memukulku?'' Sahut Leander yang terlihat kesal dengan perkataan Summer.
"Aku tidak suka akan sikapmu tadi'' gumam Summer dan tersenyum ke arah Leander.
Senyum diwajah Summer lenyap saat mengingat bagaimana wanita itu berhasil menipunya dan hampir menggoda Leander dengan pakaiannya yang seksi itu.
"Terlalu banyak wanita yang menyukaimu, dan wanita tadi dengan berani datang kesini dengan pakaian tidak sopan. Aku harus memberi dia pelajaran'' ucap Summer dengan marah.
"Bukankah kau sudah mengatakan dengan terang-terangan padanya bahwa kau adalah tunanganku." Jawab Leander yang membuat pipi Summer merona karena malu.
''Itu karena awalnya aku merasa dia ingin menggodamu, tapi ternyata benar dugaanku'' ucap Summer kesal.
''Pulanglah, sebentar lagi ayahmu kembali'' ucap Leander menatap wajah Summer dari samping dan menyingkirkan rambut yang terjatuh dipipinya.
''Hmm. Bisakah kita menikah, Leander? Aku ingin tinggal dirumah ini'' ucap Summer pelan dan memandang wajah Leander.
Mereka saling menatap lama dan tangan Leander yang masih memegang rambut Summer bergerak perlahan kebelakang kepala Summer. Tatapan Leander turun kebawah bibir Summer yang masih menyisakan butiran gula dari makanan yang ia makan tadi.
Summer merasa jantungnya berdetak cepat saat merasakan tangan Leander yang memegang kepalanya dan menelan ludahnya perlahan. Saat bibir Leander akan mencium bibirnya ia memejamkan matanya.
"Jika kau menciumku, kau harus menikahiku'' ucap Summer menutup bibirnya dengan tangan saat bibir Leander berada sangat dekat dengan bibirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Sleepyhead
Manis sekali
2024-09-16
1