Begitu motor Leander berhenti didepan rumahnya, Summer turun dan berlari masuk kedalam rumah menuju dapur dimana Julia sedang membuat pancake.
"Auntyyyy....." Teriak Summer begitu melihat Julia dan memeluk tubuh ibu Leander dari samping.
"Hai, Sweetheart Apa kau pulang bersama Leander?" Tanya Julia senang dipeluk oleh Summer.
"Yes. Aunty, bukankah kau berjanji akan menungguku untuk membuat pancake?" Tanya Summer dengan wajah cemberut.
"Kau pasti lelah sejak pagi dikampus, dan Aunty tahu bagaimana rasanya kuliah kedokteran. Kau butuh konsentrasi dan fokus" jawab Julia melanjutkan membuat pancake.
Kemudian Summer yang senang dengan kegiatan satu ini ikut membantu setelah mencuci tangan dan memakai apron ditubuhnya. Kedua wanita itu terlihat seperti ibu dan anak perempuan yang sedang bersama-sama menghabiskan waktu mereka didapur.
Leander yang akan masuk untuk minum terhenti didepan pintu dapur dan tersenyum melihat pemandangan sang mommy dan juga Summer. Wanita itu selalu bisa membuat suasana disekitarnya bahagia.
"Leander, kenapa kau diam disitu? Apa kau mencari sesuatu? Tanya Julia ketika melihat putranya.
"Aku ingin mengambil minum" ucap Leander dingin dan dengan cepat mengambil botol minum di lemari pendinginan dan membawanya ke kamar.
"Sabarlah. Aku akan membawakan kue kesukaanmu, Leander" teriak Summer membuat Julia tersenyum.
"Kenapa kau begitu menyukai Leander yang sangat dingin itu daripada Landon?" Tanya Julia saat melihat Summer penuh semangat membuat kue kesukaan Leander.
"Karena hanya aku satu-satunya yang akan mencintai Leander, dan Landon pria badboy dan suka berganti-ganti pacar. Aku lebih suka Leander, Aunty" jawab Summer dengan wajah merona.
"Aunty tidak akan mencampuri urusan kalian, yang pasti Aunty hanya bisa memberimu semangat dan jangan menyerah menghadapi Leander. Dia terlihat dingin dan cuek, tapi Aunty bisa melihat dia perhatian padamu meski itu tidak terlihat jelas" ucap Julia menggenggam kedua tangan Summer dan mereka berdua tertawa bersama.
Beberapa menit kemudian pancake buatan mereka berdua akhirnya selesai, dengan tampilan dan warna yang menggugah selera.
"Mmmmm..., baunya sangat enak, aunty. Leander pasti akan dengan cepat menghabiskan ini" ucap Summer, kemudian memindahkan beberapa pancake di piring kecil.
"Ini teh untuk Leander dan juga dirimu, bawalah ke kamarnya. Terima kasih sudah membantu Aunty, sweetheart" ucap Julia kemudian memberikan 2 gelas teh pada Summer.
Summer mengetuk beberapa kali sebelum membuka pintu kamar Leander. Ia melihat Leander tertidur di kursi yang ada dikamar pria itu dengan buku ditangannya. Dengan pelan Summer meletakkan pancake dan teh yang dibawanya ke meja didepan Leander.
Ia menatap wajah tampan Leander yang tertidur dengan memakai kacamatanya dan Leander benar-benar terlihat sangat tampan, membuat Summer tidak pernah bosan menatap wajahnya.
Bunyi ponsel milik Summer yang membuat Leander akhirnya terbangun dan Summer yang terkejut tiba-tiba menegakkan tubuhnya hingga membuat ia oleng dan akan terjatuh jika tidak ditahan oleh tangan Leander.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Leander yang masih memeluk pinggang Summer dan memegang tangannya.
"Aku.. Aku membawakan pancake dan juga teh untukmu. Maaf jika bunyi ponselku membangunkan dirimu yang sedang tidur," jawab Summer kemudian melepaskan dirinya dari pelukan Leander.
"Terima kasih, Summer. Kau pasti lelah. Kau tidak perlu membuatkan aku apapun. Fokuslah pada kuliahmu, aku melihatmu hari ini berlari kesana kemari saat praktek" gumam Leander yang membuat Summer terdiam.
Summer tidak mengira jika Leander memperhatikannya, apalagi jurusan mereka berbeda dan gedung tempat mereka belajar sangat jauh.
''Apakah kau diam-diam memperhatikanku, Lean?'' Tanya Summer memperhatikan Leander yang sedang menikmati pancake buatannya sambil membaca bukunya kembali.
''Hanya kebetulan lewat.'' Jawab Leander dingin.
''Bisakah kau sekali saja menyenangkan hatiku dengan menjawab iya?'' Gumam Summer dengan bibir cemberut.
''Pulanglah, sebentar lagi ayahmu kembali'' ucap Leander melihat jam ditangannya.
Kemudian bunyi suara mobil dari jauh terdengar membuat Summer dengan cepat melewati tangga yang terdapat di samping jendela kamar Leander dan berlari menuju belakang rumahnya. Ia melupakan buku dan tasnya yang tertinggal dikamar Leander.
Leander melihat Summer hingga wanita itu berada dikamarnya tepat waktu dengan membuka tirai jendela kamar yang dapat dilihat dari kamarnya. Summer terlihat mengatur nafasnya dan melambaikan tangannya ke arah Leander.
Ayah angkat Summer adalah kepala polisi yang terkenal arogan dan memiliki watak yang keras. Ia melarang siapapun datang kerumahnya. Summer sendiri dilarang kemanapun kecuali ke kampus untuk belajar.
Dulu bahkan Summer dilarang datang kerumah Leander dan berteman dengan mereka, apalagi melihat sikap Landon yang sering mendapat masalah membuat Ayah Summer melarang anaknya berdekatan dengan Landon.
Hingga saat Summer jatuh sakit dan hampir membuat dirinya kehilangan nyawa. Saat itu Summer hanya seorang diri dirumah tanpa ditemani siapapun, membuat Mommy Julia dengan berani membawa Summer ke rumah sakit dan memarahi ayahnya. Yang akhirnya membuat pria itu sedikit melunak.
Leanderlah yang menemukan Summer pertama kali. Setiap hari diam-diam ia selalu memperhatikan Summer dan menjadi tahu aktifitas yang sering wanita itu lakukan. Dan hari itu Summer tidak membuka tirai jendelanya hingga empat hari berturut-turut, membuat Leander merasa cemas dan memberanikan diri melaporkannya pada Mommy Julia.
Mommy memaksa mendobrak pintu rumah Summer dan menemukan wanita itu pingsan dan dehidrasi. Kemudian membawa Summer ke rumah sakit dan merawat Summer hingga sembuh. Itulah yang membuat Summer ingin menjadi dokter seperti Mommy Julia dan berjanji akan menjadi relawan sukarela dirumah sakit milik keluarganya.
Leander sering merasa khawatir jika Summer berada dirumah hanya berdua bersama ayahnya. Pelayan rumah mereka hanya bekerja hingga siang hari dan akan kembali keesokan harinya. Leander memberikan gelang buatannya dengan bandul kecil sebagai alarm yang terhubung diponsel Leander. Jika sewaktu-waktu Summer membutuhkannya, Leander bisa dengan cepat mengetahuinya.
Leander juga meletakkan pelacak kecil dikalung Summer, pemberiannya saat pulang dari kompetisi. Dan ia senang Summer memakainya. Bunyi ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Ia membuka pintu dan melihat sang mommy didepan pintu kamarnya.
''Dimana Summer? Mommy tidak mendengar suaranya lagi.'' Tanya Julia menengok kedalam kamar putranya.
''Summer sudah pulang kerumahnya, mom'' jawab Leander
''Apakah dia meninggalkan tasnya lagi?'' Tanya Julia lagi ketika melihat tas Summer yang merupakan hadiah pemberian darinya saat ia ulang tahun.
''Hmm... Aku akan membawanya besok dan memberikannya dikampus, mam'' jawab Leander kemudian masuk kedalam kamarnya.
''Baiklah, mommy akan keluar makan malam dengan daddymu untuk bertemu temannya. Kau tidak apa-apa makan malam sendirian bukan?'' ucap Julia yang setelah menikah selalu mengikuti kemana Louise pergi.
''Tenanglah, mom. Nikmatilah waktumu bersama daddy'' ucap Leander tersenyum.
''Mommy mencoba menghubungi Landon agar pulang dan makan malam bersamamu, tapi anak nakal itu mematikan ponselnya'' sahut Julia kesal dengan kelakuan anaknya yang satu, kembaran Leander.
''Biar aku yang menghubungi Landon, mam'' ucap Leander kemudian berdiri dan menghampiri Julia.
''Bersiap-siaplah, daddy sebentar lagi akan pulang'' lanjut Leander mencium pipi mommynya.
Setelah kepergian mommy, Leander membaca pesan dari yang baru saja masuk di ponselnya.
To. Leander...
"Bisakah kau mengantar tasku malam nanti? Aku membutuhkannya karena ada tugas yang harus aku kumpulkan besok"
From. Summer...
Leander menatap jendela kamar Summer dan melihat wanita itu tersenyum dengan wajah memohon.
To. Summer
Oke...
From. Leander
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments