episode 6

Hari berikutnya bona dan javier kembali ke rumah nyonya lu, harusnya mereka langsung ingin tinggal di apartemen namun nyonya lu meminta mereka tinggal di rumah lebih dulu atau melakukan perjalanan untuk bulan madu.

"javier, aku harus ke toko," ucap bona ragu karena sudah pasti javier akan memaki dirinya.

Javier langsung menoleh sambil mengangkat satu alisnya, "wahh kau menikah dengan ku tapi kau masih memikirkan cara mencari uang,"

"javier, kita hanya menikah 100 hari. Jika aku berleha leha aku akan jadi anjing penarik kereta,"

"terserah!" javier langsung turun dari mobil meninggalkan bona yang kesal. Ia juga bingung dengan perasaannya, ia sungguh malas bersama bona namun ia juga tenang saat melihat wajah bona.

Bona turun untuk menyusul javier, namun baru berjalan sampai depan pintu ia sudah mendengar teriakan dari javier.

"kenapa dia berteriak?" gumam bona.

Bona langsung masuk ke dalam, ia melihat javier yang sedang memunguti pecahan guci yang baru saja ia tendang.

"javier ada apa? Kau terluka?" bona langsung menarik tangan javier saat melihat darah keluar dari salah satu jari suaminya.

"kau harus hati hati," bona meniup luka itu dengan mata berkaca-kaca, javier sampai heran karena dirinya yang terluka bukan bona.

"kau mau menangis?"

"kau harus hati hati, jika kau terlalu kasar kau bisa saja makin menyakiti dirimu sendiri. Ayo ku obati," bona menarik Javier untuk duduk di ruang keluarga.

"jangan menyukaiku lagi," ucap javier tiba tiba, namun bona tak merespon. Ia diam saja membalut luka di tangan javier.

"sudah, terimakasih," javier langsung berdiri dan naik ke lantai dua.

Bona masih diam melihat bekas darah di kapas yang ia gunakan untuk membersihkan luka di jari javier.

Tidak bisakah kita pura pura bahagia walaupun tak ada orang lain? Tidak bisakah kita kembali saling mencintai walaupun hanya 100 hari? Masih ada 99 hari lagi. Apa yakin akan di lewati dengan keadaan begini?

...****************...

- hari ke 8

Seminggu berlalu, bona sudah mulai aktif kembali di toko. Bahkan beberapa kali ia beralasan menginap di toko karena ramai, yang padahal ia hanya ingin menahan perasaannya agar tak menganggu javier.

"Sonya, aku kebelakang dulu,"

"baik nona,"

Tak berselang lama, jennifer mendatangi toko milik bona dengan mobil Porsche edisi terbatas. Ia bahkan menggunakan tas dan aksesoris bermerk dengan sengaja untuk mengejek bona.

"selamat datang," sapa sonya saat melihat jennifer tengah melihat toko bona yang terkesan mewah.

"banyak uang juga dia, lantai pun pakai marmer mahal," gumam Jennifer.

"nona kau ingin bunga seperti apa?" tanya sonya sambil membawa buku katalog.

"aku ingin bunga yang mewah, mawar biru atau silver. Aku mau, tapi bisakah jadi sekarang? Aku bayar waktumu," sombong jennifer saat mengetahui gelagat sonya yang ingin menolaknya.

"aku akan tanya dulu pada nona bona,"

"panggilkan sekalian, dia iparku,"

"baik nona tunggu sebentar,"

Sambil menunggu, Jennifer berkeliling untuk melihat lihat buket bunga yang sudah jadi. Ia cukup kagum dengan hasil tangan bona, ia tak mau meremehkan karena ia tau dirinya tak bisa.

"jennifer?"

"bona, aku sudah pesan pada stafmu apa bisa sekarang? Aku akan menunggu,"

"bisa saja, tapi hanya ada mawar biru,"

"iya tak apa,"

Jeniffer duduk di bangku dekat jendela, ia langsung menaruh tas dan kunci mobilnya di atas meja. Juga kakinya yang ia keluarkan dari sisi meja untuk memperlihatkan sepatu ysl yang baru ia beli.

Bona datang membawa secangkir teh yang baru saja ia seduh, "maaf tak punya minuman lain karena lebih suka beli,"

"tak apa, ah ya duduklah banyak yang ingin aku bicarakan. Kita belum sempat mengobrol karena lusy datang mengganggu,"

Bona tersenyum, "ya maaf belum sempat menyapa,"

"langsung saja, javier bekerja di bagian pemasaran, dia ketuanya. Dia juga terkenal karena dia orang penting, kurasa kau tau maksud ku,"

"jelaskan saja," perintah bona, walaupun ia sudah tau arahnya kemana, namun ia tak mau menebak nebak.

"kakakku itu tidak boleh dapat rumor jelek, apalagi tau kalau dia sudah menikah. Jadi aku mohon jangan menampilkan dirimu di media,"

Bona mendengus, sudah susah hidupnya karena cintanya di kontrak. Sekarang pula statusnya tidak boleh di jelaskan pada orang lain, "memangnya kenapa jika dia punya istri?"

"kakak, dia tidak masalah punya istri. Tapi lihatlah kami, semua keluarga ku adalah orang yang kaya sejak dulu. Bahkan kami punya perusahaan raksasa, ayolah kau pasti tau. Sulit bagi kami jika orang lain tau kau istrinya. Bukan bukan, maksudnya kau kan orang yang tengah merintis bisnis ini. Aku takut banyak orang mengganggu dan menghujatmu,"

"ini demi kebaikanmu, aku tidak ingin kau di ganggu oleh wartawan," lanjut jennifer menjelaskan.

Yang mengganggu itu kau! Bukan orang lain, hais aku benci melihatnya. Batin bona sambil manggut-manggut di depan jennifer.

"apalagi jika lusy tau, dia pasti akan menghancurkan mu dengan mudah. Karena apa? Karena dia kaya raya, tanpa kak javier kau pasti sudah hancur. Tapi karena kak javier, kau jadi terlindungi. Jadi jangan bebani kak javier dengan urusan tidak penting,"

"jen, apa harus sekejam ini? Kau benar benar sedang melihatku seperti sedang berada di dalam tong sampah," kesal bona.

"kakak, lihatlah mobil dan semua yang melekat padaku. Kau yakin tidak malu?" tanya Jennifer sambil menyeruput teh miliknya.

"Jeniffer aku memiliki semua ini karena kerja kerasku, bukan jadi anak manja sepertimu. Jangan samakan apapun tentang kita, aku tak malu,"

"kau tidak malu? Kakak, kau tidak tau kehidupan kami. Kenapa berbicara seberani itu?"

"Jeniffer, aku tidak pernah meremehkan dirimu, jadi jangan berlomba untuk apapun. Aku tidak malu karena semua ini usahku, mungkin aku belum bisa pakai barang mahal. Tapi aku cukup beruntung karena suamiku kaya raya dan tidak pelit, juga tidak pernah menghinaku,"

"itu karena kau istrinya lagipula kau baru saja menikah dengannya. Lihat saja kedepannya, dia pasti malu punya istri sepertimu. Apalagi jika media sudah menyorot, jangan jadi beban di keluargaku!"

"nona ini pesananmu,"

Jenifer mengambil uang cash dari tasnya dengan jumlah banyak, ia langsung mencampakkannya di meja. Ia mengambil bunga itu dan berlalu pergi dengan wajah mengejek. Bahkan saat di luar ia dengan sengaja berbuat berisik dengan mobilnya.

Brumm... brumm....

Bona menatapnya dengan kesal, "sonya kau dengar semuanya?"

"maafkan aku nona,"

"tak masalah, yang penting kau tidak membocorkan apapun,"

"baik nona,"

✉️ javier: kau ingat punya suami atau tidak? Atau kau ingin cepat cepat bercerai denganku agar bisa menikahi uang uang itu?

"ck!"

...💋TBC💋...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!