episode 4

Bona tengah duduk di ruangan foto, ia gugup. Beberapa kali ia meremas gaun pengantinnya saking takutnya. Bona, ini awal dari mimpi burukmu!

"bona,"

"ibu, apa di luar ramai?" tanya bona saat melihat ibunya masuk ke dalam ruangannya.

"tidak juga, ibu tak mengundang keluarga besar kita. Takut merepotkan keluarga javier,"

"apa Carolina datang kemari?"

"ya aku tadi melihatnya, bona kenapa kau gugup sekali? Wajahmu mirip pantat kera, kau mau kipas?"

"ibu," bona mencengkram baju ibunya karena kesal di ejek.

"sudah, sebentar lagi kau harus keluar, jangan membuat malu mengerti?"

"iya ibu,"

Bona di bantu beberapa staf untuk duduk dan menata gaunnya, ia berdiri membawa bunga di tangannya. Ia merasa bunganya akan segera layu karena ia terus meremas tangkainya.

Bona, ingat jangan sampai jatuh dan membuat javier memenggal kepalamu.

"ekhm, aku mau minum," pinta bona pada beberapa staf.

"nona jangan terlalu gugup tak banyak orang disini, jangan pikirkan hal lain. Pikirkan saja ketampanan suamimu," kekeh salah satu staf saat melihat wajah merah bona.

Dalam hitungan ketiga, pintu di depan bona terbuka lebar memperlihatkan para tamu yang hadir, juga javier yang berdiri di ujung altar tengah menunggunya dengan senyum bahagia.

Yang awalnya takut dan ragu, akhirnya bona melangkahkan kakinya dengan percaya diri untuk menghampiri javier.

Dengan menggandeng tangan ayahnya, bona terus tersenyum kepada para tamu yang ikut terharu dengan pernikahannya. Tak lupa ia menoleh ke arah carolina dengan senyum lebar.

"selamat menempuh hidup baru," teriak Carolina sambil menangis terharu melihat betapa cantiknya bona.

Serlah penyerahan mempelai wanita dan mengucapkan sumpah, tiba saatnya bona dan javier akan berciuman. Namun javier terlihat gugup dan kaku saat mulai memegang leher bona.

"javier bayangkan saja kita di tempat tertutup, ibu bisa memenggal kepala kita jika fotonya jelek," bisik bona.

Javier menutup matanya, ia mulai menyesap bibir pink bona. Nyonya lu sampai melotot karena javier masih terlihat kaku.

"lihat anakmu, aku sudah bilang jangan sampai jelek!"

"pasti grogi karena di depan banyak orang," tenang tuan fang.

"ishh, aku kesal karena anak itu kaku. Lihat bona dia jadi tertekan karena dirinya,"

"sudahlah ma,"

"lebih hebat aku dulu," kesal nyonya lu.

"memangnya ada berapa orang sepertimu? Hanya ada satu," rayu tuan fang

Nyonya lu tersenyum mendengar pujian suaminya, namun ia juga tetap kesal karena suaminya sering sibuk keluar kota daripada duduk manis di sebelahnya.

Setelah berciuman dan berfoto, kini saatnya bona melempar bunga. Namun baru bersiap, pintu di ujung ruangan terbuka, masuklah dua wanita dengan pakaian minim seperti pelacur yang datang tak di undang.

"HEY!!!" teriak salah satu wanita berambut panjang yang di ketahui namanya lusy.

Javier langsung menarik bona ke dekapannya, "ayah!"

"lusy! Kau tidak di undang kenapa repot kemari?" sentak nyonya lu sambil melipat kedua tangannya.

"calon ibu, kau jahat sekali," rengek lusy.

Harusnya lusy dan javier menikah satu tahun yang lalu saat javier masih berpacaran dengan bona. Namun pernikahan itu di batalkan karena nyonya lu lebih menyukai bona, dan lagi pernikahan itu hanya untuk formalitas perusahaan.

"security!!!"

"ibu! Aku datang kemari untuk memberi selamat pada kakak,"

"aku tak perlu dapat selamat dari siapapun, jangan mengangguku, keluarlah sebelum kau di seret dengan kasar," ketus javier, ia masih memeluk bona agar tak berbalik melihat wajah siapa yang tengah merusak acaranya.

"jav, siapa?" bisik bona.

"jangan menoleh, aku takut dia menganggumu jika tau rupamu,"

Bona menyenderkan kepalanya pada dada javier, ia menurut saja karena tak ada yang lebih berharga daripada berpelukan dengan javier.

"pak seret saja dia keluar, jika dia berontak pukul saja. Aku akan bertanggungjawab jika kau masuk penjara," perintah javier tanpa melihat lusy.

"kakak, kau tega sekali. Bukannya minggu lalu kita baru bertemu? Kau seperti tidak pernah tidur denganku saja!"

"javier!!"

"ayah, jangan dengarkan wanita gila ini. Dia pasti menderita sampai menggila, jika aku pernah tidur sudah pasti itu dengan istriku tidak dengan siapapun. Entah belum menikah atau setelah menikah, hanya istriku yang berhak merasakan tubuhku," jelas javier membuat hati bona makin berbunga bunga.

"kakak, kau bersikap begini karena ada keluarga dan istrimu? Kau biasanya bersikap liar seperti rubah kenapa sekarang seperti kucing!" kesal lusy makin jadi.

"ruby, kau lihat sendiri kan saat kakak pergi ke rumahku? Seingatku itu ada dirimu," tanya lusy pada gadis di sampingnya.

"iya minggu lalu setelah kita pulang dari mall," jawab ruby percaya diri.

"Pencemaran nama baik dilakukan oleh siapa saja yang ketika berbicara dengan pihak ketiga, menuduh pihak yang dirugikan (atau mencurigainya) berperilaku bertentangan dengan kehormatannya atau dengan cara lain menghinanya (pasal 173 § 1). Pelaku dapat dipidana dengan sanksi berupa uang atau penjara selama-lamanya 180 hari,"

"jaga bicaramu jika tidak ingin menyesal, bahkan gaun istriku lebih mahal daripada mulut busukmu," lanjut javier.

"lusy! Aku tau kau sakit hati karena pernikahan kalian di batalkan. Tapi perlu di ingat jika javier tidak pernah melirikmu dan lagi, tanyakan pada keluarga bodohmu kenapa pernikahan itu di batalkan!" murka nyonya lu.

"kakak!" rengek lusy, ia masih berharap javier akan mengasihaninya.

Lusy berlari ke arah javier sambil menangis, namun belum sampai di depan javier. Tuan fang dan tuan rui sudah menarik lengan lusy, mereka berdua segera menyeret lusy dan ruby keluar dari ruangan.

"javier apa dia mantan tunanganmu?" tanya bona pelan.

"tidak, tidak pernah ada pertunangan dengannya. Lagipula satu tahun yang lalu kita masih bersama," jelas javier menenangkan.

"ibu, sudahi saja pernikahan ini. Istriku pusing, gaun ini terlalu berat aku takut dia sakit," ucap javier pada ibunya.

"ya ya cepat aku tidak ingin ada apa apa, bona segera mandi dengan air hangat dan istirahat. Tak perlu pikirkan hal lain,"

"ibu, nyonya, tuan (saudara/i ibu dan ayah javier) dan juga tentu saja orang tuaku. Terimakasih sudah datang dan ikut merayakan kebahagiaan ku di hari ini, maaf jika acara ini tak memuaskan kalian. Aku sungguh minta maaf," bona menunduk memberi hormat, javier sampai kagum karena bona selalu rendah hati padahal pasangannya seseorang yang sangat di hormati.

Setelah melepas gaun, javier langsung membawa bona masuk kedalam kamar di gedung tempat ia menikah.

"kenapa? Padahal aku masih kuat sampai nanti," protes bona.

"aku lelah, tak punya tenaga untuk berbasa basi," javier duduk di sofa, ia melepas dasinya dan membuka semua kancing kemejanya.

"mau mandi bersama?" tawar javier.

Saat akan mengangguk, di pikiran bona tiba tiba terlintas tentang pernikahan kontrak yang baru saja ia laksanakan, "jangan berperilaku seolah olah kita memang pasangan bahagia tanpa kontrak!"

Bona masuk kedalam kamar mandi dengan kesal, tak lupa seperti biasa jika ia marah selalu membanting pintu.

"dia yang ingat sendiri, dia juga yang kesal, ini alasannya kenapa aku malas berhubungan dengan wanita," gumam javier sambil mengacak-acak rambutnya.

...💋TBC💋...

Jangan lupa like & vote💋

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!