Keluarga baru

💌 RETALIATION 💌

 

🍂

🍂

🍀 HAPPY READING 🍀

Loyisa disambut hangat oleh pasangan suami istri yang menjadi koki di kapel St Paul. Mereka sampai menyiapkan makan malam enak untuk menyambut kedatangannya,membuat Loyisa terharu. Mereka bahkan menganggap Loyisa seperti anak sendiri. setelah makan malam Hana menghantarkan Loyisa untuk beristirahat kedalam kamar.

" Kamu boleh istirahat nak! " ucap Hana merapikan tempat tidur yang ingin digunakan Loyisa.

" Biar saya saja bu. " kata Loyisa dengan nada terendahnya, Ia membantu ibu Hana membersihkan sebagian kamar . Karena kamar ini sudah lama tidak digunakan.

" Tidak nak, lebih baik kamu duduk saja. " ucap Hana mengelus pundak Loyisa dengan lembut.

Loyisa mengedarkan pandangannya, melihat kamar yang tertata rapi. Pandangannya tertuju pada bingkai foto yang ada diatas meja, foto itu nampak seorang lelaki menggunakan seragam sekolah.

" Siapa ini ibu? " Tanya Loyisa mengambil bingkai foto, Hana membalikkan tubuhnya dan tersenyum mendekati Loyisa.

" Dia anak ibu, dia anak tunggal kami nak. Adiknya meninggal ketika berusia 4 tahun. Sampai sekarang kami tidak bisa memberikan Ethan adik lagi.Sekarang dia berada di New York, Ethan melanjutkan sekolahnya dengan mendapatkan beasiswa disana." ucap Hana.

" Namanya Ethan ibu? " tanya Loyisa.

" Ya Ethan Alcander. " ucap Hana tersenyum hangat.

Loyisa kembali meletakkan bingkai foto itu keatas meja.

" Ethan anak mandiri, dia melanjutkan kuliah disana karena di desa ini tidak ada universitas yang besar seperti di New York. Beruntung Ethan anak pintar sehingga bisa mendapatkan beasiswa disana." kata Hana menceritakan anaknya dengan bangga.

Loyisa dia tak memberi komentar, dia hanya tersenyum mendengar ibu Hana menceritakan anak lelakinya.

" Tahun ini Ethan tidak bisa pulang karena menyelesaikan ujian akhir semesternya. Tapi beruntung ada kamu, kita bisa merayakan natal disini bersama kami." kata Hana memeluk Loyisa dengan penuh kehangatan seperti ibu dan anak.

" Besok kita bisa membeli kebutuhanmu Loyisa, untuk sementara kamu bisa memakai baju ibu dulu. Sepertinya ukuran baju kita gak jauh berbeda. Walau tubuh ibu terlihat lebih besar." ucap Hana mengelus rambut Loyisa.

" Tidak masalah ibu, aku sangat berterima kasih kepada kalian telah berbaik hati menerimaku." jawab Loyisa dengan nada terharu, ia membalas senyuman ibu Hana.

Loyisa sangat bersyukur dipertemukan dengan orang orang yang baik. Tiba tiba ia teringat akan orang tuanya, Ia sedikit terisak hingga Hana menyadari jika Loyisa sedang menangis.Hana langsung memeluk Loyisa sambil mengelus tangannya kepundak Loyisa. Hana menuntun gadis remaja itu duduk dipinggir tempat tidur.

" Aku sudah mendengar ceritamu dari suster Marta dan kenapa kamu bisa sampai disini, Jadi kamu jangan khawatir masalah apapun.Anggap aku ibumu, kamu bisa melanjutkan sekolah disini. Kami juga senang karena dipertemukan denganmu. " Ujar Hana memeluk Loyisa sambil mengelus pundaknya.

Bernandus masuk kekamar dan mendapati kedua wanita itu sedang berpelukan. Ia sudah mendengar cerita dari suster marta ketika mereka menjemput Loyisa dari rumah sakit. Lelaki itu menarik napasnya dalam dalam. Ia tahu bagaimana rasa trauma anak ketika orang tuanya dibunuh didepan matanya sendiri.Mengingat anak telah kehilangan dua sosok terpenting dalam hidupnya, gadis remaja ini juga memerlukan dukungan yang tidak hanya menyeluruh tetapi juga kuat dari keluarga besarnya. Namun nasibnya begitu malang Ia malah dibuang jauh kepedesan, membuat keluarganya tidak bisa menemukannya.

" Kamu ingat nak siapa yang membuangmu ketempat ini? " Tanya Bernandus ikut duduk bersama mereka.

Loyisa menggelengkan kepalanya. Karena pada saat itu sepanjang jalan begitu gelap.

" Aku hanya mengingat tanda tato dilengannya. Kedua pria itu menggunakan tato yang sama." ucap Loyisa dengan suara terendahnya.

" Kamu sengaja dibuang ketempat ini? " Tanya Hana.

" Sepertinya begitu ibu, aku tidak tahu apa yang terjadi dengan kakakku." Loyisa kembali menangis.

" Kamu mempunyai kakak? " Hana dan Bernandus sama sama terkejut.

" Ya bu, aku mempunyai kakak yang sampai sekarang tidak tahu apakah dia masih hidup atau sudah dibunuh." Lirih loyisa menutup kedua matanya sambil menangis. Ia masih ingat akan kejadian itu.

FLASH BACK ON

Loyisa kembali kerumah ketika ia selesai melakukan tugas kelompok bersama teman temannya.

" Mom...dad..! teriak Loyisa memasuki ruang keluarga. Tidak ada sahutan, biasanya Mommy nya langsung menyambut kepulangannya.

Langkahnya terhenti ketika ia melihat keluarga beserta pembantunya semua dalam posisi diikat.

Loyisa sangat terkejut sampai menjatuhkan tasnya. Nampak seorang lelaki tersenyum menyeringai kepada Loyisa. Wajah lelaki itu nampak dingin dan kaku.

" Kamu datang sayang? " ucap lelaki itu tersenyum jahat.

" Apa yang kalian lakukan ? lepaskan orang tuaku ?! " Teriak Loyisa meninggikan suaranya, namun dalam batinnya ia sangat ketakutan dan ingin berhambur memeluk ibunya. Namun melihat keluarganya diikat dan mulutnya ditutup, membuat Loyisa mempunyai keberanian untuk menatap lelaki itu.

" Saya akan lepaskan, asalkan daddymu memberikan apa yang kami inginkan." kata lelaki itu dengan nada dingin.

" Apa yang kalian inginkan, rumah ini? ayo ambil sekarang. " hardik Loyisa menatap lelaki itu tak kalah tajam.

Loyisa melihat ayahnya menggelengkan kepalanya berulang kali, memberikan kode buat Loyisa agar tidak banyak bicara. Namun Loyisa bukannya diam ia bahkan menunjukkan sikap beraninya.

" Ayo katakan kalian menginginkan apa, perkebunan daddyku? Ambil semua lalu pergi dari sini." Ucap Loyisa dengan nada membentak.

Mendengar kata kata Loyisa, membuat pria itu bangkit lalu menamparnya. Sampai membuat Loyisa terjatuh. Ia memegang pipinya, rasa panas bekas tamparan yang menjalar dipipinya menyisakan rasa sakit yang teramat sangat, telinganya sampai berdengung dan pandangannya yang berkunang- kunang membuat Loyisa tidak sanggup untuk bangkit berdiri.

Mommy nya menangis mengatakan tidak, namun suara mommy nya tidak jelas karena mulutnya di tutup dengan plester. Lelaki itu nampak marah dan mencengkram baju Loyisa hingga membuatnya sampai berdiri. Lelaki itu mengangkat tubuh loyisa seperti kapas, lalu menghempaskan tubuh Loyisa ke sofa. AHHHHHHH Loyisa kesakitan.

" Diam disitu, Kalau kau tidak ingin di bunuh.

Jadilah menjadi anak patuh.Cukup kau menjadi penonton disini. Mengerti ! " katanya dengan seringai tajam dan nampak rahang Carlos mengeras.

Lelaki itu kembali duduk tepat di hadapan orang tua loyisa. Ia tersenyum sinis dan menatap Orlando dengan tatapan iblisnya.

" Sekarang katakan, dimana dokumen itu kau simpan? " ulang Carlos dengan nada penekanan.

" Buka mulutnya! " Perintah Carlos kepada anak buahnya. Salah seorang lelaki langsung membuka plester yang menutup mulut lelaki itu.

" Saya yakin dia akan menyerahkan dokumen itu." Gumam Carlos tersenyum licik.

" Sekarang ambil dokumen itu." Perintah Carlos mengulangi kata katanya.

" Sampai aku mati, aku tidak akan menyerahkan dokumen itu. Kau penghianat dan manusia iblis dan dokumen itu bukan hakmu. " ucap Orlando menyeringai dan tidak takut kepada Carlos. Lelaki yang tahunya hanya mengancam saja.

" Baiklah sampai dimana kamu bisa bertahan, Aku akan membuatmu menyesali setiap ucapanmu sendiri." Sinis Carlos memerintahkan anak buahnya. Tubuh Orlando nampak menegang ketika mereka menarik tubuh Eliana dengan paksa.

" Perkosa wanita itu." Perintah Carlos dengan nada dingin dan tersenyum licik.

Loyisa yang mendengar itu sangat ketakutan, dengan penuh keberanian ia langsung bangkit dan mengambil keramik koleksi mommy nya, tanpa basa basi ia memukul salah seorang lelaki yang sudah siap membuka celananya.

" Mati kau! " Teriak Loyisa berhasil menghantam kepala anak buah Carlos hingga membuatnya pingsan.

Dengan cepat anak buahnya yang lain langsung menarik paksa tubuh Loyisa dan memukulnya berulang kali sampai ia pingsan. Kendrick berusaha memberontak ketika adik kesayangannya diperlakukan dengan kasar. Carlos langsung menodongkan pistolnya ketika melihat Kendrick berusaha melepaskan ikatan tangannya.

" Jika kau berani bertindak, kalian semua akan akan mati di tanganku." kata Carlos tidak main main dengan ucapannya.

Carlos langsung menghujani pelurunya dan menghabisi semua pembantu rumah tangga yang ada dirumah Orlando. Membuat Eliana menangis ketakutan. Darah dimana mana, tubuh Eliana sudah tidak sadarkan diri karena Ia tidak sanggup melihat pembunuhan itu.

" Sekarang dimana Dokumen itu? " Ulang Carlos kembali, ia tidak putus asa untuk mencari dokumen penting itu.

🍂

🍂

BERSAMBUNG

.

.

.

💌BERIKAN LIKE DAN KOMENTARMU💌

💌 BERIKAN VOTEMU 💌

💌 BERIKAN BINTANGMU 💌

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

Dokumen apa ya yg dicari segitu pentingnya smpe membunuh

2021-09-07

0

benci da

2021-04-16

0

Sedih ngeri jahat apalagi ya

2021-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 Ketakutan Loyisa
2 Mengalami hipotermia
3 Keluarga baru
4 Pembunuhan
5 Pertemuan tidak diduga
6 Ethan ???
7 Merasa canggung
8 Ice Skating
9 Mimpi Buruk
10 Goresan hati Loyisa
11 Pembunuh berdarah dingin
12 Loyisa kembali
13 Hari buruk Loyisa
14 Kewaspadaan
15 Tidak adakah cinta?
16 Loyisa sakit.
17 Tidak akan membiarkan
18 Kenangan masa kecil.
19 Kamar rahasia Loyisa.
20 Awal mula Pembalasan.
21 Serangan-serangan Loyisa
22 Menyiapkan makan malam
23 Tidak bisa menjelaskan.
24 Si hantu Casper Semaunya.
25 Menahan segala Amarah
26 Kenapa hati ini sakit.
27 Ini pertama kali untukku.
28 Aku mencintaimu, Loyisa....
29 Perasaan ini begitu bahagia.
30 Menikmati momen bahagia.
31 Makan malam bersama.
32 Membuatmu mencintaiku.
33 Pertemuan tidak di duga.
34 Tubuh Loyisa Menegang.
35 Memancing memorinya kembali.
36 Aku hidup dikandang mafia.
37 Mengurung diri di kamar
38 Memantapkan hati.
39 Menghindari ciuman.
40 Melanjutkan yang tertunda.
41 Valentine day.
42 Apa yang kau lakukan?
43 Dia adalah kekasihku
44 Matamu sedang berbohong.
45 Perasaan haru dan lega.
46 Menahan amarah.
47 Awal Pembalasan.
48 Saling melepas rindu.
49 Melepas rindu part 2
50 Markas rahasia.
51 Kita membutuhkan sniper handal
52 Kau hanya ikut aku.
53 Kau tidak perlu takut.
54 Ketakutan Kendrick.
55 Kita Akan Hidup Bahagia.
56 Tubuhnya Seperti Lumpuh.
57 Pertarungan pun pecah.
58 Di ruang bawah tanah.
59 Inikah keajaiban Tuhan?
60 Belajar untuk mengikhlaskan.
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Ketakutan Loyisa
2
Mengalami hipotermia
3
Keluarga baru
4
Pembunuhan
5
Pertemuan tidak diduga
6
Ethan ???
7
Merasa canggung
8
Ice Skating
9
Mimpi Buruk
10
Goresan hati Loyisa
11
Pembunuh berdarah dingin
12
Loyisa kembali
13
Hari buruk Loyisa
14
Kewaspadaan
15
Tidak adakah cinta?
16
Loyisa sakit.
17
Tidak akan membiarkan
18
Kenangan masa kecil.
19
Kamar rahasia Loyisa.
20
Awal mula Pembalasan.
21
Serangan-serangan Loyisa
22
Menyiapkan makan malam
23
Tidak bisa menjelaskan.
24
Si hantu Casper Semaunya.
25
Menahan segala Amarah
26
Kenapa hati ini sakit.
27
Ini pertama kali untukku.
28
Aku mencintaimu, Loyisa....
29
Perasaan ini begitu bahagia.
30
Menikmati momen bahagia.
31
Makan malam bersama.
32
Membuatmu mencintaiku.
33
Pertemuan tidak di duga.
34
Tubuh Loyisa Menegang.
35
Memancing memorinya kembali.
36
Aku hidup dikandang mafia.
37
Mengurung diri di kamar
38
Memantapkan hati.
39
Menghindari ciuman.
40
Melanjutkan yang tertunda.
41
Valentine day.
42
Apa yang kau lakukan?
43
Dia adalah kekasihku
44
Matamu sedang berbohong.
45
Perasaan haru dan lega.
46
Menahan amarah.
47
Awal Pembalasan.
48
Saling melepas rindu.
49
Melepas rindu part 2
50
Markas rahasia.
51
Kita membutuhkan sniper handal
52
Kau hanya ikut aku.
53
Kau tidak perlu takut.
54
Ketakutan Kendrick.
55
Kita Akan Hidup Bahagia.
56
Tubuhnya Seperti Lumpuh.
57
Pertarungan pun pecah.
58
Di ruang bawah tanah.
59
Inikah keajaiban Tuhan?
60
Belajar untuk mengikhlaskan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!