Mengalami hipotermia

💌 RETALIATION 💌

 

🍂

🍂

🍀 HAPPY READING 🍀

" Bagaimana keadaannya dokter ? " tanya salah satu biarawati kepada dokter yang melakukan pemeriksaan.

" Pasien mengalami hipotermia." jawab dokter.

" Apa berdampak buruk dokter jika ia mengalami hipotermia, apakah ia bisa selamat? " tanyanya kembali.

" Sejauh ini saya lihat fisiknya kuat, kita tunggu sampai dia sadar. Biasanya dampak yang dirasakan pasien dia akan merasakan menggigil. Namun jika tidak, itu lebih bagus. Disamping itu Napasnya akan pendek, denyut nadinya cepat, Kita akan perhatikan terus jangan sampai pasien mengalami kejang. Dampak buruknya adalah dia akan bingung dan sampai kehilangan ingatan.Tapi kita akan awasi terus kondisi pasien, panggil saya jika dia sudah sadar. " ucap Dokter menjelaskan.

" Bagaimana dengan lukanya? " tanya mereka kembali.

" Luka lumayan parah,kami akan tangani sebaik mungkin." jelas dokter.

" Terima kasih Dokter. " ucap mereka serempak.

Dua orang biarawati sedang melakukan perjalanan menuju kapel St Paul untuk melakukan doa bersama disana, ditengah jalan sebelum sampai ke kapel mereka menemukan seorang remaja tidak sadarkan diri dalam keadaan terluka. Mereka menduga jika gadis remaja itu adalah seorang mayat yang dibuang dipinggir jalan. Namun ternyata setelah diperiksa gadis itu masih hidup. Kedua Biarawati itu, tidak menduga jika gadis remaja ini masih hidup, mengingat badai salju menggoncang wilayah ini tadi pagi begitu parah.

Mereka duduk menunggu gadis remaja itu sampai sadarkan diri.

" Apa yang terjadi pada gadis ini? saya tidak pernah melihatnya disini, selama kita bertugas membiara 6 tahun ditempat ini, apakah ia korban penculikan dan sengaja dibuang disini? " kata salah satu biarawati menduga duga.

" Seperti begitu, dia memang sengaja dibuang ke desa ini. Karena desa ini paling jauh dari perkotaan." ucap Biarawati membenarkan perkataan temannya.

" Bersyukur kita bisa menyelamatkannya. saya akan hubungi ibu Hanna untuk merawatnya. " ucapnya melangkah keluar untuk menghubungi kepala koki yang bertugas mengurus makanan di kapel St paul.

Melihat pergerakan Loyisa yang berbaring lemah membuat dua biarawati langsung terjengkit bangkit dari duduknya.

Loyisa mengerjapkan matanya, ia masih menyesuaikan pandangannya. Melihat ruangan rumah sakit yang didonasi warna putih, Bau obat obatan tercium langsung ke indera penciumannya. Loyisa memandangi sekelilingnya. Ia mengernyitkan keningnya.

" Kamu sudah sadar? " tanya salah satu biarawati, dia memberi kode kepada temannya agar memanggilkan dokter.

Loyisa kembali mengernyitkan keningnya, ketika yang dilihatnya adalah seorang biarawati yang menungguinya. " Dimana saya? " tanya Loyisa nampak bingung.

" Kamu berada di desa Woodstock tepatnya di daerah Sleepy. kamu sedang dirawat." ucap biarawati menjelaskan.

" Apakah Kalian yang menolongku suster? " tanya Loyisa dengan nada lemah.

" Benar, kamu terjatuh dan kami menemukanmu. Kamu sempat mengalami hipotermia. tubuhmu mengalami trauma dingin saat badai salju datang, beruntung kami menemukanmu." ucap biarawati tersenyum dan menghusap rambut loyisa dengan lembut.

" Tolong selamatkan aku, aku dibuang jauh ketempat ini dan ingin dibunuh." Ucap Loyisa menangis, wajahnya tiba tiba panik dan ketakutan.

" Siapa yang ingin membunuhmu?" tanya Biarawati berusaha menenangkan Loyisa.

" Mereka adalah lelaki bertato kepala naga.saya tidak mengenalnya, mereka telah membunuh orangtuaku." Isak Loyisa menutup matanya dengan tangannya. Ia menangis mengingat semua yang terjadi dirumahnya. Ia ketakutan dan reflek memegang tangan suster dengan erat untuk meminta perlindungan.

" Tolong selamatkan saya Suster, saya sangat takut jika mereka kembali menemukanku dan membunuhku." ucap loyisa dengan derai air mata yang membasahi pipinya.

Biarawati itu mengernyitkan keningnya. Benar dugaan mereka, gadis remaja ini memang sengaja dibuang kesini.

" Kamu aman disini, jangan pikirkan apapun. nanti akan ada ibu Hanna yang datang kesini, dia akan membawamu tinggal bersama mereka. Jadi kamu tidak perlu mengkhawatirkan apapun. Tuhan akan melindungimu." ucap biarawati itu kepada Loyisa.

" Terima kasih suster." ucapnya dengan nada penuh harap. Ia bersyukur biarawati ini yang menolongnya.

" Siapa namamu? " tanya biarawati.

" Saya Loyisa Eleanor ." jawabnya Loyisa.

TOK TOK TOK

Dokter masuk keruang rawat inap dan memberikan salamnya.

" Selamat siang nona, bagaimana perasaanmu sekarang? " tanya dokter tersenyum ramah.

" Sekarang saya sudah baikan dokter." jawabnya Loyisa.

" Adakah perasaanmu menggigil? atau semacam mengalami napas pendek dan denyut nadi cepat? " tanya dokter kembali memeriksa Loyisa dengan stetoskop.

" Tidak dokter." jawab Loyisa.

" Bagus, itu tandanya fisikmu kuat. Biasanya jika tubuh kita mengalami hipotermia sangat sulit mengembalikan suhu tubuh kita kembali lagi, apalagi nona lumayan lama berada diluar rumah ketika badai salju terjadi. Tapi itu kembali ke fisik kita masing masing. Ternyata fisik nona lebih kuat dari yang saya bayangkan. " Ucap dokter tersenyum simpul, dan kembali memeriksa luka dikaki Loyisa.

" Oke, nanti jika infusnya habis pasien sudah bisa pulang. Tidak ada yang perlu dicemaskan. Penyembuhan luka bisa dilakukan dirumah." jelas dokter menjelaskan.

" Terima kasih dokter." ucap Loyisa dengan nada terendahnya.

" Sama sama, saya permisi dulu." ucap dokter pamit undur diri.

" Kita bersyukur, kondisimu sekarang baik baik saja. Nanti akan ada ibu Hanna datang kesini. Kamu bisa tinggal bersama mereka." ucap biarawati.

" Terima kasih suster." kata Loyisa dengan penuh haru. Tuhan masih memberikannya kesempatan untuk hidup.

" Kami pamit undur diri, hari ini di kapel St Paul ada acara doa bersama, semoga Tuhan memberkatimu." ucap biarawati pamit undur diri.

Loyisa tersenyum melihat kepergian dua orang biarawati yang menolongnya, samar samar senyum itu hilang dari wajahnya. Loyisa menarik napasnya yang begitu sesak dirasakannya. Ia membenamkan wajahnya pada kedua kakinya. Tatapannya kosong, Matanya kembali berkaca kaca. Bahunya bergetar, ia terus menunduk dan memejamkan matanya beberapa tetesan air matanya terjatuh begitu saja.

Sesak, hampa itulah yang dirasanya saat ini. Kebahagiaannya direnggut paksa.Ingatannya kembali, Loyisa tersedu sedu. Hatinya sakit melihat kedua orangtuanya dibunuh didepan matanya. Loyisa kembali menangis, luka itu seperti ternganga. seperti ada lubang besar dan dalam yang tiba tiba terbuka dalam diri. Hampa dan menyakitkan.

" Apakah kau selamat kak? Apakah mereka membunuhmu juga? " isak Loyisa semakin menangis.

Kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup memang berat. Semakin besar keterikatan kita pada orang yang kita cintai, semakin besar pula kepedihan yang akan kita rasakan. Kalau kita sedang mengalami itu, kita harus bisa mengiklaskannya.

Karena pada dasarnya, tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua akan menghilang, termasuk diri kita sendiri. Hanya saja, tak ada yang tahu siapa yang bakal menghilang duluan dan siapa yang ditinggalkan.

Loyisa semakin tersedu sedu sampai mengeluarkan suara dalam tangisannya. Ketika ia mendengar penyiar radio memberikan kata kata penguat untuk orang yang kita disayangi. Kesedihannya tidak bisa terbendung lagi. Bagaimanapun ia tidak bisa melupakan sosok orang tua yang telah membesarkannya.

Loyisa berjanji dalam hati akan menemukan kakaknya kembali dan membalaskan dendamnya atas kematian orang tuanya.

🍂

🍂

BERSAMBUNG

.

.

.

💌BERIKAN LIKE DAN KOMENTARMU💌

💌 BERIKAN VOTEMU 💌

💌 BERIKAN BINTANGMU 💌

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

sedih terharu

2021-09-07

0

Nana Grace

Nana Grace

Tersedih

2021-08-18

0

Fitri

Fitri

mampir

2021-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 Ketakutan Loyisa
2 Mengalami hipotermia
3 Keluarga baru
4 Pembunuhan
5 Pertemuan tidak diduga
6 Ethan ???
7 Merasa canggung
8 Ice Skating
9 Mimpi Buruk
10 Goresan hati Loyisa
11 Pembunuh berdarah dingin
12 Loyisa kembali
13 Hari buruk Loyisa
14 Kewaspadaan
15 Tidak adakah cinta?
16 Loyisa sakit.
17 Tidak akan membiarkan
18 Kenangan masa kecil.
19 Kamar rahasia Loyisa.
20 Awal mula Pembalasan.
21 Serangan-serangan Loyisa
22 Menyiapkan makan malam
23 Tidak bisa menjelaskan.
24 Si hantu Casper Semaunya.
25 Menahan segala Amarah
26 Kenapa hati ini sakit.
27 Ini pertama kali untukku.
28 Aku mencintaimu, Loyisa....
29 Perasaan ini begitu bahagia.
30 Menikmati momen bahagia.
31 Makan malam bersama.
32 Membuatmu mencintaiku.
33 Pertemuan tidak di duga.
34 Tubuh Loyisa Menegang.
35 Memancing memorinya kembali.
36 Aku hidup dikandang mafia.
37 Mengurung diri di kamar
38 Memantapkan hati.
39 Menghindari ciuman.
40 Melanjutkan yang tertunda.
41 Valentine day.
42 Apa yang kau lakukan?
43 Dia adalah kekasihku
44 Matamu sedang berbohong.
45 Perasaan haru dan lega.
46 Menahan amarah.
47 Awal Pembalasan.
48 Saling melepas rindu.
49 Melepas rindu part 2
50 Markas rahasia.
51 Kita membutuhkan sniper handal
52 Kau hanya ikut aku.
53 Kau tidak perlu takut.
54 Ketakutan Kendrick.
55 Kita Akan Hidup Bahagia.
56 Tubuhnya Seperti Lumpuh.
57 Pertarungan pun pecah.
58 Di ruang bawah tanah.
59 Inikah keajaiban Tuhan?
60 Belajar untuk mengikhlaskan.
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Ketakutan Loyisa
2
Mengalami hipotermia
3
Keluarga baru
4
Pembunuhan
5
Pertemuan tidak diduga
6
Ethan ???
7
Merasa canggung
8
Ice Skating
9
Mimpi Buruk
10
Goresan hati Loyisa
11
Pembunuh berdarah dingin
12
Loyisa kembali
13
Hari buruk Loyisa
14
Kewaspadaan
15
Tidak adakah cinta?
16
Loyisa sakit.
17
Tidak akan membiarkan
18
Kenangan masa kecil.
19
Kamar rahasia Loyisa.
20
Awal mula Pembalasan.
21
Serangan-serangan Loyisa
22
Menyiapkan makan malam
23
Tidak bisa menjelaskan.
24
Si hantu Casper Semaunya.
25
Menahan segala Amarah
26
Kenapa hati ini sakit.
27
Ini pertama kali untukku.
28
Aku mencintaimu, Loyisa....
29
Perasaan ini begitu bahagia.
30
Menikmati momen bahagia.
31
Makan malam bersama.
32
Membuatmu mencintaiku.
33
Pertemuan tidak di duga.
34
Tubuh Loyisa Menegang.
35
Memancing memorinya kembali.
36
Aku hidup dikandang mafia.
37
Mengurung diri di kamar
38
Memantapkan hati.
39
Menghindari ciuman.
40
Melanjutkan yang tertunda.
41
Valentine day.
42
Apa yang kau lakukan?
43
Dia adalah kekasihku
44
Matamu sedang berbohong.
45
Perasaan haru dan lega.
46
Menahan amarah.
47
Awal Pembalasan.
48
Saling melepas rindu.
49
Melepas rindu part 2
50
Markas rahasia.
51
Kita membutuhkan sniper handal
52
Kau hanya ikut aku.
53
Kau tidak perlu takut.
54
Ketakutan Kendrick.
55
Kita Akan Hidup Bahagia.
56
Tubuhnya Seperti Lumpuh.
57
Pertarungan pun pecah.
58
Di ruang bawah tanah.
59
Inikah keajaiban Tuhan?
60
Belajar untuk mengikhlaskan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!