RETALIATION
💌 RETALIATION 💌
🍂
🍂
🍀 HAPPY READING 🍀
Radio news hari ini.
Sebagian besar perairan di new York dilaporkan membeku dalam beberapa hari terakhir ini, Layanan cuaca nasional new York telah memperingatkan kita akan potensi risiko dari suhu ekstrem yang menyelimuti negara ini.disampaikan adanya kemungkinan akses masyarakat desa yang hendak pergi ke kota akan diputus, karena hujan salju lebat yang mungkin terjadi di negara-negara bagian.Sebagian jalan akan ditutup, pemadaman listrik bergilir, hilangnya sinyal ponsel, dan penundaan transportasi dari new York, seperti pesawat terbang dan kereta api. Tetap berada dirumah sampai batas ditentukan, terima kasih sahabat radio.
Seorang lelaki mematikan tape mobil. Mereka tetap melajukan mobilnya membelah keheningan malam menuju salah satu pedesaan. Kedua orang lelaki itu tidak perduli dengan peringatan akan cuaca ekstrem.
" Bagaimana ini? apakah kita tetap lanjut? ini peringatan keras." ucap lelaki berkulit hitam itu kepada temannya.
" Kita harus mengurus anak ini dulu, setelah kita membuangnya kita bisa kembali lagi." ucap Romal masih fokus menyetir.
Mereka diperintahkan bosnya, agar anak ini tidak boleh dibunuh. Mereka ditugaskan agar anak ini dibuang jauh dari perkotaan. Jangan sampai orang menemukannya. Mereka yakin jika Anak ini tidak akan bisa mengingat, siapa yang membunuh orang tuanya. Kakak lelakinya berhasil ditahan oleh bosnya. Karena sampai detik ini tidak mengatakan apa apa mengenai surat yang disimpan orang tuanya. Surat penting yang membuat mereka rela membunuh orang tuanya.
Loyisa mengerjapkan matanya, telinganya sakit mendengar suara musik yang berdentum keras didalam mobil. Loyisa melihat kedua lelaki itu asyik bernyanyi mengikuti lagu dari Audio mobil.
" Kemana mereka akan membawaku? " Batin Loyisa. Ia berusaha bersikap tenang, gadis remaja itu tidak ingin mereka menyadari jika dirinya sudah sadar. Ia berusaha menahan sakit pada tubuhnya, dia habis dipukul ketika Loyisa melakukan perlawanan. Hatinya kembali sakit, Mommy nya diperkosa didepan Daddynya. Kakaknya tidak bisa melakukan apapun, karena ia diikat dan dipukul. Loyisa mencengkeram dadanya, mengingat bagaimana mereka dengan kejamnya, membunuh kedua orang tuanya. Hatinya sakit karena ia tidak bisa meluapkan isi hatinya. Ia ingin membunuh kedua pria ini,namun ia tidak mampu karena kekuatan mereka lebih besar dibandingkan dirinya.
Loyisa melihat tato kepala naga diLengan pria itu.Ia kembali memejamkan matanya ketika dua pria itu berbicara.
" Bagaimana kalau anak ini kita buang disini saja, tempat ini sudah lumayan jauh dari perkotaan." usul lelaki berkulit hitam itu bersuara.
" Kamu gila, ini hutan. Kita buang dia kepinggir laut saja. Jika ia mati itu lebih bagus." Seringai Romal tersenyum jahat.
Loyisa menutup mulutnya, ia ketakutan bagaimana bisa nasibnya berujung disini.
Ia teringat akan orang tuanya yang dibunuh didepan matanya.Bagaimana dengan kakaknya? apakah kakaknya ikut dibunuh juga? Apa yang terjadi dengan nasibnya sekarang? Semua pertanyaan itu berputar putar diotaknya.
Rasa takut kembali membuncah didalam dadanya. Loyisa tidak mampu mengeluarkan suara. Ia berusaha meredam rasa takutnya.
Tiba tiba mobil berhenti, gadis itu kembali memejamkan matanya. Loyisa pikir kedua lelaki itu akan menyeretnya keluar dan membuangnya begitu saja.
" Apa yang terjadi? " Batinnya, karena kedua lelaki itu belum ada pergerakan setelah mereka keluar.
Loyisa membuka matanya berlahan lahan, ia mengernyitkan keningnya.
" Kemana mereka? " ucapnya gusar.
Loyisa mengedarkan pandangannya, mencari cari kedua pria yang hilang entah kemana perginya. Dengan cepat Loyisa membuka pintu mobil, dan langsung berlari menjauh dari mobil. Ia mendengar suara lelaki itu berteriak menyuruhnya untuk berhenti, namun Loyisa tidak perduli. Kedua pria itu akhirnya berlari mengejarnya.
Loyisa kebingungan, ia kehilangan arah memandang sekelilingnya nampak gelap.
" Oh Tuhan selamatkan aku." ucap Loyisa berusaha berlari sejauh mungkin.
" Hei mau kemana kau ? " teriak pria itu berusaha mengejar gadis remaja itu.Mereka menggunakan penerang melalui ponsel.
Cuaca dingin yang menusuk tulangnya, tidak ia perdulikan, Loyisa sama sekali tidak menggunakan alas kaki, ketika ia diseret paksa dari rumahnya. Loyisa tidak kuat kakinya luka dan terasa perih tidak tertahankan. Batinnya menangis, jiwanya meronta.
" Tolong selamatkan aku, siapa saja yang melihatku." Doa Loyisa menangis didalam kegelapan, ia sangat takut. Napasnya memburu karena berlari sekencang mungkin
ketakutannya kembali merayapi dirinya, suasana malam ini benar benar mengerikan, tidak ada rumah warga ia temukan,bahkan lampu penerang dipinggir jalan pun tidak ada untuk menerangi jalan.
" Berhenti atau kau kutembak ! " ucap lelaki itu nampak geram karena Loyisa masih tetap berlari.
DORRRRR
Satu tembakan peringatan buat Loyisa menjerit ketakutan. Loyisa berhenti, ia terduduk sambil menunduk ketakutan. Ia menutup telinganya, ia mengeluarkan napasnya secara cepat dan tidak beraturan.
Kedua pria itu mendekat dan menendang kakinya. Salah satu pria mencengkeram baju Loyisa. menariknya sampai ia dalam posisi berdiri.
" Jangan paksa kami membunuhmu disini." Geram romal menyeringai. lelaki itu menyorot lampu penerang kewajah Loyisa.
" Tolong lepaskan aku! " pinta Loyisa menangis terisak.
" Lepaskan aku." teriak Loyisa tidak takut.
Loyisa menahan napas, sekujur tubuhnya menegang penuh ketakutan, tubuhnya lunglai ketika ia diseret paksa.
AAAAHHHH
Ia sama sekali tidak berdaya, ketika ia kembali dipukul dan disiksa.
" Lepaskan aku !! "
" Diam, atau kubunuh kau. Nasibmu akan sama dengan orang tuamu jika mulutmu tidak diam !! " ucap Romal menodongkan pistol kekepala Loyisa. Gadis remaja itu terdiam, dia hanya bisa pasrah ketika tubuhnya bersentuhan dengan aspal. Tubuhnya diseret paksa. Udara dingin seakan membekukan tubuhnya. Air matanya menetes membasahi pipinya. Badai salju yang telah diprediksikan mulai turun di pedesaan ini.
" Cepat, sepertinya badai salju sudah mulai turun." ucap lelaki berkulit hitam.
Tubuhnya dilempar paksa masuk kedalam mobil, Loyisa sudah tidak sadarkan diri.
" Secepatnya kita bawa anak ini, sebelum dia nekat kabur lagi." ucap Romal menutup mobilnya dengan kasar.
" Bagaimana kalau kita buang kehutan saja? bos kita tidak akan tahu juga."
" Kita jalankan sesuai perintah." ucap Romal melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Hari ini sudah pukul lima dini hari. Rencana tidak sesuai yang diharapkan, badai salju ternyata turun lebih cepat dari dugaan. Perjalanan mereka akan terhalang, tidak bisa kembali ke perkotaan karena jalan akan ditutup.Cuaca musim dingin yang mematikan menghantam wilayah sekitarnya, badai salju memicu angin kencang.
Kedua pria itu membuang tubuh Loyisa. Mereka benar benar tidak perduli jika Loyisa akan mati kedinginan disana. Mobil hitam yang membawa mereka melaju membelah jalan meninggalkan pedesaan itu. Mereka mengejar waktu sebelum jalan akan ditutup.
Loyisa kembali mengerjapkan matanya, hujan salju membasahi tubuhnya, saat ini ia berada ditepi laut. Ia meringis kesakitan. Loyisa berusaha bangkit namun ia tidak sanggup, remaja berusia 16 tahun ini terlalu lemah melakukan perjalanan malam ini. Angin malam menusuk tulangnya. Loyisa kembali menangis, ia sangat takut menghadapi malam yang mencekam. Hujan salju telah turun, dinginnya malam menusuk tulangnya.
Loyisa menyusuri hutan menemukan ada pencahayaan di arah barat. Gadis remaja itu berlari, ia tidak perduli jika ada binatang buas yang akan menerkamnya, kakinya dipenuhi luka sampai tersayat tidak ia perdulikan. Saat ini baginya dingin malam ini begitu kejam, Loyisa berusaha ingin menemukan keajaiban. Semoga pertolongan Tuhan menuntunnya pada cahaya lampu.
AAAHHHHHH
Loyisa terjatuh dan tidak sadarkan diri.
🍂
🍂
BERSAMBUNG
.
.
.
💌BERIKAN LIKE DAN KOMENTARMU💌
💌 BERIKAN VOTEMU 💌
💌 BERIKAN BINTANGMU 💌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Nana Grace
kayaknya seru
2021-08-18
0
Nana Grace
Mulai baca ini
2021-08-18
0
TriMD
seru
2021-05-30
0