HAPPY READING
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Dia tidak ingin sampai dicap sebagai pelaku pemerkosa, yang akan berakibat buruk terhadap reputasi dan karirnya sebagai seorang pengusaha muda dan sukses.
"Iya Pak. Bapak tenang saja. Saya pastikan, tidak akan ada satu orang pun yang tau, tentang keberadaan wanita itu"
"Bagus kalau kamu paham"
"Permisi Pak" Alan pun meninggalkan ruangan Wisnu, dimana pria itu masih duduk dikursi kebesarannya dengan pikiran kacau balau.
Rasanya dia tidak bisa fokus lagi pada pekerjaannya, jika memikirkan wanita yang saat ini sedang mengandung anaknya.
Sebenarnya dia sama sekali tidak peduli pada wanita itu. Karena dia sudah memberinya uang kompensasi dalam jumlah yang cukup besar. Jadi kejadian malam itu sudah dianggap selesai dengan uang yang dimilikinya.
Karena wanita lugu itu juga dengan mudah menerima syarat yang dia berikan, untuk menyelesaikan masalah mereka tanpa perlu melibatkan pihak berwajib. Gadis itu hanya meminta syarat agar dia bisa tetap bekerja dihotel itu, tanpa melihatnya lagi disana.
Wisnu memaklumi kalau gadis itu takut dan trauma padanya akibat perbuatannya. Oleh sebab itu dia menerima permintaan perempuan itu untuk tidak datang lagi kehotel itu. Apalagi dia sendiri juga tidak ingin memiliki urusan apapun lagi dengan perempuan itu.
Namun ternyata, tidak semudah itu urusannya dengan gadis itu selesai. Karena ternyata dia sudah terlanjur menaburkan benihnya didalam rahim gadis itu.
Dan hal itu baru dia ketahui dua bulan pasca insiden malam itu. Saat dimana dia tanpa sengaja melihat wanita itu pingsan ditengah jalan, dan sedang dikerumuni oleh orang banyak.
Seakan disambar petir dirinya, ketika dokter yang menangani perempuan itu saat dia membawanya kerumah sakit mengatakan kalau dia sedang hamil. Dan tubuhnya dalam kondisi lemah, kelelahan serta kurang gizi.
Wisnu yakin seratus persen kalau itu adalah anaknya. Karena perempuan itu masih perawan saat dia melecehkannya. Selain itu, dia juga sudah menelusuri seluk beluk tentang wanita itu, yang memang belum pernah memiliki hubungan dengan pria manapun.
Dia berasal dari pedalaman desa bersama ibu dan adiknya. Merantau di ibukota Jakarta selama kurang lebih enam bulan. Kehidupannya sangat sederhana dan jauh dari pergaulan bebas.
Dan kabar kehamilannya membuat Wisnu bimbang dan ketar-ketir. Tidak pernah terbayangkan olehnya, kalau anaknya akan berasal dari rahim perempuan yang tidak pernah dicintainya. Dan itulah yang membuat Wisnu bingung harus berbuat apa.
Banyak alasan yang membuatnya merasa tidak mungkin menikahi wanita itu. Selain karena dia tidak mencintainya, mereka juga berasal dari kalangan yang berbeda ibarat langit dan bumi.
Selain itu, dia juga sudah terlanjur memiliki wanita lain dihatinya. Meski wanita itu sudah mengkhianatinya demi pria lain. Namun rasa cintanya terhadap Agnes tetap tidak memudar. Bahkan sampai detik ini, dia masih mengharapkan perempuan itu kembali kedalam pelukannya.
Ditambah lagi dia hafal betul sifat ibunya, yang tidak akan mungkin sudi memiliki menantu yang berasal dari kalangan yang tidak sederajat dengannya. Karena bagi perempuan yang telah melahirkannya itu status, kedudukan, bibit bebet dan bobot adalah segalanya.
Sempat terlintas dalam pikirannya untuk meminta perempuan itu mengakhiri kehamilannya, agar tidak ada lagi urusan apapun diantara mereka.
Namun hati nuraninya memberontak. Karena bagaimanapun juga, anak yang dikandung perempuan itu adalah darah dagingnya. Dan dia tidak ingin menjadi pembunuh anaknya sendiri.
Akhirnya dia memutuskan untuk membuat perjanjian kembali dengan wanita bernama Annisa Zavina itu. Perjanjian untuk memiliki hak asuh sepenuhnya terhadap anaknya yang sedang dikandung oleh perempuan itu, tanpa ada hubungan apapun lagi diantara mereka begitu anak itu lahir.
Dan ternyata wanita itu dengan gampangnya menyetujui perjanjian itu. Mungkin dia sendiri juga bingung harus membawa bayi itu kemana nantinya.
Dan ini adalah jalan terbaik untuk mereka bertiga. Karena dia juga tidak rela anaknya hidup bersama ibunya yang seorang karyawan housekeeping, dan dibesarkan ditempat kumuh.
Dan untuk saat ini, keluarganya sendiri pun masih belum mengetahui apapun tentang Annisa maupun kehamilannya. Dia akan mencari cara untuk memberi tau mereka setelah bayi itu lahir, dan setelah wanita itu pergi dari hidup mereka untuk selamanya.
Lamunan Wisnu terputus saat ponselnya yang berada diatas meja tiba-tiba berdering, dan membuatnya tersentak. Wisnu meraih ponsel itu dan melihat layarnya, untuk mengetahui siapa yang menghubunginya.
Keningnya mengernyit melihat nomor tak dikenal yang tertera dilayar ponselnya. Untuk sesaat dia merasa ragu antara mengangkat panggilan suara itu atau tidak. Takutnya dari orang iseng atau salah sambung, yang hanya akan membuang-buang waktunya saja.
Namun karena panggilan itu tak kunjung diakhiri oleh sang penelpon, akhirnya Wisnu mengangkatnya.
"Hallo, selamat malam" Ucapnya dingin setelah meletakkan ponsel itu didaun telinganya.
"Hallo sayang. Ini aku"
Suara lembut disertai isakan tangis, membuat mata Wisnu langsung terbelalak. Suara wanita yang sangat dikenalnya. Wanita yang selama dua bulan ini telah membuatnya galau dan sakit hati!
"Agnes? Ini kamu?" Tanya Wisnu memastikan, apakah benar lawan bicaranya saat ini adalah wanita yang sama yang menjadi alasan dirinya mabuk-mabukan pada malam itu, hingga merudapaksa seorang gadis housekeeping dihotel tempatnya menginap.
"Iya sayang, ini aku. Aku sangat senang, kamu masih ingat suaraku. Sayang, aku sangat merindukanmu. Aku ingin bertemu denganmu" Jawab Agnes diseberang sana dengan suara yang terdengar sedih dan menangis.
"Nes, aku tidak salah dengar? Kamu ingin bertemu denganku? Kamu serius?" Wisnu merasa tidak mempercayai pendengarannya.
Kenapa tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba tunangannya ini kembali menghubunginya?
Padahal dua bulan yang lalu, Agnes memutuskan pertunangan mereka secara sepihak, saat dia memergoki wanita itu berselingkuh dengan seorang pengusaha jasa keuangan dan kesehatan, yang sangat sukses dan terkenal yang berasal dari London.
Wanita bernama lengkap Agnesia Margaretha yang satu tahun yang lalu bertunangan dengannya itu, lebih memilih pria itu dan meninggalkannya. Hingga membuat Wisnu patah hati dan stress berat.
Berkali-kali dia berusaha menghubungi perempuan itu. Namun selalu tidak aktif. Entah dia sudah berganti nomor, atau nomornya yang sudah diblokir.
"Aku serius sayang. Aku ingin bertemu denganmu sekarang juga. Cepatlah pulang. Aku menunggu di apartemenmu"
"Apartemenku? Bukannya, kamu sedang di London bersama pri....?" Seru Wisnu terkejut mendengar Agnes mengatakan sedang berada di apartemennya. Namun belum selesai dia berkata, wanita itu sudah menyelanya.
"Sayang aku mohon, tolong jangan bahas pria itu lagi. Aku hanya ingin membahas tentang kita berdua. Kamu maukan, bertemu denganku sayang?"
Wisnu menarik nafas panjang sebelum menjawab. "Baiklah, aku akan pulang sekarang"
"Aku akan menunggumu sayang" Suara Agnes yang terdengar ceria seketika.
Wisnu mengakhiri panggilan suara itu. Dan dengan terburu-buru dia beranjak meninggalkan gedung perusahaannya, untuk kembali ke apartemen mewahnya yang selama ini dia tempati seorang diri, jauh dari keluarga besarnya.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Anita Jenius
Mantap ceritanya kak.
5 like mendarat buatmu thor.
semangat ya.
2024-04-27
2
A Yes
laki2 bodoh krn cinta🤦♀️
2024-04-23
1