HAPPY READING
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
"Ingat ya Nis, Pak Wisnu itu adalah seorang pengusaha muda yang cukup sukses. Bahkan cabang usahanya ada dibeberapa negara. Beliau juga salah satu pemegang saham terbesar dihotel ini. Jadi saya sangat berharap, jangan sampai kamu melakukan kesalahan yang bisa membuat hotel kita ini terkena imbasnya. Walau itu kesalahan sekecil apapun. Tugasmu adalah layani segala keperluan Pak Wisnu, selama beliau menginap dihotel ini. Kamu mengertikan, maksud saya?" Dengan tutur katanya yang lembut, Bu Hana memperingatkan penuh penekanan.
Annisa kembali mengangguk dengan patuh. "Iya Bu, saya mengerti. Saya akan berusaha untuk melayani Pak Wisnu Kurniawan, dengan sebaik mungkin"
Annisa pun kembali melanjutkan pekerjaannya dengan rajin dan gigih. Membersihkan kamar president suite yang telah dibooking oleh tamu penting yang merupakan pemegang saham terbesar dihotel itu.
Dia sudah bertekad tidak akan melakukan kesalahan saat bekerja. Apalagi ini menyangkut tamu kehormatan. Karena hanya pekerjaan ini satu-satunya sumber penghasilan untuk menghidupi keluarganya didesa.
Dengan cekatan Annisa membersihkan dan merapikan setiap ruangan. Mulai dari kamar tidur, ruang makan, ruang santai dan ruang tamu.
Menurut Bu Hana, Pak Wisnu akan datang saat malam hari. Karena itulah Annisa berusaha menyelesaikan pekerjaannya sebelum orang yang ditunggu tiba.
Annisa mengambil ponselnya untuk melihat jam. Ternyata sudah jam 19.55 WIB. Semoga dia bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Dan keinginannya pun terkabul. Beberapa menit kemudian dia berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan apik.
Sebelum keluar dari tempat itu, dia terlebih dulu berlari kekamar mandi untuk buang air kecil, yang sedari tadi ditahan karena ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu.
Beberapa saat setelah Annisa ketoilet, pintu kamar itupun terbuka. Seorang pria tampan berbadan tinggi dan kekar dengan penampilannya yang acak-acakan masuk. Dilihat dari pakaiannya, tampaknya pria itu bukan orang sembarangan.
Namun jika dilihat dari tingkahnya, tampaknya pria itu sedang mabuk berat. Hal itu terlihat jelas dari jalannya yang sempoyongan, tatapannya tidak fokus dan mulutnya pun meracau tidak jelas. Disaat yang sama namun diruangan yang berbeda, Annisa keluar dari toilet.
PRAANK!!!
Karena terburu-buru tangannya tanpa sengaja menyenggol vas bunga dimeja, hingga jatuh berserakan dilantai dan menimbulkan bunyi keras yang membuat Wisnu Kurniawan tersentak.
Pria berusia dua puluh tujuh tahun yang sedang berada dalam pengaruh alkohol itu, berjalan sempoyongan untuk mencari asal suara yang telah mengusiknya. Hingga dia sampai dalam kamar tidur yang telah diperuntukkan untuknya.
Annisa yang sedang berjongkok memunguti serpihan-serpihan vas yang jatuh karena ulahnya terkesiap, saat pintu terbuka dengan keras dari luar. Jantung Annisa berdegup kencang seakan mau keluar dari tempatnya saking terkejutnya gadis itu.
Apalagi melihat pria dengan penampilan berantakan seperti orang mabuk tiba-tiba ada didepannya. Membuatnya sangat takut dan tercekat.
Dengan tubuh bergetar Annisa berdiri untuk menyambut tamu kehormatan yang dimaksud oleh ibu Hana, yang dia yakini orang itu adalah pria yang ada didepannya ini.
"Se-selamat malam Tuan. Sa-saya karyawan housekeeping yang bertugas melayani anda. Saya sungguh minta maaf Tuan. Saya benar-benar tidak sengaja menjatuhkan vas bunga ini. Saya mohon Tuan, tolong jangan laporkan hal ini pa.... " Lirih Annisa terbata-bata sembari mencengkeram kuat-kuat ujung bajunya dengan tangannya yang gemetar.
Belum selesai dia menjelaskan, Wisnu sudah berjalan mendekatinya dan dengan kasar mencengkram bahu Annisa, serta menariknya agar mendekat.
"Tu-tuan. Ap-apa yang anda lakukan?" Tanya Annisa yang semakin gemetar ketakutan, serta merasakan sakit dikedua pundaknya akibat cengkraman lelaki itu.
Terlebih bau alkohol tercium jelas dari mulut pria itu. Membuat perasaannya menjadi tidak enak. Feelingnya mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi padanya.
"Memberimu pelajaran berharga, karena sudah berani meninggalkanku demi lelaki bedebah itu" Racau Wisnu menatap Annisa dengan nanar sebelum bibirnya mendarat pada bibir penuh gadis itu.
Sementara tangannya mulai meremas-remas dada sintal Annisa. Membuat Annisa panik, dan berusaha melepaskan dirinya dari tindak pelecehan yang sedang dilakukan oleh lelaki yang berstatus sebagai tamunya itu.
"Euhk!" Dengan menggunakan seluruh tenaganya, Annisa berhasil mendorong Wisnu hingga pria itu terpental jauh darinya.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Annisa langsung berlari keluar untuk menyelamatkan diri.
Namun Wisnu tidak semudah itu melepaskannya. Dengan santai dan langkah lebar Wisnu mengikutinya, hingga berhasil menangkapnya saat gadis itu hendak membuka pintu.
"Tuan tolong lepaskan saya! Tolong jangan sakiti saya Tuan!" Seru Annisa dengan isakan tangis mengiba saat Wisnu menarik paksa baju seragamnya agar terbuka.
"Diam kamu wanita jalang! Ini akibatnya karena berani menduakan Wisnu Kurniawan!" Seru Wisnu dengan tatapan penuh amarah seraya mendorong Annisa dengan kasar, hingga gadis itu jatuh tersungkur kelantai beralas karpet.
Kancing bajunya sudah terlepas dan menyembulkan perut serta dadanya yang montok yang masih tertutup kain bentuk kacamata.
"Tuan, saya mohon tolong jangan p*rk*sa saya! Tolong lepaskan saya!" Dengan bulir air mata yang mengalir dan membasahi pipinya yang mulus, Annisa beringsut menjauh dengan posisi masih terduduk dilantai, sembari memohon belas kasihan pria itu agar menghentikan aksi bejatnya yang bisa saja membuatnya kehilangan kesucian.
Namun tangisan dan ucapannya tidak ada gunanya, karena pengaruh alkohol membuat tubuh dan pikiran lelaki itu tidak jernih dan dikuasai nafsu. Yang ingin dilakukannya saat ini hanyalah menyiksa dan menghancurkan wanita dihadapannya ini, untuk membalaskan rasa sakit hatinya.
"Ahhkk!!" Wisnu kembali mencengkeram pundak Annisa, lalu mendorongnya hingga gadis itu terhempas keatas kasur yang empuk.
Annisa menjerit antara takut dan sakit disekujur tubuhnya akibat perlakuan kasar lelaki itu. Wisnu melepaskan pakaian dari tubuhnya yang terasa panas dan bergairah. Kemudian dia membuka paksa pakaian Annisa, hingga tubuh polos gadis itu terpampang didepannya.
Tangisan gadis malang itu pecah. Menangisi masa depannya yang mungkin saja akan hilang dalam hitungan detik.
Wisnu menindih tubuh Annisa. Dia kembali mengecup bibir gadis itu dengan brutal dan penuh luapan emosi. Membuat gadis itu hanya bisa menangis pasrah karena dia sudah kelelahan. Tenaganya sudah habis untuk melawan.
"Kenapa? Kenapa kamu tega mengkhianatiku demi sibrengsek itu?! Apa yang kurang dariku, yang hanya dimiliki oleh sibrengsek itu?! Bukankah selama ini aku selalu memberimu cinta?! Aku selalu menuruti apapun keinginanmu! Selalu memberikan apapun yang kamu minta. Tapi kenapa kamu bisa berpaling pada sibrengsek itu?! Apa yang dia berikan, yang tidak bisa aku berikan hah?! Apa dia bisa memuaskanmu? Dan kamu menganggapku tidak bisa? Baiklah, akan kutunjukkan padamu, kalau aku jauh lebih kuat darinya!!"
Wisnu kembali meracau. Sedangkan bibir dan lidahnya masih terus mencium dan menjilati telinga serta leher Annisa. Dan tangannya pun asik bermain-main pada bagian-bagian sensitif Annisa yang belum pernah disentuh oleh lelaki manapun.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Bilqies
sadarlah Wisnu jangan lakukan itu kasihan Anisah
2024-05-18
0
Bilqies
kurang ajar banget sih Wisnu 😡
2024-05-18
0
Bilqies
kasihan banget Anisa...
pliis semoga ada yg nolongin Anisa 🥺
2024-05-18
0