TAPS. Bagian 3. Harta di atas segala - gala nya

" Bersabar lah duhai hati. suatu hari akan hadir tempat terbaik yang dapat menjadi pelabuhan pertama dan terakhir."

.................................

Hari sudah semakin larut malam saat aku mencoba mendekati bunda yang tengah bersantai di ruang tengah.

"Bunda! ucap ku seraya duduk di samping bunda ku dan mengelus punggung tangan bunda ku.

Dengan tatapan kosong dan mata berkaca - kaca tanpa menoleh ke arah Vivi bunda berkata, "Vivi, Bunda sudah tua. Sebentar lagi mungkin bunda mati. Tetapi mengapa kamu tak mau sedikit pun berusaha membahagiakan Bunda. Bunda menjodoh kan kamu tidak dengan sembarang lelaki Gilang itu penerus perusahaan," kata Bunda Sambil sesekali menyeka air mata dengan tangan nya yang jatuh membasahi pipi nya.

Hening sejenak.

"Hidup mu nanti akan bahagia bersama nya. Tapi kenapa kamu bersikap seperti gadis yang tidak berpendidikan. Bukan sekali ini saja kamu menolak di jodohkan. Sudah lima kali kamu melakukan hal yang sama di hadapan lelaki yang akan meminang mu. Kamu ini sebenar nya mau nya apa? kamu mau jadi perawan tua?" kata Bunda ku lagi.

Aku hanya terdiam menunduk dengan rasa bersalah saat bunda begitu semangat memarahi ku. "Tapi Bunda, bukan begitu maksud Vivi, Bunda."

Dengan menahan amarah bunda berkata,

"Lalu apa maksud kamu tadi sore? Bunda lebih baik mati saja."

Untuk kesekian kalinya, Vivi selalu saja berhasil membuat bunda nya semakin kesal dengan tingkah penolakan nya, ketika dijodohkan. Vivi pun mengangkat wajah nya lalu berkata, "Bunda, aku sudah punya calon sendiri."

Sontak bunda menoleh ke arah Vivi lalu berkata, "Calon? Siapa? Anak mana? Pekerjaan nya apa? Pekerjaan orang tua nya apa?"

Pertanyaan yang datang bertubi - tubi di hadap kan Vivi namun Bunda melupakan satu pertanyaan Agamanya apa?"

Vivi hanya terdiam, dan termenung karena Vivi sadar betul jika calon nya itu bukan dari kalangan orang berada. Calon nya hanyalah seorang mahasiswa sama seperti diri nya dan seorang pemuda yang berprofesi sebagai tukang jahit. Calon nya itu hanyalah seorang pemuda biasa dengan kekayaan iman dan taqwa yang tak ternilai harga nya.

Vivi pun tersadar dari lamunan nya saat Bunda berkata, "Sudahlah Vivi, Bunda sudah menyerah dengan sikap mu itu, sikap yang tidak bisa bunda mengerti. Besok sore, Bunda ingin bertemu dengan calon mu itu. Ajak dia kerumah," kata Bunda seraya berlalu pergi meninggalkan, Vivi yang masih sibuk dengan lamunan nya.

"Ya, Allah semoga engkau berikan ku petunjuk dan jalan- Mu agar Bunda mau menerima pinangan mas Yusuf," kata Vivi berdo,a dalam hati.

Vivi terduduk dengan perasaan senang bercampur khawatir. Sudah lama Dia menantikan ini saat - saat ini. Saat di mana dia berani mengutarakan isi hati nya kepada satu - satu nya orang tua yang dia miliki saat ini.

"Allah memang maha kuasa. Dia ciptakan pagi yang begitu indah dengan sinar mentari yang tak pernah habis."

Keesokan harinya.

Di rumah yang besar dan megah itu, Vivi berjalan keluar dari kamar nya menuruni satu persatu anak tangga, setelah sampai di bawah tapi tidak di temukan keberadaan sang bunda. Dia pun melangkah kan kaki nya keteras rumah ternyata orang yang di cari ada disana sedang menyiram bunga.

Dia pun berjalan mendekat kearah bundanya.

setelah dekat Vivi pun berkata, "Bunda."

💖💖💖

Bersambung ( maaf kalau kata - kata nya kurang pas )....

Jangan lupa like, vote, and comment nya ya.

Terpopuler

Comments

RN

RN

next

2021-02-11

0

Jenong

Jenong

aku datang .

2020-11-14

1

🍫Bad Mood 🍰

🍫Bad Mood 🍰

semangaat kak

2020-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 TAPS. Bagian 1. Jodoh di tangan bunda
2 TAPS. Bagian 2 Perjodohan
3 TAPS. Bagian 3. Harta di atas segala - gala nya
4 TAPS. Bagian 4. Memenuhi penggilan bunda Vivi
5 TAPS. Bagian 5. Dipandang sebelah mata
6 TAPS. Bagian 6. Bunda Egois
7 TAPS. Bagian 7
8 TAPS. Bagian 8. Rezeki yang tak terduga
9 TAPS. Bagian 9. Was - was
10 TAPS. Bagian 10. Tidak ikhlas tapi harus merelakan
11 TAPS. Bagian 11. Membina rumah tangga
12 TAPS. Bagian. 12 Yusuf sakit
13 TAPS. Bagian 13. Saling menegarkan
14 TAPS. Bagian 14. Kenyataan yang pahit
15 TAPS. Bagian 15. Harapan hampa
16 TAPS. Bagian 16. Koma
17 TAPS. Bagian 17. Selamat tinggal sayang
18 TAPS. Bagian 18. Meratapi kepergian mu
19 TAPS. Bagian 19. Menyongsong harapan baru
20 TAPS. Bagian 20. Bertemu teman lama
21 TAPS. Bagian 21. Membuka luka lama
22 TAPS. Bagian 22. Menyesal
23 TAPS. Bagian 23. Feni Shafira
24 TAPS. Bagian 24 Berdebat
25 TAPS. Bagian 25 Jiwa egois bunda
26 TAPS. Bagian.26 Kembali di jodohkan
27 TAPS. Bagian 27 Menikah
28 TAPS. Bagian 28. Membuka lembaran baru
29 TAPS. Bagian 29. Terlambat jatuh cinta
30 TAPS. Bagian 30. Firasat
31 TAPS. Bagian 31. Kembali kehilangan
32 TAPS. Bagian 32. Berduka dan penyesalan
33 TAPS. Bagian 33. Penyesalan 2
34 TAPS. Bagian 34. Menutup pintu hati
35 TAPS. Bagian 35. Tamat
36 TAPS 2. Bagian 36
37 TAPS 2. Bagian 37
38 TAPS 2. Bagian 38.
39 TAPS 2. Bagian 39
40 TAPS 2. Bagian 40.
41 TAPS 2. Bagian 41.
42 TAPS 2. Bagian 42.
43 TAPS 2. Bagian 43.
44 TAPS 2. Bagian. 44.
45 TAPS 2. Bagian 45.
46 TAPS 2. Bagian 46.
47 TAPS 2. Bagian 47.
48 TAPS 2. Bagian 48.
49 TAPS 2 Bagian 49.
50 TAPS 2. Bagian 50.
51 TAPS 2. Bagian 51.
52 TAPS 2. Bagian 52.
53 TAPS 2. Bagian 53.
54 TAPS 2. Bagian. 54.
55 TAPS 2. Bagian 55.
56 TAPS 2. Bagian 56.
57 TAPS 2. Bagian 57.
58 TAPS 2. Bagian 58.
59 TAPS 2. Bagian 59.
60 TAPS 2. Bagian 60.
61 TAPS 2. Bagian 61.
62 TAPS 2. Bagian 62.
63 TAPS 2. Bagian 63.
64 TAPS 2. Bagian 64.
65 TAPS 2. Bagian 65.
66 TAPS 2. Bagian 66.
67 TAPS 2. Bagian 67.
68 TAPS 2. Bagian 68.
69 Pengumuman
Episodes

Updated 69 Episodes

1
TAPS. Bagian 1. Jodoh di tangan bunda
2
TAPS. Bagian 2 Perjodohan
3
TAPS. Bagian 3. Harta di atas segala - gala nya
4
TAPS. Bagian 4. Memenuhi penggilan bunda Vivi
5
TAPS. Bagian 5. Dipandang sebelah mata
6
TAPS. Bagian 6. Bunda Egois
7
TAPS. Bagian 7
8
TAPS. Bagian 8. Rezeki yang tak terduga
9
TAPS. Bagian 9. Was - was
10
TAPS. Bagian 10. Tidak ikhlas tapi harus merelakan
11
TAPS. Bagian 11. Membina rumah tangga
12
TAPS. Bagian. 12 Yusuf sakit
13
TAPS. Bagian 13. Saling menegarkan
14
TAPS. Bagian 14. Kenyataan yang pahit
15
TAPS. Bagian 15. Harapan hampa
16
TAPS. Bagian 16. Koma
17
TAPS. Bagian 17. Selamat tinggal sayang
18
TAPS. Bagian 18. Meratapi kepergian mu
19
TAPS. Bagian 19. Menyongsong harapan baru
20
TAPS. Bagian 20. Bertemu teman lama
21
TAPS. Bagian 21. Membuka luka lama
22
TAPS. Bagian 22. Menyesal
23
TAPS. Bagian 23. Feni Shafira
24
TAPS. Bagian 24 Berdebat
25
TAPS. Bagian 25 Jiwa egois bunda
26
TAPS. Bagian.26 Kembali di jodohkan
27
TAPS. Bagian 27 Menikah
28
TAPS. Bagian 28. Membuka lembaran baru
29
TAPS. Bagian 29. Terlambat jatuh cinta
30
TAPS. Bagian 30. Firasat
31
TAPS. Bagian 31. Kembali kehilangan
32
TAPS. Bagian 32. Berduka dan penyesalan
33
TAPS. Bagian 33. Penyesalan 2
34
TAPS. Bagian 34. Menutup pintu hati
35
TAPS. Bagian 35. Tamat
36
TAPS 2. Bagian 36
37
TAPS 2. Bagian 37
38
TAPS 2. Bagian 38.
39
TAPS 2. Bagian 39
40
TAPS 2. Bagian 40.
41
TAPS 2. Bagian 41.
42
TAPS 2. Bagian 42.
43
TAPS 2. Bagian 43.
44
TAPS 2. Bagian. 44.
45
TAPS 2. Bagian 45.
46
TAPS 2. Bagian 46.
47
TAPS 2. Bagian 47.
48
TAPS 2. Bagian 48.
49
TAPS 2 Bagian 49.
50
TAPS 2. Bagian 50.
51
TAPS 2. Bagian 51.
52
TAPS 2. Bagian 52.
53
TAPS 2. Bagian 53.
54
TAPS 2. Bagian. 54.
55
TAPS 2. Bagian 55.
56
TAPS 2. Bagian 56.
57
TAPS 2. Bagian 57.
58
TAPS 2. Bagian 58.
59
TAPS 2. Bagian 59.
60
TAPS 2. Bagian 60.
61
TAPS 2. Bagian 61.
62
TAPS 2. Bagian 62.
63
TAPS 2. Bagian 63.
64
TAPS 2. Bagian 64.
65
TAPS 2. Bagian 65.
66
TAPS 2. Bagian 66.
67
TAPS 2. Bagian 67.
68
TAPS 2. Bagian 68.
69
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!