"Jodoh itu seperti, "Alif Lam Mim." ayat pertama surah Al- Baqarah, artinya yitu hanya allah yang tahu."
...............................................
"Bunda," panggil Vivi.
Tapi yang di panggil tetap pada aktivitas nya, tanpa menoleh dan tanpa menghiraukan panggilan Vivi.
Tidak mendapat respon dari Bunda nya Vivi pun berjalan mendekati. Setelah berdiri beberapa jengkal dari bundanya Vivi kemudian berkata, "Bunda masih marah ya sama Vivi."
"Bunda mau kamu pertemukan bunda segera pada orang yang kamu kata kan calon itu titik," kemudian berlalu dari hadapan Vivi.
Vivi hanya bisa mengelus dada, "Astagfirullah," ucap ku dalam hati.
Aku pun segera ke garasi untuk mengambil mobil ku, sesaat kemudian dia pun sudah meninggal kan halaman rumah nya menuju kampus nya. Bererapa menit kemudian kini dia sudah memasuki area kampusnya.
Aku pun segera memarkir mobil nya lalu menuju ruang kelasku.
Allah memang maha kuasa. Dia ciptakan pagi yang begitu indah dengan sinar mentari yang tak pernah habis. Di sudut kampus, Vivi sedang duduk menulis secarik kertas untuk mas Yusuf.
Assalamualaikuk mas, gimana kabar mas Yusuf? Semoga allah selalu merahmati dan melindungi mas Yusuf dalam iman dan taqwa. Melalui secarik kertas ini, Vivi ingin menyampaikan keinginan bunda yang ingin bertemu dengan mas Yusuf. Vivi harap sore ini mas Yusuf ada waktu untuk datang kerumah Vivi. Semoga urusan kita ini dapat
diiberkahi dan diridhoi oleh Allah dan semoga Allah memberikan jalan- Nya untuk kita. Sekian saja mas yang bisa Vivi sampaikan.
Dari Vivi.
Satu kertas pun tak bakal penuh dengan isi surat nya yang singkat itu. Terbilang jadul memang, namun, Vivi justru menyukai nya. Dari pada menggunakan sambungan seluler yang lagi hits di jaman sekarang.
Dia pun berjalan mendekati teman nya yang kebetulan bertetangga dengan mas Yusuf.
"Mila, aku minta tolong, tolong sampaikan ke mas Yusuf," kata ku sambil menyodorkan sepucuk surat kepada Mila.
Dia hanya mangguk - anggukan kepalanya sebagai jawaban nya. Lalu kemudian dia berkata, "Semoga allah merahmati cinta kalian berdua."
Vivi sangat bersyukur punya seorang sahabat seperti Mila yang bisa mengerti dirinya dan keluh kesah nya selama ini.
Tidak ada harapan lain yang aku ingin kan, dari secarik kertas berisikan pesan nya untuk mas Yusuf selain sebuah do,a untuk semua kesabaran dalam penantian nya menanti cinta hamba yang mencintai nya.
Kuasa Allah jualah yang membuat bumi terus berputar sehingga pagi yang cerah berganti sore yang sejuk.
"Assalamualaikum," salam orang dari luar rumah.
"Waalikumussalam," jawab orang dari dalam rumah.
Bunda Vivi menatap tamu nya dari ujung kepala hingga ujung kaki lalu kemudian mempersilahkan tamu nya masuk dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu, "Mau cari siapa ya," kata Bunda kemudian setelah tamu nya duduk.
"Saya kesini atas permintaan Vivi, Bu." kata tamu nya yang tak lain adalah Yusuf.
"Siapa Bun," terdengar suara Vivi dari dalam.
Tanpa memperdulikan pertanyaan Vivi bunda lalu bertanya kepada pemuda itu, "Pekerjaan kamu apa? Pekerjaan orang tua kamu apa? Tinggal dimana? Bunda justru menyerang pemuda itu dengan pertanyaan bertubi - tubi.
"Saya sekampus dengan Vivi, Orang tua saya bekerja di perkebunan milik orang lain. Saya tinggal di kontrakan dekat kampus kalau waktu senggang biasa saya ngajar ngaji anak - anak di mushola dan menjahit," jawab nya jujur tanpa dia sadari.
💖💖💖
Bersambung ( Maaf kalau kata kata nya betele - tele )
Jangan lupa like, vote, and comment nya ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Good, Yusuf...
2024-10-03
0
otw tobat
NICE THOR!!!
2020-11-05
1
Sept September
semangat ❤
2020-11-05
1