*Apakah Aku Jatuh Cinta???
Iksiru seakan lelah dan tak berdaya ia langkahkan kakinya menuju asrama, sesaat ia langsung rebahkan badannya di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit, dan masih dipenuhi berbagai macam pertanyaan yang ada di benakknya, yang tidak lain pertanyaan tentang lelaki misterius itu.
"Ya allah siapa nama lelaki itu? sudah semester berapa dia? apa hubungan nya dengan pak Akbar? wajar saja kak Hilwa gak tahu siapa namanya, aku aja yang sering berpapasan dengan pria itu selama tiga tahun ini, sampai saat ini akupun belum tahu siapa namanya, huuft dan kenapa semua pertanyaan ini muncul setelah sejauh ini" iksi bergumam dalam hati.
Tak sadar waktu telah menunjukkan pukul 02.25 WIB. Iksi masih saja gelisah dan sulit untuk memulai tidurnya hingga anisa pun terbangun.
"Iksi, umm! lu kenapa gelisah banget? " tanya Anisa dengan suara yang masih serak dan mata sayup-sayup melihat iksi.
"ammm, gak kok Nis, aku hanya gak bisa tidur aja malam ini"
Jelang pagi hari, iksi membantu Anisa untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam sidang proposal anisa besok.
"Alhamdulillah, makasih ya Iksi lu udah bantuin aku, huftt! hufftt!" cetuhnya sambil ngos-ngosan Anisa tampak kelelahan.
"Iya, kembali kasih Nis, yaudah kamu istirahat gih biar besok kamu vit lagi"
"Ok"
Keesokan harinya, Iksi turut menemani Anisa melakukan sidang proposal, semuanya berjalan lancar, namun ada beberapa catatan revisi untuk Anisa.
"Iksi, lu duluan aja ke asrama, nanti aku nyusul, aku mau ke ruang pembimbing aku dulu" kata Anisa dengan raut wajahnya yang sangat kelelahan.
"Iya, Nis semangat yah"
"Iya Iksi" balasnya sambil memeluk iksi dan berlalu pergi.
Usai sholat maghrib, iksi melirik Anisa yang masih terlelap tidur di ranjang atas, sontak iksi pun membangunkannya dan ternyata iksi terkejut saat memegang tubuh Anisa yg begitu hangat.
"Ya ampun Nis! lu demam kok gak bilang-bilang sih" jangankan untuk menanggapi ucapan Iksi, untuk membuka mata saja Anisa tampak kesulitan, hanya terlihat sesekali titihan air matanya yang berderai.
"Bentar yah aku ambilin obat dan termometer dulu" sesegeranya Iksi mengambil termometer lalu menempelkannya pada ketek Anisa
"berapa suhu tubuh ku, Iksi?" terdengar suara Anisa yang sanga pelan.
"39 derajat Nis, nih kamu minum obat dulu" sahut Iksi sembari menyedorkan obat untuk anisa
"iya Iksi, emm! Iksi boleh aku minta tolong gak?"
"Boleh Nis, minta tolong apa?"
"Tolong anterin revisi proposal ku ke pak Akbar, aku udah janji sama dia tadi, nganternya malam ini"
"Iya Nis, anternya dimana?"
"Di sekret BEM Iksi"
"Iya Nis, nanti aku anterin, nih kamu makan dulu setelah itu kamu harus istirahat"
"Makasih banyak yah Iksi"
"Iya kembali kasih Nis"
Iksi pun bergegas menuju ruang perkumpulan BEM, disana sudah ada pak Akbar yang menunggu kedatangan Anisa, tak lama kemudian langkah kakinya terhenti saat ia melihat banyaknya tumpukkan sandal didepan pintu, iapun tak punya keberanian untuk masuk.
Tepat didepan pintu yang hanya sedikit terbuka itu, Iksi melihat sosok lelaki misterius itu sedang mengobrol dengan pak Akbar dan beberapa mahasiswa lainnya, seketika jantung Iksi berdegup kencang lagi, saat ia akan kembali pulang tiba- tiba terdengar suara dari dalam menyebut namanya.
"Iksi?" panggil pak Akbar dari dalam ruangan.
"Iya pak" dengan canggung iya menoleh ke arah pintu
"Ada apa? itu berkas apa? sini masuk"
"Ya allah kenapa aku deg-deg kan gini" gumamnya dalam hati.
Dengan perasaan teramat canggung, Iksi memberanikan diri untuk masuk kedalam, tepat di arah sebelah kanannya, pria misterius itu duduk melipat kaki sambil mengotak-atik sebuah laptop, sepertinya ia turut membantu menyelesaikan pekerjaan pak Akbar.
"Ada apa Iksi?" seketika pak Akbar kembali melontarkan pertanyaan padanya.
"Ahm! ini pak, ini hasil revisi dari Anisa, maaf pak dia gak bisa datang soalnya dia lagi demam" lanjut Iksi dengan suara yang cukup gemetaran, sambil sesekali ia melirik pria misterius itu.
"Ow, yaudah nanti saya periksa yah, ayo Iksi dimakan snacknya" pak Akbar yang mungkin saja tahu sikap canggung Iksi, kemudian ia menyedorkan lebih dekat lagi beberapa bungkus snack dihadapan Iksi, Dengan tingkahnya yang malu-malu, Iksi kemudian mengambil sebungkus pilus garuda.
Detik waktu perlahan mulai terlewati, hanya terdengar suara canda dan tawa dari pak Akbar dan beberapa orang pria lainnya, namun sama sekali tak terdengar suara yang keluar dari mulut pria misterius.
"Ahm, pak kalo gitu aku pamit pulang yah"
"Loh! kenapa cepat sekali pulang?" tanya pak Akbar seakan iksi kelihatan tidak betah.
"Iya kenapa buru-buru? nama kamu siapa?" sambung lelaki misterius itu yang seketika mengubah irama jantung Iksi menjadi menjadi denyutan yang lebih kencang lagi.
"Namaku Iksiru Fakillah" wajah iksi pun seketika memerah saat menjawab pertanyaan dari lelaki misterius itu.
"Artinya?" tanya pria misterius itu lagi
"Artinya wanita yang penuh dengan sejuta rahasia" balas pak Akbar sambil tertawa kecil menatap wajah Iksi.
"Pak aku pamit dulu yah pak takutnya nanti anisa butuh apa-apa"
"Iya hati-hati yah Iksi, salam sama Anisa moga cepat sembuh"
"Iya pak, nanti saya sampaikan, assalamu'alaikum"
"Waalaikumussalam!" jawab mereka semua
Tepat didepan pintu gerbang kampus, iksi merasakan keanehan di kakinya sontak iapun terkejut mendengar ada yang mengucapkan salam dari belakang, dengan spontan ia pun membalikkan badannya dan ternyata...
"Maaf Iksi sendal kita ke tukar" dari belakang terdengar suara lembut lelaki misterius itu, sontak Iksi yang semakin gemetar melihat senyumannya seketika ia melepas sendal pria itu tanpa mengucapkan kata maaf, tanpa sepatah kata iapun langsung mengambil sandalnya lalu bergegas kembali ke asrama tanpa menjawab salam dari lelaki misterius itu.
Setibanya di asrama iapun termenung lagi seakan jantungnya akan berhenti seketika saat bertemu lelaki itu.
"Ya allah, aku kenapa? kenapa setiap kali aku bertemu lelaki itu aku selalu merasakan sesuatu yang aneh, dan akhir-akhir ini aku selalu memikirkannya, apakah aku sedang jatuh cinta? gak, gak mungkin!" terus saja ia menggumam sembari menepihkan perasaan yang ia rasakan saat ini.
**....................To be continue....................
simpan komentarnya di bawah yah👇😊**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Ahmad Alhabsyi
visualnya thoor
2020-07-03
0
Kim Nana
fotonya Thor
2020-06-29
0
Daffodil Koltim
sendalku ketukar dog calon jodohku,,,
2020-06-08
2