Episode 2

*Siapa Lelaki itu???

"Allah akbar! allahu akbar!" suara adzan subuh tengah berkumandang.

"Ummm..Hoaam! Alhamdullillahilladzi ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur, aamiin!..hei nis..nisa bangun udah subuh, ayo bangun sholat!" panggilku pelan sembari menepuk pelan bahu anisa yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Hoaam! Emm, Hoaam" Anisa yang enggan untuk membuka mata, terus saja ia menguap sembari menggaruk garuk kepalanya dan mengusap matanya, hal tersebut sudah menjadi lagu wajib bagi anisa saat dibangunkan sholat.

"Tutup mulut Nis, nanti dimasuki syaiton, hayu bangun, wudhu"

"Iya, iya Iksi"

Setelah wudhu merekapun menunaikan sholat subuh secara berjama'ah di imami iksiru, usai sholat pun mereka tidak melanjutkan tidur melainkan membaca Al-Qur'an sampai terlihat cahaya fajar yang menyinari setiap sisi jendela dan ventilasi asrama.

"Iksi, apa kegiatan lu hari ini?" tanya Anisa seketika.

"Hari ini aku mau berkunjung ke rumah respondenku dulu!"

" Responden lu ibu hamil kan?"

"Hu'um, sekalian ngecek status kesehatan mereka, masih ada waktu buat penelitian sebelum KKN Nis!" balas Iksi sembari menyiapkan kuesioner dan alat-alat kesehatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan ibu hamil.

"Lu gak capek apah, istirahat lah sehari, jalan yuuk! kemana kek" dengan semangat Anisa mengajak Iksi, dengan menunjukkan mimik tubuh merayu berharap iksi termakan dengan ucapannya.

"Nis! sekarang tuh kita udah semester akhir, gak boleh berleha-leha, kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin, lu kan ada revisi, mending lu konsul deh sekarang dari pada ngelantur gak jelas" tegas iksi mengingatkan sahabatnya yang super santai itu.

"iya, iya aku mandi sekarang" kini Anisa mulai terperanjat dari duduknya, lalu tertatih mengambil seperangkat alat mandi menuju kamar mandi.

"Oh iya Nis, nanti WA kak Hilwa yah, nanyain jam berapa kita ngumpul"

"Ok!" jawab Anisa dengan nada yang lemas seperti orang yang tidak bersemangat untuk hidup.

Jam dinding telah menunjukkan pukul 16.15 WIB, iksi pun bergegas kembali ke asrama.

"Assalamu'alaikum!"

"Waalaikumusalam!" terdengar suara Anisa dari dalam menjawab salam, sembari membukakan pintu.

"Loh! lu gak konsul hari ini?" tanya iksi dengan tatapan heran melihat Anisa masih ada di dalam kamar, sementara Anisa hanya terdiam dan tersenyum kecil sambil menatap iksi.

"Serius Nis, lu gak konsul hari ini?"

"Hmm, Iksi! aku seneng banget hari ini!" dengan perasaan amat bahagia, sontak Anisa memeluk Iksi.

"Seneng kenapa Nis?" lagi-lagi Iksi kebingungan dengan tingkah Anisa.

"Proposal aku udah di ACC Iksi, jadi lusa aku udah bisa sidang proposal!"

"Ouw yah?"

"Iya! makasih loh Iksi, selama ini lu udah nyemangatin aku" Anisa kegirangan sambil mencubit kedua pipi iksi.

"Alhamdulillah! Nis, masya allah aku seneng banget dengernya, congratulation yah Nis!"

"Iya Iksi, pokoknya entar malem kita rayain, tenang aja aku yang belanja" Anisa masih kegirangan bahagia seakan tidak menyangka proposalnya sudah di ACC.

"Nis, bahagia seperlunya aja, entar malem kita ke pengajian dulu, kita kan udah janji sama kak Hilwa, ngerayainnya nanti aja setelah lu udah sidang skripsi, gimana?" terang Iksi sembari tersenyum kecil pada Anisa.

"Hmm! ya udahlah gak apa-apa!"

"Ok, kalo gitu kita siap-siap sekarang"

Setelah adzan maghrib berkumandang, Iksi, hilwa dan Anisa sudah berkumpul di masjid untuk menunaikan sholat maghrib berjama'ah sekaligus menghadiri kajian di masjid kampus.

"Ramai banget yah, aku sampai canggung loh kak, waduuh ganteng banget cowok-cowoknya" Anisa keheranan melirik ke kiri dan ke kanan para mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari institusi lain.

" Hei! jaga matanya Nis, hehe harusnya kak Hilwa yang canggung, ini kan kampus kalian"

"Ini dari jurusan kesehatan semua kak?" iksi yang sedari tadi membungkam kini mulai bersuara.

"Gak Iksi, mereka itu berasal dari berbagai fakultas dan jurusan dari setiap kampus yang diundang"

"Ough!"

"Assalamu'alaikum, wr.wb!" ucapan salam dari seorang ustadz yang memimpin kajian tersebut, menandakan kajian akan dimulai.

"Waalaikumussalam, wr.wb" sontak seluruh audiens menjawab salam yang dilontarkan oleh ustadz tersebut. Setelah kurang lebih satu jam ustadz menjelaskan isi Al-Qur'an surah An-Nur, kini saatnya masuk ke sesi tanya jawab.

"Ya allah udah masuk sesi tanya jawab, apa nih yang mau ditanyain" tiba-tiba Anisa menggerutu kebingungan sambil membolak balikan lembar Al-Qur'an.

Hilwa tampak tenang dan terlihat seperti dia sudah menyiapkan pertanyaan yang akan ia lontar kan hanya tinggal menunggu kesempatan yang diberikan saja.

"Iksi, lu udah punya pertanyaan belum?" tanya anisa dengan suara lirih

"Aku bingung Nis mau nanya apa?" Iksipun tak ubahnya dengan anisa, sedari tadi terus saja ia membolak balikan lembar Al-Qur'an yang dipeganginya.

Belum selesai mereka memikirkan pertanyaan, tiba-tiba iksiru dikejutkan oleh pertanyaan sederhana dari seorang lelaki yang ada di balik tabir, seketika jantungnya berdegup sangat kencang, perasaan gerogi dan takjub mendengar pertanyaan lelaki itu, rasa penasaran pun mulai menghantuinya. iksipun hanya bisa melongo setelah mendengar pertanyaan tersebut.

"Iksi ? Iksi? lu kenapa?" dari belakang terus saja Anisa menggerutu layaknya ulat bulu.

"amm! gak, gak knapa napa kok Nis, hehe" Iksi yang merasa terkejut dan sedikit kaku dengan lirih ia menjawab pertanyaan Anisa.

Setelah kajian usai, diakhiri dengan sholat isa berjama'ah, iksirupun masih saja penasaran dengan lelaki misterius yang bertanya tadi.

"kak Hilwa, Iksi, aku duluan ke asrama yah, udah kebelet nih dari tadi"

"hmm! iya, iya hati-hati yah" balas Hilwa, sementara Iksi hanya tersenyum mendengar ucapan Anisa, namun kepalanya masih saja dipenuhi dengan rasa penasaran terhadap lelaki yang bertanya tadi.

"Eem! Kak, boleh aku menanyakan sesuatu?" tanya Iksi sedikit canggung.

"Boleh, Iksi mau nanya apa?"

"Um! tadi lelaki yang menanyakan pertanyaan tentang aurat itu siapa yah kak?"

"Ow bentar" Seketika Hilwa melihat lihat jamaah yang ada di sekeliling mereka, yang juga sedang bersiap siap untuk pulang.

"Itu orangnya dek" sambung Hilwa, sambil menunjuk seseorang yang sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya yang berada tidak jauh dengan mereka.

"Yang mana kak?" tanya Iksi untuk meyakinkan kembali.

"Tuh, yang pakai baju kemeja kotak kotak merah hitam dek"

"Ohough, namanya siapa kak?" Iksin sangat terkejut saat mengetahui ternyata lelaki itu yang melontarkan pertanyaan tadi, namun rasa penasaran masih saja menghantui iksi.

"Uhm, maaf dek, kalo namanya kak Hilwa kurang tahu, soalnya kak hilwa gak begitu kenal dekat sama dia, hanya yang sedikit kak Hilwa tahu dia itu mahasiswa UGM jurusan kimia murni dek, emangnya ada apa dek?" tanya Hilwa balik penasaran.

"Ouw, gak, gak kenapa napa kok kak, hehe, hanya suka aja dengan pertanyaannya" Iksi terlihat gerogi saat menjawab pertanyaan Hilwa.

"Ouw iya, jemputan kakak udah ada, kakak pamit yah" pamitnya sambil cipika cipiki dan bersalaman dengan iksiru.

"Iya kak, hati-hati dijalan yah kak!"

"Insya allah dek, assalamu'alaikum!"

"Waalaikumusalaam"

Simpan Komentar dibawah ya🤗

Terpopuler

Comments

dwi marti mukhsinun

dwi marti mukhsinun

pertanyaAn laki2 itU kek gimana tor?

2020-11-25

1

Ettina Kebumen

Ettina Kebumen

msh nyimak thoor😎😁

2020-07-23

0

Ahmad Alhabsyi

Ahmad Alhabsyi

visual thoor

2020-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episodes 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 EPISODE AKHIR
56 Episode 56 (Part II)
57 Episode 57 (Part II)
58 Episode 58 (Part II)
59 Episode 59 (Part II)
60 Episode 60 (Part II)
61 Episode 61 (Part II)
62 Episode 62 (Part II)
63 Episode 63 (Part II)
64 Episode 64 (Part II)
65 Episode 65 (Part II)
66 Episode 66 (Part II)
67 Episode 67 (Part II)
68 Episode 68 (Part II)
69 Episode 69 (Part II)
70 Episode 70 (Part II)
71 Episode 71 (Part II)
72 Episode 72 (Part II)
73 Episode 73 (Part II)
74 Episode 74 (Part II)
75 Episode 75
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episodes 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
EPISODE AKHIR
56
Episode 56 (Part II)
57
Episode 57 (Part II)
58
Episode 58 (Part II)
59
Episode 59 (Part II)
60
Episode 60 (Part II)
61
Episode 61 (Part II)
62
Episode 62 (Part II)
63
Episode 63 (Part II)
64
Episode 64 (Part II)
65
Episode 65 (Part II)
66
Episode 66 (Part II)
67
Episode 67 (Part II)
68
Episode 68 (Part II)
69
Episode 69 (Part II)
70
Episode 70 (Part II)
71
Episode 71 (Part II)
72
Episode 72 (Part II)
73
Episode 73 (Part II)
74
Episode 74 (Part II)
75
Episode 75

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!