BAB 3.

Pagi menyapa dengan lembutnya, gadis itu sudah bangun sejak pagi buta. Karena hal itu merupakan kebiasaannya sejak kecil. Freya baru saja menghubungi ibunya, karena semalam belum sempat.

Dia turun melihat mamanya di dapur, "apakah ada yang bisa aku bantu ma.?" tanyanya.

"Tidak perlu kan sudah ada bibi, kamu main saja atau jalan-jalan." Ucap mamanya.

"Baiklah ma."

Freya pergi ke samping rumah yang ada kolam renang, kemudian dia melanjutkan keluar gerbang. Dia berjalan-jalan di area perumahan dimana ada sebuah taman di sana. Banyak anak kecil yang sedang bermain dan ada pula orang dewasa yang sedang berolahraga. Karena dia hanya sendirian akhirnya dia memutuskan kembali.

Dia memilih kembali ke kamar untuk merapikan buku-bukunya serta menata keperluan untuk besok hari pertama kuliah. Baru saja merebahkan dirinya diatas ranjang ada yang mengetuk pintu.

"Freya ayo sarapan dulu." panggil mamanya

"Baik ma." Dia langsung menuju ruang makan

Ternyata kevin sudah ada di sana, dia sudah terlihat sangat segar dan juga tampan.

"Vin, setelah sarapan kamu ajak freya jalan-jalan ya." pinta mamanya.

"Baiklah ma."

Selesai makan kevin kembali ke kamar diikuti freya di belakangnya.

"Kak, kita mau jalan kemana?"

" Entahlah."

"Ck.. entahlah, apa tidak ada jawaban lain kak?"

"Kenapa kamu sangat cerewet.?" ucap kevin

"Cepat ganti bajunya." lanjutnya

"Iya kak..."

Kevin melajukan mobilnya membelah jalanan yang lumayan padat. Selama perjalanan hanya hening yang menemani, tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut keduanya. Freya merasa bosan, akhirnya dia ingin menyalakan musik.

"Kak, aku boleh putar musik kan.?"

"Hmm." kevin masih fokus menyetir.

Freya mulai memutar lagu kesukaannya, terkadang dia ikut bernyanyi. Kevin tersenyum melihat kelakuannya, "ternyata dia pandai bernyanyi, suaranya bagus." batinnya.

Suasana yang menyenangkan selama perjalanan, tanpa terasa mereka telah sampai di tempat tujuan. Freya melihat sekeliling, sepertinya dia tahu tempat ini.

"Ini kota terlarang kan kak?" tanyanya memastikan.

"Iya."

"Baiklah ayo kita masuk." ucapnya dengan semangat.

Mereka mulai menjelajahi tiap sudut bangunan-bangunan yang dulunya merupakan kompleks istana kekaisaran. Tidak lupa saat ada spot yang bagus freya akan berfoto.

"Kak, minta tolong fotoin ya.." ucapnya sambil tersenyum.

"Ck, merepotkan."

"Tidak repot, kakak kan hanya tinggal pencet ini kan." dia memberikan kameranya.

Kevin mulai mengambil foto dari satu tempat ke tempat lain. Hampir setiap sudut sepertinya sudah terfoto.

"Bukankah ini sudah terlalu banyak.?" protes kevin.

"Coba lihat kak." Freya mengambil kameranya, dan melihat fotonya satu persatu. Ternyata memang cukup banyak, tapi hanya foto dirinya, tidak ada foto kevin satu pun.

"Kak kevin mau aku fotokan.?" tawar freya.

"Nggak perlu."

"Kalau begitu kita foto berdua saja, gimana?"

"Baiklah." Ternyata kevin menyetujuinya.

Freya akan mengambil foto menggunakan kamera nya, tapi kemudian kevin memberikan handphone miliknya.

"Pakai ini saja."

"Baiklah." freya mengambil handphone nya dan mulai mengambil foto selfie mereka berdua. Setelah mengambil beberapa jepretan dia melihat hasilnya. Sayangnya background nya nggak begitu terlihat. Akhirnya dia meminta tolong orang lain untuk memfoto mereka berdua.

"Permisi apakah saya bisa minta tolong untuk mengambil foto kami sebentar.?" freya bertanya kepada seorang wanita.

"Ah, baiklah."

Kevin dan freya berdiri menghadap kamera, siap untuk di foto. Namun wanita itu protes.

"Apa yang sedang kalian lakukan? Tidak romantis sama sekali. Kamu (menunjuk ke arah kevin) paling tidak bisa menggenggam tangannya atau memeluknya." lanjutnya.

Akhirnya kevin mendekat dan merangkul pundak freya. Wanita itu mulai mengambil foto dan menyuruh mereka ganti pose. Kali ini giliran freya gantian memeluk lengan kevin, dia sedikit terkejut tapi justru terlihat senyuman bahagia di wajahnya.

Freya mengambil handphone dan mengucapkan terima kasih kepada wanita itu. Mereka mulai melihat foto yang diambil wanita tadi, ternyata cukup banyak.

"Kak, nanti fotonya kirim ke aku ya."

"Ya."

"Kak, bisa nggak kalau ngomong agak panjang gitu, nggak cuma iya. Coba aku lihat, apa ada kunci di bibirmu, sehingga kau begitu irit ngomongnya." ucapnya sambil memegang dagu kevin. Dia harus berjinjit jika ingin melihat lebih dekat, karena tingginya hanya 162 cm. Sedangkan kevin sangat tinggi baginya sekitar 185 cm.

"Orang-orang melihatmu, mereka pikir kau akan menciumku." ucap kevin

Freya baru menyadarinya, dia pun mundur selangkah. Dan memutuskan pergi dari sana.

"Ayo keluar sekarang kak."

Freya segera pergi dan diikuti kevin dibelakangnya.

"Kamu mau makan apa.?"

"Terserah kakak."

Jawaban yang membingungkan bagi kevin.

"Kamu mau makan cake.?"

"Ah, aku mau ." jawabnya dengan semangat.

"Dia terlihat senang sekali, lucunya." ucapnya dalam hati sambil tersenyum.

Mereka masuk ke sebuah kafe dan freya memilih duduk didekat jendela.

"Mau makan cake apa?" kevin bertanya sambil melihat menu.

Freya nampak bingung, karena semuanya terlihat enak. Seakan bisa membaca pikirannya, kevin berkata "pesan saja semua yang kamu suka."

"Baiklah kak." dia memesan beberapa cake, mulai dari coklat, keju dan fruit cake.

Tidak perlu menunggu lama pesanannya datang. Freya mulai menyantap kuenya satu persatu. Dia baru menyadari jika kevin hanya memesan minum.

"Kenapa kakak tidak makan.?"

"Aku masih kenyang."

"Mana mungkin, kakak makan kue ini saja." dia menyodorkan kue coklat.

"Aku tidak mau, kamu makan saja." Kevin mengembalikan kue coklatnya,

"Ya sudah, kalau begitu aku suapi ya kak." freya menyendok kue coklat dan menyuapi kakaknya.

Kevin tidak menolak disuapi oleh freya.

"Satu lagi kak." Dia pun menerimanya.

Saat ketiga kalinya, dia baru menolak.

"Sudah cukup, aku sudah kenyang "

"Baiklah." freya menghabiskan sisa kue coklatnya.

"Dari ke tiga kue tadi yang mana kamu paling suka.?" kevin bertanya karena penasaran.

"Aku paling suka kue coklat, makanya aku makan paling akhir."

"Lalu kenapa kamu berikan kepadaku?"

"Aku kan sudah makan dua kue tadi, jadi ya nggak masalah."

"Sangat imut." batinnya

Kevin memarkir mobilnya, dia mengajak freya untuk berjalan - jalan di pinggiran sungai liangma. Walaupun sedang musim panas, tidak terasa sinar mentari menyengat kulit karena rimbunnya pepohonan. Sungainya bersih dan asri, ada banyak orang yang menghabiskan waktu untuk bersantai disini.

"Oh ya, apa kak kevin sering kesini.?" tanya freya penasaran.

"Nggak, buat apa aku kesini.?" dia malah balik bertanya.

"Ya mungkin bersantai dengan teman, atau mungkin pacar kakak."

"Kamu anak kecil tahu pacaran juga ternyata." ucapnya sambil tertawa.

"Enak saja, udah kuliah gini dibilang anak kecil."

"Eh, tapi aku serius tanya kak kevin sudah punya pacar belum?"

"Memangnya kenapa kalau aku punya atau tidak.?

"Ya nggak kenapa - napa, tinggal jawab susah banget ya kayaknya."

Kevin sangat senang melihat freya yang mulai kesal, karena dia terlihat semakin lucu.

"Rahasia."

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

nah ini Kevin,,,, mungkin udah ada rasa sama Freya🤔

2024-03-21

1

ღYaraღ

ღYaraღ

Thor, jangan bikin pembaca gatal gatel nunggu update ya!

2024-02-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!