Andra menggendong Julia , beruntung saat itu lagi jam kerja sehingga tidak ada karyawan yang melihatnya .
Andra mengirim pesan kepada Andreas , mengabarkan kalau Julia ada di ruangan nya sedang pingsan .
"Ck ada apa sebenarnya dengan mu ." gumam Andra gelisah .
Andra menoleh saat mendengar suara pintu di buka , ternyata Andreas yang datang .
"Kok Julia ada di ruangan mu , tadi dia pamitan akan buat kopi ." tanya Andreas memburu .
"Tadi aku melihat dia di pantry sedang melamun . Saat aku tegur dia langsung pamitan dan tiba tiba dia jatuh pingsan ." jelas Andra .
Andreas memicingkan matanya ." terus siapa yang menggendong dia sampai ke sini ."
"Ya akulah , siapa lagi ." jawab Andra .
"Kok kamu , kenapa tidak panggil OB saja , dan langsung suruh bawa dia ke klinik di lantai bawah sana ." cecar Andreas .
"Ck , kamu kok jadi cerewet sih , cepat panggil dokter buat periksa Julia , kasihan dia ." ucap Andra sedikit kesal sama Andreas .
"Iya iya aku juga khawatir sama dia . Dia sekretaris kesayangan aku juga ." gerutu Andreas sambil menghubungi nomor salah satu dokter yang bertugas di klinik lantai bawah sana , tak lama kemudian datang seorang dokter yang langsung memeriksa keadaan Julia .
Andreas dan Andra melihat gerak gerik Dokter wanita yang sedang memeriksa Julia , dari deyut nadi dan detak jantung , hingga akhirnya Dokter wanita itu menatap wajah Andra dan Andreas bergantian .
"Apakah nona ini sudah menikah ." akhirnya Dokter itu buka suara .
"Dia sudah nikah Dok , tapi sekarang dia sudah resmi menjanda ." jelas Andreas .
"Jadi dia benar benar seorang janda ." gumam Andra dalam batin .
" Begini Pak , setelah melewati pemeriksaan yang saya lakukan . Nona ini denyut nadinya sangat cepat tapi tekanan darahnya sangat rendah . Kalau di lihat dari semua ini adalah ciri ciri seseorang yang sedang hamil muda ."
"Apa ." teriak Andreas .
"Hamill.." pekik Andra .
"Benar , sebaiknya nanti suruh dia periksa dulu , kalau menurut oerkiraan saya nona ini sedang hamil sekitar 4-5 minggu , akan kebih baik bawa saja ke dokter obgyn pasti akan langsung tau hasilnya ." jelas dokter itu .
"Iya Dok , terimakasih ." ucap Andreas sambil mengantar Dokter itu pergi dan kembali menutup pintu ruangan Andra .
Andra termenung dengan apa yang baru saja ia dengar ." kalau Julia sudah cerai dengan suaminya , itu berarti Julia tidak mungkin hamil dengan mantan suaminya kan . Sekarang usia kandungan nya 4-5 minggu dan itu adalah waktu di mana aku dan julia melewati malam panas itu kan ."gumam Andra .
Dan ia juga ingat kalau malam itu ia melakukan malam panas dengan Julia tanpa mengunakan pengaman , dan ia juga mengeluarkan di dalam rahim Julia .
"Ya itu pasti anak ku ."
***
Perlahan Julia mulai membuka matanya . Kepalanya masih terasa pusing . Matanya mengerjab kembali beberapa kali , ia masih merasa asing dengan langit langit kamar itu .
"Kamu sudah siuman ."
Julia terkejut saat mendengar suara itu , suara yang akhir akhir ini sangat familiar . Julia berusaha untuk duduk , sungguh kepalanya masih terasa pusing . Saat akan mengangkat tubuhnya , tiba tiba sebuah lengan kekar menopang tubuhnya dan membantunya untuk duduk .
"Pak Andra ." ucap Julia sambil menatap Andra yang kini telah duduk di sampingnya .
"Minumlah dulu ." ucap Andra menyodorkan sebotol air mineral ke0ada Julia . Yang di sambut dan langsung di minum oleh Julia hingga sisa separuh botol .
"Kamu tadi pingsan saat di pantry . Dan aku yangvmembawamu ke ruangan ku ini ." jelas Andra yang tau apa yang Julia pikirkan .
"Ah maaf ya pak , jadi merepotkan bapak ." ucap Julia tidak enak hati . Dalam hati Julia merutuki dirinya yang pingsan di depan Andra .
"UL , tadi kamu sudah di periksa oleh Dokter . Dan ini resep dari dokter dan vitamin yang harus kamu konsumsi ." andra menyerahkan plastik kresek berwarna putih yang berisi obat dan vitamin dari dokter .
"Terimakasih pak , sekali lagi maaf sudah merepotkan ." ucap Julia yang kembali berdiri untuk segera pergi , tapi lagi lagi badan nya kembali oleh karena masih lemah .
Lagi lagi Andra menangkap badan Julia hingga julia terduduk di pangkuan Andra . Mata mereka berdua bertemu dan saling beradu .Jantung Julia seperti ingin meloncat dari tempatnya , di tambah Andra semakin mengeratkan pelukan nya bukan nya melepaskan .
"Maaf pak , posisi kita ."
"Kenapa , kamu tidak mengatakan kalau kamu sedang mengandung anak ku .?"
DEG..
Julia terkejut mendengar ucapan Andra ." darimana dia tau aku sedang mengandung anaknya , siapa yang memberi taunya ." batin Julia .
"Kenapa , bahasa tubuhmu yang tegang . Itu menandakan kalau dirimu juga sudah tau , tentang jehamilan ini . Aku tanya sekali lagi , apa kamu sudah mengetahui kehamilan ini atau belum ."
Julia bukan menjawab pertanyaan Andra , dia malah menangis tergugu . Mulutnya masih bungkam tak mau menjawab pertanyaan Andra . Bagaimana dia bisa menjawab kalau anak yang di kandung adalah anak nya Andra . Sekarang yang ada dia malah ketakutan kalau Andra akan menyuruhnya mengugurkan kandungan nya .
Julia tidak mau , ia sudah bertahun tahun lamanya dia memimpikan untuk memiliki Anak ,bahkan harapan nya sempat pupus kala Andika memberikan nya sebuah map yang berisi hasil tes kesuburannya yang mengatakan bahwa dirinya mandul .
Tapi sepertinya Alloh masih sayang pada dirinya , hingga hari ini ia di berikan anugerah yang luar biasa , yaitu sebuah janin yang bersemayam di rahimnya . Jadi ,tentu saja Julia harus mempertahankan bayinya , bagaimanapun caranya .dia tidak akan membiarkan andra atau pun orang lain meminta bayinya untuk di gugurkan .
Sebuah elusan tangan mendarat di rambutnya , Julia terkejut dengan perlakuan Andra .Julia mendongak menatap Andra dengan wajah dengan linangan air mata .
"Kenapa menangis , apa kamu takut dengan ku ?
"Hiks ! Pak tolong jangan suruh saya untuk mengugurkan anak ini ,Tolong Pak . Saya janji , saya tidak akan meminta pertanggung jawaban bapak .saya akan resign dari kantor dan akan pergi sejauh mungkin agar bapak tidak bertemu dengan saya . saya tidak ingin kehilangan janin ini pak , saya sangat menyayanginya ."
Andra terpaku dengan ucapan Julia . Setiap kata kata yang meluncur dari bibir julia mampu membuat jantung nya berdebar debar . Ada perasaan hangat yang menjalar di hatinya .
Andra masih teringat dengan ucapan Sherly yang tidak ingin mempunyai anak dulu . Sherly mengatakan kalau dirinya masih sangat muda dan masih belum memikirkan soal anak .
Sementara dirinya yang sudah hampir kepala tiga , sudah sangat mengingginkan seorang anak sebagai keturunan atau pewaris , begitu juga dengan keluarganya .
"Saya juga tidak akan memberitau dia siapa ayahnya yang sebenarnya . Bapak tenang saja . Jangan merasa terbebani dengan tanggung jawab terhadap anak ini. Saya akan mengatakan kalau ayahnya sudah meninggal ." Andra melotot menatap Julia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Reni Ajja Dech
Masih hidup di bilang meninggal.ya melotot lah mata ayah janinny.😀😀😀😀
2024-07-06
4
💐Nie Surtian💐
ceritanya menarik...
2024-06-07
3
Cahaya Sidrap
up
2024-05-21
2