Andra telah lebih dulu meninggalkan ruangan rapat di ikuti oleh sekretarisnya , dan kini tinggal lah Julia yang masih berdiam diri di tempat .
"Huuff , apa memang harus di selesaikan .?mungkin dengan membicarakan masalah malam itu lagi . Aku dan pak Andra akan ada penjelasan . Aku juga tidak akan menuntut pak Andra untuk bertanggung jawab karena aku juga bukan gadis perawan lagi ." gumam Julia .
Setelah berhasil mengendalikan diri . Julia segera pergi meninggalkan ruangan rapat dan langsung pergi memasuki lift . Dia langsung menekan tombol di mana ruang presdir berada .
Julia sedikit gugup , karena seumur umur dia kerja di perusahaan PPS GROUP selama hampir dua tahun ia belum pernah menginjakkan kakinya ke ruangan pemilik perusahaan itu .
Lalu sekarang dia menginjakan kaki di ruangan itu karena sebuah masalah yang berurusan langsung dengan Andra , itulah yang membuatnya gugup setengah mati .
"Masuk saja , pak Andra sudah menunggu kamu ." ucap Rama sekretaris pak Andra .
Julia hanya mengangguk dan langsung menuju ke arah ointu yang dominan dengan warna coklat tua kehitaman . Iabtetap mengetuk pintu tiga kali sebelum masuk dan di persilakan masuk .
Julia menghela nafas sebentar untuk mengurai rasa gugup di hatinya , tak lama kemudian terdengar suara Andra dari dalam yang mempersilahkan dia untuk masuk .
"Masuk ."
Sekali lagi Julia menghirup nafasnya dalam dalam . Berhadapan dengan Andra dalam suasana seperti ini sungguh jauh berbeda dengan saat dia berhadapan dengan Andra di sebuah kamar itu .
Andra menatap pintu ruangan nya yang terbuka .dan ia melihat wanita yang beberapa malam yang lalu menghabiskan malam panas dengan nya . Wanita yang selalu melintas dalam pikiran nya beberapa hari ini .
"Ada apa ini ? Hanya melihat dia berjalan ke arah ku saja , sudah membuat aku bereaksi seperti ini ." batin Andra .
Andra segera mengalihkan pandangan nya ke arah laptopnya yang ada di meja depan nya , ia tidak tau kenapa jadi seperti ini , apa mungkin karena pernah tidur dengan wanita ini sehingga membuatnya lebih sensitif seperti ini ." batin Andra .
"Selamat siang pak ." Sapa Julia yang sejak tadi juga menunduk selama melangkah kan kakinya ke arah Andra . Dan sekarang ia mengangkat wajahnya untuk menatap Andra .
Tapi Andra masih tetap diam menatap leptopnya , seakan tidak terganggu dengan kedatangan dan suaranya julia .
"Hemm! Duduklah ." ucap Andra , ia menarik nafasnya dengan pelan juga ia hembuskan dengan perlahan , menetralkan detak jantungnya yang tiba tiba berdetak kencang .
"Oh , kenapa aku seperti ini ." rutuk Andra dalam hati . Ia tidak pernah segugup ini bila sedang berhadapan dengan seorang wanita .
"Eghemm." andra berdehem sambil mengangkat wajahnya untuk menatap Julia . Masa ia seorang Pangeran putra samudra tidak akan menatap wajah lawan jenisnya saat bicara . Akan terkesan tidak sopan dan tidak menghargai .
Sebebarnya Andra memanggil Julia bukan karena tanpa alasan .Dia ingin meluruskan masalah tentang ucapan nya waktu itu tentang pembayaran .
Ya , Andra telah berjanji akan mentrafer sejumlah uang kepada Julia .dan Julia juga tidak menolak , jadi bukankah itu terbilang sebuah hutang yang harus ia tepati .
"Begini , kamu tau kenapa aku memanggilmu ke mari ." tanya Andra .
"Sayabtidak tau Pak , ada apa ya ? ." tanya Julia .
"Sebenarnya ini , masalah malam itu .
"Tu kan ." potong Julia dalam hati . Kalau Andra memanggilnya pasti karena kejadian malam panas itu .
"Begini Pak , saya tidak akan cerita ke pada siapapun tentang masalah itu . Jadi saya mohon , bapak juga jangan memecat saya . Anggap saja itu hanya sekedar kesalahan tanpa kesengajaan . Orang lain tidak akan ada yang tau , kalau kita tidak membeberkan nya bukan .?
Andra mengangkat sebelah Alisnya mendengar kata kata Julia .." kenapa wanita ini bisa bicara seperti itu , aku percaya kalau dia tidak akan mungkin membocorkan masalah ini , karena tentu dia sudah tau konsekuensinya , yaitu pemecatan . Atau dia punya problem dengan kehidupan nya ." batin Andra .
"Aku tau , dan aku juga tidak akan memecat mu . Sebenarnya aku hanya ingin membicarakan masalah uang pembayaran , yang waktu itu aku katakan dan kamu juga tidak keberatan bukan ."ucap Andra .
Julia mengerutkan alisnya , dia lupa dengan kesepakatan itu ." Uang pembayaran .?
"Ya , uang pembayaran , bukankah aku dah berjanji akan mentransfer sejumlah uang kepada mu , sebagai konpensasi . Meskipun sebenarnya aku juga tidak wajib memberikan itu , karena kamu yang telah menggoda Aku duluan ." ucap Andra yang membuat Julia malu setengah mati .
"ehmm , ya sudah Pak , tidak di beri juga tidak apa apa . Lagian kan saya juga bukan wanita panggilan ." jawab Julia untuk menyembunyikan rasa malunya .
"Tapi aku sudah berjanji dan sekarang aku memanggil kamu ke sini karena aku ingin meminta nomer rekening kamu , dan juga nomor telepon kamu ." ucap Andra sambil.menggaruk keningnya yang tidak gatal .
Andra merutuki diri sendiri yang keceplosan mengingginkan nomor telepon Julia juga .
"Ahh , baiklah Pak , saya tidak memaksa lo , dan saya anggap ini adalah rejeki ." ucap Julia sambil tersenyum .Andra terpaku dengan senyuman itu . Julia mengeluarkan ponselnya.dan membika M bakingnya karena ia juga tidak hafal dengan nomor rekeningnya sendiri . Andra mencatatat nomor rekening Julia dari dektean Julia .
Julia juga tidak lupa memberikan nomor telepon nya ," mungkin pak Andra butuh nomer telepon aku dan akan mengabarinya bila sudah mentranfer kali ya ." tebak Julia dalam hati .
"Aku harus mengurus ini sendiri , karena memang ini rahasia di antara kita . Jadi aku berharap , kamu tidak membocorkan ini kepada ..
"Bapak tenang saja , saya tidak akan membocorkan rahasia apapun Pak . Saya juga tidak merasa bapak rugikan , dimana status saya juga bukan seorang gadis perawan ." jawab Julia .
Sebenarnya Andra juga penasaran dengan status wanita cantik di depan nya ini . Ia baru sekarang menyadari kalau Julia memang sangat cantik .
"Apakah kamu sudah menikah ." tanya Andra .
Julia tertawa lirih mendengar pertanyaan Andra ." Ya .. Saya sudah menikah , tapi sekarang bukan lagi seorang istri . Jadi bapak tidak usah khawatir . Karena saya sekarang seorang janda ." ujar Julia .
Andra tidak pernah menyangka dengan karyawanan nya , yang ternyata seorang janda dan terlibat malam panas dengan nya .
Pekerjaan Andra hari ini sungguh sangat padat . Ia melangkahkan kakinya menuju ke apartemen nya . Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam . Ia menyalakan lampu utama ruang tengah dan segera menuju ke kamarnya .
Sudah jadi kebiasaan Andra yang suka lembur sampai malam karena ia tidak suka menumpuk pekerjaan hari ini. , dan ia kerjakan besok .
Sampai di dalam kamar Andra menyala kan lampu . Kemudian membuka dasi dan kemeja ia ingin segera mandi dan beristirahat . Tapi tiba tiba ia merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Nayla Sasha
gmn sichh thorr di bab sblm nya katanya julia krja hmpirr 3 taun dn skrng blng 2 taun fokus donk klo buat cerita selanjutnya...sayank ceritanya bgs klo bnyak typonya
2024-06-17
3
Cahaya Sidrap
up lanjut thor
2024-05-21
1