Setelah dua jam mereka pelajaran kimia selesai, mereka semua siap siap untuk pulang dengan janji Elina tadi dia tidak akan memberi tugas kepasa mereka. Elina sering sekali memberi mereka tugas biar mereka mengerti dengan pembelajaran yang Elina sampaikan. Masih banyak murid yang tidak mengerjakan tugas yang sudah Elina beri terapi ia tidak marah tandanya murid itu belum mengerti apa yang Elina sampaikan dan itu juga Elina jelaskan kembali sampai mereka mengerti. Tetapi yang tidak mengerjakan tugas poin nya Elina kurangi saja biar adil.
" hati hati di jalan, dan ya mau lomba semangat untuk latihannya " kata Elina.
" baik buk " kata murid murid nya, sambil berpamitan dengan gurunya.
Setelah semua murid meninggalkan kelas hanya Elina yang masih di kelas. Tadi handphone nya berbunyi pas Elina sedang mengajar dan dia ingin tahu siapa yang menghubungi nya tadi.
" Anzel tadi menghubungi ku " kata Elina, pas melihat nama Anzel lah yang tadi menghubungi nya. Elina pun kembali menghubungi Anzel.
" hallo Anzel, maff tadi aku sedang mengajar jadi tidak mengangkat telepon mu " kata Elina, pas Anzel sudah mengangkat telepon nya dari Elina.
" tidak masalah maff sudah menganggu. oh ya sudah mau pulang atau belum " kata Anzel.
" aku pulang jam empat sore nanti jadi sekitar setengah jam lagi. Mau merekap nilai siswa dulu " kata Elina.
" baiklah, nanti akan ku hubung lagi aku akan menjemputmu " kata Anzel, dia langsung mematikan hubungan selulernya dengan Elina.
Anzel tahu pasti Elina akan menolak seperti tadi pagi makannya ia mematikan hubungan selulernya terlebih dahulu biar Elina tidak menolak nya. Sedangkan Elina yang tadi ingin berbicara tetapi sudah di matikan oleh Anzel.
" aduh aku takut ketauan dengan guru guru yang lain " kata Elina, pas tadi Anzel bilang ingin menjemput nya.
Elina pun kembali ke ruang guru ia ingin melihat apa ada guru guru yang sudah pulang, sukanya murid pulang guru juga ada yang ikut pulang hanya beberapa guru yang masih di sekolah.
" El, mau pulang bareng?" kata Bu Dina, yang melihat Elina sudah duduk di tempatnya.
" engga deh, aku masih ada kerjaan dikit " kata Elina, yang melihat Bu Dina sudah siap siap untuk pulang.
" yasudah aku pulang duluan ya, karena sudah engga ada yang aku kerjakan lagi " kata Bu Dina, Elina hanya mengangguk dengan senyum setelah itu bu Dina pun sudah keluar dari ruang guru.
Elina melihat hanya tinggal sepuluh orang guru lagi yang belum pulang, pasti mereka akan pulang di jam yang sama seperti Elina karena jam lima sore guru sudah tidak ada di sekolah hanya staff kebersihan dan juga satpam doang.
Pas jam empat sore semua guru pun pulang, Bu Mila tadi mengajak Elina pulang bareng tetapi Elina menolak nya ya karena Anzel ingin menjemput nya setelah Bu Mila pulang duluan Anzel pun mengirim pesan kalau ia sudah di tempat yang tadi mengantar Elina ke sekolah. Elina pun langsung buru buru untuk keluar karena dia melihat guru guru di sini masih siap siap untuk pulang jadi dia harus duluan sampai di sana.
" pulang buk " kata satpam yang ada di sana.
" iya pak, saya duluan ya " kata Elina, dengan menundukkan kepalanya dan tersenyum.
Dia sudah melihat mobil Anzel di halte dekat sekolah sebelum masuk ia melihat ke kanan dan ke kiri apa ada seseorang yang melihatnya, karena sepi Elina pun langsung masuk kedalam mobil dengan terburu buru. Anzel yang melihatnya hanya terkekeh dia mengerti kenapa Elina seperti ini dan itu sangat lucu.
" kamu seperti sedang ingin mencuri " kata Anzel, setelah Elina masuk ke dalam mobil dia langsung melajukan mobilnya pulang ke rumah.
" ya aku takut ketauan saja, belum siap dengan pertanyaan pertanyaan dari guru nanti " kata Elina, dia juga aneh dengan diri sendiri pas tadi. Mau gimana lagi kalau ketauan pasti ada ribuan pertanyaan yang di lontarkan pada guru guru di sekolahnya.
" mau ke sesuatu tempat dulu?" kata Anzel, melihat ke arah Elina sekilas setelah itu dia fokus kembali ke depan.
" tidak, kita langsung pulang saja " kata Elina, ia setiap pulang ke sekolah ya langsung pulang engga akan kemana mana.
setelah beberapa menit kemudian mereka pun sampai di rumah, Elina langsung ke dapur untuk menyiapkan makan lama mereka nanti sedangkan Anzel ia ke kamar untuk membersihkan badannya terlebih dahulu.
" Anzel ayo makan malam " kata Elina, tadi pas Elina sedang menyiapkan makan malam Anzel bilang kepadanya kalau ia lagi di ruang kerja dan setelah semua beres dan Elina juga sudah mandi ia langsung memanggil Anzel untuk makan malam.
" apa bekal tadi habis?" kata Elina, setelah mereka selesai makan.
" astaga kotak bekalnya ketinggalan di kantor tapi sudah habis ko " kata Anzel, dia engga ingat soal itu pas Elina bilang dia baru ingat.
" ah syukurlah kalau habis, besok bawa ya " kata Elina, karena pas sedang mencuci piring dia tidak melihat kotak bekal Anzel hanya kotak bekalnya saja yang ada.
" iya, aku tadi tidak ingat " kata Anzel.
" tidak masalah, lagian ada ruangan mu kan dan kotak bekalnya tidak akan kemana mana " kata Elina, dengan senyumnya dan itu membuat Anzel ikut tersenyum melihat elina tersenyum.
Setelah makan malam Elina dan Anzel sekarang sedang di kamar, Anzel sedang sibuk dengan laptopnya sedangkan Elina sedang sibuk dengan handphone nya dia sedang melihat harga harga laptop second untuk ia beli tetapi ia tidak mengerti soal ini dia takut salah beli nanti.
" apa aku tanya saja ke Anzel, tetapi aku takut Anzel berpikir kalau aku ini ingin di belikan laptop olehnya " dalam hati Elina.
bukan ia memberi kode ke Anzel untuk membeli kan laptop tetapi Elina ingin tahu laptop mana yang bagus, ya barang second sih yang Elina beli tetapi kalau masih bagus kan lumayan juga dia takut aja salah membeli nanti di tempat jual laptop pas orang itu memberi tahu soal laptop Elina hanya bisa diam saja lebih baik dia bertanya kan bagus bertanya dari pada ia menyesal karena tidak bertanya kan engga enak juga.
" Anzel apa kamu sibuk?" kata Elina, dia langsung mendekati Anzel yang sedang fokus dengan laptopnya hanya maju selangkah saja.
" tidak, aku hanya melihat pekerjaan ku saja. Ada apa?" kata Anzel, dia langsung melihat Elina yang ada di sampingnya. Emang benar Anzel tidak sibuk dia hanya melihat pekerjaannya saja.
" gini aku ingin tanya kan pihak sekolah itu memberi pinjaman laptop ke guru yang belum bisa membelinya dan aku termasuk nya, dan pihak sekolah ingin laptop nya kembali karena lab komputer yang di sekolah sangat kurang jadi pihak sekolah ingin mengambil kembali laptop yang di pinjam oleh guru. Aku sedang mencari cari laptop menurut kamu cari laptop di mana " kata Elina, dia menceritakan nya langsung ke Anzel biar Anzel engga salah paham.
Anzel yang mendengarnya cerita Anzel pun berpikir dia kalau beli laptop pasti di mall dan juga laptop yang sudah ia tidak pake dia kasih ke sekretaris nya jadi dia hanya punya satu laptop, karena sebelum nikah Anzel punya dua laptop.
" kamu mau tipe kaya gimana?" kata Anzel, sambil menutup laptopnya.
" aku engga tau, yang penting bisa nyimpan data yang sangat banyak " kata Elina, entahlah apa yang dia omongkan tadi dia juga agak bingung.
" kalau begitu besok pulang sekolah aku antar beli laptop nya aku tau tempatnya di mana " kata Anzel, dia sambil melihat sesuatu di handphone nya.
" Minggu depan saja gimana, karena aku belum gajian dan juga aku cari yang second aja belum cukup uang " kata Elina, dia juga agak kaget pas Anzel bilang dia akan mengantarnya besok sedangkan Elina baru Minggu depan gajiannya.
Anzel yang mendengar perkataan Elina hanya bingung, kenapa Elina menunggu gajian kan Anzel ini suaminya jadi bisa minta kan ke Anzel kalau ia butuh laptop lagian Elina juga engga minta apa apa hanya laptop dan itu sangat penting untuk Elina yang sebagai guru.
" kenapa nunggu gajian, kan aku suami mu minta lah kepada ku " kata Anzel, membuat Elina sangat tidak percaya kalau Anzel berbicara seperti itu.
" ya aku engga enak saja gitu, baru menikah sudah minta minta " kata Elina, benarkan mereka baru menikah dan Elina sudah minta sesuatu ke Anzel.
" emang kamu minta apa ke aku?. Engga ada kan lagian hanya laptop doang dan itu bukan untuk pamer atau main main itu kan emang sangat di butuhkan oleh kamu sebagai guru untuk menyimpan nilai murid murid dan juga pembelajaran ya kan " kata Anzel, dia pertama kali melihat seorang wanita yang seperti Elina ini dia engga mau di repot kan sama seorang selagi bisa sendiri ia akan menjalankan nya.
Yang dikatakan Anzel emang benar Elina emang sangat butuh untuk menyimpan nilai murid murid atau yang lain, tetapi engga seperti ini Elina tidak mau merepotkan seseorang karena dari dulu hidup sendiri dan juga berjuang sendiri, pas sudah menikah dia akan di bantu oleh suami tetapi Elina belum terbiasa seperti ini.
" jangan pikir aneh aneh, besok aku akan membawa mu ke tempat untuk membeli laptop jangan menolak, uang ku tidak akan habis hanya untuk beli laptop dan juga jangan berpikir kalau kamu merepotkan seseorang aku sama sekali tidak di repot kan. Lebih baik istirahat lah besok akan kembali beraktivitas " kata Anzel, dia tahu apa yang dipikirkan Elina sekarang entah kenapa dia seperti bisa membaca pikiran Elina semenjak ia sudah menikah dengannya.
Elina hanya mengangguk, dia langsung menaruh handphone di meja yang ada di sebelahnya dan langsung mengistirahatkan tubuh nya. Anzel yang melihatnya hanya tersenyum istrinya ini emang tidak mau direpotkan kan tetapi Anzel sangat senang kalau ia di tetapkan oleh Elina bukankah itu sudah tugas ia sebagai suami.
Di pagi hari seperti biasa Elina yang sudah bangun terlebih dahulu dan tidak lupa untuk menyiapkan sarapan dan juga bekal untuk nya dan juga Anzel, setelah sejam ia di dapur Elina pun kembali ke kamarnya untuk membersihkan badannya dan siap siap.
" Anzel ayo bangun, sudah pukul setengah enam " kata Elina, yang sudah rapih dengan seragam guru nya.
Anzel pun membuka matanya dia melihat Elina yang sudah rapih dengan seragam guru nya. Dia langsung duduk sebelum pergi ke kamar mandi.
" aku sudah menyiapkan keperluan mu, habis mandi langsung ke ruang makan ya aku duluan ke sana " kata Elina, setelah menyiapkan keperluan kantor Anzel sedangkan Anzel ia hanya mengangguk dengan mata tertutup.
Setelah sarapan Anzel mengantar kan Elina ke sekolah nya karena sekarang tugas Anzel mengantarkan dan menjemput Elina kalau ia tidak sibuk kalau ia sibuk ia meminta supir pribadi nya untuk mengantar dan menjemput Elina dia tidak mau istrinya ini harus naik bus yang sangat padat itu.
" pulang seperti kemarin kan?" kata Anzel setelah mereka sudah sampai di sekolah Elina.
" iya seperti kemarin " kata Elina.
" yasudah nanti aku jemput dan juga sekalian membeli laptop untuk mu " kata Anzel, soal laptop Elina jadi tidak enak dengan Anzel.
" makasih ya Anzel, sebenarnya niat ku hanya ingin tahu saja yang mana yang bagus dan tidak " kata Elina, yang menundukkan kepalanya.
Anzel pun langsung memegang dagu Elina supaya Elina mengangkat kepalanya dia tidak suka Elina seperti ini.
" jangan menunduk seperti itu, aku suami mu jadi tidak masalah aku sudah bilang jangan memikirkan yang lain fokus saja dengan pekerjaan mu sekarang " kata Anzel, sambil memegang tangan Elina.
" baik, kalau begitu aku masuk duluan kamu hati hati " kata Elina,dengan senyum nya.
Anzel hanya mengangguk dan tersenyum dia belum menjalankan mobilnya dia ingin melihat Elina masuk ke dalam sekolah dengan selamat. Aneh rasanya tetapi Anzel sangat suka seperti ini setelah Elina sudah masuk Anzel pun langsung menjalankan mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments