ISTRI RAHASIA ANZEL
Seorang gadis cantik yang sedang duduk di taman dengan guan pengantin yang sangat cantik tetapi tidak terlihat bahagia di hari pernikahan nya yang ada rasa khawatir yang ia takuti sekarang. Bukankah seorang yang baru menikah akan senang tetapi berbeda dengan Elina Widhiani Arion dia menikah dengan lelaki yang sama sekali ia tidak tahu pernikahan mereka sangat cepat dan itu membuat Elina tidak tahu latar belakang lelaki yang sekarang sudah menjadi suami nya ini.
Elina harusnya mendampingi suaminya di dalam gedung karena ini masih pesta pernikahan mereka tetapi Elina sekarang di sini sendiri hanya ada suara angin yang selalu datang ke arahnya apalagi gaun pengantin yang ia pakai tidak ada lengannya dan itu membuat ia kedinginan. Elina tidak sadar kalau di belakang sudah ada sosok pria yang sangat tampan memakai jas yang membuat pria itu menambah tampan dua kali lipat.
" kamu kenapa tidak ke dalam?" kata pria itu, dia duduk di samping Elina. Elina yang mendengar suaranya pun langsung menoleh ke arahnya.
" ah, aku ingin mencari angin saja " kata Elina, ya pria dia samping nya ini suaminya sekarang yaitu Anzel Noah Zionathan.
Anzel juga tidak menyangka bisa menikah secepat ini apalagi Anzel baru tiga hari mengenal dengan Elina dia belum mengenal jauh Elina sama seperti Elina dia juga belum mengenal jauh Anzel. dan yang menikahi mereka yaitu kakek Bobby kakeknya Anzel dia ingin cucunya menikah dengan Elina Anzel tidak mengerti dengan kakeknya kenapa dia ingin sekali menikahi Elina dan kakeknya hanya menjawab orang tua Elina dulu pernah membantu kakeknya dan sekarang kakek ingin membayar utang ke mereka dengan cara ini hanya itu yang kakeknya bilang ke Anzel atau Elina dan kakek Bobby sudah lama mengenal Elina tetapi dengan jauh dia selalu mengawasi Elina apalagi pas Elina di usir oleh Pama dan bibinya dan itu membuat kakek Bobby agak marah oleh paman dan bibi Elina tetapi kakek Bobby sangat suka dengan kerja keras Elina selama ini sampai sekarang cita cita Elina terkabul yaitu Elina ingin menjadi guru.
tetapi beda mamah Anzel dia tidak suka anaknya menikah dengan perempuan yang tidak tahu asalnya dari mana dan keluarga nya pun tidak ada mamah Anzel sebenarnya sudah ada perempuan yang akan ia jodohkan dengan Anzel tetapi sekarang agak susah apalagi dia hanya seorang menantu karena ia menikah dengan anak dari kakek Bobby. kalau papah Anzel dia hanya diam saja dia tidak akan ikut campur soal ini karena kalau papahnya bilang iya dia sebagai anak harus bilang iya juga karena papahnya itu sangat sayang dengan Anzel.
" Elina aku tahu kamu belum bisa menerima pernikahan ini. Tetapi asal kamu tahu aku tidak akan memainkan pernikahan kita ini sama seperti aku, aku pun masih berpikir bahwa sekarang aku sudah menjadi seorang suami tetapi aku akan menjalankan tugas ku sebagai suami dengan baik dan kamu jangan berpikir kalau pernikahan kita hanya sebatas pernikahan kontrak. Aku engga akan terima soal itu aku ingin pernikahan kita ini selamanya " kata Anzel, dia berbicara seperti itu sambil memegang tangan Elina sedangkan Elina dia hanya diam saja tetapi dia tetap mendengar kata kata Anzel tadi.
" dan juga jangan mendengarkan kata mamah ku yang membuat kamu sakit hati, dan sekarang kita jalankan pernikahan ini seperti yang lain aku akan membuat mu jatuh cinta dengan ku sama seperti ku kamu juga harus bisa membuat aku jatuh cinta dengan mu dan sekarang kita jalankan saja dengan baik ya. Kamu setuju kan " sambung Anzel, Elina masih diam dia engga nyangka kalau Anzel sangat dewasa seperti ini dia kira Anzel tidak terima dengan pernikahan ini tetapi sekarang dia melihat ketulusan Anzel kepadanya.
" kamu tahu, aku juga agak kaget bisa menikah dengan mu aku tahu kamu ya karena kamu sangat terkenal semua orang tidak pernah bosan membicarakan tentang mu tetapi aku engga berpikir kalau aku bisa menikah dengan mu. Ada rasa takut pas kakek menjodohkan ku dengan mu aku takut kamu tidak terima dan akan main kasar dengan ku entah kenapa aku berpikir seperti itu apalagi pas melihat mamah mu yang tidak suka dengan ku itu membuat aku kembali takut apalagi aku hanya seorang guru dan itu pasti membuat mamah mu malu mempunyai mantu seperti aku " kata Elina, dia berbicara sambil menundukkan kepalanya sambil melihat tangannya yang masih di pegang oleh Anzel dia jujur emang sangat takut.
Anzel yang mendengarnya hanya tersenyum, itu wajar kalau Elina ada rasa takut menikah dengan nya apalagi emang benar kalau mamahnya belum suka denganya Anzel berdoa mudah mudahan mamahnya sadar kalau Elina itu sangat baik. Anzel langsung mendekat ke Elina untuk memeluknya.
" tidak masalah kalau kamu berpikir seperti itu, tetapi kamu bisa melihat sekarang kan aku engga akan mempermainkan pernikahan kita ini soal mamah jangan terlalu di bawa ke hati biarkan lah mamah ku berbicara seperti itu aku dan kakek selalu ada untuk mu " kata Anzel, yang masih memeluk Elina dia rasa sekarang dia harus terima pernikahan ini dan juga dia harus bikin Elina percaya kalau ia tidak akan memainkan pernikahan ini.
" kita ke dalam lagi yu, di luar dingin apalagi kamu pakai gaun tanpa lengan. sekalian kita pamit pulang ke rumah kita " kata Anzel, dia melepaskan pelukan nya dan Elina hanya mengangguk.
Anzel membawa Elina ke dalam untuk pamit pulang lagian acaranya sudah selesai jadi lebih baik ia pulang apalagi melihat Elina yang sudah cape karena memakai gaun yang sangat berat ini dan itu membuat Anzel kasian dengannya. Anzel dan Elina menghampiri kakek dan orang tua Anzel di sana Elina bisa melihat mamah Lina yang cuek dengannya tetapi beda dengan papah Levin dia sangat dingin dan tidak banyak bicara.
" kek, mah pah Anzel sama Elina pamit pulang dulu " kata Anzel, mereka sekarang sedang ada di ruang keluarga.
" yasudah kalian pulang lah, kasian istri mu itu pasti kecapean " kata kakek Bobby, yang tersenyum ke arah Elina dan Anzel.
" istirahat lah kalian berdua " kata papah Levin, sambil memerhatikan Anzel dan Elina.
" makasih kek, pah. Anzel dan Elina pulang dulu ya mah " kata Anzel, yang melihat ke arah mamahnya yang hanya diam saja.
" ya " kata mamah Lina, berbicara dengan singkat dan itu membuat Anzel hanya bisa diam saja dengan kelakuan mamahnya ini.
Anzel dan Elina pun langsung pulang ke rumah, di dalam mobil mereka pun hanya diam saja tidak ada suara yang mereka keluarkan lagian Elina maupun Anzel bingung ingin berbicara apa hal hasil sampai rumah mereka masih diam saja.
" kita sudah sampai, ayo turun " kata Anzel, setelah mereka sampai di halaman rumah mereka. Elina turun dengan hati hati karena ia masih memakai gaun pengantin nya.
" ini kamar kita, sekarang kamu bersihkan badan mu terlebih dahulu dan di sana sudah ada baju untuk mu tinggal pilih saja " kata Anzel, setelah mereka sudah sampai kamar mereka Anzel menyuruh Elina untuk membersihkan badannya terlebih dahulu dan memberitahu pakaian untuk Elina.
Elina mengangguk dia langsung berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan badannya dia sudah tidak betah dengan gaun yang sangat besar ini apalagi badannya sudah sangat lengket. Sedangkan Anzel dia membersihkan badannya di kamar satu lagi dia juga sudah tidak betah dengan badan yang sangat lengket ini lebih baik dia mandi juga kalau nunggu Elina takut ke lamaan.
" astaga ini baju banyak sekali " kata Elina, setelah mandi dia langsung berjalan ke arah walk in closet di sana sudah banyak baju yang sangat bagus apalagi sangat lengkap Elina masih melihat lihat dan di sana juga ada skincare yang sangat lengkap Elina tahu harganya sangat mahal karena ia selalu melihat di sosial media skincare yang sekarang ada di depannya ini.
" ini punya ku atau punya Anzel?" kata Elina, dia engga terlalu berharap banyak lagian Elina juga engga mungkin ini punya nya.
" oh ya, Anzel mana aku tidak melihatnya dari tadi " sambung Elina, setelah memakai piama yang ada di sana dia juga bingung di mana baju dia semua hanya ada seragam guru saja yang di susun dengan rapih tetapi baju sehari hari dia tidak ada.
Elina pun keluar untuk mencari Anzel tetapi tidak ketemu juga, akhirnya Elina kembali masuk ke dalam kamar ia pikir nanti Anzel akan masuk ke kamar juga lebih baik ia menunggu di kamar saja sambil memainkan handphone nya seharian ini Elina tidak bukan handphonenya.
" kamu sudah selesai mandi, apa kamu lapar?" kata Anzel, yang baru selesai mandi di kamar sebelah dan setelah itu dia kembali ke kamarnya.
" Anzel kamu dari mana aku mencari mu tidak ada " kata Elina, dia yang sedang asik main handphone pun langsung mengok ke arah Anzel yang sepertinya juga baru selesai mandi.
" aku ada di kamar sebelah mandi di sana " kata Anzel, yang duduk di ranjang dan Elina hanya mengangguk saja.
" oh ya kamu lapar tidak?" tanya Anzel sekali lagi.
" tidak, Anzel aku ingin bertanya itu yang ada di walk in closet punya siapa banyak sekali dan baju ku kemana semua hanya ada seragam guru saja yang tersusun rapi " kata Elina.
" itu punya kamu semua, kalau aku ada di sebelah sana kalau baju kamu aku simpan di kamar sebelah " kata Anzel, dia engga akan membuang baju Elina dia hanya menyimpannya saja.
" kamu serius sebanyak itu " kata Elina, dia bersyukur kalau baju lamanya engga di buang oleh Anzel.
" ya aku serius, yasudah ayo istirahat pasti kamu capek banget hari ini dan besok gimana kalau kita belanja buat keperluan rumah lagian di dapur belum ada apa apa " kata Anzel, karena besok hari Minggu jadi Anzel akan membawa Elina ke supermarket.
" makasih Anzel menurut ku kebanyakan. baiklah lebih baik kita istirahat saja sekarang " kata Elina, dia langsung menaruh handphone nya di samping dia masih grogi untuk tidur berdua dengan Anzel sekarang karena kan selama ini dia tidur sendiri.
" ayo Elina pejamkan matamu " dalam hati Elina, dia engga mau berpikir kotor soal malam pertama dia percaya dengan Anzel kalau Anzel engga akan melakukan apa apa di malam pertama mereka ini.
Sedangkan Anzel dia juga sama seperti Elina sangat grogi untuk tidur apalagi sekarang sudah tidak tidur sendiri lagi sudah ada istri yang menemani ia tidur.
dan akhirnya mereka pun tertidur pulas apalagi hari ini mereka sangat capek dengan pernikahan mereka ya pernikahan mereka engga mewah mewah banget tetapi sama saja itu membuat mereka berdua sangat capek. Elina juga menikah Tampa undang teman gurunya hanya Anzel dan kakek Bobby yang mengundang orang tertentu untuk pernikahan mereka.
Jam lima subuh Elina sudah bangun terlebih dahulu dia sudah biasa bangun pagi jadi dia sekarang entah mau melakukan apa di rumah ini belum ada apa apa sukanya di pagi hari ia sudah ada di dapur untuk bikin sarapan dan juga bekal untuk diri nya tetapi sekarang kan belum ada apa apa di dapur jadi lebih baik Elina jalan jalan aja di dalam rumah dia belum melihat isi rumah ini seperti apa.
" rumahnya sangat mewah, apalagi ada taman yang luas ini " kata Elina, sekarang dia sedang duduk di ayunan yang ada di taman rumah nya hawa yang sejuk di pagi hari membuat Elina sangat nyaman diam di sini.
" apa Anzel sering nge gym, alat nya sangat lengkap sekali " kata Elina, dia melihat ruangan gym yang ada di sana apalagi kacanya transparan jadi dia bisa melihat dari luar betapa lengkapnya alat alat gym yang ada di ruangan nya.
Elina engga hanya diam saja dia juga membersihkan halaman rumah dan engga lupa beli sarapan yang ada di depan perumahan nya.
" Anzel kamu sudah bangun. Aku tadi beli sarapan di depan " kata Elina, dia melihat Anzel yang berjalan ke arahnya.
" keliatan nya sangat enak, aku cuci muka sama sikat gigi terlebih dahulu " kata Anzel, dia langsung berlari ke kamar lagi untuk cuci muka dan sikat gigi.
" lebih baik kamu langsung mandi saja biar segar kembali " kata Elina, Anzel hanya mengangguk saja dan langsung berjalan ke kamar nya kembali.
Selagi menunggu Anzel yang sedang mandi Elina pun menata makanan yang ia beli tadi, Elina membeli lontong sayur dan tidak lupa dengan gorengannya dia engga tau apa Anzel suka dengan masakan ini karena Elina sering beli ini di dekat kontrakan nya dulu atau nasi uduk yang ia beli. Tapi Elina juga beli satu bungkus nasi uduk takut Anzel tidak suka.
" kamu masih nasi uduk atau lontong sayur, aku engga tau kamu suka atau engga masakan ini " kata Elina, Anzel langsung duduk di kursi meja makan sambil melihat makanan yang ada di atas meja makan.
" sayur lontong aja deh keliatan nya sangat segar kuahnya " kata Anzel, kalau kalian ingin tahu Anzel jarang makanan seperti gini apalagi gorengan menurut Anzel minyaknya sangat tidak bersih jadi Anzel tidak pernah beli itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments