Bab 4 : Cemburu

Caroline diam-diam merasa jengkel. Dia merasa tidak dianggap. Bagaimana tidak,mereka sudah selesai meeting sekitar 30 menit yang lalu. Ingin pulang lebih awal. Takutnya klien tersinggung. Lagipula dia datangnya bersama Keanu dan dia tidak membawa uang sepeser pun.

Caroline menatap menilai gadis di depannya ini, memang secara fisik gadis ini terlihat sangat cantik bahkan, Caroline sendiri iri, namun, melihat sikapnya Caroline hanya bisa menggelengkan kepalanya, sikapnya tidak secantik fisiknya, sedari tadi terlihat jelas bahwa dia tengah menggoda Keanu dan lebih mengesalkan Keanu terus saja meladeni gadis itu. Benar-benar membuat hatinya terasa panas.

Drrtt...drrtt....

Dering ponsel Caroline berdering membuat kedua pria dan wanita itu menatap kearahnya.Oh bagus. Kini mereka baru sadar dengan kehadirannya.

"Maaf, saya permisi dulu." Setelah itu Caroline menjauh dari keduanya.

Caroline tersenyum sumringah melihat siapa yang menelfon.

"Hallo,rey,"sapa caroline dengan senang.

"Halo, dear, bagaimana kabarmu?"tanya pria yang bernama rey dari seberang sana.

"Aku baik. Kemana saja kau? Kau menghilang tanpa kabar,"keluh Caroline. Terdengar kekehan dari seberang sana.

"Maafkan aku, dear. Beberapa hari ini aku sangat sibuk, maklumlah, aku sedang dalam proses promosi naik jabatan." Caroline mendengus kesal.

"Dengar-dengar kau sudah mendapat pekerjaan, benarkah?"

"hm, aku mendapat pekerjaan sebagai sekertaris di perusahaan KMN company."

"Bukan kah? Itu perusahaan Keanu. Kau baik-baik saja, bukan?"

"Baik. Hanya sedikit terkejut."

"Ekhemm." Suara deheman terdengar dari belakang Caroline. Spontan Caroline berbalik mendapati Keanu yang tengah menatap datar kearahnya.

"Masih lama? Aku harus balik kekantor,"ujar Keanu yang langsung berbalik begitu saja meninggalkan Caroline.

"Rey, sudah dulu ya? Atasanku sudah memanggil."

"Baiklah. Sampai jumpa."

"Sampai jum---hah?!"

Terlambat. Rey sudah menutup teleponnya sepihak. Caroline menatap Ponselnya yang sudah mati.

"Sampai jumpa? Berarti Rey akan pulang.aaa..."Caroline memekik kegirangan, namun dia harus menghentikannya saat menyadari semua mata tertuju padanya. Caroline tersenyum malu, lalu berbalik menyusuli Keanuyang sudah meninggalkannya.

∆∆∆∆

Caroline baru saja memasuki kantor tak sengaja bertemu dengan Jeslyn yang tak sengaja berpapasan dengannya

"Carol, kau sudah makan siang?" Caroline menganggukan kepalanya.

"Hm, sdh. Tadi kebetulan ada meeting diluar jadi sekalian makan siang." Jeslyn tersenyum berniat menggoda Caroline.

"Em,jadi ceritanya kau makan bersama pak Keanu? Wah, jadi ceritanya kau makan bersama man..."Caroline langsung membungkam mulut Jeslyn.

Caroline memeloti Jeslyn,"kau jangan bilang apa-apa. Aku akan membunuhmu."Jeslyn menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Ya sudah, aku kembali keruanganku. Mungkin saja Keanumembutuhkanku."

Jeslyn tersenyum geli,"kau pasti dibutuhkan menjadi pendampingnya,"goda Jeslyn. Caroline menatap tajam jeslyn. Memberi tatapan 'diam kau'.

Baru saja Caroline keluar dari lift ponselnya berdering. Caroline mengernyitkan dahinya.

"Private number," gumam caroline.

"Halo?" Caroline mendekatkan ponselnya pada telinganya.

"Caroline sekarang kau keruanganku, dan bawa hasil meeting hari ini." Setelah itu panggilan itu putus secara sepihak. Tanpa bertanya, Caroline sendiri dah mengetahui siapa pria itu.

Caroline menatap ragu ponselnya yang sudah kembali gelap. Caroline menghela nafasnya. Dengan langkah malas, dia berjalan menuju ruangannya.

Brak

Caroline membulatkan matanya saat pria itu melemparkan tablet mahal itu. Sebenarnya, itu bukan milik Caroline hanya saja melihat barang itu tergeletak tak berdaya dengan bentuk yang sudah tak bisa diperbaiki membuat sedikit Caroline shock.

"Kau benar-benar bodoh. Kau tidak berguna. Bagaimana bisa kau tidak bisa menulis notulen?!"

Caroline menunduk takut, dia tidak berani membayar wajahnya.

"Maaf pak,"cicit Caroline sembari menundukkan kepalanya dengan takut. Keanu menghela nafasnya mengalihkan pandangannya.

"Aku mau kau menulisnya kembali. Aku tunggu 10 menit,"titah pria itu dengan tak terbantahkan

"Ba-baik pak." setelah menunduk hormat Caroline melangkah dengan cepat meninggalkan ruangan atasannya itu, didepan pintu ruangan Keanu Caroline menghela nafasnya sambil memijat Pangkal hidungnya melangkah dengan gontai keruangannya

...****************...

Caroline melayangkan senyum saat kebetulan berpapasan dengan para karyawan. Dia terkejut saat beberapa orang menyapanya dengan nama. Karena selama Beberapa hari ini dia tidak bergaul dengan karyawan, bukan karena dia tidak mau, hanya saja pekerjaan yang di berikan Keanu sendiri sangat menumpuk di mejanya

"Hai. Caroline," sapa seorang pria yang sebaya dengan tersenyum manis. Caroline membalas senyuman namun, terlihat canggung.

"Em,hai..." Caroline tampak bingung memanggil pria ini karena, dia tidak mengenal pria itu.

"Oh. Nama saya Hans." Pria itu mengulurkan tangannya berniat memberi salam Caroline. Caroline tersenyum sambil membalas jabatan tangan pria yang bernama Hans.

"Eng, Hans darimana kau mengenalku?seingatku aku belum berkenalan dengan karyawan?" Caroline menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Hehehe. Siapa yang tidak mengenalmu? Bahkan, dihari pertamamu kau sudah di tau banyak orang."

"Kenapa?"

"Sebagai sekretaris CEO kau benar-benar tahan banting. Beberapa pelamar sebelum kau bahkan tidak bisa bertahan hingga setengah hari." Caroline ber'oh' ria.

"Sebenarnya aku juga tidak tahan, hanya saja aku membutuhkan uang untuk kehidupanku." Caroline menghedikkan bahunya,"kehidupan saat ini benar susah."

Hans terkekeh sambil mengangguk setuju,"kau benar."

"Em,kau akan pulang?"tanya hans. Caroline menggelengkan kepalanya.

"Tidak. aku masih menunggu temanku. Jeslyn, dia juga karyawan baru dia bagian tim designer."

"Jeslyn? Gadis cerewet itu? Kau berteman dengannya?"

Caroline mengernyitkan dahinya,"kau mengenalnya?"

Hans menganggukkan kepalanya dengan cepat,"hm, siapa yang tidak mengenalnya. Dia itu sangat cerewet bahkan, dihari pertamanya dialah yang paling heboh saat kantin kantor."

Caroline terkekeh mendengar cerita Hans,"dia memang seperti itu."

"Oh ya? Bagaimana sambil menunggu Jeslyn, kita minum kopi bersama di kantin kantor?"tawar Hans.

Caroline tampak berpikir.

"Aku yang traktir. Anggaplah tanda perkenalanku." Caroline menghedikkan bahunya.

"Baiklah. Lagipula aku tidak tau harus kemana."

Dari yang Caroline lihat hans adalah tipikal pria yang humoris. Senyum manisnya dan dia pria yang sangat pandai mengubah suasana canggung menjadi ceria.

Caroline bukan tipikal orang yang mudah bergaul, namun bersama Hans dia sangat nyaman, dan santai saat berbicara.

Caroline tak bisa menghentikan tawanya saat mendengar lelucon dari hans yang menggelikan.

"Hentikan, Hans. Hahahaha."Caroline memegang perutnya yang terasa jeram karena, Hans tak henti-hentinya membuatnya tertawa.

Tak sengaja Keanu yang baru turun dari ruangannya melihat pemandangan itu. Dia mengepalkan tangannya.

Tiba-tiba hatinya terasa panas melihat pemandangan itu. Caroline yang adalah gadis yang seharusnya tersenyum dan tertawa, karenanya kini melakukan hal itu dihadapan pria lain.

Keanu melempar pandangannya kearah lain, namun suara Caroline yang tertawa terdengar sampai ditelinganya.

Tak tahan dengan suasana hatinya semakin memburuk Keanu melangkah menuju kearah menuju kearah Caroline.

Hans adalah orang yang menyadari kehadiran atasannya itu. Spontan dia berdiri dan menunduk hormat.

Caroline yang posisinya membelakangi Keanu tidak menyadari kehadiran pria itu, namun melihat sikap Hans. Spontan Caroline mengikuti arah pandang Hans.

"Caroline, mengapa kau masih disini?" tanya Keanu dengan suara Rendah dan dingin. Dalam sekejap suasana yang hangat, kini berubah mencekam karena kehadiran Keanu.

"Maksudnya pak?" Caroline gagal paham.

Tanpa menjawab pertanyaan Caroline Keanu meraih tangan Caroline, lalu menyeretnya keluar dari tempat itu. Hans hanya diam melihat hal itu, sepertinya dia gagal paham dengan situasi sekarang.

Caroline hanya diam saat keanu menyeretnya namun, tangannya terasa sakit saat keanu menariknya dengan kasar.

"Shh....pak tangan saya sakit," ringis caroline berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Keanu. Keanu menatap tajam Caroline. Dia menghempaskan tangan Caroline dengan kasar.

"Dasar bi**h!!" maki Keanu tiba-tiba setelah melepaskan tangan Caroline.

Caroline mengernyitkan dahinya,"maksudmu apa? Kenapa kau tiba-tiba memakiku?!"

Keanu tersenyum remeh,"memang itu sebutanmu, bukan? Memang apa sebutan untuk perempuan murahan?"

"Murahan?! Siapa yang kau sebut murahan? Aku? Dalam hal apa kau bisa mengatakan aku murahan?!" Kini nada suara Caroline sedikit meningkat, dia merasa direndahkan untuk sesuatu yang tidak dia lakukan.

"Dalam hal kau melempar senyum pada Laki-laki yang baru kau kenal dan..." Keanu mengikis jaraknya dengan Caroline, membuat Caroline  berusaha menjaga jarak, namun tak ada jalan hanya dinding. Caroline menelan salivanya, menyadari situasinya yang tidak aman.

"Pria bernama reynard itu." lalu keanu kembali menjauh dari Caroline.

Caroline menghela nafasnya lega, ternyata Keanu mendengar percakapannya dengan reynard. Mungkinkah Keanu cemburu? Apakah Keanu masih menyukainya?

"Aku hanya berpikir untuk kau menjaga jarak dengan karyawan laki-laki dikantorku, bagaimana pun itu tidak terlihat baik dimata orang lain." Setelah berucap seperti itu Keanu meninggalkan Caroline yang tak bergeming.

Caroline mengerutkan dahinya merasa sangat aneh dengan jawaban Keanu, Jika pun dia menjadi perempuan murahan, bukankah itu urusannya? Untuk apa Keanu harus pusing dan mengatasnamakan perusahaannya?

"Dasar Aneh!" cibir Caroline sembari menatap punggung Keanu yang semakin menjauh, lalu berbalik berjalan berlawan arah dengannya.

Rasa bersalah menelusup masuk dalam hatinya. Dia tadi meninggalkan Hans sendirian tadi dikantin. Semoga saja Hans tidak berpikiran apa-apa tentang dirinya dan keanu. Kenapa juga dia berpikiran seperti biar saja?

Caroline menghela nafasnya, rasanya dia sangat lelah hari ini. Terlalu banyak masalah di hidupnya.

...****************...

...Bersambung.......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!