Di malam itu Kyra begitu bahagia walaupun Davin sangat menyebalkan, namun ia berhasil membuat Kyra bahagia.
Mereka begitu menikmati suasana di tempat tersebut. Tempat yang mereka kunjungi sangat nyaman dan indah. Membuat mereka lupa akan waktu bahwa malam telah begitu larut.
Betapa bahagianya mereka, terutama untuk Kyra yang pertama kalinya ia melihat pemandangan langit menggunakan sebuah teleskop.
Namun seketika Davin tersadar bahwa ia dan Kyra telah lama di tempat tersebut sehingga mereka lupa bahwa malam semakin larut. Davinpun lalu mengecek ponselnya dan lalu melihat waktu yang telah menunjukan pukul 23.30, Davinpun lalu segera mengajak Kyra pulang.
"Kyra, pulang yu!" ajak Davin.
"Kenapa ngajak pulang? aku masih pengen disini," ucap Kyra.
"Sudah malam, sekarang sudah jam setengah 12 loh," ucap Davin.
"Haduh sudah malem banget dong, ayo cepetan pulang aku takut di marahi sama ayah." Ucap Kyra panik.
Davinpun segera bergegas membereskan teleskopnya. Setelah semuanya beres Davin lalu menyalakan mesin motornya. Namun ketika davin sedang menyalakan mesin motor, Kyra tampak kedinginan.
Davinpun lalu membukakan jaketnya dan memasangkan jaket tersebut kepada Kyra.
"Kenapa kamu pakaikan aku jaket nanti kamu kedinginan loh," ucap Kyra.
"Sudah pakai saja, aku tidak apa-apa yang penting kamu tidak kedinginan" ucap Davin sembari memasangkan jaket kepada Kyra.
"Beneran tidak apa-apa?" tanya Kyra.
"Iya beneran sayang," jawab Davin sembari tersenyum.
"Apaan sih, sayang-sayang jijik tahu," ucap Kyra kesal.
Seketika Davin terseyum melihat Kyra yang kesal karena ucapannya itu.
"Kenapa senyum-senyum? ayo cepetan pulang," ucap Kyra.
"Iya bawel," ucap Davin.
Lalu Davinpun bergegas pergi mengantar Kyra pulang. Namun ketika sampai di depan rumah Kyra, tiba-tiba ayah Kyra datang menghampiri mereka.
"Habis darimana kamu! kenapa jam segini baru pulang," tanya ayah Kyra.
"Habis kerja kelompok om," jawab Davin.
"Saya bertanya kepada anak saya bukan sama kamu," ucap ayah Kyra dengan raut wajahnya yang seakan marah.
Kyra begitu ketakutan ketika ayahnya datang dan bertanya dengan raut wajah yang seakan marah padanya. Hingga membuat Kyra gugup untuk menjawab ayahnya tersebut.
"Hm i...i...itu minggu kemarinkan ada tugas kelompok harus dikumpulin besok, a...aku lupa ngerjain tugasnya jadi aku ngerjain sekarang," ucap Kyra terbata-bata.
"Kata ibu kamu katanya ada tugas dadakan kenapa jawabnya jadi beda," ucap ayah Kyra.
"I...iya sambil ngerjain tugas kelompok yang minggu kemarin terus sekalian ngerjain tugas dadakan," ucap Kyra kembali terbata-bata.
"Benarkah, kenapa kamu tidak membawa tas?" ucap ayah Kyra.
"Iya yah beneran, tugasnya itu kan harus di kerjain di komputer lalu filenya di masukin ke flasdisk, dan sekarang flasdisknya sudah ada di rumah Bella," ucap Kyra yang berbohong.
"Iya om beneran, Kyra ga bohong," sela Davin.
"Ya sudah, Kyra cepat masuk lalu tidur, dan kamu cepat pulang nanti orang tua kamu nyariin," ucap ayah Kyra.
"Iya om, saya pamit pulang," ucap Davin sembari mencium tangan ayah Kyra.
Kyrapun segera membuka helm dan jaket milik Davin. Dengan raut wajah yang begitu ketakutan ia masuk kedalam rumah sembari menundukan kepalanya.
"Maaf yah Kyra bohong sama ayah," gumam Kyra dalam hatinya.
Lalu pada saat kyra hendak memasuki kamarnya, ayah Kyra memanggil. Kyra begitu cemas dan jantungnya berdebar cukup cepat, ia takut jika ayahnya akan memarahinya.
"Kyra tunggu sebentar," panggil ayahnya tersebut.
"Iya yah," ucap Kyra cemas.
"Yang tadi itu pacar kamu," tanya ayahnya.
"Hah bukanlah, dia itu cuma teman Kyra," jawab Kyra tegas.
"Oh bagus kalau itu cuma teman, pokonya kamu jangan dulu berpacaran dan fokus saja sekolah," pungkas ayah Kyra.
"Iya yah," ucap Kyra.
Kyra merasa lega karena ayahnya tak memarahinya, Akhirnya Kyrapun bisa tidur dengan nyenyak.
Kyra terlelap tidur, tanpa tahu bahwa hari telah berganti. Alarm terus saja berbunyi, namun Kyra masih saja tak terbangun dari tidurnya. Suara dari jam alarm terdengar bising, hingga ibunya datang ke kamar untuk membangunkan Kyra.
"Kyra cepat bangun sudah siang, nanti kamu telat masuk sekolah," ucap ibunya sembari menepuk tubuh Kyra.
Karena suara dan tepukan ibunya itu, Kyra akhirnya terbangun. Namun ia tampak terkejut ketika melihat jarum jam yang menunjukan pukul 06.30. Dengan tergesa-gesa Kyra pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
setelah berpakaian, Kyra lalu pamit kepada ayah dan ibunya tanpa ikut sarapan seperti biasanya
"Ayah, ibu... Kyra pamit berangkat sekarang," ucap Kyra sembari mencium tangan ayah dan ibunya.
"kenapa tidak sarapan dulu," ucap ibu Kyra.
"Engga, Kyra sarapan di sekolah saja soalnya sudah telat," ucap Kyra sembari pergi tergesa gesa.
Kyrapun segera pergi berlari menuju halte bis. Sesampainya di halte bis, Kyra sangat panik karena bis tak kunjung datang. Lalu tiba-tiba Davin datang menghampiri.
"Pagi Kyra," ucap Davin sembari ternseyum kepada Kyra.
"Iya pagi," jawab Kyra tanpa menoleh maupun membalas senyuman Davin.
Kyra masih saja bersikap dingin kepada Davin. Pikir Davin salah bahwa kedekatannya kemarin malam, tak membuat Kyra bisa menerima kehadirannya.
"Sikap jutek Kyra masih berlaku padaku," batin Davin.
Tak lama mereka menunggu akhirnya bispun telah datang. Merekapun lalu segera bergegas menaiki bis tersebut. Kyra terduduk sembari melihat ke arah kaca bis.
Tanpa sadar Kyra semakin mengantuk, matanya perlahan mulai tertutup. Kyra tertidur sembari menyenderkan kepalanya ke kaca bis. Dari arah kaca tersebut cahaya matahari menyoroti wajah Kyra. Lalu Davinpun menghalangi sorot tersebut dengan kedua telapak tanganya.
Davin memandang wajah Kyra yang tertidur lelap tanpa berani untuk membangunkannya. Hingga tanpa sadar bis telah sampai, lalu Davinpun segera membangunkan Kyra
"Hei Kyra bangun! udah sampai," ucap Davin sembari menepuk pundak Kyra.
"Oh sudah sampai," ucap Kyra.
Merekapun lalu bergegas turun dari bis. Karena takut pintu gerbang di tutup, Davin dan Kyra berlari menuju sekolah. Sesampainya mereka di depan pintu gerbang, ternyata benar saja jika pintunya sudah di kunci oleh satpam.
"Hah, gimana gerbangnya sudah ditutup," ucap Kyra sangat panik.
"Tenang dulu Kyra," ucap Davin sembari mengenggam tangan Kyra.
"Gimana aku bisa tenang, ini tuh udah telat banget, aku ga bisa masuk ke sekolah," jawab Kyra sembari melepaskan genggaman tangan Davin.
Kyra sangat panik dan cemas, karena baru kali ini bagi Kyra merasakan telat sekolah sampai tak bisa masuk ke dalam. Davinpun lalu terdiam sembari memikirkan cara agar bisa masuk ke dalam sekolah tanpa di hukum.
Tak lama Davin berpikir, akhirnya ada satu cara yang terlintas di kepalanya.
"Mau masuk ke dalam ga, ayo ikuti aku," ucap Davin sembari menarik lengan Kyra.
"Gimana caranya bisa masuk, gerbangnya kan sudah di tutup."
"Ayo ikut saja," ucap Davin beranjak pergi sembari menggenggam lengan Kyra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Violla
lagi
2020-08-09
1
nad
semangat Thor 😘🥰
2020-08-09
1
Nienol
like ku tinggakan 2 Tor
semangat teruslah
salam takdir cahaya cinta
2020-08-08
1