Bab 4 MASIH BERSAMANYA

Di malam itu Kyra begitu bahagia walaupun Davin sangat menyebalkan, namun ia berhasil membuat Kyra bahagia.

Mereka begitu menikmati suasana di tempat tersebut. Tempat yang mereka kunjungi sangat nyaman dan indah. Membuat mereka lupa akan waktu bahwa malam telah begitu larut.

Betapa bahagianya mereka, terutama untuk Kyra yang pertama kalinya ia melihat pemandangan langit menggunakan sebuah teleskop.

Namun seketika Davin tersadar bahwa ia dan Kyra telah lama di tempat tersebut sehingga mereka lupa bahwa malam semakin larut. Davinpun lalu mengecek ponselnya dan lalu melihat waktu yang telah menunjukan pukul 23.30, Davinpun lalu segera mengajak Kyra pulang.

"Kyra, pulang yu!" ajak Davin.

"Kenapa ngajak pulang? aku masih pengen disini," ucap Kyra.

"Sudah malam, sekarang sudah jam setengah 12 loh," ucap Davin.

"Haduh sudah malem banget dong, ayo cepetan pulang aku takut di marahi sama ayah." Ucap Kyra panik.

Davinpun segera bergegas membereskan teleskopnya. Setelah semuanya beres Davin lalu menyalakan mesin motornya. Namun ketika davin sedang menyalakan mesin motor, Kyra tampak kedinginan.

Davinpun lalu membukakan jaketnya dan memasangkan jaket tersebut kepada Kyra.

"Kenapa kamu pakaikan aku jaket nanti kamu kedinginan loh," ucap Kyra.

"Sudah pakai saja, aku tidak apa-apa yang penting kamu tidak kedinginan" ucap Davin sembari memasangkan jaket kepada Kyra.

"Beneran tidak apa-apa?" tanya Kyra.

"Iya beneran sayang," jawab Davin sembari tersenyum.

"Apaan sih, sayang-sayang jijik tahu," ucap Kyra kesal.

Seketika Davin terseyum melihat Kyra yang kesal karena ucapannya itu.

"Kenapa senyum-senyum? ayo cepetan pulang," ucap Kyra.

"Iya bawel," ucap Davin.

Lalu Davinpun bergegas pergi mengantar Kyra pulang. Namun ketika sampai di depan rumah Kyra, tiba-tiba ayah Kyra datang menghampiri mereka.

"Habis darimana kamu! kenapa jam segini baru pulang," tanya ayah Kyra.

"Habis kerja kelompok om," jawab Davin.

"Saya bertanya kepada anak saya bukan sama kamu," ucap ayah Kyra dengan raut wajahnya yang seakan marah.

Kyra begitu ketakutan ketika ayahnya datang dan bertanya dengan raut wajah yang seakan marah padanya. Hingga membuat Kyra gugup untuk menjawab ayahnya tersebut.

"Hm i...i...itu minggu kemarinkan ada tugas kelompok harus dikumpulin besok, a...aku lupa ngerjain tugasnya jadi aku ngerjain sekarang," ucap Kyra terbata-bata.

"Kata ibu kamu katanya ada tugas dadakan kenapa jawabnya jadi beda," ucap ayah Kyra.

"I...iya sambil ngerjain tugas kelompok yang minggu kemarin terus sekalian ngerjain tugas dadakan," ucap Kyra kembali terbata-bata.

"Benarkah, kenapa kamu tidak membawa tas?" ucap ayah Kyra.

"Iya yah beneran, tugasnya itu kan harus di kerjain di komputer lalu filenya di masukin ke flasdisk, dan sekarang flasdisknya sudah ada di rumah Bella," ucap Kyra yang berbohong.

"Iya om beneran, Kyra ga bohong," sela Davin.

"Ya sudah, Kyra cepat masuk lalu tidur, dan kamu cepat pulang nanti orang tua kamu nyariin," ucap ayah Kyra.

"Iya om, saya pamit pulang," ucap Davin sembari mencium tangan ayah Kyra.

Kyrapun segera membuka helm dan jaket milik Davin. Dengan raut wajah yang begitu ketakutan ia masuk kedalam rumah sembari menundukan kepalanya.

"Maaf yah Kyra bohong sama ayah," gumam Kyra dalam hatinya.

Lalu pada saat kyra hendak memasuki kamarnya, ayah Kyra memanggil. Kyra begitu cemas dan jantungnya berdebar cukup cepat, ia takut jika ayahnya akan memarahinya.

"Kyra tunggu sebentar," panggil ayahnya tersebut.

"Iya yah," ucap Kyra cemas.

"Yang tadi itu pacar kamu," tanya ayahnya.

"Hah bukanlah, dia itu cuma teman Kyra," jawab Kyra tegas.

"Oh bagus kalau itu cuma teman, pokonya kamu jangan dulu berpacaran dan fokus saja sekolah," pungkas ayah Kyra.

"Iya yah," ucap Kyra.

Kyra merasa lega karena ayahnya tak memarahinya, Akhirnya Kyrapun bisa tidur dengan nyenyak.

Kyra terlelap tidur, tanpa tahu bahwa hari telah berganti. Alarm terus saja berbunyi, namun Kyra masih saja tak terbangun dari tidurnya. Suara dari jam alarm terdengar bising, hingga ibunya datang ke kamar untuk membangunkan Kyra.

"Kyra cepat bangun sudah siang, nanti kamu telat masuk sekolah," ucap ibunya sembari menepuk tubuh Kyra.

Karena suara dan tepukan ibunya itu, Kyra akhirnya terbangun. Namun ia tampak terkejut ketika melihat jarum jam yang menunjukan pukul 06.30. Dengan tergesa-gesa Kyra pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

setelah berpakaian, Kyra lalu pamit kepada ayah dan ibunya tanpa ikut sarapan seperti biasanya

"Ayah, ibu... Kyra pamit berangkat sekarang," ucap Kyra sembari mencium tangan ayah dan ibunya.

"kenapa tidak sarapan dulu," ucap ibu Kyra.

"Engga, Kyra sarapan di sekolah saja soalnya sudah telat," ucap Kyra sembari pergi tergesa gesa.

Kyrapun segera pergi berlari menuju halte bis. Sesampainya di halte bis, Kyra sangat panik karena bis tak kunjung datang. Lalu tiba-tiba Davin datang menghampiri.

"Pagi Kyra," ucap Davin sembari ternseyum kepada Kyra.

"Iya pagi," jawab Kyra tanpa menoleh maupun membalas senyuman Davin.

Kyra masih saja bersikap dingin kepada Davin. Pikir Davin salah bahwa kedekatannya kemarin malam, tak membuat Kyra bisa menerima kehadirannya.

"Sikap jutek Kyra masih berlaku padaku," batin Davin.

Tak lama mereka menunggu akhirnya bispun telah datang. Merekapun lalu segera bergegas menaiki bis tersebut. Kyra terduduk sembari melihat ke arah kaca bis.

Tanpa sadar Kyra semakin mengantuk, matanya perlahan mulai tertutup. Kyra tertidur sembari menyenderkan kepalanya ke kaca bis. Dari arah kaca tersebut cahaya matahari menyoroti wajah Kyra. Lalu Davinpun menghalangi sorot tersebut dengan kedua telapak tanganya.

Davin memandang wajah Kyra yang tertidur lelap tanpa berani untuk membangunkannya. Hingga tanpa sadar bis telah sampai, lalu Davinpun segera membangunkan Kyra

"Hei Kyra bangun! udah sampai," ucap Davin sembari menepuk pundak Kyra.

"Oh sudah sampai," ucap Kyra.

Merekapun lalu bergegas turun dari bis. Karena takut pintu gerbang di tutup, Davin dan Kyra berlari menuju sekolah. Sesampainya mereka di depan pintu gerbang, ternyata benar saja jika pintunya sudah di kunci oleh satpam.

"Hah, gimana gerbangnya sudah ditutup," ucap Kyra sangat panik.

"Tenang dulu Kyra," ucap Davin sembari mengenggam tangan Kyra.

"Gimana aku bisa tenang, ini tuh udah telat banget, aku ga bisa masuk ke sekolah," jawab Kyra sembari melepaskan genggaman tangan Davin.

Kyra sangat panik dan cemas, karena baru kali ini bagi Kyra merasakan telat sekolah sampai tak bisa masuk ke dalam. Davinpun lalu terdiam sembari memikirkan cara agar bisa masuk ke dalam sekolah tanpa di hukum.

Tak lama Davin berpikir, akhirnya ada satu cara yang terlintas di kepalanya.

"Mau masuk ke dalam ga, ayo ikuti aku," ucap Davin sembari menarik lengan Kyra.

"Gimana caranya bisa masuk, gerbangnya kan sudah di tutup."

"Ayo ikut saja," ucap Davin beranjak pergi sembari menggenggam lengan Kyra.

 

Terpopuler

Comments

Violla

Violla

lagi

2020-08-09

1

nad

nad

semangat Thor 😘🥰

2020-08-09

1

Nienol

Nienol

like ku tinggakan 2 Tor

semangat teruslah


salam takdir cahaya cinta

2020-08-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 PERTEMUAN
2 Bab 2 SI PENGGANGGU
3 Bab 3 MALAM BERSAMANYA
4 Bab 4 MASIH BERSAMANYA
5 Bab 5 RASA BERSALAH
6 BAB 6 KEJADIAN TAK TERDUGA
7 Bab 7 MAKAN BERSAMANYA
8 BAB 8 HARI PERTAMA BERTEMAN (part1)
9 Bab 9 HARI PERTAMA BERTEMAN (part 2)
10 BAB 10 PENJELASAN
11 Bab 11 Canggung
12 Bab 12 Tak Karuan
13 Bab 13 Di Antar Olehnya
14 Bab 14 Di Cafe
15 Bab 15 Tak Boleh Cemburu
16 Bab 16 Jadi Rebutan
17 Bab 17 Jadi Rebutan Part 2
18 Bab 18 Calon Menantu Ibu Annatasia
19 Bab 19 Davin Dan Kyra Membuat cemburu
20 Bab 20 Perasaan Agatha Yang Tak Terkendali
21 Bab 21 Ayahku Over Protektif
22 Bab 22 Istirahat Paling Berkesan
23 Bab 23 Bertepuk Sebelah Tangan
24 Bab 24 Seseorang Yang Dirahasiakan
25 Bab 25 Jepit Kupu-Kupu
26 Bab 26 Penjagaan Ketat
27 Bab 27 Belum Sepenuhnya Pulih
28 Bab 28 Semakin Mencintainya
29 Bab 29 Penyemangat
30 Bab 30 Kyra Membuat Iri Kaum Hawa
31 Bab 31 Serasa Kencan
32 Bab 32 Harus Selangkah Lebih cepat
33 Bab 33 Selamat Berpisah Perasaanku
34 Bab 34 Bunga
35 Bab 35 Kecurigaan
36 Bab 36 Di Suapi Davin
37 Bab 37 Mantan Davin
38 Bab 38 Gelisah
39 Bab 39 Telepon Dari Davin
40 Bab 40 Cemburu
41 Bab 41 Pertarungan Gio Dan Davin
42 Bab 42 Githa Lagi
43 Bab 43 Ketakutan
44 Bab 44 Menghindar
45 Bab 45 Gara-Gara Stalking
46 Bab 46 Khawatir
47 Bab 47 Teringat Denganya
48 Bab 48 Resah
49 Bab 49 Ada Yang Hilang
50 Bab 50 Sebuah Pelukan
51 Bab 51 Tak Nyaman
52 Pengumuman
53 Bab 52 Pendengar Yang Baik
54 Bab 53 Calon Pacar
55 Bab 54 Belum Resmi Berasa Sudah Resmi
56 Bab 55 Sudah Saatnya Merelakan
57 Bab 56 Pengawasan
58 Bab 57 Menggoda
59 Bab 58 Sudah Saatnya Menghapus Dia Di hatiku
60 Bab 59 Pengakuan Yang Tak Terduga
61 Bab 60 Dilema
62 Bab 61 Tak Bisa Ku Hindari
63 Bab 62 Jauh Darinya
64 Bab 63 Mimpi Buruk
65 Bab 64 Menyesal
66 Bab 65 Kelas 11 Berakhir
67 Bab 66 Tak Nyaman
68 Bab 67 Terabaikan
69 Bab 68 My First Kiss And My Happy Ending
70 Happy Ending Season 1 (The End)
71 Season 2 (Pacarku Populer)
72 Season 2 (Dia Yang Tak Mengangkat Telepon)
73 Season 2 (Membujuknya)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1 PERTEMUAN
2
Bab 2 SI PENGGANGGU
3
Bab 3 MALAM BERSAMANYA
4
Bab 4 MASIH BERSAMANYA
5
Bab 5 RASA BERSALAH
6
BAB 6 KEJADIAN TAK TERDUGA
7
Bab 7 MAKAN BERSAMANYA
8
BAB 8 HARI PERTAMA BERTEMAN (part1)
9
Bab 9 HARI PERTAMA BERTEMAN (part 2)
10
BAB 10 PENJELASAN
11
Bab 11 Canggung
12
Bab 12 Tak Karuan
13
Bab 13 Di Antar Olehnya
14
Bab 14 Di Cafe
15
Bab 15 Tak Boleh Cemburu
16
Bab 16 Jadi Rebutan
17
Bab 17 Jadi Rebutan Part 2
18
Bab 18 Calon Menantu Ibu Annatasia
19
Bab 19 Davin Dan Kyra Membuat cemburu
20
Bab 20 Perasaan Agatha Yang Tak Terkendali
21
Bab 21 Ayahku Over Protektif
22
Bab 22 Istirahat Paling Berkesan
23
Bab 23 Bertepuk Sebelah Tangan
24
Bab 24 Seseorang Yang Dirahasiakan
25
Bab 25 Jepit Kupu-Kupu
26
Bab 26 Penjagaan Ketat
27
Bab 27 Belum Sepenuhnya Pulih
28
Bab 28 Semakin Mencintainya
29
Bab 29 Penyemangat
30
Bab 30 Kyra Membuat Iri Kaum Hawa
31
Bab 31 Serasa Kencan
32
Bab 32 Harus Selangkah Lebih cepat
33
Bab 33 Selamat Berpisah Perasaanku
34
Bab 34 Bunga
35
Bab 35 Kecurigaan
36
Bab 36 Di Suapi Davin
37
Bab 37 Mantan Davin
38
Bab 38 Gelisah
39
Bab 39 Telepon Dari Davin
40
Bab 40 Cemburu
41
Bab 41 Pertarungan Gio Dan Davin
42
Bab 42 Githa Lagi
43
Bab 43 Ketakutan
44
Bab 44 Menghindar
45
Bab 45 Gara-Gara Stalking
46
Bab 46 Khawatir
47
Bab 47 Teringat Denganya
48
Bab 48 Resah
49
Bab 49 Ada Yang Hilang
50
Bab 50 Sebuah Pelukan
51
Bab 51 Tak Nyaman
52
Pengumuman
53
Bab 52 Pendengar Yang Baik
54
Bab 53 Calon Pacar
55
Bab 54 Belum Resmi Berasa Sudah Resmi
56
Bab 55 Sudah Saatnya Merelakan
57
Bab 56 Pengawasan
58
Bab 57 Menggoda
59
Bab 58 Sudah Saatnya Menghapus Dia Di hatiku
60
Bab 59 Pengakuan Yang Tak Terduga
61
Bab 60 Dilema
62
Bab 61 Tak Bisa Ku Hindari
63
Bab 62 Jauh Darinya
64
Bab 63 Mimpi Buruk
65
Bab 64 Menyesal
66
Bab 65 Kelas 11 Berakhir
67
Bab 66 Tak Nyaman
68
Bab 67 Terabaikan
69
Bab 68 My First Kiss And My Happy Ending
70
Happy Ending Season 1 (The End)
71
Season 2 (Pacarku Populer)
72
Season 2 (Dia Yang Tak Mengangkat Telepon)
73
Season 2 (Membujuknya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!