Bab 4. Tawaran

"Dia, siapa?" tanya pria tersebut - papanya Charles Tomy Rifaldi.

"Dia OB gedung sebelah, Pa. Aku bawa dia karena mau jadi penampung Chip Cemer second punyaku," terang Charles.

Pria itu menganggukkan kepalanya mendengar jawaban tersebut, dan dia paham betul bagaimana penampung Chip Cemer yang biasanya dari kalangan orang miskin.

Tapi yang membuat pria itu heran dengan sikap penampung - Reo, adalah karena sikap Reo tidak menggambarkan bahwa dia adalah seorang penampung yang seharusnya membantu jika ada sesuatu yang terjadi seperti saat ini.

"Kenapa dia cuma diam dan tidak melakukan apa-apa untuk membantu pada saat ada kecelakaan di laboratorium?" akhirnya papanya Charles mengajukan pertanyaan tersebut.

"Aku juga tidak tahu, Pa." Charles menjawab dengan enggan.

Mungkin pemuda itu berpikir bahwa, penampung tersebut sudah tidak berguna lagi untuk saat ini. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada saat kecelakaan, apalagi saat itu Charles juga tidak sadarkan diri.

Akhirnya Pria itu - papanya Charles, melihat ke arah layar lebar yang ada di belakangnya. Layar itu adalah kamera CCTV di laboratorium tersebut. Lalu pria itu memberikan perintah pada layar lebar tersebut dengan kata sandi.

Di layar lebar tersebut terpampang jelas bagaimana keadaan yang sebenarnya terjadi pada ruangan laboratorium utama sebelum terjadi kecelakaan hingga akhirnya robot-robot medis masuk dan melakukan tugasnya.

"K-au?" Pria itu terkejut melihat ke arah Reo.

"Kenapa, Pa?" tanya Charles heran dengan sikap papanya yang berubah.

"Di dalam otak OB itu tertanam Chip Cemer unlimited yang sedang diujicobakan pada tahun lalu, tapi gagal. Bahkan orang yang diujikan itu mati!"

Mata Charles melotot tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh papanya sendiri, tapi apa yang kini dilihatnya di layar lebar tersebut memberikan jawaban bahwa semua itu benar.

Dengan demikian, Reo - seorang OB yang diremehkannya, saat ini adalah pemilik Chip Cemer terbesar dan terlengkap sepanjang sejarah dunia. Bisa jadi, semua penemuan di masa datang diciptakan oleh OB tersebut, termasuk pengembangan Chip Cemer yang akan dipasangkan pada setiap anak - yang menginginkan ilmu pengetahuan tanpa harus capek-capek belajar.

"Pa, bagaimana mungkin?" Charles masih tidak percaya dan menuntut penjelasan.

Papanya Charles adalah salah satu pemegang saham di laboratorium ini, jadi sedikit banyak ia tahu bagaimana cara laboratorium ini bekerja sebagai pusat uji coba pengetahuan dengan cara pemasangan Chip Cemer tersebut.

Reo hanya tersenyum tipis melihat kedua pria beda generasi tersebut saling berbagi informasi tentang dirinya.

Tapi tiba-tiba Charles maju dengan tangan terkepal kuat.

Bugh!

Bugh bugh!

"Aww ..."

Reo mengaduh kesakitan karena Charles menyerangnya tanpa aba-aba. Pemuda itu marah karena keberuntungan yang didapatkan Reo, sementara dia yang ikut berada di dalam ruangan laboratorium justru tidak mendapatkan apa-apa - justru mendapat banyak luka bakar di beberapa bagian tubuhnya, seperti terkena sengatan aliran listrik.

"Charles!"

"Biarin, pa! Aku tidak terima dengan kenyataan ini," geram Charles dengan wajah memerah karena marah.

"T-api ..."

Bugh!

Charles tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh papanya. Dia melampiaskan kemarahannya pada Reo, apalagi OB itu tidak melawan.

Reo sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya saat ini, sebab kekuatan tubuhnya seakan melemah saat mendapat pukulan dan tendangan dari Charles.

"Cukup, Charles!" seru papanya, menghentikan aksi anaknya yang gelap mata.

"Dia adalah sumber pengetahuan,saat ini! Laboratorium ini telah hancur, dan pengetahuan tergantung dirinya!" teriak papanya Charles - lagi.

Pemuda itu terdiam mendengar perkataan papanya. Dia tidak pernah menyangka kalau kecelakaan tersebut membuat OB yang dia rendahkan justru mendapatkan keberuntungan yang diinginkan oleh banyak orang, termasuk dirinya.

"Arghh!"

Pyaar!

Brukk!

"Charles!" teriak papanya Charles yang terkejut dengan tingkah laku anaknya.

Charles mengamuk, memukul beberapa barang dan benda yang ada di ruang tunggu laboratorium.

"Brengsek!" umpat Charles Tomy Rifaldi.

Tapi tak lama kemudian, Charles ambruk tak sadarkan diri. Papanya juga terkejut melihat keadaan anaknya, padahal tadi terlihat sangat segar dan sehat saat mengamuk.

Pria itu melihat ke arah Reo yang menundukkan kepalanya dengan mata tertutup rapat. Ia yakin jika ini ada kaitannya dengan Reo, seorang OB yang telah memiliki pengetahuan unlimited karena ketidaksengajaan - kecelakaan laboratorium.

"Namamu, Reo?" tanya pria itu mendekat ke tempat Reo berada.

"Ya," jawab Reo - singkat.

"Saya papanya Charles, David Himam Rifaldi. Maaf atas kejadian ini, tapi aku minta padamu, apakah kamu mau bekerja sama denganku?" tanya papanya Charles - David Himam Rifaldi.

Reo membuka mata dan melihat ke arah pria tersebut. Ia tidak tahu penawaran apa yang diinginkan oleh papanya Charles ini, padahal anaknya begitu membencinya - seperti apa yang dilakukannya tadi.

"Apa maksud Anda, pak David?" tanya Reo ingin tahu.

"Kamu pasti belum bisa mengembangkan ilmu pengetahuan yang saat ini sudah kamu miliki. Tapi dengan kamu bekerja sama denganku, maka kamu bisa menggenggam dunia." Papanya Charles menerangkan.

"Hm..." Reo bergumam tidak jelas, seakan-akan memikirkan apa yang harus dilakukannya dengan tawaran tersebut.

***

"Karya ini merupakan karya jalur kreatif"

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

iklan untuk Reo👍

2024-03-07

0

Nino Ndut

Nino Ndut

asal jgn naif aj mc nya..tp klo cm punya pengetahuan sih percuma jg klo g ada kekuatan..

2024-03-03

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!