Zaidan menatap 2 orang yang saat ini tengah sama sama mendiamkan satu sama lain dengan heran ia beranggapan bahwa kedua orang itu tengah dirundung masalah . Bukan hanya dirinya yang beranggapan seperti itu tapi ayah dan ibunya pun sependapat dengan nya.
Setelah cukup lama Zaidan diam menatap keduanya yang kini telah beranjak menuju kamar mereka yang kebetulan tak jauh dari meja makan berada .
" Mereka ada masalah apa ya mas ?" tanya Zahara kepada Suaminya yang tak lain dan tak bukan adalah Ayah dari Zaidan .
" Entahlah mas juga gak tau ." jawab lelaki setengah baya itu seraya masih menyantap makanan nya dengan lahap .
" Belum sebulan mereka menikah tapi udah saling mendiamkan begitu sebenarnya masalah apa yang menimpa mereka sampai mereka berubah drastis begitu ." batin Zaidan penasaran dengan masalah yang menimpa rumah tangga sang adik.
Melihat itu Zaidan semakin yakin untuk tidak menikah . Dirinya beranggapan bahwa menikah akan membuat kepalanya pusing karena nantinya pasti ada saja masalah yang datang dan tentu nya merepotkan .
Karena rasa sayang nya kepada sang adik akhirnya Zaidan pun memutuskan untuk menyelidiki masalah yang menimpa sang adik . Jika masalah itu di sebab kan oleh suami adiknya maka ia tak akan tinggal diam .
Dari kecil hingga besar ia selalu berusaha untuk melindungi adiknya dari masalah apapun Mungkin karena dia seorang kakak yang harus menjadi pelindung untuk kedua adik nya .
Dari kedua adiknya Zaila lah yang paling ia sayang karena hanya zaila lah adik perempuan satu satunya . Zaidan paling tak suka jika melihat adiknya menangis apa lagi bersedih .
Oleh karena itu ia akan menyelidiki apa yang membuat Zaila dan suami nya bertengkar . Setelah menghabiskan makanan nya dan meminum segelas jus yang telah di siapkan Zahara untuk nya . Zaidan pun bergegas ke kamar nya tanpa omongan sepatah kata pun .
" Astaghfirullah anak itu tak pernah berubah selalu saja tak mau pamit pada orang tua nya . " gerutu Zahara kesal melihat kelakuan Zaidan .
" Biarkan saja nanti juga dia bakal ngerti kalau sudah menjadi orang tua seperti kita . " bela Faiz menanggapi Omelan Zahara .
" Kapan juga dia jadi orang tua mas , nikah aja gak mau padahal dia anak pertama seharusnya dia yang nikah lebih dulu dari pada kedua adik nya, lha ini malah sebaliknya . "
" Sabar saja mungkin dia belum ketemu sama jodoh nya kalau udah ketemu pasti dia bakal nikah kok , kamu jangan terlalu memikirkan hal itu nanti malah kamu yang sakit . " tutur Faiz kawatir akan kondisi sang istri yang selalu memikirkan tentang Zaidan .
" Ya mas aku tau tapi yang namanya orang tua pasti kepikiran anak nya gak mungkin enggak . Seberapa acuh pun aku sama anak pasti ujung ujung nya kepikiran juga . "
Faiz hanya diam tak menyahut ataupun membantah omongan Zahara karena lelaki itu tau ia tak akan menang berdebat dengan sang istri . Dari dulu hingga sekarang sang istri lah yang selalu menang dalam setiap perdebatan mereka .
....
....
....
....
...
" Gue gak mau tau loe harus cari tau ada masalah apa di antara mereka . " ucap Zaidan dingin pada seseorang di sebrang telvon sana.
" Tapi bos itu masalah rumah tangga mereka gak seharusnya loe cari tau . " jawab Ray yang pusing akan kemauan Zaidan . Pasal nya teman sekaligus bos nya itu memintanya untuk menyelidiki masalah yang menimpa adik bos nya dan suami nya .
" Gue gak perduli . Kalau loe gak mau ya udah gue cari aja yang lain toh temen gue bukan loe doang . " jawab Zaidan keras kepala .
" Bukan gue gak mau bos cuma gue kawatir kalau ketahuan sama zaila nanti dia bakal marah . "
" Itu urusan gue yang penting loe fokus aja cari tau ada masalah apa di antara mereka . "
Menyerah itulah yang dilakukan Ray ia tak bisa membatah bos nya yang keras kepala itu . Percuma saja ia memberikan saran jika bos nya itu hanya mengambil keputusan sesuai keinginannya sendiri.
" Ukey gue bakal lakuin . " ucap Ray pada akhirnya .
" Nah gitu dong . "
" Tapi sebagai imbalan nya loe kasih libur gue dong selama seminggu . Gue butuh waktu buat liburan bersama istri dan anak gue masak gue kerja terus gak ada libur nya sama sekali . " Protes Ray karena selama ini ia tak pernah libur di hari libur sekalipun ia tetap masuk . Apa lagi mengambil cuti , ia termasuk karyawan teladan dan tentu nya karyawan terpercaya dari Zaidan .
" Ukey gue kasih tapi setelah loe berhasil cari tau tentang mereka. Kalau loe gagal gue bakal kasih loe lemburan yang banyak sampai loe gak bisa tidur , gimana loe setuju dengan tawaran gue ?" tanya Zaidan tersenyum simpul. Pria itu sangat senang melihat teman nya sengsara.
" Ukey gue setuju ." ucap Ray tersenyum masam tetap saja ia menjadi pihak yang dirugikan akan misi yang di berikan Zaidan . Selalu saja seperti itu .
" Ya udah gue tutup dulu telvon nya ya ...Gue tunggu informasi selanjutnya dari loe ." ucap Zaidan hanya di balas gumaman saja oleh Ray .
Ray menatap telvon nya yang telah padam . rasa kesal menyelimuti hatinya . Ingin rasanya Ray berhenti dari pekerjaannya dan mencari pekerjaan yang lain .
Tapi ia tak tega pada Zaidan meskipun pria itu menyebalkan dan menyusahkan tapi bagaimanapun ia adalah teman nya yang menurutnya paling baik .
Saat ia tak mempunyai pekerjaan dulu Zaidan lah yang memberikan pekerjaan padanya. Meski ijazah nya hanya tamatan SMA tapi Zaidan memberikan posisi tertinggi di perusahaan pria itu ya itu sebagai asisten pribadinya .
Mungkin bagi orang yang belum mengenal Zaidan ia akan menganggap Zaidan adalah orang yang kejam dan tak berperasaan tapi sebenarnya Zaidan itu orang yang baik meski sifat nya sedikit cuex dan menyebalkan .
" Kalau aja loe rubah sikap loe itu dan pasti loe bakal jadi lelaki yang sempurna tapi sayang kayak nya loe gak bisa . " ucap Ray menatap telvon nya dengan pandangan kasian .
Sementara itu Zaidan tersenyum menatap layar telvon nya . Ia yakin sahabatnya Ray itu bisa di andalkan cepat atau lambat pasti ia akan mengetahui ada masalah apa antara Zaila dan Zain .
" Kamu tenang aja la gak akan aku biarkan kamu terluka . Akan aku buat hidup kamu bahagia meski dengan cara kasar sekalipun . " ucap Zaidan menatap foto nya dan sang adik yang terpajang di atas meja kamar nya .
Foto itu memperlihatkan 3 sosok wajah kecil mungil saat Zaidan ,Zaino dan Zaila masih kecil . Kini 3 Wajah itu telah berubah menjadi dewasa meski begitu kasih sayang mereka akan tetap sama tak akan berubah sampai kapanpun.
....
....
...
...
...
...
...
...
.......
***Segini dulu besok baru di lanjut lagi ....mohon dukungan kalian ya ....
Jangan lupa vote dan like nya . rekomendasi kan cerita ini ke teman teman kalian ya ...
terimakasih*** .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Dewi Zahra
lanjut lagi
2023-06-17
0
NandhiniAnak Babeh
hadir Thor 🙋
2022-03-24
1