Mella belum kembali

setelah menempuh perjalanan yang begitu melelahkan mereka pun kini telah sampai di tempat yang di tujuan.

Mella, Rena, Tika dan Vivi langsung mendudukan tubuh mereka di rerumputan hijau sembari menyelonjorkan kaki mereka

"duh capek banget, kaya nya ini gunung paling lama kita sampai di puncak, padahal katanya gak terlalu tinggi banget" keluh Vivi yang kini memijit kakinya yang pegal

"bener capek banget gue" Tika pun namak kelelahan

"eh minum loe masih gak, punya gue abis nih" tanya Rena kepada ketiga sahabatnya itu

"punya gue abis juga lagi" Mella mengangkat botol minumnya yang sudah kosong

"sama kita juga abis nih" Vivi dan Tika mengangkat botol mereka

"duh mana haus banget lagi" keluh Mella

dan tiba-tiba ada yang menyodorkan botol minum dari arah belakang Mella, sontak Mella menatap botol itu dan melihat sumber dari mana botol air minum itu berasal

"ambil buat loe, loe haus kan" dan ternyata orang itu adalah Marvel Mella pun mengambil botol itu

"Thanks ya" ucap Mella dengan senyum mengembang di bibirnya, Marvel mengangguk dan ikut duduk di sebelah Mella

"kok cuma Mella doang, buat kita mana" protes Vivi karena mereka juga tengah kehausan

"tenang girl, nih kita bawain minum" suara seseorang itu bukan dari Marvel tetapi Andra yang kini tengah membawa tiga botol air minum untuk para wanita yang baru akrab bersama mereka beberapa jam yang lalu

di belakang Andra juga ada Brayen dan Raditya, yang kini membawa peralatan untuk mendirikan tenda

"wah thanks ya, kalian emang yang terbaik" Vivi langsung menyambar satu botol air mineral dan meminumnya

Andra pun memberikan dua botol lagi untuk Rena dan Tika.

mereka pun duduk dulu sebentar sembari menunggu yang lainnya sampai semua. Marvel melihat jam tangannya yang kini sudah pukul lima sore, yang sudah pasti mendirikan tenda harus selesai sebelum jam enam.

"Bray, ini udah jam lima" ucap Marvel sedikit khawatir sekarang ini

"terus gimana, yang lainnya udah nyampe semua belum" tanya Brayen menatap Marvel dengan serius

"itu yang gak gue tahu, kan ketua OSIS nya si Deni" jawab Marvel dengan kekhawatiran

"ya udah kita selesaikan bikin tenda para cewek dulu" usul Andra

"emang kenapa sih kok Marvel kaya khawatir banget" tanya Rena begitu penasaran

sementara Mella sejak tadi sudah menatap ke sana kemari, hati nya sudah begitu tidak nyaman ia merasa selalu di awasi namun entah siapa, Mella memegang tengkuknya yang meremang.

"gak ada apa-apa, udah kita diriin tenda sekarang kasian Mella udah gak nyaman itu" tunjuk Marvel ke arah Mella yang sedari tadi sudah merasa ada sesuatu namun entah apa. sepertinya kepekaannya sekarang semakin bertambah

Mella yang di sebut Marvel pun terkejut dan menatap ke arah Marvel dan kawan-kawan, ia tersenyum meski di paksakan

"elo kenapa Mell" tanya Tika menghampiri sahabatnya itu ia memegang lengan Mella

"gak apa-apa kok, gue capek aja" jawab Mella berbohong

"ya udah kita diriin tenda sekarang" ucap Andra langsung menyiapkan peralatan untuk mendirikan tenda yang telah mereka bawa tadi

keempat peria itu pun langsung sibuk mendirikan tenda untuk ke empat wanita tersebut. malam ini Mella dan tiga sahabatnya akan tidur satu tenda jadi Marvel dan yang lainnya hanya mendirikan satu tenda

di sebrang Rani tengah menatap ke arah Mella dengan tatapan tak suka " awas aja loe cewek kampung, gue bakal bikin perhitungan buat loe" Rani pun berjalan menghampiri mereka

"Ran elo mau kemana" panggil Vela dengan setengah teriak karena Rani sudah berjalan agak jauh dari dirinya

namun teriakan Vela tak di hiraukan Rani, dengan penuh kekesalan ia mendatangi tenda Mella setelah, Marvel dan yang lainnya kembali ke tenda mereka

"eh Mell, elo tolong cari kayu bakar di hutan sana, buat api unggun tar malem terus sekalian buat masak" perintah Mella dengan sedikit jutek namun Mella menganggapi biasa saja, karena fikirnya itu memang sifat Rani seperti di sekolah yang selalu angkuh kepada siapa pun

"heh! denger gak loe" ucap Rani lagi

"iya gue denger, ya udah gue cari kayu bakar" Mella langsung berjalan menuju hutan meski perasaan tak nyaman

Rani tersenyum miring setelah kepergian Mella "rasain emang enak gue kerjain, sekalian aja elo hilang di hutan ini dan gak akan kembali dan deketin Marvel lagi" ucap Rani dalam hati

"Mell, elo mau kemana" panggil Vivi yang sehabis dari toilet

"gue di suruh Rani cari kayu bakar buat api unggun tar malem" Mella berhenti sejenak untuk menjawab pertanyaan Vivi

"kok cuma elo sendiri? " tanya Vivi merasa aneh

"gak tau, mungkin yang lainnya nanti nyusul kali" Mella mengedikan bahu nya "ya udah ya gue jalan dulu" Mella pun melanjutkan langkahnya

"gue temenin ya" tawar Vivi ia tiba-tiba merasa tak enak

"gak usah elo diem aja di tenda, nanti juga yang lain nyusul" tolak Mella ia pun melambaikan tangannya dan berjalan kembali

Mella memungut ranting satu persatu, yang tadinya hanya di tepian hutan tanpa di sadari kini ia sudah mulai masuk ke dalam hutan. dan terlihat hari sudah semakin gelap namun Mella merasa kalau dia cuma sendirian di tempat itu.

ia menengok ke kanan kiri dan ia baru menyadari kalau sudah masuk ke dalam hutan. dan sekarang hari sudah gelap

"duh udah gelap lagi, tapi kok kayanya cuma gue sendirian sih di sini, kenapa yang lainnya gak nyusul cari kayu bakar ya" gumam Mella pada dirinya sendiri

"udah cukup kali ya segini kayu nya, udah lah udah mau gelap juga gue balik aja deh" Mella pun langsung melangkah kan kakinya meninggalkan tempat ia berdiri tadi dan mencari jalan keluar.

sedangkan di tenda Marvel kini tengah membuat api unggun, ia menatap ke tenda Mella namun sejak tadi tidak melihat keberadaan gadis itu. hingga membuat ia memutuskan menuju ke tenda Mella dan menanyakan kepada teman-teman nya

"Tika... " panggil Marvel setelah ia sapai di tenda Mella dan melihat Tika yang kini tengah memasak mie rebus

"eh.. Vel, kenapa? pasti cari Mella ya? " tebak Tika

"iya, kemana Mella kok gue dari tadi gak liat dia" tanya Marvel penasaran

"tadi sih kata Vivi, Mella di suruh cari kayu bakar, cuma gak tau kok sampe sekarang dia belum balik-balik." jawab Tika yang sebenarnya merasa khawatir juga dengan sahabatnya itu

"bukannya kayu bakar sudah di sediakan Osis ya? terus dia cari sama siapa? " tanya Marvel yang kini khawatir di tambah sekarang sudah setengah enam dan sebentar lagi langit mulai gelap

"gue gak tau bilang Vivi sendirian" jawab Tika ia merasa bingung juga

"Astaga....!! " Marvel meremas rambutnya dan langsung berlari mencari Mella

"Vel... Marvel" panggil Tika namun tidak di hiraukan oleh nya, Marvel terus berjalan setengah berlari ia harus menemukan Mella secepatnya, apa lagi langit sudah mulai gelap di tambah tempat itu angker dan yang Marvel tahu di hutan itu pernah kejadian orang hilang

"duh kenapa sih si Marvel" Tika menggaruk kepalanya sendiri ia merasa bingung, dan Tika pun kembali fokus pada mie yang ia rebus tadi dan mengangkatnya.

dan tidak lama setelah kepergian Marvel. Vivi dan Rena datang bersama Andra, Brayen, dan Raditya.

"kenapa loe Tik? " tanya Vivi karena ia merasa heran melihat wajah sahabatnya itu yang terlihat bingung

"oh iya Marvel mana, tadi gue liat dia ke sini. tapi sekarang kok gak ada? " tanya Radit celingukan mencari keberadaan Marvel

"itu tadi dia nyusul Mella.. " jawab Tika

"nyusul Mella kemana? , emang dia kemana?" tanya Andra bingung

"iya dia nyusulin Mella yang lagi cari kayu bakar" tutur Tika

"jadi dari tadi Mella belum balik" tanya Vivi mulai khawatir

"loh kan kayu bakar udah di siapin OSIS kenapa si Mella nyari kayu bakar lagi" tanya Brayen heran

"iya tadi dia bilang di suruh sama Rani buat cari kayu bakar, tapi heran nya cuma dia sendirian doang gak ada temennya, pas gue mau nemenin dia nolak bilangnya nanti juga paling temen yang lain nyusul" jawab Vivi menceritakan saat tadi ia bertemu Mella

"hais... si Rani nyari gara-gara." Andra hendak menghampiri Rani namun lengan nya di cekal Brayen

"elo mau kemana? " tanya Brayen menelisik

"gue mau samperin si Rani, bisa-bisanya dia nyuruh Mella cari kayu bakar, padahal dia kan anggota OSIS sudah pasti tau kan kalo kayu bakar di sediakan" geram Andra kesal

"udah nanti aja kita samperin si Rani, yang penting itu sekarang Mella sama Marvel,. ayok kita cari mereka terutama Mella" Brayen langsung menarik lengan Andra dan mereka semua pun langsung mengikuti langkah Brayen

mereka harus menemukan Mella secepatnya, karena hari kini sudah mulai gelap.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!