Kini mereka semua sudah berada di dalam pesawat yang akan mengantarkan rombongan menuju Kalimantan selatan.
"Mell... Kira-kira nanti di sana gimana ya, yang gue tahu Kalimantan itu masih banyak hutannya" tanya Tika saat ini mereka duduk berempat
"gue juga gak tahu sih, kan gue belum pernah ke sana. gimana sih loe" jawab Mella ia kini membetulkan posisi duduknya menjadi setengah tidur
"iya juga ya" Tika menggaruk kepalanya sendiri yang tak gatal
"lagian pertanyaan loe aneh-aneh aja Tik" tutur Vivi yang kini tengah asyik makan camilan sementara Rena sudah menuju alam mimpi sejak tadi
tanpa di sadari oleh Mella, ada sepasang mata yang kini tengah menatap ke arah dirinya. namun itu di sadari oleh Tika yang tanpa sengaja menatap ke arah seseorang yang tengah memperhatikan sahabatnya itu yang kebetulan duduk bersebrangan dengan mereka
dan saat menyadari ada yang menyadari tatapannya orang itu pun langsung memalingkan lagi tatapannya ke depan.
Tika pun langsung menyenggol lengan Mella yang saat itu sudah setengah sadar karena ia sudah memejamkan matanya.
"Mell" panggil Tika dengan menyenggol lengan Mella
"apasih Tik, gue ngantuk pengen tidur" Mella mengomel karena tidurnya terganggu
"ih Mella bangun dulu, elo sadar gak sih elo tadi di perhatiin seseorang" Tika masih mencoba membangunkan sahabatnya itu dengan suara berbisik
"bodo ah.. gue ngantuk" namun Mella tak mau mendengarkan Tika
"ck dasar lu" Tika mendengus dan kemudian menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.
...****************...
Setelah perjalanan memakan waktu satu jam kini semua rombongan telah sampai di tempat tujuan.
"Haahhh.. akhirnya sampai juga, lumayan jauh juga ternyata ya " Mella merentang kan tangannya untuk meregangkan otot-otot yang kaku karena duduk terlalu lama
"iya badan gue pegel semua" Rena kini berdiri di samping Mella dengan membawa ranselnya
"Anak-anak semua kumpul " panggil ibu Tuti selaku perwakilan dari para guru yang bertanggung jawab atas pendakian ini
"eh itu bu Tuti udah manggil tuh, yuk cepet ke sana" Vivi menarik lengan Tika dan mereka semua pun langsung mengikuti
"apakah semua sudah kumpul" tanya ibu Tuti setelah semua siswa kumpul di luar bandara
"sudah buuuu" jawab semua siswa yang hadir
"baik kalau begitu, silahkan pak tyo" ibu Tuti mempersilahkan Pak Tyo selaku ketua penanggung jawab atas pendakian ini
"baik terimakasih bu. Anak-anak semua nanti kita akan menaiki bus untuk sampai ke tempat tujuan, bapak harap kalian semua bisa jaga sikap ketika kita sampai di tempat tujuan nanti, dan juga bapak minta jangan sampai ada yang terpisah dari rombongan nanti. kalian harus selalu bersama-sama.mengerti anak-anak" peringat pak Tyo
"ngerti Pakkkk" jawab seluruh siswa yang ikut dalam rombongan
"oke sekarang kalian masuk ke dalam Bus masing-masing, kita langsung ke tempat tujuan sebelum gelap" ucap pak Tyo lagi
dan semua siswa pun masuk ke dalam Bus yang sudah di beri tanda sesuai dengan pembina mereka masing-masing
saat masuk ke dalam Bus entah kenapa perasaan Mella tak enak, ia merasa seprti ada seseorang yang memperhatikan, ia melihat ke sana kemari namun tidak menemukan siapa pun
"Mell... Mell" panggil Rena yang membuat Mella pun terlonjak mendengar panggilan Rena
"ya kenapa Ren" tanya Mella bingung
"elo ngapain malah bengong, ayo masuk" Rena menarik lengan Mella masuk ke dalam Bus
sesampainya di dalam Bus Rena mencari tempat yang masih kosong namun sayang tinggal hanya ada dua kursi kosong di kursi ke empat dan ke lima, di mana sudah ada yang mengisi di masing-masing kursi
"yah gimana Mell, kita gak bisa duduk bareng dong" Rena menatap Mella dengan tatapan lesu
"ya udah sih gak papa, gue di belakang loe di depan ya" Mella langsung berjalan ke kursi barisan ke lima
"tapi Mell.. " Rena berjalan cepat menyusul sahabatnya itu
"udah sih, cuma beda bangku doang kita masih deket juga" ucap Mella yang kini sudah sampai di kursi kosong
di mana di sebelahnya sudah ada yang menduduki, seorang lelaki, dengan memakai Hoodi dan topi yang kini tengah memakai earphone di telinganya dan tak mempedulikan ke hadiran Mella. Lelaki dengan wajah tampan, kulit kuning langsat, hidung yang tidak terlalu mancung khas warga indonesia.
"permisi " sapa Mella namun tak di hiraukan oleh lelaki itu
"aduh kok diem aja ya, eh itu kupingnya pake sumpel ya. pantes gak denger" gumam Mella
"kenapa Mell " tanya Rena yang sudah duduk terlebih dahulu di kursi depan
"gak papa, udah duduk diem anteng loe di situ jangan kemana-mana" jawab Mella
kemudian ia memberanikan diri menyentuh bahu lelaki itu agar melihat ke arah dirinya. dan benar saja lelaki itu pun mendongak dan melihat ke arah Mella
"maaf boleh gue duduk di sini" tanya Mella dengan sopan karena dia tidak kenal dengan lelaki itu mungkin dari kelas lain
"hm.. " jawab lelaki itu hanya dengan deheman saja
"emm.. tapi gue mau duduk di deket jendela, elo gak keberatan kan" ucap Mella lagi karena jujur saja Mella lebih suka duduk di samping jendela
"ya.. " jawabnya singkat
"thanks ya" ucap Mella
mereka pun berpindah posisi lelaki itu menggeser duduk nya di kursi sebelah sementara Mella masuk dengan melewati lelaki itu dan kemudian ia duduk di kursi dekat jendela di samping lelaki tak di kenal bersamanya.
setelah Mella duduk Bus pun perlahan mulai melaju meninggalkan bandara dan akan membawa mereka ke tempat tujuan.
Mella merasa perjalanan nya kali ini sangat sepi karena Rena yang biasanya cerewet duduk terpisah dari nya, sementara Tika dan Vivi mereka berada di barisan duduk paling depan sehingga tak ada biang gosip yang Mella dengar.
"elo Mella Milia Anggraini anak kelas X 2 " tanya lelaki itu tiba-tiba yang membuat Mella pun terkejut dan langsung menatap lelaki di sampingnya ini
"iya, kok loe tau" tanya Mella bingung
"semua angkatan kelas X pasti kenal loe" jawab lelaki itu santai dengan masih menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi
"emm.. kalo boleh tau nama loe siapa" tanya Mella dengan mengulurkan tangannya tanda perkenalan
"gue Marvel Darel Bastian, panggil aja Marvel" jawab lelaki itu yang bernama Marvel dengan menyambut tangan Mella
"hmm.. elo di kelas berapa, kok gue gak pernah liat loe sebelumnya ya" tanya Mella karena baru pertama kali ini ia melihat Marvel
"itu karena elo gak pernah perduli sekitar, gue kelas X 2" jawabnya
"yah.. gue emang gak terlalu suka ngurusin hal gak penting. " ucap Mella karena memang dia malas mengurusi hal-hal tak penting berbeda dengan ketiga sahabatnya yang selalu saja update berita terbaru yang kebanyakan adalah cerita cowok-cowok yang mereka kagumi.
"sampai elo gak tahu tentang seseorang yang selalu ikut sama loe " ucap Marvel kemudian ia memejamkan matanya
"maksud loe apa" tanya Mella bingung
"nanti juga loe tahu sendiri" bukan nya menjawab Marvel seolah memberi teka teki yang membuat Mella bingung
namun bukan Mella namanya jika dia tidak masa bodo dengan semua itu, Mella yang melihat Marvel memejamkan mata, ia pun ikut memejamkan matanya berniat untuk istirahat barang sebentar sebelum mereka sampai tujuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments