2. Curhat

"Mah, aku boleh nanya sesuatu hal yang penting nggak? Tapi aku harap Mama jawab dengan sangat jujur ya aku nggak mau kalau misalkan mama cuma sekedar ngerasa gimana-gimana sama aku."

Bara seketika langsung menanyakan kepada mama apakah memang benar dirinya ingin dikuliahkan ke luar kota? Seketika mama langsung merasa senang banget ketika Bara menanyakan hal itu kepadanya, padahal Bara sama sekali nggak ada niatan untuk arah sana langsung melainkan hanya sekedar bertanya biasa saja tapi kenapa tiba-tiba aja mama ngomong kayak begitu?

"Ya emang aku ngomong kayak begitu tapi kan cuma sekedar nanya doang nggak ada sesuatu hal yang gimana-gimana banget? Aku sebenarnya sih nggak mau untuk berpisah sama Aluna soalnya kan aku udah ngejalin hubungan sama dia dari lama tapi ketika keluar kota aku rasanya nggak mau berpisah sama dia apalagi kan nanti aku bakalan sibuk dan bakalan susah."

"Kamu lebih memilih mantan kamu atau masa depan kamu? Kamu sadar nggak sih masa depan kamu itu jauh lebih cerah dari pada masa depan percintaan kamu yang paling penting itu adalah kamu harus bisa menjalani kehidupan kamu dengan sangat baik jangan memikirkan sesuatu hal yang aneh-aneh."

"Aku tau sih dan dia juga mengizinkan aku untuk kuliah di luar kota, yang paling penting itu kata dia adalah komunikasi satu sama lain dan ya walaupun dia ngomong kayak gitu aku tetap aja ngerasa berat susah untuk ngelupain masa-masa kita berdua karna kita sering jalan bareng."

"Em kamu nggak boleh ngomong kayak gitu dong yang paling penting itu adalah masa depan kamu yang jauh lebih cerah!"

"Oh iya Mah, aku pengen nanya deh kira-kira pembiayaan masuk kuliah itu mahal atau enggak ya? Soalnya aku juga pengen nyuruh dia untuk masuk kuliah sebenarnya kata dia sih nggak ada biaya untuk masuk ke sana kira-kira Mama bisa nggak membiayai keperluan dia untuk kuliah, kasihan tahu kalau misalkan dia nggak kuliah."

Mama malah tertawa terbahak-bahak atas apa yang diucapkan oleh Bara rasanya semudah itu banget padahal sama sekali nggak seperti apa yang dipikirkan oleh Bara, karena kuliah itu membutuhkan uang yang cukup lumayan banyak dan nggak semudah itu untuk menjalaninya kalau nggak ada pembiayaan atau perekonomian yang cukup.

"Em dia juga ngomong kayak begitu sih kalau misalkan sangat susah banget ngejalanin kalau kita nggak ada uang, tapi aku nggak mau pisah sama dia ya ampun kenapa sih susah banget hidup."

Mama memegang pundak Bara mengatakan hidup itu tidak semudah apa yang kita pikir harus banyak banget lika-liku yang harus kita jalani, apalagi Aluna bukan dari kalangan orang kaya jadi ibaratnya itu bakalan terhalang dan sebenarnya sih mama dari hati yang paling dalam tidak merusak hubungan mereka berdua pengen sang anak bisa meraih masa depan dan meninggalkan masa lalu yang sangat suram banget yaitu memiliki pasangan seperti Aluna.

"Em tapi mama merestui kan hubungan aku sama Aluna selama ini? Aku nggak mau deh kalau misalkan aku ngejalanin hubungan tapi orang tua aku nggak suka sama dia."

"Em kamu minta jawaban jujur atau jawaban gak jujur nih? Soalnya kalau misalkan mama jujur kamu nanti bakalan kecewa bakalan nggak suka makanya mama selama ini hanya sekedar memendam biasa doang."

Lantas membuat Bara langsung terkejut dengan kata-kata mama karena selama ini Mama tidak pernah menunjukkan rasa ketidaksukaannya dengan Aluna. "Em sebenarnya Mama itu tidak merestui hubungan kalian berdua Mama tuh pengen kamu memiliki masa depan yang jauh lebih cerah, tapi kalau misalkan kamu bahagia sama dia ya udah jalanin aja Mama setuju setuju aja kok berusaha untuk melakukan yang terbaik juga untuk hidup kamu."

"Apa gara-gara dia itu bukan dari golongan orang kaya? Kenapa sih mah selalu membeda-bedakan seseorang padahal ketika kita cinta dan sayang sama seseorang ya kita harus jalani untuk masalah perekonomian itu bisa dicari nantinya kenapa harus kayak begitu."

"Kamu nggak tahu aja bagaimana cara hidup yang benar seperti apa, Mama bukannya nggak merestui Mama itu takut aja dengan masa depan kamu yang nantinya gimana-gimana. Kamu tahu nggak papa kamu tuh berjuang untuk memperjuangkan kita semua dengan uangnya jadi ibaratnya Mama nggak mau itu terulang kembali Mama tuh pengen kamu mendapatkan seorang perempuan yang sederajat sama kamu, walaupun mungkin kamu masih SMA tapi masa depan kamu tuh jauh lebih bisa dikejar dan Mama nggak mau ngelihat kamu itu cuma sekedar di situ-situ doang kamu paham kan arti yang Mama maksud ini?"

"Jadi aku nggak direstuin hubungannya sama Aluna? Aku nggak mau sampai kapanpun berpisah sama dia Mah sampai kapanpun juga aku akan tetap sama dia sampai kapanpun, ya ampun kenapa sih malah kayak begini ya udah deh aku nggak mau kuliah di luar kota nanti mau bakalan menjawabkan aku sama dia."

"Kamu nggak boleh ngomong kayak begitu dong ini demi masa depan kamu, masa kamu bakalan bikin orang tua kamu kecewa sih? Kamu sadar nggak sih kehidupan itu tidak mau tentang percintaan masih banyak hal-hal yang bisa kamu kejar!"

Bara sama sekali nggak terima dengan apa yang diucapkan oleh mama karena sampai kapanpun akan terus bersama Aluna karena Aluna adalah orang yang paling ia cintai sampai kapanpun juga. "Hem, intinya adalah ketika aku sudah mencintai seseorang aku nggak bakalan ngelepasin dia, walaupun mungkin orang-orang yang ada di sekitar aku tuh memisahkan kita berdua, ya udah kalau gitu aku langsung masuk ke dalam kamar ya aku rasanya bete banget ketika Mama ngomong kayak begitu sama aku."

Bergegaslah Bara masuk ke dalam kamar dan ia pun benar-benar merasa kecewa banget nggak nyangka mama tiba-tiba aja ngomong kayak begini pantesan aja menyuruhnya untuk segera kuliah ke luar kota ketika udah lulus.

"Kenapa sih orang-orang yang di sekitar gue tuh selalu menyimpulkan tentang perekonomian dari masa depan, padahal gue juga bisa kali meraih masa depan gue dengan cara gue sendiri, gue juga pengen kayak orang-orang di luaran sana yang bisa menghadapi kehidupannya tanpa harus diikut campuri dengan orang tua."

Bara merasa kesel banget kenapa sih tidak sesuai dengan ekspektasi, apalagi Aluna yang mendukung ketika ia menimba ilmu di luar kota rasanya susah banget padahal mereka udah jelas-jelas menjalin hubungan cukup lumayan lama sekitar 2 tahun jadi ibaratnya udah tahu satu sama lain seperti apa.

Episodes
1 1. Membicarakan
2 2. Curhat
3 3. Diuji
4 4. DiBully
5 5. Gak Terima
6 6. Datang Ke Rumah
7 7. Ruang BK
8 8. DiBully
9 9. Restu
10 10. Peringatan
11 11. Keyakinan
12 12. Minta Tolong
13 13. Pertemuan Pertama
14 14. Cemburu
15 15. Kok
16 16. Jalan Beli Sesuatu
17 17. Universitas
18 18. Ditolak
19 19. Ujian
20 20. Bumbu
21 21. Pengaruh
22 22. Fitnah
23 23. Sabar Saja
24 24. Semangat
25 25. Jalan
26 26. Ancaman
27 27. Bareng
28 28. Kejutan
29 29. Bertiga
30 30. Cemburu
31 31. Gak Suka
32 32. Berusaha
33 33. PDKT
34 34. Galau
35 35. Mau Tau
36 36. Kenapa Ini?
37 37. Berusaha Bareng
38 38. Takluk
39 39. Salah Paham Di Antara Mereka
40 40. Hei
41 41. Tak Terima
42 42. Sedih
43 43. Galau
44 44. Kenapa Begitu?
45 45. Pengen Dekat
46 46. Perjodohan
47 47. Hem
48 48. Begini
49 49. Putus
50 50. Yes
51 51. Direstui
52 52. Senang
53 53. Cerita
54 54. Iya
55 55. Pacaran
56 56. Deket Banget
57 57. Bahagia Banget
58 58. Datangnya Seseorang
59 59. Gagal
60 60. Minta Tolong
61 61. Pertemuan
62 62. Ya
63 63. Malu
64 64. Pertunangan
65 65. Resmi
66 66. Datang
67 67. Ke RS
68 68. Ya, Semakin Dekat
69 69. Akad
70 70. Gitu
71 71. Batin
72 72. Orang Baru
73 73. Bara
74 74. Sepi
75 75. Kenapa Gini?
76 76. Jenguk
77 77. Mantan Hadir Lagi
78 78. Rumit
79 79. Jalan Bareng
80 80. Rencana
81 81. Rencana Baru
82 82. Sabar
83 83. Duh
84 84. Iya
85 85. Menerima
86 86. Berusaha Untuk
87 87. Dewasa
Episodes

Updated 87 Episodes

1
1. Membicarakan
2
2. Curhat
3
3. Diuji
4
4. DiBully
5
5. Gak Terima
6
6. Datang Ke Rumah
7
7. Ruang BK
8
8. DiBully
9
9. Restu
10
10. Peringatan
11
11. Keyakinan
12
12. Minta Tolong
13
13. Pertemuan Pertama
14
14. Cemburu
15
15. Kok
16
16. Jalan Beli Sesuatu
17
17. Universitas
18
18. Ditolak
19
19. Ujian
20
20. Bumbu
21
21. Pengaruh
22
22. Fitnah
23
23. Sabar Saja
24
24. Semangat
25
25. Jalan
26
26. Ancaman
27
27. Bareng
28
28. Kejutan
29
29. Bertiga
30
30. Cemburu
31
31. Gak Suka
32
32. Berusaha
33
33. PDKT
34
34. Galau
35
35. Mau Tau
36
36. Kenapa Ini?
37
37. Berusaha Bareng
38
38. Takluk
39
39. Salah Paham Di Antara Mereka
40
40. Hei
41
41. Tak Terima
42
42. Sedih
43
43. Galau
44
44. Kenapa Begitu?
45
45. Pengen Dekat
46
46. Perjodohan
47
47. Hem
48
48. Begini
49
49. Putus
50
50. Yes
51
51. Direstui
52
52. Senang
53
53. Cerita
54
54. Iya
55
55. Pacaran
56
56. Deket Banget
57
57. Bahagia Banget
58
58. Datangnya Seseorang
59
59. Gagal
60
60. Minta Tolong
61
61. Pertemuan
62
62. Ya
63
63. Malu
64
64. Pertunangan
65
65. Resmi
66
66. Datang
67
67. Ke RS
68
68. Ya, Semakin Dekat
69
69. Akad
70
70. Gitu
71
71. Batin
72
72. Orang Baru
73
73. Bara
74
74. Sepi
75
75. Kenapa Gini?
76
76. Jenguk
77
77. Mantan Hadir Lagi
78
78. Rumit
79
79. Jalan Bareng
80
80. Rencana
81
81. Rencana Baru
82
82. Sabar
83
83. Duh
84
84. Iya
85
85. Menerima
86
86. Berusaha Untuk
87
87. Dewasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!