Apa yang ibu tidak tahu

Hasna yang tadi tidak sadarkan diri, kini mulai membuka matanya, sesaat setelah bidan desa pergi.

Hasna yang sudah sadar langsung dipeluk bu Indah yang sangat meng hawatirkan dirinya, dan setelah merasa cukup memeluk Hasna bu Indah berkata "Nana katakan apa ada yang kamu rahasiakan dari ibu?"

Hasna menghela nafasnya karena baru juga dia membuka mata sudah dihadapkan dengan pertanyaan yang entah mengapa pertanyaan biasa itu, terdengar seperti omelan ditelinganya.

"Ibu ku sayang, aku ini baru sadar, aku ingin minum dulu haus," ucap Hasna yang memang tidak bermaksud mengalihkan pembicaraan tapi sang ibu ternyata berpikir demikian.

"Jangan mengalihkan bembicaraan!" ucap Bu Indah, dengan tangan yang mengambil air hangat yang sudah dia sediakan untuk Hasna.

Hasna yang memang haus langsung menerima Air yang diberikan Bu Indah dan langsung meminumnya sampai habis.

"Terimakasih bu" ucap Hasna dan sang ibu tidak menjawab ucapan Hasna, karena fokusnya kini kembali pada apa yang dirahasiakan Hasna padanya, entahlah Bu Indah sangat yakin jika Hasna merahasiakan sesuatu darinya.

"Jadi apa yang ibu tidak tahu, tolong Na, katakan apapun itu, yang ibu tidak tahu, baik itu hal yang penting atau pun tidak" ucap Sang ibu memohon.

"Yang ibu tidak ketahui apa ya?" ucap Hasna malah bercanda dan hal itu membuat ibu Indah yang memang merasa khawatir naik darah karena merasa dipermainkan oleh sang anak.

"Nana! ibu serius tadi bu bidan bilang kalau kemungkinan besar panas tubuh kamu ini berasal dari sebuah penyakit kulit, dan dia bertanya pada ibu apa kamu pernah mengeluh sakit atau tidak, dan jawaban ibu tidak, kamu tahu tidak saat tadi bu bidan bertanya seperti itu perasaan ibu itu seperti apa?" ucap Bu Indah dengan suara tinggi has emak emak yang sedang mengomel.

"Tidak" jawab Hasna lempeng tidak perduli jika sang ibu sedang kesal.

"Nana!" bentak bu Indah yang kini rasa kesalnya sudah berubah jadi amarah.

"Iya maaf, tapi beneran bu, nana tidak merasa sakit ditubuh Nana, ya memang kemarin juga Nana sempat tidak sadarkan diri disekolah dan cukup lama tapi guru yang memeriksa Nana bilang jika Nana hanya kecapean" jelas Hasna.

Bu Indah yang belum yakin seratus persen berkata "Kamu tidak sedang membohongi ibu kan?"

"Tidak Bu, nana tidak bohong jika tidak percaya ibu bisa langsung bertanya pada guru Nana?" jawab Hasna.

"Iya ibu percaya, tapi bu bidan bilang jika panas tubuhmu biasanya disebabkan penyakit bisul" ucap Bu Indah yang memberitahukan apa yang menjadi alasannya tidak langsung percaya dengan ucapan Hasna.

"Jujur Bu Hasna memang tidak merasakan sakit tapi sudah beberapa hari ini telinga Hasna sering terasa panas" ucap Hasna yang pada akhirnya berkata jujur pada sang ibu karena dia juga mulai merasa khawatir mengingat sudah dua kali dia pingsan.

Bu Indah yang mendengar ucapan Hasna langsung mengecek telinga Hasna tanpa bertanya dulu telinga yang mana yang tersa panas.

"ibu bukan yang kiri rapi yang kanan" ucap Hasna saat sang ibu memeriksa telinga kirinya.

"Dari tadi kek ngomong" ucap Bu Indah dan kini dia langsung memeriksa telinga kanan Hasna.

Memang terlihat lebih merah jika dibandingkan dengan telinga kiri Hasna "Na apa sakit" ucap Bu Indah saat menekan telinga kanan Hasna.

"Aww, kalau sekarang baru sakit" ucap Hasna dan untuk memastikan apakah rasasakit itu datang karena penyakit atau karena ditekan Bu Indah pun menekan telinga kiri hasna, dan setelah itu bu Indah berkata "apa rasa sakitnya sama ?".

"Tidak Bu, yang kanan sangat sakit, kalau yang kiri ya sakit biasa kalau digituin" jawab Hasna apa adanya.

"Na, apa mungkin penyakit itu ada didalam telinga kamu" ucap Bu Indah yang menduga jika penyakit itu berada ditelinga Hasna.

"Tidak tahu bu" jawab Hasna yang memang tidak tahu, dan setelah itu Hasna berkata lagi "Bu sepertinya hari ini Nana tidak akan masuk sekolah dulu" dan Hal itu sukses membuat Bu Indah merasa semakin cemas karena tidak biasanya Hasna meminta izin padanya untuk tidak bersekolah.

"Na ada yang kamu rahasiakan lagi dari ibu?" ucap bu Fatma yang merasa curiga.

"Tidak bu, Nana hanya takut pingsan lagi disekolah, kasihan teman Nana kalau harus gendong Nana lagi, ibu bisa lihat sendiri, kalau tubuh Nana itu berisi, sedangkan yang kemarin gendong Nana tubuhnya lebih kecil dari Nana" jelas Hasna.

 Sang ibu yang mendengar jika Hasna ditolong temannya langsung berkata "Yang nolong cowo apa cewe?".

"Cowo lah bu, mana mungkin cewe" balas Hana tidak habis pikir dengan ucapan sang ibu.

"Ya kali aja Cewe, ganteng gak, pintar gak?" tanya Bu Indah semangay dan Hasna yang kini mengerti kenapa sang ibu sangat bersemangat menanyakan sang penolongnya berkata " gak sekalian, orang tuanya kaya atau tidak bu?"

Sang ibu tersenyum lalu berkata "Kan cuman tanya?"

"Iya tapi biasa aja kali nanyanya, yang jelas Nana tidak pernah berbicara dengan dia, karena dia seperti sebuah salju yang tidak mungkin pernah Nana sentuh" jelas Hasna agar sang ibu tidak berpikir kemana-mana.

Terpopuler

Comments

Emily

Emily

😪😪😪

2024-04-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!